• Tidak ada hasil yang ditemukan

TPS 4 KELURAHAN WAMPONIKI

B. SUPERVISI PADA SAAT PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA

Pada saat pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang di TPS 4 Kelurahan Raha I, dan TPS 4 Kelurahan Wamponiki, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Bawaslu RI melakukan supervisi terhadap Bawaslu Provinsi dan pemantauan langsung di tempat Pemungutan Suara Ulang. Terhadap hasil supervisi yang kami lakukan dapat kami jelaskan sebagai berikut:

1. Bahwa Bawaslu RI melakukan supervisi sejak hari Jumat sampai dengan Senin, tanggal 17 s.d. 20 Juni 2016. Dari supervisi yang dilakukan dilaporkan hal-hal sebagai berikut:

1) Daniel Zuchron (Pimpinan Bawaslu RI); 2) Rikson Nababan (Tenaga Ahli Bawaslu RI);

3) Nurawan Datu (Kasubbag Wilayah II, Bagian Teknis Pengawasan); 4) Hotma Maya Marbun (Kasubbag di Bagian Hukum);

5) Subekti (Staf Bagian Teknis Pengawasan); 6) Cahyo Febriyanto Tadhery (Staf Bagian Hukum); 7) Andi Suhandi (Staf Bagian SDM);

8) Muhtar (Staf Bagian Humas).

b. Bahwa pada tanggal 18 Juni 2016 Pukul 14.00 WITA dilakukan rapat koordinasi antara Tim Bawaslu RI dan Tim Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara di Sekretariat Bawaslu Provinsi di Kabupaten Muna. Dalam rapat tersebut dibahas hal-hal mengenai kesiapan pelaksanaan Pengawasan Pemungutan Suara Ulang, antara lain:

1) Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara sudah mempersiapkan stafnya untuk menjadi Pengawas TPS di 2 (dua) TPS yang akan dilaksanakan PSU, selain Pengawas TPS terdapat tim Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara yang ditempatkan di 2 (dua) TPS tersebut;

2) Bahwa data Pemilih hasil pengawasan di 2 (dua) TPS tersebut adalah sebagai berikut:

- Data pemilih di TPS 4 Kelurahan Raha I adalah sebanyak 553 pemilih terdiri dari 499 pemilih dalam DPT dan 54 Pemilih dalam DPTb2. Hasil verifikasi faktual dari data pemilih tersebut 424 Pemilih dinyatakan memenuhi syarat, 72 Pemilih dinyatakan tidak memenuhi syarat dan 57 Pemilih dinyatakan belum memenuhi syarat;

- Data pemilih di TPS 4 Wamponiki adalah sebanyak 649 Pemilih, terdiri dari 639 Pemilih dalam DPT, 1 Pemilih dalam DPPh dan 11 Pemilih dalam DPTb2. Dari data Pemilih tersebut 273 dinyatakan memenuhi syarat, 266 dinyatakan tidak memenuhi syarat dan 110 dinyatakan belum memenuhi syarat;

- Bahwa pemilih yang dinyatakan belum memenuhi syarat sebagaimana poin b adalah pemilih yang pada saat dilakukan verifikasi vakltual, yang bersangkutan tidak berhasil ditemui;

3) Mengenai Pemilih yang dinyatakan belum memenuhi syarat di sepakati dalam forum tersebut, bahwa sepanjang yang bersangkutan memenuhi syarat sebagai Pemilih dan dapat membuktikan bahwa dirinya adalah warga di 2 (dua) TPS tersebut maka yang bersangkutan wajib diakomodir untuk memilih, dan jika ada yang dengan sengaja menghalang-halangi maka Pengawas Pemilu bisa mempidanakan;

c. Bahwa pada tanggal 18 Juni 2016 pukul 16.30 WITA dilakukan koordinasi di Rumah Dinas Bupati Muna, koordinasi dihadiri oleh Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU RI, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU Kabupaten Muna, Pj. Bupati Kabupaten Muna, Perwakilan dari Menkopolhukam, Danrem Sulawesi Tenggara, Kapolres Kabupaten Muna, Dandim Kabupaten Muna dan Tim Sukses Paslon. Beberapa hal yang disampaikan oleh masing-masing stakeholder dalam rapat tersebut diantaranya yakni:

1) Bahwa Pihak TNI dan Polri sudah mempersiapkan kurang lebih 150 personilnya untuk menjaga keamanan di 2 (dua) TPS tempat dilaksanakannya pemungutan suara, di Kantor KPU, Kantor Sekretariat Bawaslu, dan di titik-titik pergerakan kotak suara. Masa kerja petugas keamanan tersebut yakni 30 hari, terhitung sejak 15 hari sebelum hari pemungutan suara sampai dengan 15 hari setelah pemungutan suara;

2) KPU telah memfaktualkan kembali semua Pemilih dalam daftar pemilih, sepanjang dapat dibuktikan bahwa yang bersangkutan merupakan warga di lingkungan 2 (dua) TPS yang dilakukan PSU dan memiliki identitas. Dalam proses faktualiasi terdapat warga yang datang ke kantor KPU dan menyampaikan bahwa mereka adalah warga yang berhak memilih, maka sepanjang warga tersebut dapat membuktikan bahwa mereka adalah Warga Negara yang memenuhi

syarat sebagai Pemilih di 2 (dua) TPS tersebut pada PSU maka KPU wajib mengakomodir;

3) Pengawas Pemilu dalam pengawasannya mengedepankan pencegahan terhadap hal-hal yang dapat mencederai proses Pemilihan Umum dengan melakukan pengawasan melekat pada tiap tahapan. Pengawas Pemilu juga menekankan bahwa mandat pelaksanaan pemilihan umum adalah pada Penyelenggara Pemilu maka Penyelenggara Pemilu harus menjamin keadilan bagi Peserta Pemilu, mendorong kepada masyarakat luas untuk berpartisipasi, namun jika terjadi situasi yang tidak terkendali maka mekanisme selanjutnya harus dijalankan baik soal administrasi maupun pidana; 4) Saksi Paslon menyampaikan diantaranya menegenai terdapat

Pemilih yang dalam jangka waktu lama tidak berdomisili di Kelurahan Raha I dan Kelurahan Wamponiki namun tetap terdaftar dalam daftar Pemilih, selain itu juga terdapat Pemilih yang tidak mampu menunjukan dokumen identitas kependudukan atau identitas kependudukannya tidak sesui namun tetap terdaftar dalam daftar Pemilih.

d. Bahwa pada tanggal 18 Juni 2016 sekitar pukul 21.00 WITA dilakukan rapat koordinasi antara Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU RI, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dan KPU Kabupaten Muna, dalam rapat tersebut dibahas terkait Pemilih yang statusnya belum memenuhi syarat dan selanjutnya disepakati untuk dibuat Help Desk di tempat pemungutan suara untuk menyelesaikan persoalan daftar Pemilih. Tindak lanjut dari rapat tersebut KPU Kabupaten Muna mengeluarkan Surat Nomor 159/KPU-Kab-026.433541/VI/2016, perihal Pemberitahuan Ketentuan Memilih Bagi yang Belum Mendapat C6.Ulang-KWK, dalam surat tersebut disampaikan :

1) Bahwa bagi Pemilih yang belum atau tidak ditemukan dan belum mendapatkan Formulir C6.Ulang-KWK dapat menggunakan hak pilihnya di TPS apabila yang bersangkutan dapat menunjukan kartu

identitas diri asli dan namanya terdapat dalam DPT atau DPPh atau DPTb2;

2) Identitas diri yang dimaksud pada angka 1 di atas meliputi KTP atau Kartu Keluarga atau Pasport atau identitas lain yang sah dan masih berlaku untuk ditunjukan kepada KPPS di TPS untuk dicocokan dengan DPT, DPPh atau DPTb2 dengan disaksikan oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara dan Saksi Paslon.

e. Bahwa berdasarkan hasil pengawasan pada saat pemungutan dan penghitungan suara dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1) TPS 4 Kelurahan Wamponiki:

a) Bahwa secara umum proses pemungutan suara di TPS 4 Kelurahan Wamponiki berjalan lancar;

b) Terjadi kericuhan sekitar pukul 11.30 WITA karena pendukung Pasangan Calon dan warga yang berkumpul disekitar TPS menuntut anggota KPU Kabupaten Muna atas nama Rakhmat Andang Jaya yang bertugas di Help Desk, untuk meninggalkan lokasi TPS karena berdasarkan pendapat dari pendukung pasangan calon dan warga yang bersangkutan tidak melaksanakan Surat Edaran KPU Kabupaten Muna Nomor 159/KPU-Kab-026.433541/VI/2016 bahkan yang bersangkutan terlihat berdebat dan tidak mau menjalankan arahan dari Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara a.n. Hidayatullah yang memerintahkan sdr. Rakhmat Andang Jaya untuk melaksanakan Surat Edaran tersebut;

c) Bahwa dari data pemilih yang terdiri dari 637 Pemilih dalam DPT, 1 Pemilih dalam DPPh dan 11 Pemilih dalam DPTb2, Pemilih yang menggunakan hak pilih adalah sebanyak 320 Pemilih, 309 pemilih terdaftar dalam DPT, 1 orang dalam DPPh dan 10 Orang dalam DPTb2;

d) Dari 322 C6 yang didistribusikan 2 orang dinyatakan tidak boleh memilih yakni atas nama Laode Hamid karena diketahui bahwa yang bersangkutan memiliki kartu identitas/KTP Muna Barat dan

Pemilih atas nama Mansur karena diketahui bahwa yang bersangkutan telah memilih di TPS 2 Wamponiki pada Pemilihan tanggal 9 Desember 2015;

e) Hasil penghitungan suara dari 320 pengguna hak suara, 319 suara dinyatakan sah dan 1 suara dinyatakan tidak sah. Dari 319 suara yang dinyatakan sah, 171 suara menyatakan dukungan pada Pasangan Calon nomor urut 1 (L.M. Rusman Emba, ST dan Ir. H. Abdul Malik Ditu, M.Si), 0 suara menyatakan dukungan pada Pasangan Calon Nomor Urut 2 (H.L. Arwaha Ady Saputra dan Ir. La Ode Samuna) dan 148 suara menyatakan dukungan pada Pasangan Calon nomor urut 3 ( dr. H. L.M. Baharuddin, M.Kes dan H.LA Pili, S.Pd);

f) Bahwa Saksi Paslon Nomor Urut 2 dan Saksi Paslon Nomor Urut 3 tidak mau menandatangani Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara (Model C.Ulang-KWK) dan Sertipikat Hasil Penghitungan Suara (Model C1.Ulang-KWK).

2) TPS 4 Kelurahan Raha I:

a) Bahwa secara umum proses pemungutan dan penghitungan suara ulang berjalan lancar, hanya proses pemungutan sempat terhenti sesaat pada pukul 09.14 WITA sampai dengan pukul 09.31 WITA dikarenakan listrik padam. TPS yang bertempat di Gedung Olahraga Kelurahan Raha I keadaannya gelap pada saat listrik padam, sehingga proses pemungutan dihentikan, namun karena padamnya lampu disebabkan oleh pulsa listrik yang habis maka padamnya listrik dapat segera diatasi;

b) Pada pukul 11.30 WITA pendukung Paslon yang berkumpul disekitar TPS menuntut anggota KPU Kabupaten Muna atas nama Mohammad Suleman untuk meninggalkan lokasi TPS karena ada dugaan dari pendukung pasangan calon bahwa yang bersangkutan tidak netral, situasi tersebut kemudian dapat direda oleh petugas keamanan dan Sdr. Mohammad Suleman kemudian meninggalkatn TPS dengan pengamanan dari petugas;

c) Bahwa dari 424 Pemilih yang memenuhi syarat, 419 pemilih yang C6.Ulang-KWKnya terdistribusi sedangkan 5 lainnya tidak terdistribusi karena pada saat dilakukan pendistribusian C6.Ulang-KWK yang bersangkutan tidak berada ditempat;

d) Bahwa dari data pemilih yang terdiri dari 499 Pemilih dalam DPT dan 54 Pemilih dalam DPTb2, Pemilih yang menggunakan hak pilih adalah sebanyak 419 Pemilih, terdiri dari 370 pemilih dalam DPT dan 49 Pemilih dalam DPTb2;

e) Hasil penghitungan suara dari 419 pengguna hak suara, 413 suara dinyatakan sah dan 6 suara dinyatakan tidak sah. Dari 413 suara yang dinyatakan sah, 204 suara menyatakan dukungan pada Paslon Nomor Urut 1 (L.M. Rusman Emba, ST dan Ir. H. Abdul Malik Ditu, M.Si), 2 suara menyatakan dukungan pada Paslon Nomor Urut 2 (H.L. Arwaha Ady Saputra dan Ir. La Ode Samuna) dan 207 suara menyatakan dukungan pada Paslon Nomor Urut 3 (dr. H. L.M. Baharuddin, M.Kes dan H.LA Pili, S.Pd);

f) Bahwa terdapat keberatan saksi paslon yang dituangkan dalam Model C2.Ulang-KWK, antara lain:

 Saksi Pasangan Calon nomor urut 2 menyampaikan keberatan terkait adanya Pemilih dalam DPT atas nama Ahmad dan Siti Maisaro diduga berdomisili di Kecamatan Tengkuno Kab. Muna, namun mengunakan hak pilih di TPS 4 Kelurahan Raha I;

 Saksi Pasangan Calon nomor urut 3 menyampaikan keberatan terkait banyaknya Pemilih yang sudah pindah domisili namun masih terdaftar dalam daftar Pemilih, Daftar Pemilih yang tidak divalidasi secara utuh dan tanggal Pelaksanaan PSU yang tidak sesuai dengan amar putusan MK.

g) Bahwa Saksi Paslon Nomor Urut 3 tidak mau menandatangani Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara (Formulir Model C.Ulang-KWK).

2. Bahwa dari hasil penghitungan suara, total perolehan suara masing-masing Paslon dari 2 (dua) TPS tersebut yakni:

a. Paslon Nomor Urut 1 atas nama L.M. Rusman Emba, ST dan Ir. H. Abdul Malik Ditu, M.Si memperoleh 375 suara;

b. Paslon Nomor Urut 2 atas nama H.L. Arwaha Ady Saputra dan Ir. La Ode Samuna 2 suara;

c. Paslon Nomor Urut 3 atas nama dr. H. L.M. Baharuddin, M.Kes dan H.LA Pili, S.Pd. memperoleh 355 suara.

3. Bahwa setelah proses Pemungutan dan Penghitungan Suara sekitar pukul 18.30 WITA, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara menerima informasi melalui telepon dari tim sukses Paslon Nomor Urut 1 dan tidak lama kemudian pelapor datang untuk menjelaskan bahwa anggota KPPS TPS 4 Kelurahan Wamponiki atas nama Jemy Efendi sejak dibuka TPS tidak hadir di TPS, namun anggota KPPS TPS 4 Kelurahan Wamponiki Jemy Efendi digantikan oleh petugas lain atas nama Laode Muhammad Rahim Aminu tanpa mengganti nama yang tertulis dalam Formulir C.Ulang-KWK dan C1.Ulang-KWK yang tertulis atas nama Jemy Efendi. Namun setelah itu, yang bersangkutan meninggalkan lokasi TPS tanpa menandatangani Formulir C1.Ulang-KWK Plano dan dokumen penghitungan pemungutan suara ulang lainnya, termasuk Formulir Model C1Ulang-KWK yang dibagikan kepada Pengawas Pemilu dan Saksi Paslon. Namun, dikarenakan laporan tersebut tidak disertai dengan bukti-bukti permulaan yang cukup, kemudian Bawaslu RI merekomendasikan agar laporan tersebut dijadikan sebagai informasi awal, untuk segera dilakukan penelusuran.

Atas penelusuran awal tersebut, didapati indikasi jika petugas pengganti atas nama Laode Muhammad Rahim Aminu diduga sebagai anggota tim pencermatan dan validasi faktual data pemilih Paslon Nomor Urut 3. Hal ini didapat dari pengindentifikasian Pokja Pengawasan Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara untuk PSU Muna, atas foto aktivitas penyelenggaraan PSU di TPS 4 Kelurahan Wamponiki, dan kemiripan nama yang bersangkutan dengan nama yang tercantum serta tertandatangani dalam berita acara pencermatan dan validasi faktual data pemilih PSU Muna.

Laporan terakhir atas penelusuran tersebut, permasalahan ini telah berkembang dan masih dalam proses penelusuran lebih lanjut dari pihak Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara.

C. TINDAK LANJUT ATAS TEMUAN, LAPORAN DAN/ATAU FAKTA-FAKTA