BAB V : Penutup
A. Kajian Teori
4. Kemampuan Komunikasi
28
5. Mengatur strategi dan taktik
Menentukan suatu tindakan dan berinteraksi dengan orang lain
29 interaksi dalam pembelajaran. Guru perlu merancang pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi positif sehingga siswa dapat berkomunikasi dengan baik. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan pemicu bagi tumbuhnya kemauan dan kemampuan berkomunikasi siswa.75 a. Komponen Dalam Komunikasi
Dalam komunikasi terdapat 5 komponen yang terlibat dan harus agar proses komunikasi berjalan dengan baik.
Adapun kelima komponen tersebut yaitu
1) Komunikator, adalah orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain;
2) Komunikan, adalah orang yang menerima pesan dari orang lain
3) Pesan, adalah sesuatu yang disampaikan dapat berupa informasi, perasaan, instruksi, dan lain-lain.
4) Media, adalah bentuk atau cara pesan itu disampaikan, media dapat berupa lisan, tertulis, film dan bentuk lainnya
5) Efek, perubahan yang terjadi pada komunikan sesuai dengan harapan komunikator.76
b. Jenis-jenis Komunikasi
Pendapat dari Hafied Cangara di dalam keterampilan berkomunikasi terdapat dua macam kode yaitu:
1) Kode Verbal
Kode verbal menggunakan bahasa, dalam menciptakan komunikasi yang efektif, mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk mengetahui sikap dan perilaku, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pewarisan nilai-nilai budaya, serta menyusun sebuah ide yang sistematis.
75 Siti Khaulah, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Student Facilitator And Explaining Pada Materi Statistik Di Kelas Xi Sma Negeri 1 Jangka,” Jurnal Pendidikan Almuslim.ISSN:2338-7394, 4, no. 1 (2016): 38–39.
76 Haditiya Saputra, “Studi Tentang Kemampuan Berkomunikasi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Kegiatan Belajar Mengajar Di Sdn 017 Kota Samarinda,” E-Journal Ilmu Komunikasi, Tahun 1, no. 1 (2013): 290–300.
30
2) Kode Non-verbal
Kode non-verbal ialah bahasa isyarat atau bahasa diam, yang mempunyai beberapa fungsi, yaitu meyakinkan sesuatu yang diucapkan, menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata, menunjukkan jati diri, dan menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.77
Keterampilan berkomunikasi lisan juga dapat diartikan sebagai keterampilan untuk menyampaikan temuan yang didapat dalam diskusi. Keterampilan ini sudah digunakan sejak zaman dahulu, sebab keterampilan komunikasi lisan menjadi hakikat komunikasi yang digunakan sejak manusia diciptakan.
Komunikasi lisan menjadi sebuah budaya bagi masyaratkat dalam menyampaikan pesan secara lisan atau kata-kata.Seperti halnya, kita berbicara kepada orang lain dimasyarakat.
Keterampilan berkomunikasi tulisan merupakan keterampilan peserta didik dalam membuat pesan-pesan secara tertulis dalam berbagai macam bentuk memo, surat, proposal dan laporan. Keterampilan ini tidak hanya berkaitan dengan kemahiran seseorang menyusun dan menuliskan simbol-simbol tertulis, tetapi juga mengungkapkan pendapat, sikap, dan perasaannya secara jelas dan sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang yang menerimanya. Dengan demikian jenis keterampilan berkomunikasi dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu keterampilan kasar (hardskill) dan keterampilan halus/lunak (soft skill). Keterampilan komunikasi tulisan termasuk dalam keterampilan kasar sedangkan keterampilan komunikasi lisan dan komunikasi non-verbal termasuk keterampilan halus/lunak.
77 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).
31 c. Indikator Kemampuan Komunikasi
Untuk indikator kemampuan komunikasi yang digunakan adalah tiga kemampuan yaitu:
1) Menyatakan suatu situasi, gambar,diagram, atau benda nyata kedalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika.
2) Menjelaskan ide, situasi, dan relasi secara lisan dan tulisan.
3) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis.78
Keterampilan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan peserta didik dapat mempresentasikan apa yang telah dipelajari79. Adapun yang menjadi indikator komunikasi secara lisan dan tulisan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table berikut:
Tabel 2.2
Indikator Kemampuan Komunikasi Subskil
komunikasi
Indikator
Lisan
Mengutarakan pendapat mengenai keterkaitan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Menjawab pertanyaan dari guru mengenai contoh fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Menciptakan suasana kondusif saat belajar fisika.
Menyampaikan ide/hasil diskusi secara jelas, efektif, sistematis, dan
meyakinkan.
78 Usman Fauzan Alan and Ekasatya Aldila Afriansyah, “Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Dan Problem Based Learning,” Jurnal Pendidikan Matematika 11, no. 1 (2017): 67–78.
79 Kulsum and Nugroho, ―Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika.‖
32
Menyesuaikan pilihan kata, volume, dan intonasi suara.
Tulisan Menulis hasil akhir saat diskusi.
d. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang aktif dan juga efektif. Pola komunikasi ini ada tiga macam yaitu:
1) Pola komunikasi searah yaitu antara pendidik dengan peserta didik.
2) Pola komunikasi dua arah yaitu antara peserta didik dengan pendidik ada saling interaksi.
3) Pola komunikasi multiarah, yaitu berupa transaksi antara peserta didik dengan peserta didik.80
B. Materi 1. Usaha
Usaha dalam fisika diartikan sebagai wujud gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga menyebabkan benda bergerak sejauh jarak tertentu. Dalam Al-Qur’an usaha juga dijelaskan pada surah Al-Israa’ ayat 19:
Artinya: “Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha kearah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahana dibalasi dengan baik”.
Untuk mengetahui berapa besarnya usaha, maka perlu adanya bantuan rumus. Besarnya rumus usaha yaitu:
80 Nuryanti, “Peningkatan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kritis Matematis Melalui Model Kooperatif Stad Dan Murder,” Jurnal Pengajaran MIPA 21, no. 1 (2016): 9–13.
33 W = F x Δs ……… (1.1)
Dimana:
W = Usaha (J) F = Gaya (N) S = Perpindahan (m) a. Usaha Positif
Usaha positif adalah usaha yang dilakukan gaya pada suatu benda dan benda tersebut bergerak searah dengan gaya.
W = F X s ……….. (1.2)
Gambar 1 Usaha Positif b. Usaha Negatif
Usaha negatif adalah usaha yang dilakukan gaya pada suaatu benda dan benda tersebut bergerak berlawanan dengan arah gaya tersebut.
W = -F X s ………. (1.3)
Gambar 2 Usaha Negatif c. Usaha Nol
Usaha nol adalah yang terjad apabila arah gaya tega lurus dengan arah perpindahan. Besarnya usaha yang dilakukan adalah nol
W = 0 ……… (1.4) Sebagai contoh adalah seseorang membawa benda dengan menggunakan tangan, ini berarti bahwa arah
34
gaya untuk menahan benda adalah ke atas, kemudian orang tersebut berjalan ke depan berati arah gaya adalah gerak lurus arah gerak.81