Sementar a itu, anggaran belanja Kementer ian Hukum dan H ak Asasi M anusia (HAM ) diar ahkan untuk mendukung upaya penegakan supr emasi hukum dan H AM , sehingga menunjang tercapainya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun, damai, adil, dan sej aht er a. Unt uk mendukung hal t er sebut, dalam APBN-P t ahun 2011, alokasi anggaran belanja Kementerian Hukum dan Hak Asasi M anusia direncanakan mencapai Rp5.211,7 miliar , atau mengalami kenaikan sebesar Rp279,8 miliar (5,7 persen) bila dibandi ngkan dengan pagu al okasi anggar annya dal am APBN t ahun 2011 sebesar Rp4.931,9 miliar . Lebih tingginya alokasi anggaran belanja Kementer ian H ukum dan H ak Asasi M anusia dalam APBN-P tahun 2011 ter sebut, ter utama ber kaitan dengan adanya tambahan anggaran untuk kegiatan penanggulangan over capacity pada lembaga pemasyar akatan, ser ta pengadaan sar ana dan pr asar ana di lingkungan Kementer ian Hukum dan Hak Asasi M anusia sebesar Rp119,8 miliar; pengalihan dari BA BUN sebesar Rp5,2 miliar untuk verifikasi partai politik; penambahan pagu penggunaan PNBP sebesar Rp155,6 miliar; serta punishment Rp0,9 miliar.
Tam bahan al okasi anggar an penanggul angan over capaci t y pada Lapas t er sebut diperlukan karena merupakan tindak lanjut dari I nstruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010 tentang Per cepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010.
K em enter ian Lingkungan H idup
Sel anj ut nya, anggar an bel anj a Kem ent er i an Li ngkungan H i dup di ar ahkan unt uk mewujudkan per baikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang mengar ah pada pengar usutamaan pr insip pembangunan ber kelanjutan. Dalam APBN- P t ahun 2011, al ok asi anggar an bel anj a Kem ent er i an Li ngkungan H i dup direncanakan sebesar Rp974,3 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp95,0 miliar (10,8 persen) bila dibandingkan dengan pagunya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp879,3 miliar. Kenaikan pagu alokasi anggaran belanja Kementer ian Lingkungan Hidup dalam APBN-P tahun 2011 ter sebut terutama ber kaitan dengan adanya tambahan anggaran pada Dewan Nasional Perubahan I klim (DNPI ) antar a lain untuk kegiatan: (1) sur vei per atur an pendukung pembangunan rendah emisi kar bon di pr ovinsi dan kabupaten; (2) kampanye perubahan iklim di tingkat internasional; dan (3) kajian biaya dan manfaat opsi adaptasi di provinsi pilihan.
Tambahan alokasi anggar an untuk sur vei per aturan pendukung pembangunan rendah emisi karbon di provinsi dan kabupaten diperlukan sebagai acuan untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung konsep pembangunan ekonomi rendah emisi karbon. Data per at ur an yang di sur vey akan m enjadi dasar dalam melakukan evaluasi kebi jakan ant isipasi per ubahan ikl im di selur uh I ndonesia, yang di koor dinasi kan ol eh Dewan Nasional Per ubahan I klim (DNPI ). Survey ini akan dilaksanakan di selur uh I ndonesia (27 propinsi dan kabupaten terpilih, di luar Jawa).
Tambahan alokasi anggaran untuk kampanye perubahan iklim di ber bagai media tingkat nasional dan lokal akan digunakan antara lain untuk mengembangkan materi dan
pro-Bab I V Per ubahan Belanja Negar a
Nota Keuangan dan APBN-P 2011 I V-19
gram kampanye yang akan disebar luaskan melalui media cetak dan elektronik, baik di daer ah dan di tingkat nasional. Tujuan dari kampanye ini adalah menggalang partisipasi akt i f sel ur uh l api san m asyar akat dal am m enur unkan em i si gas r um ah kaca, dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Sementara itu, tambahan alokasi anggaran untuk kampanye perubahan iklim di tingkat internasional akan digunakan antara lain untuk menempatkan kampanye posisi I ndonesia pada media cetak dan elektronik bertaraf internasional, seperti CNN.
Selanjutnya, pengembangan buku per ubahan iklim konteks lokal (6 pr ovinsi) sangat penting kar ena akan digunakan antar a lain untuk penyusunan buku per ubahan iklim konteks lokal. Sementara itu, tambahan alokasi untuk kegiatan pemetaan ker entanan per ubahan i k l i m di 4 pr ovi nsi di pul au Kal i m ant an ak an di gunak an unt uk mengem bangkan kebijakan adaptasi per ubahan ikli m dengan mengembangkan opsi program atau teknologi adaptasi yang sesuai pemetaan yang akan dilakukan pada empat provinsi di Pulau Kalimantan.
Pada sisi l ai n, t am bahan al okasi anggar an unt uk kegi at an pengem bangan konsep pembangunan rendah karbon di provinsi ter pilih akan digunakan untuk membuat kajian di 33 propinsi di I ndonesia. Ber sama dengan pemetaan kerentanan, kajian ini diharapkan menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan pembangunan daerah.
Tambahan alokasi anggaran untuk kegiatan kajian biaya dan manfaat opsi adaptasi di provinsi pilihan sangat penting kar ena akan digunakan untuk menyusun kajian cost and benefit terhadap opsi adaptasi yang diidentifikasi di skala propinsi. Kajian ini akan menjadi dasar prioritisasi opsi adaptasi yang akan diimplementasikan oleh propinsi dimaksud. Ber bagai t am bahan anggar an pada kegi at an-kegi at an t er sebut di per l ukan unt uk mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan lingkungan dan peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
K em enter ian Pem ber dayaan Per em puan dan Per lin dungan Anak
Anggar an belanja Kem ent er ian Pem ber dayaan Per empuan dan Per l indungan Anak diarahkan untuk mendor ong dan memfasilitasi ter wujudnya kebijakan yang responsif gender dan peduli anak untuk peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan, ser ta pemenuhan hak tumbuh kembang dan per lindungan anak dari tindak kekerasan. Dal am APBN-P t ahun 2011, al okasi anggar an bel anj a Kementer i an Pember dayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ditetapkan sebesar Rp161,6 miliar, atau mengalami kenai kan sebesar Rp1,5 mi liar (0,9 per sen) bi la dibandi ngkan dengan pagu al okasi anggar annya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp160,1 miliar . Lebih tingginya alokasi anggaran belanja Kementer ian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam APBN-P tahun 2011 ter sebut ber kait an dengan adanya tam bahan anggar an untuk penambahan belanja pegawai.
K epolisian N egar a Republik I ndonesia ( POLRI )
Anggaran belanja Polri diarahkan untuk mengimplementasikan arah kebijakan nasional di bidang keamanan dan penegakan hukum melalui strategi pelayanan prima pada unit-unit ke depan. Dalam APBN-P tahun 2011, alokasi anggaran belanja Polri direncanakan m encapai Rp31.261,1 m i l i ar , at au m engal am i kenai kan sebesar Rp1.479,4 m i l i ar
(5,0 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp29.781,8 miliar . Lebih tingginya alokasi anggaran belanja Polri dalam APBN-P tahun 2011 tersebut, ter utama ber kaitan dengan adanya tambahan anggar an bahan bakar m inyak (BBM ) dan pel um as untuk oper asional POLRI dalam r angka menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat; luncuran pinjaman dalam negeri sebesar Rp78,3 miliar ; tambahan hasil optimalisasi sebesar Rp901,9 miliar yang antar a lain digunakan untuk sarpras polri, fusinafis polri, dan densus 88 AT polr i, serta perubahan pagu penggunaan PNBP kar ena adanya beber apa r umah sakit POLRI yang menjadi BLU.
Lem baga K etahanan N asional
Alokasi anggar an Lembaga Ketahanan Nasional diar ahkan untuk menyelenggar akan pendidikan, penyiapan kader , dan pemantapan pimpinan tingkat nasional yang berpikir integratif dan pr ofesional, memiliki watak, mor al, dan etika kebangsaan, ber wawasan nusantara serta memiliki cakrawala pandang yang universal, komprehensif, integral dan hol istik ber l andaskan Pancasila, UUD Negar a Republi k I ndonesi a Tahun 1945, dan Negar a Kesatuan Republik I ndonesia (NKRI ), ser ta Sesanti Bhinneka Tunggal I ka dan m enyel enggar akan pengkaj i an yang ber si fat konsepsional dan st r at egi s m engenai ber bagai per masalahan nasi onal , r egi onal , dan inter nasional yang diper lukan ol eh Pr esiden, guna menj ami n keutuhan dan tetap t egaknya Negar a Kesat uan Republ ik I ndonesia. Dalam APBN-P tahun 2011, alokasi anggar an belanja Lembaga Ketahanan Nasional ditetapkan sebesar Rp233,6 miliar, atau meningkat sebesar Rp43,3 miliar (22,7 persen) dari pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp190,4 miliar. Lebih tingginya alokasi anggaran belanja Lembaga Ketahanan Nasional dalam RAPBN-P tahun 2011 dibandingkan dengan pagunya dalam ARAPBN-PBN tahun 2011 tersebut, terutama ber kai t an dengan adanya t am bahan anggar an unt uk pel ak sanaan pr oyek PH LN ker jasama antar a Lemhannas dengan CI M SA I GEI A, S.A. untuk proyek “Str engthen-ing the Capacity Buildengthen-ing of the National Resilience I nstitute”, yang merupakan kontrak ker jasama antara Lemhannas dengan CI M SA I GEI A, S.A. (Spanyol).
K om isi Pem ilihan U m um
Sementara itu, anggaran belanja Komisi Pemilihan Umum diarahkan untuk mewujudkan pem i l i han um um yang m em i l i ki i nt egr i t as, pr ofesi onal , m andi r i , t r anspar an dan akuntabel, demi ter ciptanya demokrasi I ndonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negar a Kesatuan Republik I ndonesia. Dalam APBN-P tahun 2011, alokasi anggar an belanja Komi si Pemil ihan Umum dit etapkan sebesar Rp1.009,4 miliar , atau mengalami kenaikan sebesar Rp28,5 miliar (2,9 per sen) bila dibandi ngkan dengan pagu al okasi anggar annya dal am APBN t ahun 2011 sebesar Rp980,9 miliar. Lebih tingginya alokasi anggaran belanja Komisi Pemilihan Umum dalam APBN-P tahun 2011 ter sebut terutama ber kaitan dengan adanya tambahan anggaran untuk pembayaran uang penghargaan bagi ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KPU, Ketua dan Anggota KPU Propinsi serta Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/ Kota.
Tambahan alokasi anggar an untuk pembayar an uang penghar gaan bagi ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KPU, Ketua dan Anggota KPU Propinsi serta Ketua dan Anggota KPU Kabupat en/ Kot a t er sebut m er upakan am anat Per at ur an Pr esi den Republ i k
Bab I V Per ubahan Belanja Negar a
Nota Keuangan dan APBN-P 2011 I V-21
I ndonesia Nomor 83 Tahun 2010 tentang Pemberian Uang Penghar gaan Bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KPU, Ketua dan Anggota KPU Propinsi serta Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/ Kota sebagai penyelenggara pemilihan umum Tahun 2004.
K em enter ian Per um ahan Rakyat
Anggaran belanja Kementerian Perumahan Rakyat diarahkan untuk meningkatkan iklim yang kondusif dan koor dinasi pelaksanaan kebijakan pembangunan per umahan dan per m ukiman; meni ngkat kan ket er sediaan r umah l ayak huni dan ter jangkau dal am lingkungan yang sehat dan aman ser ta didukung oleh pr asar ana, sar ana dan utilitas yang memadai; mengembangkan sistem pembiayaan per umahan jangka panjang yang efi sien, akunt abel dan ber kel anj ut an; m eni ngkat kan pendayagunaan sumber daya per umahan dan per mukiman secar a optimal; ser ta meningkatkan per an pemer intah daer ah dan pem angku kepent i ngan l ainnya dalam pem bangunan per um ahan dan per m uki m an. Dal am APBN-P t ahun 2011, al okasi anggar an bel anj a Kem ent er i an Per umahan Rakyat ditetapkan sebesar Rp3.462,0 miliar , atau mengalami kenaikan sebesar Rp702,5 miliar (25,5 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp2.759,5 miliar. Lebih tingginya alokasi anggar an belanja Kementerian Perumahan Rakyat dalam APBN-P tahun 2011 ter sebut, ter utama berkaitan dengan adanya tambahan anggaran untuk penanganan dengan segera rumah bagi warga baru eks-pengungsi Timor-Timur di kawasan perbatasan Nusa Tenggara Timur dan tambahan pagu penggunaan PNBP.
Pelaksanaan program pembangunan rumah bagi warga baru eks-pengungsi Timor-Timur di Pr opinsi Nusa Tenggara Timur mer upakan pelaksanaan Dir ektif Pr esiden Republik I ndonesia tentang penanganan segera warga baru di kawasan perbatasan Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste.
K em enter ian Pem uda dan Olah Raga
Tugas utama Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya pemuda dan olah raga dalam rangka meningkatkan manusia Indone-sia yang memiliki wawasan kebangsaan, mandiri, sehat, cerdas, terampil, berprestasi dan berdaya saing. Dalam APBN-P tahun 2011, alokasi anggaran belanja Kementerian Pemuda dan Olahr aga ditetapkan sebesar Rp4.343,4 miliar , atau mengalami kenaikan sebesar Rp1.339,3 miliar (44,6 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga yang ditetapkan dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp3.004,1 miliar. Lebih tingginya alokasi anggaran belanja Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga dalam APBN-P tahun 2011 dibandingkan dengan pagunya dalam APBN tahun 2011 ter sebut, terutama berkaitan dengan adanya keperluan tambahan anggaran untuk penyelenggaraan
SEA Games XXVI di Palembang dan Jakarta, dimana I ndonesia ditetapkan sebagai tuan rumah. Selain itu, tambahan anggaran kegiatan tersebut juga digunakan untuk membiayai pelaksanaan Par a Games yang akan dilaksanakan di Jawa Tengah pada tahun 2011. Bad an N asion al Pen em patan dan Per lin d un gan Ten aga K er j a I n don esia ( BN P2 TK I )
Anggaran belanja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja I ndone-sia (BNP2TKI ) diar ahkan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BNP2TKI ,
yai tu mewujudkan tenaga ker ja I ndonesia (TKI ) yang ber kualit as, ber mar t abat dan kompetitif. Dalam APBN-P tahun 2011, alokasi anggaran belanja BNP2TKI ditetapkan sebesar Rp423,7 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp159,7 miliar (60,5 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp264,0 miliar. Lebih tingginya alokasi anggaran belanja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja I ndonesia dalam APBN-P tahun 2011 tersebut, terutama berkaitan dengan adanya tambahan anggaran untuk perlindungan TKI dan pembangunan sistem infor masi TKI , antara lain: (1) penanganan dan tindak lanjut cr i si s centr e; (2) pendaftaran secara online system di 400 kabupaten/ kota; (3) peningkatan kompetensi TKI melalui Kelompok Berlatih CTKI Berbasis M asyarakat (KBBM ); (4) pengadaan KTLN sebanyak 1 juta kartu; dan (5) sosialisasi serta penyuluhan kepada para CTKI .
K em en ter ian K euangan
Anggar an belanja Kementer ian Keuangan digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementer ian Keuangan dalam menyelenggar akan ur usan di bidang keuangan dan kekayaan negar a dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam APBN-P tahun 2011, alokasi anggaran belanja Kementerian Keuangan ditetapkan sebesar Rp17.457,7 miliar yang berarti lebih rendah sebesar Rp113,0 miliar (0,6 persen) dari pagunya yang ditetapkan dalam APBN t ahun 2011 sebesar Rp17.570,7 m i l i ar . Per ubahan anggar an t er sebut ber asal dar i penur unan anggar an yang ber sum ber dar i dr op l oan di li ngkungan Kementer ian Keuangan sebesar Rp174,1 miliar; lanjutan/ percepatan penarikan beberapa hibah (gr ant) sebesar Rp41,6 miliar; dan r ew ar d yang diterima oleh Kemenkeu sebesar Rp19,5 miliar ber kenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja tahun anggar an 2010.
M ajelis Per m usyawar atan R akyat ( M PR)
Anggaran belanja M ajelis Per musyawaratan Rakyat (M PR) dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp416,1 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp75,3 miliar (22,1 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp340,8 miliar . Lebih tingginya alokasi anggaran belanja M PR dalam APBN-P tahun 2011 tersebut terutama berkaitan dengan adanya tambahan anggaran yang berasal dar i r ew ar d yang dit er ima oleh M PR sebesar Rp1,8 mili ar , ber kenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010.
D ewan Per wakilan R akyat ( D PR)
Anggaran belanja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp2.445,5 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp580,1 miliar (19,2 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp3.025,6 miliar. Perubahan tersebut merupakan akumulasi dari tambahan anggar an sebesar Rp0,7 miliar yang ber asal dar i luncuran hibah M DTF Gr ant TF090047 Bank Dunia dan Rp1,2 miliar yang yang berasal dari r ew ar d yang diterima oleh DPR berkenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010; serta penurunan dana untuk kegiatan pembangunan gedung DPR sebesar Rp582,0 miliar , yang belum bisa dimulai tahun 2011.
Bab I V Per ubahan Belanja Negar a
Nota Keuangan dan APBN-P 2011 I V-23
Badan Pem er iksa K euangan
Anggar an belanja Badan Pemeriksa Keuangan dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp2.820,1 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar Rp13,6 miliar (0,5 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp2.806,5 miliar . Per ubahan ter sebut ber asal dar i tambahan anggar an sebesar Rp0,2 miliar yang berasal dari hibah luar negeri dan r ew ar d yang diterima oleh Badan Pemeriksa Keuangan, berkenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp13,4 miliar.
M ahkam ah Agung ( M A)
Anggaran belanja M ahkamah Agung (M A) dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp6.056,4 miliar , atau mengalami kenaikan sebesar Rp1,1 miliar (0,02 per sen) bila dibandi ngkan dengan pagu al okasi anggar annya dal am APBN t ahun 2011 sebesar Rp6.055,3 miliar . Lebih tingginya alokasi anggar an belanja M A dalam APBN-P tahun 2011 tersebut, terutama berkaitan dengan adanya tambahan anggaran yang berasal dari
r ew ar d yang diterima oleh M A, berkenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010.
K ejaksaan R epublik I ndon esia
Anggaran belanja Kejaksaan Republik I ndonesia dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp2.845,9 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp1,2 miliar (0,04 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp2.844,8 m i l i ar . Lebi h t i nggi nya al okasi anggar an bel anj a Kej aksaan RI dal am APBN-P tahun 2011 ter sebut terutama ber kaitan dengan adanya tambahan anggaran yang ber asal dar i r ew ar d yang diter ima oleh Kejaksaan RI , ber kenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010.
K em enter ian Sekr etar iat N egar a
Anggaran belanja Kementerian Sekretariat Negara dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp1.938,9 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp199,5 miliar (9,3 persen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp2.138,4 miliar. Per ubahan ter sebut ber asal dari penur unan anggar an pada r upiah murni sebesar Rp201,3 miliar yang ber asal dar i penghematan yang direncanakan tidak digunakan lagi dan r ew ar d yang diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara, berkenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp1,8 miliar.
K em enter ian Luar N eger i
Anggaran belanja Kementerian Luar Negeri dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp5.669,9 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar Rp36,1 miliar (0,6 persen) bila dibandi ngkan dengan pagu al okasi anggar annya dal am APBN t ahun 2011 sebesar Rp5.633,7 miliar. Perubahan anggaran ini berasal dari tambahan anggaran sebesar Rp35,8 miliar yang berasal dari pengalihan rupiah murni dari BA BUN untuk dukungan keketuaan ASEAN t ahun 2011 ol eh Di tj en Ker jasama ASEAN dan r ew ar d yang dit er im a ol eh Kementerian Luar Negeri, berkenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp0,3 miliar.
K em enter ian Per tanian
Anggaran belanja Kementerian Pertanian dalam APBN-P tahun 2011 ditetapkan mencapai Rp17.740,6 miliar , atau mengalami peningkatan sebesar Rp1.016,2 miliar (6,1 per sen) bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2011 sebesar Rp16.724,4 miliar . Per ubahan ter sebut ber sumber dar i tambahan anggar an sebesar Rp374,7 miliar yang berasal dari pengalihan anggaran rupiah murni dari BA BUN untuk ganti rugi tanaman PUSO atau gagal panen; Rp3,1 miliar yang ber asal dar i luncur an pinjaman luar neger i I DA 4260-I ND; Rp1,2 miliar yang ber asal dar i luncur an hibah luar neger i (ACI AR); bantuan langsung benih jagung hibrida, bahan pengelolaan OPT hortikultura; dan r ew ar d yang diterima oleh Kementerian Pertanian, berkenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp0,3 miliar.
K em en ter ian Per industr ian
Anggaran belanja Kementer ian Per industrian dalam APBN-P 2011 ditetapkan sebesar Rp2.245,6 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp5,5 miliar (0,2 persen) apabila dibandingkan dengan pagu anggar annya dalam APBN 2011 sebesar Rp2.240,1 miliar . Per ubahan ter sebut ber kaitan dengan tambahan anggar an dar i r ew ar d yang diter ima oleh Kementerian Perindustrian, ber kenaan dengan hasil optimalisasi anggaran belanja Tahun Anggaran 2010.
K em enter ian Ener gi dan Sum ber D aya M in er al ( ESD M )
Anggaran belanja Kementerian ESDM dalam APBN-P 2011 ditetapkan sebesar Rp15.674,9 m i l i ar , at au m engal am i peni ngkat an sebesar Rp376,3 m i l i ar (2,5 per sen) apabi l a dibandingkan dengan pagu anggarannya dalam APBN 2011 sebesar Rp15.298,6 miliar. Per ubahan ter sebut bersumber dari penambahan alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan program listrik murah (klaster 4) untuk sistem solar cell dan PLTS terpusat dengan l am pu hem at ener gi sebesar Rp233,3 m i l i ar ; dan per si apan pengawasan pendistr ibusian LPG tertentu sebesar Rp100,0 miliar . Selain itu, juga dipengar uhi oleh penurunan pagu penggunaan PNBP/ BLU sebesar Rp83,5 miliar yang disebabkan oleh Pusdiklat M igas Cepu tidak lagi melakukan penjualan residu dan hasil pengolahan residu; penambahan penerimaan PNBP/ BLU sebesar Rp101,5 miliar ; peningkatan hibah luar negeri dari Komisi Eropa M I A-VI TA (M itigasi bencana) sebesar Rp0,7 miliar; dan adanya tambahan anggaran dari r ew ar d yang diterima oleh Kementerian ESDM sebesar Rp24,4