• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. SUDUT PANDANG PASIEN DAN KELUARGA

4.5. Keluhan Keluarga terhadap pasien

Pada saat didiagnosa sakit kanker serviks oleh rumah sakit membuat masing-masing keluarga memiliki kekhawatiran tersendiri bagi mereka dengan anggota keluarganya yang sakit. Dengan segala usaha, keluarga juga berupaya untuk mencari sumber-sumber informasi untuk pengobatan baik itu secara tradisional atau modern. Dan di saat sudah mendapatkan pengobatan, contohnya ke rumah sakit, maka keluarga akan mmberikan waktunya untuk menjaga di

rumah sakit. Contohnya, anak ibu Sulasmi yang rela menjaga ibunya hampir tiga bulan di rumah sakit dan meninggalkan pekerjaannya di Tebing. Begitu juga anggota keluarga yang menjaga pasien di rumah sakit, tidak pernah meninggalkan pasien karena banyak permintaan pasien yang tiba-tiba.

Banyak keluhan yang saya dapatkan dari anggota keluarga yang menjaga pasien karena kemauan atau keinginan dari pasien. Contohnya ibu Sulasmi yang sering meminta pulang dan tidak mau makan membuat anaknya Sundari merasa jengkel dan ingin marah terhadap ibunya. Dimana ibunya yang tidak ingin berusaha sembuh aras keinginanya sendiri, tetapi sebaliknya anaknya dan suaminya yang menginginkan kesembuhan untuknya. Tidak ingin makan karena alasan mual dan kenyang, membuat anggota keluarga ingin memaksa tetapi mereka (anggota keluarga) sabar karena mereka tidak berada di posisi pasien tersebut. Sehingga membutuhkan kesabaran untuk membujuk dan meminta agar pasien menuruti aturan dari rumah sakit dan anggota keluarga. Contoh kasus dari keluarga ibu Jamilah, dimana anaknya Aida juga sangat mengeluh akan ibunya, karena ibunya yang meminta pulang dari rumah sakit dengan alasan tidak mau di rumah sakit karena mengingatkan akan suaminya. Dan tidak mau di kemoterapi karena alasan disarankan oleh rekannya. Banyak perseteruan di antara ibu Jamilah dan anaknya Aida, karena ibu Jamilah tidak ingin menetap di tempat tidur karena alasan bosan dan tidak bisa tidur. Ibu Aida terkadang marah dan memaksa ibunya kembali ke tempat tidur, dan ibunya Jamilah terlihat seperti anak-anak yang dimarahi oleh orang tuanya.

“saya memuji ibu Aida, wah ibu Sabar juga ya jagain nenek, walaupun nenek minta pulang terus,,ibu Aida menjawab, aduh nak, udah nggak terbilang lagi lah kalo masalah sabar, bandel kali ibu ini (dengan suara pelan) minta pulang aja, kita kan anaknya maunya ibu mau diobati, tapi nenek mana mau, langsung dia diam aja kalo ibu suruh tidur, makan. Tengoklah tadi kan pas ibu suruh tidur aja, pengen cerita terus dia samamu. Kadang kesel ibu nak, tapi istifar lah ibu kan nenek yaa ibu kita masa disumpain yang bukan-bukan. Tapi memang uda nggak bisa lagi ibu sembuh, pasrah ajalah yang penting kan kita uda berusaha dan menjaga. Kita bwa berobat, kita bawa kesana kesini, kalo nenek nggak mau yauda, itukan permintaan dia. Kalo memang uda tua gitulah nak, jadi kek anak-anak lagi dia.

Tidak berharap sembuh untuk ibunya, tetapi Aida sudah berusaha untuk membawa ibunya ke rumah sakit dan mendapat pengobatan. Jika memang ibunya tidak sembuh, ia sudah pasrah dan tidak menyesal karena memang ibunya sudah tua. Keluhan yang dialami oleh anggota keluarga yang menjaga pasien dikarenakan permintaan dan keluhan dari pasien itu juga, contoh:

Pasien merengek

Pasien yang merengek meminta anggota keluarga yang menjaganya untuk melakukan sesuatu untuknya, contoh untuk mengipas dan mengusuk kakinya, meminta pada anaknya untuk membuatkan air panas di dalam botol dan menaruhnya di atas perut ibunya. Banyak permintaan dari pasien yang membuat keluarga merasa jengkel, mengeluh sakit pada perutnya, sedangkan anaknya atau keluarga yang menjaga tidak tahu harus berbuat apa. Merengek dan mengeluarkan suara seperti menangis terkadang membuat keluarga kebingungan dan berdiam diri karena tidak tahu apa yang akan dilakukan

Pasien yang sedang kepanasan adalah masalah bagi keluarga yang menjaga, meminta di kipas tapi setelah di kipas, pasien meminta berhenti dengan cara “menepiskan tangan yang sedang mengipas” dan di saat si pengipas berhenti, dua menit kemudian si pasien meminta si penjaga untuk mengipasnya dengan cara “mencolek”si pengipas, dan si pengipas sudah mengerti dan akan mengipasnya kembali. Seperti itulah seterusnya membuat si penjaga pasien sangat kelelahan tapi mereka tidak bisa berkata apa-apa. Pasien mengeluh kepanasan, sehingga meminta kepada suster untuk memindahkan pasien tempat tidur yang dekat dengan AC (air conditioner) tetapi pasien mengeluh karena terlalu dingin, keluarga sangat mengeluh karena permintaan dari pasien.

2. Pengeluaran biaya hidup sehari-hari

Berada di rumah sakit dengan waktu yang cukup lama membuat keluarga mengeluh kekurangan dana karena berada di rumah sakit tidak ada pekerjaan, sedangkan pengeluaran setipa harinya harus berjalan. Biaya rumah sakit ditanggung oleh BPJS, tetapi biaya pengeluaran sehari-hari yang menaga pasien sangat banyak. Anggota keluarga yang menjaga pasien paling sedikit dua orang, dan harus makan setiap harinya membeli di luar, jadi pengeluaran penjaga pasien yang membuat uang habis, ditambah jika anggota keluarga contohnya, suami ibu Junariah yang harus ke rumah sakit dari Langkat ke Medan, dan itu dilakukannya tiga kali seminggu. Begitu juga dengan suami ibu Asmah yang pulang ke Kisaran

sekali seminggu untuk melihat anak-anaknya dan memberikan uang untuk anaknya. Sedangkan transportasi yang dikeluarkan cukup banyak.

Yang membuat ekonomi semakin lemah adalah pengeluaran kecil-kecilan tetapi berlangsung setiapa harinya. Sedangkan pemasukan tidak ada karena harus menjaga pasien di rumah sakit. Terkadang makan di rumah sakit membuat si penjaga pasien juga kehilangan selera makan, sehingga mencoba untuk makan di luar rumah sakit yang harganya cukup mahal. Tetapi dengan makan seperti itu, membuat penjaga psien menjadi nafsu makan. Sama halnya dengan kebutuhan sehari-hari yaitu kebutuhan mandi, seperti sabun, odol, rinso dan lain-lain membuat pengeluaran semakin bertambah, karena si penjaga pasien harus memncuci pakaiannya di rumah sakit, dan untuk mencuci di kamar mandi rumah sakit, si penjaga harus bangun pagi-pagi atau subuh untuk mencuci pakaian, karena pada saat siang, kamar mandi akan lebih banyak digunakan. Dan untuk menjemur pakaian, keluarga harus pintar melihat situasi, karena jika tidak memeilki jemuran kain harus menjemur di tembok ruangan rumah sakit dan itu dilarang oleh petugas rumah sakit, dan untuk itu segala kegiatan apapun yang dilakukan oleh keluarga untuk menjaga pasien adalah karena mereka berharap untuk kesembuhan dari pasien tersebut.

Dan dokter juga menyarankan untuk pasien mengkonsumsi buah bit12 tiap harinya karena buah bit bisa mematikan sel kanker yang akan berkembang. Dan buat bit tersebut sangat mahal yaitu seharga Rp. 15.000,00 dan harus dikonsumsi

12

Bit bermanfaat untuk menghancurkan sel tumor dan sel kanker.

http://manfaatbuahkesehatan.blogspot.ae/2014/11/12-manfaat-buah-bit-bagi-kesehatan.html?m=1, Diakses pada 27 Juni 2016, Pukul 21:29 WIB.

setiap harinya, lain halnya bila pasien yang merengkek bosan dan tidak mau untuk meminumnya. Dan pengeluaran lainnya juga adalah buah yang harus dikonsumsi untuk pasien, dan paket internet juga dibutuhkan oleh anak dari pasien untuk mengatasi kejenuhan yang dialami oleh penjaga pasien.

Dokumen terkait