BAB IV: ANALISIS DATA
A. Kemampuan Mahasiswa Tarjamah Semester VI Dalam Menerjemahkan
3. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan II
Dalam latihan II, penulis memberikan teks politik dengan istilah-istilah
politik di dalamnya. Ini dilakukan agar penulis mengetahui apakah mereka
mampu menerjemahkan teks politik beserta istilah-istilah politik dengan
46
tepat. Berikut teks politik yang diberikan penulis pada angket dalam latihan II
beserta terjemahannya:
ﺮﻬﺸﻟا اﺬﻫ ﺮﺼﻣ رﻮﺘﺳد تﻼﻳﺪﻌﺗ ءﺎﺘﻔﺘﺳا
ﺲﻠ ا نإ ،ﻢﻛﺎﳊا يﺮﻜﺴﻌﻟا ﺲﻠ ا ﻊﻣ ءﺎﻘﻟ ﺪﻌﺑ ،ﲔﻨﺛﻻا ﺮﺼﻣ ﰲ بﺎﺒﺸﻟا ةرﻮﺛ فﻼﺘﺋﺎﺑ ﻮﻀﻋ لﺎﻗ
ﺮــﻗ
ﰲ ﺔﻳرﻮﺘــﺳﺪﻟا تﻼﻳﺪــﻌﺘﻟا ﻰــﻠﻋ ءﺎﺘﻔﺘــﺳا ءاﺮــﺟإ ر
۱۹
سرﺎــﻣ
/
ﺔــﻴﻧﺎﳌﺮﺑ تﺎــﺑﺎﺨﺘﻧا ءاﺮــﺟإو يرﺎــﳉا راذآ
ﻮﻴﻧﻮﻳ ﰲ
/
ﻊﻴﺑﺎﺳأ ﺔﺘﺴﺑ ﻚﻟذ ﺪﻌﺑ ﺔﻴﺳﺎﺋر تﺎﺑﺎﺨﺘﻧاو مدﺎﻘﻟا ناﺮﻳﺰﺣ
.
Terjemahan:
Referendum Amandemen Konstitusi Mesir Dilaksanakan Bulan Ini
Salah satu anggota partai revolusi pemuda di Mesir setelah bertemu dengan dewan militer, pada hari senin menyatakan bahwa dewan militer telah memutuskan untuk mengadakan referendum untuk mengamandemen konstitusi pada tanggal 19 Maret, kemudian pelaksanaan pemilihan parlemen pada juni mendatang dan pemilihan presiden enam minggu berikutnya.
Dan berikut adalah salah satu hasil terjemahan mahasiswa yang mampu menerjemahkan akan tetapi banyak kesalahan entah struktur maupun istilah politiknya:
Anggota anak muda menyetujui setelah pertemuan dengan dewan militer
dalam dua batas, dewan telah menentukan pelaksanaan peraturan
permintaan fatwa pada tanggal 19 Maret, pelaksanaan pemilihan berlin
pada bulan juni dan pemilihan wakil.
Letak kesalahan yang terjadi pada terjemahan di atas adalah tida k diterjemahkannya judul yang merupakan istilah-istilah politik, menerjemahkan istilah politik yang terdapat di dalam teks tidak tepat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya wawasan mahasiswa terhadap istilah-istilah politik, seperti pada kata “referendum” diartikan olehnya
47 “permintaan fatwa” hal ini membuat canggung, sehingga penulis merasa bahwa terjemahan tersebut tidak “total politik”. Selain itu pada kata
ﺔﻴﻧﺎﳌﺮﺑ
yang olehnya diartikan “berlin” bukan “parlemen”. Kemudian kesalahan juga terjadi dalam menerjemahkan kataﻦﻴﻨﺛﻻا ﺮﺼﻣ ﻲﻓ
yang diartikan “dalam dua batas” yang seharusnya diterjemahkan “ pada hari senin”Dan berikut hasil terjemahan mahasiswa yang mampu menerjemahkan secara keseluruhan:
Salah satu anggota koalisi partai revolusi pemuda di Mesir setelah bertemu
dengan departemen pertahanan pada hari senin mengatakan, bahwa
departemen pertahanan telah menetapkan langkah-langkah referendum
untuk mengamandemen undang-undang yang berlangsung pada 19 Maret.
Departemen pertahanan juga menetapkan jadwal pemilihan parlemen pada
Juni mendatang dan pemilihan presiden enam minggu pasca pemilihan
parlemen.
Tabel 4
Hasil jawaban dari latihan II
No. Pernyataan J P
22. Mampu menerjemah secara keseluruhan 2 25%
Mampu menerjemah hanya istilah politiknya
saja
2 25%
Mampu menejemah tapi banyak yang
salah(struktur & istilah politik)
48
Tidak mampu menerjemah sama sekali 1 12,5%
Jumlah Total 8 100%
Dapat disimpulkan, dari 8 responden, 2 responden yang tidak mampu menerjemah , 5 responden mampu menerjemah hanya istilah politik saja, dan 1 responden yang mampu menerjemah secara keseluruhan.
4. Kemampuan menerjemah berdasarkan latihan III
Dalam latihan III, penulis memberikan kembali teks politik, tapi kali ini
tingkat kesulitannya lebih dari teks politik yang sebelumnya pada latihan II.
Hal ini dilakuakan agar tampak lebih jelas kemampuan menerjemah teks dan
istilah politik yang mereka milliki. Berikut teks yang penulis cantumkan pada
latihan III:
ﺲﻠﺑاﺮﻄﺑ ادﺪﺠﻣ ﺮﻫﺎﻈﺘﻠﻟ تاﻮﻋد
ﺪﻴﻘﻌﻟا مﺎﻈﻧ طﺎﻘﺳﺈﺑ ﺔﺒﻟﺎﻄﻤﻠﻟ ﺮﻫﺎﻈﺘﻟا ﱃإ ﺲﻠﺑاﺮﻃ ﺔﻴﺒﻴﻠﻟا ﺔﻤﺻﺎﻌﻟا ﰲ بﺎﺒﺷ ﺎﻋد
ﺮﻤﻌﻣ
ﰲاﺬﻘﻟا
ﰲ ،
ﺔﻳواﺰﻟا ﺔﻨﻳﺪﻣ ﺪﻬﺸﺗو ،ﺮﻓو ﺮﻛ كرﺎﻌﻣ ﺎﻴﺒﻴﻟ بﺮﻏ ﺔﺗاﺮﺼﻣ ﺔﻨﻳﺪﻣ ﰲ راﻮﺜﻟا ضﻮﳜ ﲔﺣ
)
بﺮﻏ
(
ﺎﺒﻫﺄﺗ
تاﻮﻘﻟا ﻦﻣ ﻞﻤﺘﳏ مﻮﺠﻫ يأ ﺪﺼﻟ
ﰲاﺬﻘﻠﻟ ﺔﻴﻟاﻮﳌا
.
Terjemahan:Seruan Demonstrasi Menuntut Revolusi di Tripoli
Para pemuda di ibu kota Libya, Tripoli, berunjuk rasa demi menuntut jatuhnya rezim Khadafi. Pada saat terjadi pertempuran dengan pemberontak di kota Misrata bagian barat Libya, para muda berlarian, dan setiap sudut kota Zawiyah (barat) ikut bersiap-siap guna mengusir setiap serangan yang mungkin datang dari pasukan pro Khadafi. Berikut salah satu hasil terjemahan mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menerjemahkannya:
49
- Seruan aksi dari akademisi bitrabilis
Kalangan pemuda libia, trabilis menyerukan aksi untuk melawan kolonial
jajakan Muammar Khadafi’ dalam aksi kali ini terlihat pemberontakan
dibeberapa kota seperti Musratal, kejadian ini diperhatikan lebih oleh
tentara kolonial militer milik Muammar Khadafi, mereka mencegah
penyerangan aksi dari beberapa sudut.
Dalam terjemahan di atas ada beberapa kesalahan yang terjadi, di antaranya tidak menguasai istilah politik dan teknik menerjemahkan nama diri. Hal itu bisa kita lihat pada kata
ادﺪﺠﻣ
yang diterjemahkan olehnya “akademisi” yang seharusnya diterjemahkan “revolusi”. Kemudian menerjemahkan kataﺲﻠﺑاﺮﻄﺑ
menjadi “bitrabilis” yang seharusnya diterjemahkan “di Tripoli”. Kedua kesalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya menguasai teori-teori penerjemahan khususnya teori cara menerjemahkan nama diri serta kurangnya antusias kepada mata kuliah penerjemahan yang berdampak pada kurangnya kosakata yang dimiliki, baik kata maupun istilah. Selain itu, seperti yang penulis katakan sebelumnya bahwa, salah menerjemahkan istilah politik penyebab pokoknya, yaitu salah menggunakan jenis kamus dan kurangya wawasan mengenai istilah-istilah politik yang berlaku di Indonesia.Dan berikut hasil terjemahan mahasiswa yang mampu menerjemahkan:
- Seruan unjuk rasa menuntut revolusi di Tripoli
Para pemuda menyerukan unjuk rasa menuntut penggulingan rezim
diktator Muammar Khadafi di ibu kota Libia, Tripoli. Ketika bergulingnya
seruan-seruan revolusi di kota Misrata, bagian barat Libya, pertempuran
kembali terjadi. Sedangkan di kota Zawiya bagian barat terlihat kesiagaan
untuk mencegah terjadinya serangan dari pasukan pendukung khadafi.
50
Tabel 5
Hasil jawaban dari latihan III
No. Pernyataan J P
23. Mampu menerjemah secara keseluruhan 1 12,5%
Mampu menerjemah hanya istilah politiknya
saja
-
Mampu menejemah tapi banyak yang
salah(struktur, istilah politik, dan pesan)
6 75%
Tidak mampu menerjemah sama sekali 1 12,5%
Jumlah Total 8 100%
Dari 8 responden, hampir seluruhnya mengalami kesulitan dalam menerjemahkan teks politik yang diberikan oleh penulis.
B. Hal-hal yang Mempengaruhi Kemampuan Menerjemah Mahasiswa
Jurusan Tarjamah semester VI
1. Faktor yang mempengaruhi kemampuan mahasiswa Tarjamah dalam
menerjemahkan
Hal yang menjadi faktor kemampuan mahasiswa adalah dosen, diri sendiri,
kurikulum, salah masuk jurusan dan fasilitas. Mayoritas mahasiswa
mengatakan, hal itu merupakan faktor dosen yang telah banyak memberikan
kontribusi besar terhadap mahasiswa, seperti memberi tugas-tugas kepada
mahasiswa, memberi motivasi agar tetap semangat belajar mata kuliah yang
telah ditetapkan oleh jurusan, membangun keistiqomahan dalam diri
mahasiswa agar tetap berada dalam jurusan tarjamah dan sebagainya.
51
Disamping itu juga, tugas yang diberikan per individual. Jadi, setiap
mahasiswa mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri, tidak mengandalkan
teman-teman yang sudah mampu menerjemahkan.
Ada yang mengatakan bahwa yang menjadi faktor kemampuannya adalah
diri sendiri/mahasiswa. Hal ini terjadi, karena sedikit sekali yang berbasic
kebahasaaan atau boleh jadi karena ketekunan mahasiswa dalam belajar dan
selalu melatih keterampilannya dalam menerjemahkan setiap hari, karena
untuk bisa mencapai tahap mahir, kita butuh kesabaran, keuletan, dan
kemauan untuk bisa.
Selain itu, ada juga yang mengatakan faktor yang mempengaruhinya adalah
salah masuk jurusan. Hal ini terjadi karena ilmu yang mereka kuasai tidak
sejalan atau berbeda dengan apa yang diberikan dalam jurusan tarjamah,
sehingga mereka merasa tertinggal dengan yang lainnya dan tidak ada
kemauan untuk mengejar ketertinggalannya sehingga menumbuhkan sikap
acuh terhadap mata kuliah penerjemahan yang diberikan karena sudah
tertanam perasaan mustahil baginya untuk dapat menguasai ataupun mampu
menerjemah.
Tabel 6
Faktor Kemampuan Menerjemah
No. Pertanyaan
J P
7 Faktor apa yang mempengaruhi
kemampuan menerjemah anda ?
a. Faktor dosen - -
52
c. Salah masuk jurusan 2 25%
d. Fasilitas - -
Jumlah Total 8 100%
Dapat disimpulkan bahwa, mereka mengaku faktor yang mempengaruhi
kemampuan menerjemah mereka adalah diri mereka sendiri.
2. Tingkat kesukaan mahasiswa terhadap penerjemahan.
Rasa suka terhadap mata kuliah penerjemahan juga dapat berpengaruh
pada kemampuan mahasiswa. Karena semakin mereka merasakan suka
terhadap penerjemahan semakin mereka termotivasi untuk mengkaji lebih
dalam ilmu tentang penerjemahan kemudian menghasilkan terjemahan yang
baik. Akan tetapi, hal ini agak sedikit aneh dengan data yang penulis
dapatkan, karena mayoritas mahasiswa Tarjamah VI suka terhadap mata
kuliah penerjemahan, tapi hasil terjemahan yang mereka hasilkan belum
tercermin dengan apa yang mereka katakan bahwa ia menyukai mata kuliah
penerjemahan. Dari penglihatan penulis, mahasiswa Tarjamah VI sebenarnya
mampu menerjemah dengan baik karena penulis melihat dasar-dasar bahasa
Arab yang mereka miliki sangatlah mumpuni, akan tetapi penulis melihat
mereka mempunyai tingkat kemalasan yang sangat tinggi. Hal ini terbukti
dalam tabel di bawah ini.
53
Tabel 7
No. Pertanyaan
J P
2. Apakah anda menyukai mata
kuliah penerjemahan?
a. Suka 7 87,5%
b. Sedikit Suka 1 12,5%
c. Tidak Suka - -
Jumlah Total 8 100%
3. Respon terhadap mata kuliah penerjemahan.
Setelah mengetahui tingkat kesukaaan mahasiswa Tarjamah semester VI,
agar lebih jelas kita menegetahui respon yang diberikan dalam mata kuliah
penerjemahan, karena apabila hanya suka pada mata kuliah penerjemahan
saja, tetapi tidak diikuti dengan respon yang baik, entah itu karena sikap
dosennya atau yang lainya, itu akan berpengaruh terhadap kemampuan
mahasiswa tersebut. Mahasiswa jurusan Tarjamah VI (semester enam)
umumnya sangat antusias terhadap mata kuliah penerjemahan, tetapi ada
beberapa yang merespon biasa saja. Ini yang harus dihindari karena dengan
respon yang biasa saja, berarti kita tidak bersungguh-sungguh dalam
mendalami ilmu tersebut.
54 Tabel 8
No. Pertanyaan
J P
3. Bagaimana respon anda
terhadap mata kuliah
penerjemahan ?
a. Antusias 5 62,5%
b. Biasa Saja 3 37,5%
c. Tidak Suka - -
Jumlah Total 8 100%
Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa mereka antusias pada mata kuliah penerjemahan. Hal ini terlihat dari persentasenya sebesar 62,5%.
C. Faktor yang Membuat Mahasiswa Lemah Dalam Menerjemahkan Istilah
Politik.
1. Latar belakang pendidikan mahasiswa tarjamah VI sebelum kuliah.
Dilihat dari latar belakang pendidikan, mahasiswa Tarjamah semester VI
mayoritas berlatar belakang pendidikan Madrasah Aliyah (MA) dan SMA. Hal
ini yang menjadi salah satu faktor ketidakmampuan mahasiswa dalam
menerjemah, sedangkan yang dari pesantren hanya sedikit(37,5%). Hal ini juga
menyebabkan sedikitnya mahasiswa yang mampu dalam menerjemah.
Jika di pesantren bahasa Arab merupakan santapan sehari-hari, apalagi yang
namanya ilmu nahwu dan sharaf yang menjadi ilmu alatnya. Ditunjang dengan
55
setiap harinya santri berbicara dengan menggunakan bahasa asing (Arab dan
Inggris) yang biasanya diterapkan pada pondok pesantren modern.
Namun jika non pesantren atau aliyah dan SMA, ilmu bahasa dan ilmu
umum seimbang. Terkadang ada yang lebih banyak menerima ilmu umumnya
dari pada ilmu agama dan bahasanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut adakalanya apabila kita malas membaca
dalam bahasa arab setidaknya dibayar dengan membaca apa saja yang
berbahasa Indonesia sebagai penggantinya karena untuk menerjemahkan istilah
politik harus benar-benar mempunyai wawasan yang luas agar dapat
mengetahui istilah politik apa yang dimaksud.
Tabel 9
Latar belakang pendidikan mahasiswa Tarjamah VI
No. Pertanyaan
J P
8. Sebelum anda masuk jurusan ini,
apa latar belakang sekolah anda ?
a. SMA 2 25%
b. Pesantren 3 37,5%
c. MA 2 25%
d. Dll 1 12,5%
Jumlah Total 8 100%
2. Jumlah kamus yang dipakai dalam menerjemahkan istilah dan teks politik.
Mahasiswa tarjamah semester VI masih belum mengetahui fungsi jumlah
kamus yang dipakai, mereka beranggapan bahwa di dalam satu kamus banyak
56
berisi jenis kata. Jadi, mereka hanya membutuhkan satu jenis kamus untuk
mengartikan semua jenis kata yang ada pada semua macam teks. Anggapan
seperti itu sangat fatal akibatnya apabila mereka ingin menjadi seorang
penerjemah. Dalam kegiatan menerjemah, jumlah kamus yang dipakai haruslah
banyak(berbagai macam), karena dengan begitu kita mempunyai diksi yang
banyak untuk memilah-milah kata untuk dialihkan sedekat-dekatnya sesuai
dengan apa yang dimaksud dan sesuai dengan macam/jenis teks yang sedang
diterjemahkan. Selain itu, mereka juga harus meningkatkan daya beli kamus
yang sangat rendah karena apabila setelah lulus nanti mereka bercita-cita
menjadi seorang penerjemah, kamus merupakan senjata yang selalu dipakai dan
dibawa oleh seorang penerjemah.
Tabel 10
Jumlah Kamus yang Dipakai
No. Pertanyaan
J P
16. Berapa biasanya anda
menggunakan kamus dalam
menerjemahkan istilah politik ?
a. Satu 5 62,5%
b. Dua 2 25%
c. Tiga atau lebih 1 12,5%
Jumlah Total 8 100%
Dapat disimpulkan bahwa, kebanyakan dari mereka menggunakan satu
kamus dalam menerjemahkan, hal ini terlihat pada tabel di atas.
57
3. Jenis Kamus yang Dipakai dalam menerjemahkan istilah dan teks politik
Mahasiswa tarjamah VI umumnya sudah mengenal kamus apa yang harus
digunakan dalam menerjemahkan istilah-istilah dan teks politik hanya saja
masih ada beberapa dari mereka memakai kamus yang seharusnya digunakan
untuk menerjemahkan kata yang masih umum seperti al-Munawir dan Mahmud
Yunus yang berimbas pada penerjemahan istilah-istilah politik yang sangat
buruk. Tidak disalahkan apabila mahasiswa menggunakan kamus tersebut untuk
menerjemahkan istilah politik, akan tetapi alangkah baiknya tidak langsung
memakai terjemahan yang disajikan kamus tersebut, karena kebanyakan
terjemahan kamus tersebut masih bersifat umum yang hanya boleh digunakan
untuk mencari patokan atau padanan yang sesuai dengan istilah politik yang
dimaksud.
Tabel 11
No. Pertanyaan
J P
17. Kamus apa yang anda gunakan
dalam menerjemahkan istilah
politik ? sebutkan!
a. Kamus istilah politik
dan ekonomi
4 50%
b. Al-Munawir, al-Ashri,
al- Wasit
3 37,5%
c. Mahmud Yunus 1 12,5%
Jumlah Total 8 100%
58
D. Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Semester VI Dalam
Menerjemahkan Istilah Politik
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab semester VI (PBA VI) juga hampir 100% mengatakan bahwa dalam menerjemahkan istilah politik mengalami kesulitan. Dari 40 responden, 29 responden mengatakan sulit.
Tabel 1
Kesulitan dalam menerjemahkan istilah politik
No. Pertanyaan Jawaban J P
15. Apakah anda
menemukan kesulitan
ketika menerjemahkan
istilah-istilah politik
yang anda temukan
dalam teks politik
Ya 5 62,5%
Sedikit 2 25%
Tidak 1 12,5%
Jumlah Total 8 100%
Dilihat dari tabel di atas, penulis dapat beranggapan bahwa mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab belum mampu untuk menerjemahkan istilah-istilah politik dengan baik.
59
1. Kemampuan menerjemah secara keseluruhan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab mayoritas juga masih belum baik
dalam menerjemahkan di luar istilah-istilah politik untuk mahasiswa semester
VI.
Tabel 2
Kemampuan Mahasiswa dalam Menerjemah
No. Pertanyaan Jawaban J P
6.
Kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkansetelah berada di semester VI
?
Sudah 1 12,5%
Sedikit 4 50%
Belum 3 37,5%
Jumlah Total 8 100%
Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Mengakui masih sedikit memiliki kemampuan menerjemah. . Hal ini
disebabkan oleh mata kuliah penerjemahan yang baru mereka dapatkan di
semester VI. Sehingga mereka masih belum terlalu banyak mengetahui
teori-teori serta langkah-langkah yang dipergunakan dalam proses penerjemahan.
2. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan I
Dalam latihan I, penulis memberikan istilah-istilah politik untuk kemudian
diterjemahkan oleh responden. Berikut istilah-istilah politik yang diberikan
penulis kepada responden:
60
لاﺪﺑإ
=
ﺔّﯿﺑﻮﺴﺤﻣ
=
بﺎﻄﻘﺘﺳإ
=
ﺔﻠﻤﺣ
=
لﺎﻌﺷإ
=
دّﺪﺠﻣ
=
ﻒﯾﻮﺨﺗ
=
ﻢﻛﺎﺤﻟا يﺮﻜﺴﻌﻟا ﺲﻠﺠﻤﻟا
=
Berikut hasil terjemahan mahasiswa yang kurang mampu menerjemahkan
istilah politik dengan tepat pada angket yang diberikan penulis :
- Pengganti
- Penguasa
- Pembakaran
- Ancaman
- Fanatik
- Perang
- Pembaharuan
- Mahkamah agung
Seperti yang sudah dikatakan oleh penulis sebelumnya, bahwa memang dalam menerjemahkan istilah politik agak sulit, karena istilah-istilah itu berangkat dari kata-kata yang umum kemudian dicari istilah yang dekat/sesuai dengan istilah-istilah politik yang berlaku. Seperti yang penulis katakan bahwa, hal ini terjadi pula pada mahasiswa PBA VI, yaitu penggunaan kamus yang tidak tepat. Akan tetapi, mahasiswa PBA VI memang belum dikenalkan kamus yang seharusnya digunakan untuk menerjemahkan istilah politik. Sehingga mereka menerjemahkan mengunakan kamus umum atau menerjemahkan dengan kata apa yang mereka ketahui sebelumnya.
61 Seperti kata
ﺔﻠﻤﺣ
yang diterjemahkan olehnya dengan kata “perang”. Memang tidak dapat disalahkan secara mutlak bahwa benar adanyaﺔﻠﻤﺣ
diterjemahkan “perang”, akan tetapi penulis meminta responden untuk menerjemahkannya ke dalam istilah politik, bukan menerjemahkan dengan terjemahan yang bersifat umum/luas.Tabel 3
Hasil dari jawaban latihan I
No. Pernyataan J P
21. Mampu menerjemahkan sesuai
dengan istilah politik yang
dimaksud.
- -
Mampu menerjemahkan tetapi belum
sampai pada istilah politik yang
dimaksud.
8 100%
Tidak mampu menerjemahkan
sama sekali.
- -
Jumlah total 8 100%
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab semester VI pada angket yang diberikan penulis, bahwa mereka mengalami kesulitan dalam menerjemahkannya. Hal ini terbukti dari 8 responden hampir seluruhnya tidak mampu menerjemahkannya.
62
3. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan II
Dalam latihan II, penulis memberikan teks politik dengan istilah-istilah
politik di dalamnya. Ini dilakukan agar penulis mengetahui apakah mereka
mampu menerjemahkan teks politik beserta istilah-istilah politik dengan tepat.
Berikut teks dan terjemahan yang diberikan penulis:
ﺮﻬﺸﻟا اﺬﻫ ﺮﺼﻣ رﻮﺘﺳد تﻼﻳﺪﻌﺗ ءﺎﺘﻔﺘﺳا
ﺲﻠ ا نإ ،ﻢﻛﺎﳊا يﺮﻜﺴﻌﻟا ﺲﻠ ا ﻊﻣ ءﺎﻘﻟ ﺪﻌﺑ ،ﲔﻨﺛﻻا ﺮﺼﻣ ﰲ بﺎﺒﺸﻟا ةرﻮﺛ فﻼﺘﺋﺎﺑ ﻮﻀﻋ لﺎﻗ
ﺔﻳرﻮﺘــﺳﺪﻟا تﻼﻳﺪــﻌﺘﻟا ﻰــﻠﻋ ءﺎﺘﻔﺘــﺳا ءاﺮــﺟإ رﺮــﻗ
ﰲ
۱۹
سرﺎــﻣ
/
ﺔــﻴﻧﺎﳌﺮﺑ تﺎــﺑﺎﺨﺘﻧا ءاﺮــﺟإو يرﺎــﳉا راذآ
ﻮﻴﻧﻮﻳ ﰲ
/
ﻊﻴﺑﺎﺳأ ﺔﺘﺴﺑ ﻚﻟذ ﺪﻌﺑ ﺔﻴﺳﺎﺋر تﺎﺑﺎﺨﺘﻧاو مدﺎﻘﻟا ناﺮﻳﺰﺣ
.
Terjemahan:Referendum Amandemen Konstitusi Mesir Dilaksanakan Bulan Ini
Salah satu anggota partai revolusi pemuda di Mesir setelah bertemu dengan dewan militer, pada hari senin menyatakan bahwa dewan militer telah memutuskan untuk mengadakan referendum untuk mengamandemen konstitusi pada tanggal 19 Maret, kemudian pelaksanaan pemilihan parlemen pada juni mendatang dan pemilihan presiden enam minggu berikutnya.
Berikut hasil terjemahan mahasiswa yang mampu menerjemahkan, tetapi
banyak terjadi kesalahan:
- Pertemuan rancangan undang-undang Mesir
Anggota revolusi pemuda Mesir mengatakan setelah bertemu dengan
pengadilan militer, pengadilan militer melaporkan pertemuan membahas
undang-undang pada 19 Maret.
63
- Fatwa tentang keadilan bulan ini di Mesir
Seorang anggota mengatakan, 2 orang pemuda Mesir telah bertemu
dengan departemen pertahanan, mereka mengatakan fatwa terhadap UU
peradilan dilakukan pada tanggal 19 Maret.
Kesalahan yang terjadi pada terjemahan di atas, yaitu pada kata
ءﺎﺘﻔﺘﺳا
yang mereka terjemahkan “pertemuan” dan “fatwa”. Hal ini dapat terjadi karena banyak dari mereka yang merasa mempunyai pengetahuan yang baik tentang arti dari kata-kata yang terdapat pada teks, sehingga mereka merasa percaya diri menerjemahkan kata-kata tersebut sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki, walaupun kata-kata-kata-kata tersebut bersifat umum bahkan salah. Hal ini terlihat pada saat mereka melakukan kegiatan penerjemahan pada latihan-latihan yang terdapat pada angket, kebanyakandari mereka tidak memakai kamus. Selain itu kesalahan terjadi pada kata
تﻼﯾﺪﻌﺗ
yang diartikan/diterjemahkan olehnya “rancangan” dan “peradilan”.Tabel 4
Hasil jawaban dari latihan II
No. Pernyataan J P
22. Mampu menerjemah secara keseluruhan - -
Mampu menerjemah hanaya istilah
politiknya saja
4 50%
Mampu menejemah tapi banyak yang
salah(struktur, istilah politik, dan pesan)
3 37,5%
Tidak mampu menerjemah sama sekali 2 25%
64 Dari 8 responden, 2 orang tidak mampu sama sekali menerjemah, 4 mahasiswa yang mampu menerjemahkan istilah politiknya saja, dan 3 orang mampu menerjemahkan, tetapi banyak terjadi kesalahan.