• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakakukan di RT 02 RW 03 kec. Cilodong kota Depok. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 7 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 4 November 2010.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian field research dengan menggunakan analisis deskriptif, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survey. Melalui penelitian ini penulis mencoba menganalisis gejala- gejala yang ada hubungannya dengan pembahasan.

C. Variable Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi kedalam 2 (dua) variable, yaitu a. Pendidikan akhlak di lingkungan keluarga muslim sebagai variable x

(variable bebas).

b. Mengembangkan kemampuan mengendalikan emosi pada anak sebagai variable y (variable terikat).

D. Populasi dan Sample

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah anak-anak yang berusia 7-12 tahun dari keluarga muslim di RT 02 RW 03 kec. Cilodong yang berjumlah 40 anak.

Menurut Suhsarsimi Arikunto di dalam bukunysa “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek” dijelaskan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.1 Berdasarkan penjelasan di atas penulis mengambil seluruh subjek dari populasi tersebut. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian populsasi

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian field research, yaitu suatu penelitian yang dilakukan langsung ke objek penelitian. Untuk memperoleh data-data lapangan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi, yaitu cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi keluarga muslim di RT 02 RW 03 Kec. Cilodong

b. Wawancara, yaitu cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Wawancara ini dilakukan guna memfilter jawaban-jawaban yang diberikan dalam angket serta untuk memperoleh data-data yang lebih rinci yang berkaitan dengan pembahasan. Wawancara ini dilakukan kepada orangtua, anak usia 7-12 tahun di RT 02 RW 03 Kec. Cilodong

1

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , (Jaka rta: Rineka Cipta, 1996), h. 134

c. Angket atau kuesioner, yaitu merupakan suatu daftar atau rangkaian pertanyaan yang disusun secara tertulis mengenai sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan bentuk daftar cek dimana pertanyaan diurai dalam bentuk daftar dan tugas responden hanyalah membubuhi tanda-tanda cek sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh peneliti.

Adapun kriteria skor alternatif jawaban pernyataan angket dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1

Krite ria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Negatif Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah 4 3 2 1 1 2 3 4 F. Prosedur Penelitian a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai pelaksanaan penelitian, dimulai dengan merumuskan masalah, menentukan variable penelitian, studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis mengenai variabel penelitian. Selanjutnya menentukan, menyusun, dan menyiapkan alat ukur yang akan dipakai dalam penelitian, yaitu skala sikap mengenai kecerdasan emosional yang dikaitkan dengan akhlak siswa dan menentukan lokasi penelitian dan menyelesaikan administrasi perizinan.

b. Tahap Pengambilan Data

Pada tahap ini dimulai dengan melakukan uji coba alat ukur penelitian kepada anak-anak usia 7-12 tahun di RW 03. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis item untuk menguji validitas dan reliabilitas tiap-tiap item pada alat ukur penelitian (skala pendidikan akhlak dan pengendalian emosi) yang di ujicobakan.

c. Tahap Pengolahan Data

Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing, yaitu pengecekan terhadap pengisian angket. Setiap angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan, dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan dan kesalahan dalam mendapat informasi, sehingga diperolehlah data yang akurat.

b. Koding, teknik ini digunakan penulis untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macam- macamnya.

c. Skoring, setelah melalui tahap editing dan juga koding maka langkah selanjutnya adalah skoring, yaitu memberi skor terhadap data yang ada di angket.

d. Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan skor kedalam bentuk tabel untuk kemudian diketahui hasil perhitungannya dengan menggunakan rumus prosentase.

Rumus Prosentase: P =F N x 100% Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Number of cases

Selain menggunakan rumus prosentase, penulis juga menghitung range dari tiap-tiap variabel untuk mengetahui tinggi rendahnya skor yang dimiliki masing masing sampel dalam setiap variabel.

Rumus Range: R= Xmaks-Xmin

Keterangan:

R = Range

Xmaks = Nilai skor maksimal Xmin = Nilai skor minimal

G. Analisis Instrumen Penelitian

Agar mendapatkan instrument angket Pendidikan Akhlak dan Pengendalian Emosi yang memadai, maka sebelum instrument tersebut digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba dan kemudian dianalisis dengan metode analisis sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Instrumen yang sahih tidak sekedar mengukur apa yang seharusnya diukur, tetapi mengandung pengertian sejauh mana informasi yang diperoleh dari pengukuran dapat diinterpretasikan sebagai tingkah laku atau karakteristik yang diukur.2

Untuk menguji validitas tiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas tiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Pada uji validasi angket ini menggunakan rumus PEARSON, yaitu:

 

2 2

xi

xt

xixt

Dokumen terkait