YOke kURnIA, YB3lVX
II. Uraian Penggunaan Modem Interface
Dalam penggunaan Modem Interface untuk mode digital, diperlukan berbagai rang-kaian komponen agar dapat berkomunikasi dengan mode digital, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Disajikan pada gambar 1. Pemasangan modem interface diantara Komputer dan Radio. Penghubung antar muka (interface) dari Modem ke Radio yang dulu masih menggunakan Paralel Port (DB25) maupun Serial port (DB9) maka kita ganti yang lebih mudah, yaitu menggunakan Modul USB to TTL FTDI FT232RL , sehingga port koneksinya menggunakan USB (Universal Serial Bus) , mengapa dibuat demikian , karena Laptop ataupun PC (Personal Computer) saat ini sudah jarang menggunakan Paralel maupun Serial Port, yang ada dan umum yaitu menggunakan port USB. Me-mang ada converter USB to RS232 atau serial Port seperti merk “BAFO” yang cukup terkenal dan bagus, tetapi cukup mahal harganya, untuk itu kita ganti dengan Modul FTDI FT232RL yang harganya cukup murah berkisar sekitar 25-30 ribu saja. Lebih praktis dan mudah diperoleh baik beli secara on line maupun di toko elektronik.
Gambar 1
b. Modul FTDI FT232RL hanya memerlukan tegangan yang berasal dari Komputer/
laptop yaitu sebesar 5 Volt. Output dari pin out FTDI FT232RL cukup banyak ,namun yang akan kita gunakan hanya beberapa saja seperti RTS ( Request To Send) dan DTR ( Data Terminal Ready). Beberapa jenis interface ada yang memanfaatkan pin out TXD, RXD juga digunakan, namun yang kita gunakan hanya RTS dan DTR saja ,karena menyesuaikan dengan setting dari Software Mode Digitalnya .Modul USB to TTL FT232RL seperti pada gambar 2.Output dari Modul FTDI FT232RL ini adalah active “Low” dimana saat Active atau On maka tegangan sama dangan Nol atau ter-hubung ke negative. Untuk menggerakkan Optocoupler maupun LED saat “ON” maka perlu dibalik susunan Anode dan kathodenya . Skema rangkaian Modem Interface Mode Digital dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4.
Gambar 2
Gambar 3
AGUSTUS - 2021 25
Majalah Digital ORARI
Gambar 4
c. Pengendali dari Modul FTDI FT232RL ini berasal dari perintah Software Mode Digital . yang dicontohkan pada penempatan piranti Software untuk mode FT8 yaitu JTDX atau WSJT-X, adapun pada ketika masuk pada menu setting port control Radio terdapat beberapa pilihan yaitu : CAT, VOX, RTS dan DTR, karena kita menggunakan modul FTDI FT232RL maka yang digunakan ada 2 pilihan yaitu RTS dan DTR, silah-kan untuk bisa memilih salah satu, sementara itu, perlu diperhatisilah-kan antara centang yang ada di Setting dan switch pilihan RTS atau DTR harus sama, jika tidak maka alat tidak bisa berfungsi dengan baik. Misalnya memilih DTR maka jika benar maka output saat di tekan TX pada software maka pin out pada modul FTDI terse-but akan Active “Low” jika di balik pada Tegangan +5 Volt dipasang Anode LED lewat resistor seri 330 Ohm , dan cathode LED terhubung pada pin DTR saat posisi TX maka LED tersebut akan menyala, ini menandakan perintah dari software sudah benar. Pemasangan dari Optocoupler jika benar susunan kakinya, maka saat beker-ja, output dari Optocoupler akan tersambung.
Optocoupler disini menggunakan PC817 dengan 4 pin kaki yang mudah diperoleh dengan harga murah, amatir radio dapat mengganti optocoupler dengan tipe lain semisal 4N25 atau 4N35, tentunya disesuaikan dengan susunan pin outnya, dengan menggunakan optocoupler PC817 sudah cukup memuaskan. Kemudian Output dari Optocoupler dihubungkan dengan PTT ( Push To Talk) pada radio, selanjutnya ouput dari optocoupler terhubung, jika tersambung dengan PTT pada radio maka kondis-inya adalah Transmit (TX).Rangkaian yang jadi seperti pada gambar 5.
Gambar 5
d. Pada bagian audio terdapat trafo (Transformator) audio , mengapa dipasang trafo audio ini sedemikian rupa ? Selain berfungsi sebagai penerus sinyal audio dengan system induktansi, maka Ground pada Computer dan ground pada radio dapat dipisah. Mengapa harus dipisah? Ini dikarenakan pada Komputer PC , jika system grounding kurang bagus maka pada casing atau body dari PC itu terjadi kebocoran arus listrik, yang sering ditandai saat dipegang “Nyetrum” karena kebocoran arus listrik yang berasal dari Power Supply Unit (PSU) . Hal ini jika diabaikan tanpa trafo, maka dapat merusak komponen pada Radio HF anda, untuk itulah di pasang Trafo tersebut. Trafo Audio dulu sekitar dibawah tahun 2000 an yang cukup popular yaitu OT 240 (Output Transformer) dan IT191 (Input Transformer), namun sekarang sulit mencari ke dua trafo tersebut. Untuk itu kita gunakan yang mudah dicari dipasaran, untuk itu kita gunakan trafo audio 1:1 umumnya memiliki impedansi 600Ω disisi input dan outputnya, meskipun jika kita ukur impedansinya kurang dari 600Ω, na-mun sudah cukup bagus digunakan pada modem ini. Trafo yang kita perlukan ada 2 yaitu di sisi TX dan RX nya. Saat posisi Transmit (TX) atau memancar maka sinyal Output Audio dari port Audio pada Head Phone adalah audio Stereo, untuk itu akan kita buat Mono dengan cara menggabungkan sinyal L (left) dan R (right) dengan menghubungkan lewat resistor 1K5, sehingga harapannya penjumlahan sinyal L dan R akan menambah Level signal audio output tersebut. Setelah digabung sinyal tersebut maka diumpankan kepada trafo audio. Dari sini sinyal diinduksikan oleh trafo, dan output trafo tersebut agar levelnya bisa diatur, sehingga tidak menimbul-kan “Over Modulation” maka dipasang Potensiometer 5KΩ, dan sebelum masuk ke terminal Mic pada radio dipasang coupling capasitor 1μF agar audio nya tidak terbeban saat masuk ke Mic pada Transceiver/radio.
e. Saat posisi Receive (RX) dibalik, sinyal audio yang diterima oleh radio Transceiver lewat terminal (port) Head Phone /Phones menuju langsung ke trafo, dari sini sinyal diinduksikan, dan ouputnya akan menuju pada bagian Mic pada Computer/laptop, terlebih dahulu output trafo terhubung capasitor 10μF dan resistor 1KΩ, mengingat
AGUSTUS - 2021 27
Majalah Digital ORARI
input Mic/Line In pada Computer/laptop ada yang Mono adapula yang Stereo untuk itu kita pasang 2 buah resistor 1KΩ biar lebih aman. Sinyal Audio tersebut akan didecodekan oleh Computer. Pengaturan Level sinyal yang diterima cukup mengikuti Potensio AF Gain / Volume pada radio, sehingga lebih praktis dan mudah.