• Tidak ada hasil yang ditemukan

TPS 4 KELURAHAN WAMPONIKI Jumlah DPT 499 Jumlah DPT 637 Jumlah DPTb-2 54 Jumlah DPTb-2 11 Jumlah DPPh - Jumlah DPPh 1

Jumlah Total 553 Jumlah Total 649

3) Bahwa pada tanggal 27 Mei 2016 Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara menghadiri Rapat di Kantor KPU Kabupaten Muna guna melakukan pengawasan proses pencermatan dan validasi administrasi Data DPT, DPPh, dan DPTb-2 pada TPS 4 Kelurahan Raha I dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki. Rapat juga dihadiri oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Perwakilan masing-masing Paslon, Perwakilan Kodim 1416 Kabupaten Muna, Perwakilan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, juga Sekretaris Camat Katobu. 4) Bahwa Hasil Pencermatan dan validasi data pemilih secara

Administrasi adalah sebagai berikut: a) DPT TPS 4 Kelurahan Raha I

Hasil Pencermatan dan Validasi Administrasi pada DPT ditemukan sejumlah 44 (empat puluh empat) Pemilih yang TIDAK MEMENUHI SYARAT (TMS), dengan rincian:

• Meninggal dunia : 11 orang

• Pemilih Ganda : 8 orang

• Sudah memilih di TPS lain : 25 orang

b) DPTb-2 TPS 4 Kelurahan Raha I

Hasil Pencermatan dan Validasi administrasi pada DPTb-2 ditemukan sejumlah 1 (satu) orang Pemilih a.n. WA ODE NDOSIKA (Nomor Urut 9 dalam DPTb-2) Tidak Memenuhi Syarat (TMS), dimana yang bersangkutan pada Pemilihan 9 Desember 2015 memilih menggunakan KTP Ambon. Dengan demikian maka yang bersangkutan tidak dapat diberikan hak memilih pada pelaksanaan PSU tanggal 19 Juni 2016.

c) DPT TPS 4 Kelurahan Wamponiki sejumlah :

Hasil Pencermatan dan Validasi administrasi pada DPT ditemukan sejumlah 78 (tujuh puluh delapan) Pemilih yang TMS, dengan rincian :

• Meninggal dunia : 11 orang

• Ganda : 26 orang

• Sudah memilih di TPS lain : 41 orang

Jumlah : 78 orang

Bahwa Hasil Pencermatan dan Validasi Administrasi Data Pemilih tersebut termuat dalam Berita Acara KPU Kabupaten Muna Nomor 18/BA/V/2016 (vide bukti PK-9).

5) Bahwa pada tanggal 28 Mei 2016 Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara menghadiri pertemuan lanjutan di Kantor KPU Kabupaten Muna membahas persiapan pelaksanaan pencermatan dan validasi data pemilih secara faktual atau validasi langsung di lapangan. Pengawasan pencermatan dan Validasi faktual dilakukan untuk memastikan bahwa pemilih yang namanya tercantum dalam DPT benar-benar ada dan memiliki identitas kependudukan yang berlaku. Rapat dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU Muna, Kapolres Kabupaten Muna diwakili Kasat Intelkam Polres Kabupaten Muna, Tim Kampanye Paslon Nomor Urut 1 (Rumah Kita), Tim Kampanye Paslon Nomor Urut 2 (Putra Muna), dan Tim Kampanye Paslon Nomor Urut 3 (Dokter Pilihanku). Beberapa hasil rapat sebagai berikut:

a) KPU Kabupaten Muna harus melaksanakan validasi dan pencermatan DPT pada TPS 4 Kelurahan Raha I dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki, harus berpedoman pada Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota;

b) Dalam rapat terjadi perdebatan perihal adanya Surat Edaran KPU RI Nomor 251/KPU/V/2016 tanggal 13 Mei 2016 yang mana dalam Surat Edaran tersebut pada angka 3 poin b menyebutkan bahwa KPU Muna diperintahkan untuk melakukan pemutakhiran data pemilih di TPS 4 Kelurahan Raha I dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna dengan berpedoman pada Peraturan KPU No 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota;

c) Untuk mendapatkan kejelasan terkait apakah dalam PSU di lakukan validasi atau pemutakhiran Data Pemilih, maka direkomendasikan kepada KPU Kabupaten Muna untuk melakukan konsultasi ke KPU RI.

6) Bahwa pada tanggal 29 Mei 2016, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara berkoordinasi dengan Pihak Polres Kabupaten Muna untuk mendapatkan informasi terkait potensi-potensi konflik selama tahapan PSU berjalan. Beberapa informasi yang diperoleh antara lain adalah potensi konflik yang akan muncul menjelang PSU dan Pasca PSU tanggal 19 Juni 2016 adalah adanya ancaman teror kepada masyarakat, bentrokan antar satuan tugas (SATGAS) paslon, bentrokan antara sesama massa pendukung paslon. Disamping itu juga adanya kemungkinan terjadi dugaan pelanggaran, karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dengan modus buka puasa bersama dan bersedekah;

7) Bahwa pada tanggal 4 Juni 2016, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara menghadiri rapat lanjutan pencermatan dan validasi faktual Daftar Pemilih Tetap di Kantor KPU Kabupaten Muna. Rapat

di hadiri oleh Anggota KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Ketua dan Anggota KPU Muna, Kepolisan, Camat Katobu, Tim Kampanye Paslon Nomor Urut 1, Tim Kampanye Paslon Nomor Urut 2 dan Tim Kampanye Paslon Nomor Urut 3. Dalam Rapat tersebut KPU Muna Menyampaikan hasil konsultasi dengan KPU RI yang pada pokoknya bahwa pemutakhiran yang dimaksud dalam surat KPU RI tersebut adalah proses pencermatan dan validasi data pemilih.

8) Bahwa dalam rapat tersebut Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara merekomendasikan kepada KPU untuk membuat penyampaian tertulis terkait hasil konsultasi dengan KPU RI dan menyampaikan ke Pengawas Pemilu, Tim Paslon dan Kepolisian, serta membuat mekanisme/ketentuan pencermatan dan validasi faktual data pemilih dilapangan yang juga wajib sampaikan ke Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, Tim Paslon dan Kepolisian. Disamping itu juga memberikan peringatan kepada KPU Kabupaten Muna untuk memperhatikan jadwal tahapan yang telah ditetapkan.

9) Bahwa menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU Kabupaten Muna kemudian menyusun ketentuan pencermatan dan validasi faktual Daftar Pemilih. Ketentuan tersebut kemudian disepakati bersama Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU Kabupaten Muna, Perwakilan masing-masing pasangan calon, Kodim 1416 Kabupaten Muna, Polres Kabupaten Muna, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Camat Katobu, Lurah Raha I, dan Lurah Wamponiki dalam Rapat dikantor KPU Muna tanggal 7 Juni 2016 yang isinya sebagai berikut :

a) Pemilih pada PSU di TPS 4 Kelurahan Raha 1 dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 120/PHP.BUP-XIV/2016 Tanggal 12 Mei 2016 adalah: (a) Pemilih yang terdaftar dalam Daftara Pemilih Tetap (DPT); (b) Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan-1

(DPTb-1);

(DPPh) pada pemilihan tanggal 9 Desember 2015;

(d) Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan-2 (DPTb-2) pada pemilihan tanggal 9 Desember 2015.

b) Sebelum dilakukan Pemungutan Suaraa Ulang, terhadap Data Pemilih sebagaimana dimaksud pada angka satu, terlebih dahulu dilakukan pencermatan dan Validasi guna membersihkan dataa pemilih dari pemilih yang tidak memenuhi syarat;

c) Pemilih yang tidak memenuhi syarat sebagaimana yang dimaksud pada angka 2(dua) diatas adalah:

(a) Pemilih yang telah meninggal dunia; (b) Pemilih yang belum cukup umur;

(c) Pemilih yang telah beralih status menjadi anggota TNI/POLRI;

(d) Pemilih ganda pada TPS yang sama/berbeda;

(e) Pemilih yang menderita gangguan jiwa yang dibuktikan dengan surat keterangan Dokter;

(f) Pemilih yang pindah domisili/pindah kependudukan yang dibuktikan dengan surat keterangan pindah dari pejabat yang berwenang;

(g) Pemilih yang terdaftar pada DPT.DPTb-1, pada TPS 4 Kelurahan Raha 1 dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki Kecamatan Katobu yang pada tanggal 9 Desember 2015 telah menyalurkan hak pilihnya di TPS lain dalam wilayah Kabupaten Muna aatau diluar Kabupaten Muna.

d) Pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya pada PSU di TPS 4 Kelurahan Raha 1 dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 120/PHP.BUP-XIV/2016 Tanggal 12 Mei 2016 adalah:

(a) Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang memenuhi syarat setelah dilakukan pencermatan dan validasi;

(b) Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan-1 (DPTb-1) yang memenuhi syarat setelah dilakukan pencermatan dan validasi;

(c) Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Pindahan (DPPh) pada tanggal 9 Desember 2015 yang memenuhi syarat setelah dilakukan pencermatan dan validasi;

(d) Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tembahan-2 (DPTb-2), pada pemilihan tanggal 9 Desember 2015 yang memenuhi syarat setelah dilakukan pencermatan dan validasi.

e) Dalam pelaksanaan validasi/verifikasi faktual petugas akan memeriksa identitas kependudukan pemilih yang bersangkutan untuk dicocokkan dengan data pemilih yang terdapat dalam DPT; f) Identitas kependudukan sebagaimaana dimaksud pada angka

lima adalah Kartu Tanda Kependudukan (KTP), Kartu Keluarga (KK), Parport aatau identitas lainnya;

g) Pemilih yang terdaftar dalam DPT, DPTb-1, DPPh dan DPTb-2 yang tidak dapat menunjukkaan identitas kependudukannya pada saat dilakukan validasi dinyatakan tidak dapat menggunakan hak pilihnya;

h) Pemilih yang memiliki identitas kependudukan lebih dari satu, maka langkaah yaang akaan dilakukan adalah berkoordinasi kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muna tentang keabsahan identitas dimaksud;

i) Pemilih yang terdaftar dalam DPT, DPTb-1, DPPh, dan DPTb-2 yang tidak memenuhi syarat berdasarkan hasil pencermatan dan validasi dicoret dan dikeluarkan dari DPT, DPTb-1, DPPh dan DPTb-2, namun tidak mengurangi jumlah data pemilih yang sudah ditetapkan sebelumnya;

j) Peserta yang melakukan pencermatan dan validasi administrasi maupun validasi/verifikasi faktual terdiri dari:

(a) KPU Kabupaten Muna;

(b) KPU Provinsi Sulawesi Tenggara; (c) Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara;

(d) Perwakilan/LO Tim Pasangan Calon terdiri dari masing masing 10 (sepuluh) orang per TPS dengan ketentuan:

- Menyerahkan mandat/surat tugas dari ketua tim pasangan calon kepada KPU Kabupaten Muna;

- Dalam setiap pelaksanaan validasi setiap perwakilan tim pasangan calon yang aktif bertugas sebanyak 5 (lima) orang yang lain bersifat cadangan.

(e) Unsur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muna;

(f) Unsur Pemerintah Kecamatan Katobu; (g) Unsur Pemerintah Kelurahan Wamponiki; (h) Unsur Pemerintah Kelurahan Raha I;

(i) Polres Kabupaten Muna; (j) Kodim 1416 Kabupaten Muna; (k) Unsur PPK Kacamatan Katobu;

(l) Unsur PPS Kelurahan Raha I; (m) Unsur PPS Kelurahan Wamponiki.

k) Setiap unsur yang melakukan pencermatan dan validasi administrasi serta validasi/verifikasi faktual wajib menggunakan ID

Card yang disiapkan oleh KPU Kabupaten Muna;

l) Setiap akhir pelaksanaan pencermatan dan validasi dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh perwakilan setiap peserta, dan salinan Berita Acara diberikan kepada masing masing perwakiln peserta;

m) Setiap peserta validasi/verifikasi faktual wajib mengisi daftar hadir pada setiap bertugas;

n) Yang dapat memberikan penjelasan ataupun pendapat pada pelaksanaan validasi/verifikasi faktual adalah yang mempunyai surat mandat/surat tugas;

o) Pelaksanaan pencermatan, validasi administrasi dan validasi/verifikasi faktual didampingi oleh pihak keamanan dari Polres Kabupaten Muna dan Kodim 1416 Kabupaten Muna (vide bukti PK-10).

10) Bahwa Pencermatan dan Validasi Faktual Data Pemilih TPS 4 Kelurahan Raha I dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki, dilakukan mulai tanggal 8 Juni sampai dengan tanggal 12 Juni 2016. Adapun hasil Pengawasan terhadap pelaksanaan Pencermatan dan Validasi faktual di lapangan adalah sebagai berikut: