HOmeBRew
yang bukan hanya memiliki kemampuan secara konseptual melainkan juga telah mempraktekkan dengan menghasilkan karya bagi kebutuhan komunikasi melalui radio pemancar terutama di kalangan generasi milineal” ucap Hernandy R. Karli, YBØTOY. Usai menyampaikan kata pem-buka, moderator mempersilahkan Hasdi-yan Hartawan, YDØSSC untuk menyajikan paparannya dengan materi ”QRP HF All Band Transceiver”.
Dalam penyampaian materinya, Has-diyan Hartawan, YDØSSC mengatakan bahwa dalam pembuatan piranti berkomunikasi melalui radio peman-car, maka terlebih dahulu mengetahui tentang fundamental radio yakni yang pertama soal gain, keuntungan 1 triliun kali kekuatan 120 desibel yang meru-pakan nilai dicapai oleh banyak penerima umum. Kedua masalah selektivitas yakni kemampuan untuk menyetel hanya satu stasiun dari banyak yang mungkin men-transmisikan pada waktu tertentu. Selain itu, desain penerima harus memberikan kekebalan dari sinyal palsu, kemudian masalah sensivitas yakni kemampuan untuk memulihkan sinyal dari kebisingan latar belakang. Kebisingan dihasilkan dijalur antara pemancar dan penerima, tetapi juga yang dihasilkan secara signifi-kan di sirkuit penerima itu sendiri. Dan yang terakhir soal stabilitas yang diper-lukan setidaknya dalam dua indra yaitu stabilitas frekuensi; penerima harus tetap
“mendengarkan” sinyal radio yang masuk dan tidak boleh “drift” dengan waktu atau suhu. Selain itu, besarnya keuntungan yang dihasilkan harus hati-hati. Selan-jutnya, Hasdiyan Hartawan, YDØSSC juga menjelaskan mengenai spesifikasi piranti tersebut; SPESIFIKASI:, 5 BANDS, B#1 3 - 6MHz, B#2 6 – 9MHz, B#3 9 – 15
MHz, B#4 15 – 24 MHZ, B#5 24 – 30MHz, untuk MODE SSB LSB, USB, AM Receive only, CW with electronic Keyer, sedangkan Sensivitasnya -110 dBm dan Selektivitas, SSB BPF BW 2.4 Khz, Suppressed carrier
>40dB, serta Stability <3Hz dengan Re-ceiver gain +/- 80 dB, juga perlu dipasang AF Amplifer 2 watt dengan AGC Range >
80 dB, kemudian dapat di lengkapi den-gan Pout 5 - 7 watt 80, 40 dan 20 meter, 4 - 5 watt 15, 11, dan 10 Meter, tentunya dengan LPF Gain >30dB, sedangkan untuk Microphone menggunakan Frekuensi response 200 – 3000 Hz, dapat menggu-nakan Digital Mode, dengan Support FT8, FT4 dll Via OmniRig, terakhir tentunya memakai BOX Size 132*42*169mm.
“Saya sudah mempraktekkannya, hasilnya alhamdulillah karya tersebut bisa dinikmati bersama, ya mesti kita coba membuat rangkaian piranti radio peman-car sendiri dengan tidak melupakan 4 fundamental yang saya sebutkan tadi”
tukas Hasdiyan Hartawan, YDØSSC.
Usai pemaparan materi tersebut, dilan-jutkan dengan penyampaian materi oleh Sulwan Dase,S.T.,M.T., YB8EIP dengan materi bahasan : “Multi Band Dipole An-tenna”. Dalam paparannya, Sulwan Dase, YB8EIP, ia terlebih dahulu menyampaikan tentang definisi antena, beserta fung-sinya pada jaringan komunikasi dan juga mekanisme pembangkitan gelombang radio dari konduktor. Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai konsep dasar ante-na dipole, yang menurutnya piranti anteante-na dipole identik dengan sebuah rangkaian Resonator L - C . 2. IDEAL -nya, dan hanya beresonansi pada satu frekuensi, sedan-gkan pada penggunaan frekuensi tinggi, elemen Induktor dan kapasitor, memiliki komponen parasitik yang menyebabkan resonator beresonansi pada frekuensi
AGUSTUS - 2021 53
Majalah Digital ORARI
lain. Biasanya berupa Overtone di frekue-nsi yang lebih tinggi.
“Dalam pembuatan maupun pengop-erasian antena dipole multi-band, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menyusun antenna dipole dengan pan-jang berbeda, elemen antenna dipole dipasangi Trap L-C serta pemasangan loading coil pada elemen antenna di-pole, ya, rekan-rekan amatir radio dapat mencobanya sendiri, jangan takut gagal, insyaallah dengan kecermatan dan fokus, rekan-rekan amatir radio bisa membuat rangkaian antenna dipole multi band”
tutur Sulwan Dase,S.T.,M.T., YB8EIP, kela-hiran Bulukumba, 2 Agustus 1965 silam dan berprofesi sebagai Dosen Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Ujung Pandang, mengakhiri paparannya.
Sementara itu, senada dengan nara-sumber ke 2, Juliar Adiputro, YB1ICC seb-agai narasumber terakhir di acara webinar ini mengatakan bahwa secara garis besar teknik pembuatan dan pengoperasian antenna sudah disampaikan oleh Sulwan Dase,S.T.,M.T., YB8EIP, namun demikian dirinya akan menambahkan saja penjelas-an mengenai penjelas-antenna, khususnya tentpenjelas-ang Antena Magnetic Loop, yang juga terkenal dengan beberapa sebutan antara lain Mega Loop dan Mini Loop.
Bentuk antena ini adalah berbentuk lingkaran 360° atau segi delapan delapan sama sisi. Pada awalnya awalnya antena loop ini digunakan digunakan sebagai sebagai antena penerima penerima saja, karena mempunyai karakteristik RX yang cukup unik adalah low noise dan dapat menerima signal dari segala arah. Mag-netic Loop tidak sama dengan antenna loop, menurutnya Magnetic Loop meru-pakan tipe antena portable yang dapat memudahkan mobilisasi, tidak
memerlu-kan lahan yang luas, ringan, mudah dan cepat untuk pemasangan atau assem-bling. Oleh karena itu, antenna ini sering kali di gunakan dikalangan militer, akan tetapi pada perkembangannya, antenna ini sering kali dioperasikan oleh amatir ra-dio dalam berkomunikasi karena adanya beberapa keuntungan, antara lain dimensi kecil, portable, hemat tempat, instalasi mudah, noise sangat rendah untuk RX (karena berfungsi sebagai BPF, tidak perlu letak yang tinggi, tidak perlu grounding yang bagus, memiliki directivity (2 arah), bisa diginakan power besar dan sangat efektif di gunakan di HF HF 7~30 MHZ , sedangkan kerugiannya adalah bandwith TX/RX sempit (tergentung besar ling-karan dan diletakkan pada posisi diam.
loop) , efesiensi loop tergantung be-sar lingkaran & dalam posisi diam.loop, power maksimal ditentukan oleh tegan-gan tembus kapasitor, berbahaya karena tegangan tinggi (RF), dan penguatan antenna (Gain) sedikit dibawah vertikal 1/4 Λ.
“Saya dan Om Bambang yang tinggal di Surabaya sudah mencoba membuat antenna Magnetic Loop ini, beliaulah yang memandu saya membuat antenna Mag-netic Loop, alhamdullilah, hasilnya bagus dan dapat mengefektifkan komunikasi kami dengan para amatir radio lainnya hingga mancanegara. Rekan-rekan amatir radio sebenarnya pembuatan antena loop cukup mudah, banyak link calculator di Web Site yang menyediakan secara on line tanpa bayar antara lain dapat saya sampaiakan yakni link yang ada di https://
www.66pacific.com/calculators/small-transmitting-loop-antennacalculator.aspx, http://www.iw5edi.com/software/magnet-ic-loop-calculator, serta dpat dibuka dan dilihat dilink https://miguelvaca.github.io/
vk3cpu/magloop.html, ya selamat menco-ba, terima kasih.“ pungkas Juliar Adiputro, YB1ICC , kelahiran Surabaya, 1 Juli 1960, yang juga Sekretaris ORARI Lokal Depok.
Nampaknya peserta yang hadir di acara Webinar ini sangat antusias mengi-kutinya. Bahkan diantara peserta yang hadir banyak mengajukan pertanyaan dan selanjutnya pertanyaan tersebut dapat di-jawab oleh narasumber dengan lugas, se-hingga walaupun singkat penjelasannya, namun tidak membuat peserta kecewa, tercatat dalam absensi peserta yang hadir
sebanyak 300 orang anggota ORARI.
“Kami mengucapkan terima kasih ke-pada panitia pelaksana dari ORARI Pusat yang telah menginisiasi penyelengga-raan kegiatan ini, narasumber yang telah hadir dalam kegiatan webinar ini dan juga ucapan terima kasih kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin” ucap Hernandy R. Karli, YBØTOY menutup acara webinar ini.
AGUSTUS - 2021 55
Majalah Digital ORARI
Dalam terbitan edisi Bulan Agustus 2021 ini, kami menyajikan informasi mengenai hasil 53 Tahun ORARI QSO Party, di kesempatan ini panitia
penyelenggara mengucapkan selamat kepada para pemenang dan terimakasih kepada rekan-rekan Amatir Radio, YL (Young Lady) dan OM (Old Man) diseluruh Indonesia serta DX Station atas partisipasinya pada kegiatan, berikut ini kami sampaikan pengumumuman pemenangnya yang tertera di flyer berikut ini :