BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5. Kemampuan Pemandu program PLS GL Zoo dalam Memanfaatkan
Pembelajaran luar sekolah merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan diluar ruangan atau sekolah dengan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat mendukung terjadinya proses belajar. Proses belajar yang dimaksud disini yaitu proses belajar mandiri yang dilakukan oleh peserta didik dengan tujuan memunculkan jiwa eksploratif dan kreatif peserta didik. Dalam kegiatan ini, pendidik berperan sebagai pengawas dan
74
fasilitator pemecah masalah ketika peserta didik mengalami kebingungan. Keunggulan dari pembelajaran model ini yaitu memungkinkan peserta didik untuk mengalami dan merasakan langsung, sehingga tidak hanya aspek kognitifnya saja yang akan berkembang, tetapi afektif dan psikomotoriknya juga.
Salah satu bentuk pembelajaran di luar sekolah yaitu program Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka (PLS GL zoo). Program PLS GL zoo merupakan program pembelajaran di luar ruangan bagi peserta didik lembaga sekolah di Kota Jogja yang diselenggarakan oleh KRKB Gembira Loka bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Progam PLS GL zoo ini memungkinkan pesertanya untuk dapat secara langsung mengamati dan mempelajari satwa-satwa yang ada di KRKB Gembira Loka guna memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung dilapangan
Berdasarkan hasil obeservasi dan merujuk kepada hasil wawancara, (Lihat lampiran 6) saat paduka pakualam sedang berkunjung ke Jepang, beliau melihat banyak sekali anak-anak yang berkunjung ke kebun binatang tersebut, ternyata mereka tidak hanya berwisata, mereka juga belajar di kebun binatang tersebut. Inilah yang menjadi latar belakang adanya kegiatan PLS GL zoo ini di bentuk, Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Saat itu Paduka Pakualam yang ke 8 sedang berkunjung ke Jepang dan menginap di hotel yang berdekatan dengan kebun binatang.
75
Paduka Pakualam ke 8 heran kenapa setiap hari kebun binatang itu selalu ramai dengan anak sekolah. Selanjutnya Paduka Pakualam ke 8 ingin menerapkan program yang cocok selain rekreasi dan wisata flora dan fauna untuk dijadikan daya tarik di KRKB Gembira Loka Zoo. Setelah kami mendapat pernyataan yang disampaikan oleh paduka pakualam yang ke 8 maka dari itu kami juga ingin menerapkan kegiatan yang cocok untuk dijadikan daya tarik di KRKB Gembira Loka Zoo. Setelah browsing di internet tentang kegiatan yang sering dilakukan di sekolah adalah kegiatan outing class, kegiatan tersebut kami kemas dengan kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah KRKB Gembira Loka Zoo (PLS GL zoo)(CW-1)”
Ibu DW selaku Pengelola KRKB KRKB Gembira Loka staf marketing mengungkapkan bahwa :
“Kegiatan ini dikonsepi oleh Paduka Pakualam yang ke 8 mbak. Saat itu beliau sedang berkunjung ke jepang. Beliau heran kenapa kebun binatang disebelah hotelnya kok selalu ramai dengan adanya anak sekolahan. Daya tarik apa yang bisa menjadikan kebun binatang itu ramai. Maka dari itu pihak KRKB Gembira Loka Zoo ingin menerapkan program yang tepat untuk dijadikan keunggulan di sini mbak. Kegiatan outing class ini dipilih dengan melihat peluang yang ada di kehidupan masyarakat sekitar khususnya mengenai pendidikan mbak. Jadi kami mengupayakan agar kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan merekrut pemandu kegiatan outing class yang sudah terlatih dalam kegiatan pembelajaran luar sekolah berupa outing class. (CW-4) “
Dari pendapat bapak MS dan ibu DW tersebut dapat di simpulkan bahwa Kegiatan pembelajaran luar sekolah yang ada di KRKB Gembira Loka Zoo di inspirasi oleh konsep kebun binatang di jepang saat paduka pakualam berkunjung ke jepang. Kegiatan ini di latar belakangi oleh adanya antusias yang ada di masyarakat mengenai pendidikan yang menarik siswa nya maka di pilih kegiatan outing class untuk program kegiatan dalam pembelajaran luar sekolah (Lihat lampiran 9).
76
Selain karena ingin menjadikan KRKB Gembira Loka sebagai tempat belajar, pihak KRKB Gembira Loka juga mempunyai fungsi sebagai lembaga konservasi, hal inilah yang menjadi salah satu tujuan di adakannya kegiatan PLS GL zoo ini, Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Selain karena ingin seperti kebun binatang yang ada di Jepang, karena kita merupakan lembaga konservasi yaitu sebagai tempat pendidikan, peragaan, penelitian pengembang ilmu pengetahuan, sarana perlindungan dan pelestarian jenis serta sarana rekreasi yang sehat. Dan kita sebagai lembaga swasta ingin mewujudkan program CSR di bidang pendidikan, salah satunya lewat kegiatan ini. (CW-1)”
Ibu DW selaku Pengelola KRKB KRKB Gembira Loka staf marketing mengungkapkan bahwa :
“Pertama, karena kita ingin kebun binatang ini ramai anak sekolah seperti yang ada di jepang, yang kedua, ini merupakan wujud dari kegiatan CSR bidang pendidikan, dan yang ketiga karena kita merupakan lembaga konservasi flora dan satwa yang mana tujuaannya itu salah satunya adalah menjadikan kebun binatang ini sebagai tempat pendidikan, tidak hanya rekreasi saja. (CW-4)” Dari kedua pernyataan tesebut dapat disimpulkan bahwa Tujuan diadakannya program PLS GL zoo ini karena pihak KRKB Gembira Loka ingin KRKB KRKB Gembira Loka ini setiap harinya ramai dengan adanya anak sekolahan, selain itu kegiatan ini merupakan wujud dari KRKB Gembira Loka sebagai lembaga konservasi dan wujud dari program CSR yang ada di KRKB Gembira Loka. (Lihat lampiran 9)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan dari program PLS GL zoo ini. Beberapa diantaranya mengenai sumber daya manusia atau pemandu dan media pembelajaran yang
77
digunakan dalam menyampaikan materi kepada siswa. Pemandu yang digunakan pun merupakan pemandu pilihan, Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Untuk pemandu kami menggandeng PLS UNY karena kami belum menguasai secara detail tentang kepemanduan. Kami menggandeng jurusan PLS UNY karena pertama mampu menguasi pembelajaran luar sekolah atau outing class dan yang kedua mampu mengkolaborasikan pengetahuan yang ada dalam pembelajaran luar sekolah... (CW-1)”
Ibu DW selaku Pengelola KRKB KRKB Gembira Loka staf marketing mengungkapkan bahwa :
“..nah, untuk program PLS GL zoo ini mbak, kami bekerjasama dengan jurusan PLS UNY, mereka sebagai konseptor dan menyediakan SDM pemandu juga, kita sebagai fasilitator tempat, sarana dan prasarana, untuk rekrutmennya kita serahkan kepada UNY. Dan sejauh ini, pemandu disini semuanya dari mahasiswa UNY. (CW-4)”
RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa : “Rekrutmen pemandu ya..untuk saat ini, pemandu itu kan berasal dari mahasiswa PLS semua ya mbak, nah untuk bisa mengikuti kegiatan ini dan menjadi pemandu harus mengikuti beberapa tahapan seleksi yang dilaksanakan oleh pemandu inti. Setelah dinyatakan lolos nanti akan tergabung dalam tim Pemandu Pembelajaran Luar sekolah KRKB Gembira Loka. (CW-2)”
HK selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa : “Ada tahapan seleksinya mbak kalau mau ikut sebagai pemandu PLS GL zoo. Setelah ikut dan lolos tahapan tersebut barulah nanti dia tergabung dalam tim pemandu dan bisa ikut mandu di KRKB Gembira Loka. (CW-3)”
Dari pendapat beberapa pemandu dan pihak pengelola GL zoo, dapat disimpulkan bahwa Rekrutmen pemandu PLS GL zoo dilaksanakan oleh pihak PLS UNY. Ada beberapa tahapan seleksi yang harus
78
dilaksanakan. Dan jika dinyatakan lolos akan tergabung kedalam tim Pemandu PLS GL zoo.(Lihat lampiran 6)
Menurut Sujarwo, dkk (2016) kegiatan kepemanduan PLS GL zoo di bagi atas 3 tahapan besar, yaitu persiapan, langkah-langkah dan evaluasi, dan proses kegiatan PLS GL zoo ini melalui 5 tapan pokok, Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Awalnya, pihak sekolahan datang untuk melakukan reservasi. Setelah itu kami akan menginformasikan kepada pihak UNY selaku konseptor dan penyedia SDM. Nanti akan disipkan oleh pihak UNY untuk materi dan pemandunya, kecuali ada request khusus dari sekolahan yang itu harus dr pihak KRKB Gembira Loka, nanti pihak KRKB Gembira Loka yang menyiapkan. Setelah semuanya siap, hapa saat hari H pemandu datang, mereka biasanya datang satu sampai dua jam sebelum kegiatan dimulai, karena mereka harus mempersiapkan alat dan segala macam untuk kegiatan dilapangan, sesampainya di KRKB Gembira Loka pemandu absen dulu dan menggambil baju, lalu baru mempersiapkan perlengkapannya. Setelah persiapan selesai dan peserta sudah datang, maka dimulailah kegiatan PLS GL zoo itu, mulai dari kegiatan penyambutan, lalu dilanjutkan perkenalan dan lain-lain, terus bina suasana, lalu pojok kreatif dan yang terakhir ada tour the zoo..setelah itu kegiatan selesai. (CW-1)”
RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Pertama kita dapet surat dari pihak KRKB Gembira Loka, disitu tertulis lengkap, mulai dari hari tanggal, jumlah siswa, kelas, materi khusus (jika menginginkan) pelaksanaan kegiatan PLS GL zoo. Setelah mendapatkan surat tersebut kita menyiapkan materinya, dan sdm nya. Kita hubungi tim Pemandu PLS GL zoo, siapa yang bisa mandu pada hari tersebut. Setelah materi dan sdm nya selesai, pada saat hari hari H kita dateng ke KRKB Gembira Loka, absensi, ambil baju, ambil perkab, persiapan, lalu penyambutan, penjemputan, dan perkenalan, terus bina suasana, pojok kreatif, foto bersama, tour the zoo dan yang terakhir kegiatan recalling.setelah semua selesai kita pamitan untuk pulang. Dan selesailah kegiatan PLS GL zoo tersebut. (CW-2)”
79
Dari pernyataan Bapak MS dan Mas RD selaku pemandu dapat disimpulkan bahwa Proses kegiatan PLS GL zoo diawali dengan adanya reservasi dari sekolahan. Setelah sekolahan melakukan reservasi, pihak UNY akan dikabari tentang adanya reservasi tersebut dengan cara mengirim surat via e-mail kepada pihak UNY. (Lihat lampiran 5. No 9) Lalu pihak UNY menyiapkan sdm dan materi untuk kegiatan tersebut. Kegiatan pada saat hari H, pemandu datang satu sampai dua jam sebelum kegiatan dimulai. Sesampainya di lokasi, pemandu absensi, mengambil baju, dan mengambil perlengkapan. Setelah mereka ganti baju dan mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk kegiatan pada hari tersebut dan peserta sudah datang, barulah kegiatan PLS GL zoo bisa dimulai. Pertama yang dilakukan adalah penyambutan dan perkenalan, lalu bina suasana, dilanjutkan pojok kreatif, foto bersama, tour the zoo dan diakhiri dengan kegiatan recalling. Setelah semua kegiatan selesai dilakukan penutup atau pamitan dan kegiatan itu selesai.(Lihat lampiran 5. No 1-7)
Sebelum kegiatan PLS GL zoo dilaksanakan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, mulai dari sumberdaya manusia atau pemandu, perlengkapan, serta materi dan media yang digunakan. (Lihat lampiran 5. No 14). Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Kalau yang merancang itu dari UNY mbak, karena pihak UNY lebih paham dan mnegerti menenai materi pembelajaran untuk
80
peserta didik, sedangkan untuk menyiapkan alatnya kita bareng-bareng, tapi sepenuhnya ditanggung oleh pihak KRKB Gembira Loka, nanti pemandu tinggal ngomong sama kita, apa saja yang dibutuhin, nanti kita yang menyiapkan, kalau tidak ya mereka yang menyiapkan, nanti kita ganti biaya opersionalnya. Selain itu, jika materi yang diminta dari sekolahan itu tentang diskripsi atau penjelasan tetnag satwa atau flora, nanti itu yang menyiapkan dari pihak KRKB Gembira Loka, nanti biasanya ada pawang yang menjelaskan. (CW-1)”
RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa : “Yang merancang media pembelajaran dari kita tim pemandu mbak..nanti kita sesuaikan dengan usia peserta, kelas, kurikulum, dan tema (jika ada tema yang dinginkan). Setelah itu kita bilang ke pihak KRKB Gembira Loka, bahan nya apa aja yang digunakan untuk materi pembelajaran tersebut, lalu oleh pihak KRKB Gembira Loka dipersiapkan, kalaupun memang pihak KRKB Gembira Loka tidak memungkinkan untuk menyiapkan, pemandu sendiri yang menyiapkan, nanti tinggal pihak KRKB Gembira Loka yang mengganti biaya operasiaonalnya tersebut. Kecuali untuk materi yang memang itu hanya pihak KRKB Gembira Loka saja yang lebih mengetahui. Maka kami hanya mendampingi proses pembelajarannya saja, seperti diskripsi seekor satwa yang detail, nanti biasanya dipanggilkan pawang mbak untuk mengisi materi tersebut. Tapi kalau masih yang pengetahuan umum tidak sampai mendatangkan pawang. (CW-2)”
Mendengar penuturan Bapak MS dan mas RD dapat dapat diketahui bahwa yang bertugas merancang media pembelajaran PLS GL zoo adalah para pemandu, dan yang menyiapkan peralatannya adalah pihak KRKB Gembira Loka. Materi dan media tersebut disesuiakan dengan karakteristik peserta, mulai dari usia, kelas, kurikulum dan materi (jika diinginkan). (Lihat lampiran 6).
Selain mempersiapkan materi dan media pembelajaran, hal yang dipersiapkan lainnya adalah sumberdaya manusia atau pemandu kegiatan tersebut. Pemandu tersebut harus seimbang dengan jumlah
81
peserta serta harus mempunyai kemampuan yang cukup dan berkompeten agar kegiatan kepemanduan dan tujuannya dapat tersampaikan kepada siswa. Untuk mencetak pemandu seperti yang disebutkan diperlukan sebuah pelatian khusus kepemanduan.
Berdasarkan wawancara yang diperoleh bahwa pihak Gembira Loka dengan pihak UNY telah melaksanakan beberapa kali pelatihan untuk para pemandu. (Lihat lampiran 5. No 13) Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:
“Tentunya ada mbak...selama ini kita udah beberapa kali mengadakan pelatihan untuk pemandu. Apalagi setiap setelah ada rekrutmen pemandu baru, kita mengadakan pelatihan. (CW-1)” RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :
“Ada mbak..setelah oprek biasanya kita mengadakan pelatihan untuk pemandu yang lolos rekrutmen tersebut. (CW-2)”
Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa memang ada pelatihan khusus bagi pemandu yang lolos dari recruitmen dan tergabung dalam tim kepemanduan PLS GL zoo. (Lihat lampiran 6)
Tujuan diadakan pelatihan tersebut agar kemampuan pemandu lebih bagus dalam memandu siswa khusunya untuk kegiatan PLS GL zoo ini. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Agar membekali ilmu kepada para pemandu tentang tehnik kepemanduan. Selain itu, kita juga memberikan materi mengenai kegiatan PLS GL zoo ini, jadi nanti ketika mereka mandu itu sudah bisa, dan lebih berkompeten mbak. Kita melaksanakan pelatihan ini sudah 2 kali. (CW-1)”
82
“Pelatihan ini baru 2 kali mbak..karena oprecnya juga baru dua kali. Yang pasti penelitian ini biar mereka lebih berkompeten dalam hal kepemanduan mbak..soalnya di jurusan kita PLS kan sudah ada beberapa ilmu yang bisa di terapkan, nah dipelatihan ini diajarkan bagaimana memandu PLS GL zoo, bagaimana menggunakan media pembelajrannya, dan sebagainya. (CW-2)”
Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Tujuan diadakannya pelatihan pemandu agar pemandu lebih berkompeten dalam memandu kegiatan PLS GL zoo, dan pelatihan tersbut sudah dilaksanakan 2 kali.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan ketika penggunaan media pembelajaran adalah guru / instruktur / pemandu dapat menggunakan media pembelajaran tersebut. Dalam pelaksanaan program kegiatan PLS GL zoo pemandu sudah dapat menguasai mengenai materi dan media pembelajaran yang mereka gunakan. Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya komplain atau keluhan dari pihak sekolahan yang menggunakan program ini. Hanya ada beberapa sekolahan yang menyayangkan kenapa belum adanya inovasi tentang materi dan media yang digunakan. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Sejauh ini, sepengetahuan saya semua pemandu bisa mbak menggunakan media pembelajaran yang mereka susun. Buktinya belum ada komplain dari pihak sekolahan tentang materi dan media pembelajaran yang mereka gunakan. Hanya saja, ada beberapa masukan dari para pihak sekolahan yang sudah menggunakan program ini berulang kali, masukan dari mereka agar kita menambah materi dan media pembelajarannya, agar tidak monoton itu-itu saja, karena memang saya akui belum ada inovasi penggunaan media pembelajaran dari awal kegiatan ini berjalan sampai sekarang. Tapi bagi saya itu bukan karena kemampuan pemandunya, tapi itu karena memang belum adanya inovasi. (CW-1)”
83
Ibu TS selaku guru pendamping dan kepala sekolah menggungkapkan bahwa.:
“Bagus mbak, pemandu bisa menguasai materi dan media pembelajaranya, mereka dapat menyampaikan dengan baik, menurut saya sudah cukup bagus untuk pemandu, lebih ditingkatkan aja. (CW-5)”
Ibu NF selaku guru pendamping sekolahan mengungkapkan bahwa : “Pemandu nya ramah, baik, untuk materi dan media pembelajarannya juga menguasai, jelas, apalagi nangani anak-anak kecil kayak gini mbak, sepertinya mereka sudah mahir mengendalikan anak-anak kecil kayak gini mbak. (CW-6)”
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diketahu bahwa Semua pemandu sudah mampu dalam memanfaatkan media pembelajaran yang ada di dalam program PLS GL zoo. (Lihat lampiran 4. No 7)
Walaupun demikian, tetapi berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber, masih ada beberapa pemandu yang belum berkompeten, dan kebanyakan dari mereka adalah pemandu baru yang masih memiliki jam terbang sedikit. (Lihat lampiran 4. No. 5)
Salah satu fungsi media pembelajaran tepat digunakan adalah ketika penggunaannya relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran. Untuk materi dan media pembelajaran yang digunakan oleh para pemandu sudah relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Sudah, karena dalam penyusunan materi dan media pembelajaran sudah disesuaikan dengan usianya, dan kelasnya. Selain itu pihak sekolahan pada saat reservasi bisa meminta materi khusus yang sesuai dengan tema pembelajaran disekolahannya saat itu. Itu semua sudah melihat dari kebutuhan siswanya. (CW-1)”
84
Ibu TS selaku guru pendamping dan kepala sekolah menggungkapkan bahwa :
“Materi dan media yang diguanakan sudah pas mbak..sudah sesuai dengan usianya, tadi yang kelas 1,2 dikasih materi yang ringan, terus kelas 3 tingkatannya diatasnya, dan kelas 4,5 lebih diatasnya lagi. Sudah pas dengan kemampuan siswa juga, tidak terlalu memberatkan, ya seperti yang mbak liat tadi, kita disini juga tidak untuk belajar materi yang berat-berat, kita kesini ingin bermain sambil belajar. (CW-5)”
Ibu NF selaku guru pendamping sekolahan mengungkapkan bahwa : “Menurut saya sudah sesuai, kemaren kita request materi tentang kendaraan, tadi kita sama pemandu sudah naik kereta, naik kapal, disitu pemandu tidak hanya diam, mereka juga mengajak diskusi dan ngobrol sama anak-anak tentang kendaraan yang mereka naiki. Jadi selain bisa belajar binatang tadi juga bisa menerapkan materi yang ada di kelas, yaitu naik kendaraan kereta dan kapal, ya walaupun bukan kereta asli yang pakai rel mbak..hehe(CW-6).”
Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Materi dan Media yang digunakan oleh pemandu sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pihak sekolah. (Lihat lampiran 4. No. 7)
Siswa yang cukup interaktif dengan pemandu dalam setiap kegiatan PLS GL zoo menjadi bukti bahwa pemandu memang berkompeten dalam memandu kegiatan ini. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Sejauh ini cukup partisipatif ya mbak kalau dilihat. Karena jika saya ikut mendampingi untuk ikut mengambil gambar dokumentasi itu anak anak sama pemandu cukup akrab, dilihat itu nyenengke mbak.. (CW-1)”
Ibu TS selaku guru pendamping dan kepala sekolah menggungkapkan bahwa :
“Respon dari siswa sangat bagus sekali mbak, mereka menjadi lebih semangat dalam belajar satwa karena ya ada pemandu nya itu, jadi
85
kalau mereka kurang paham, atau tidak tahu, bisa langsung ditanyakan kepada pemandunya tersebut. (CW-5)”
Ibu NF selaku guru pendamping sekolahan mengungkapkan bahwa : “ Seperti yang mbak lihat tadi, siswa nya pada seneng dengan adanya pemandu tersebut, mereka juga jadi lebih semangat belajarnya, dan gurunya juga jadi lebih ringan mbak karena tidak perlu memandu anak anak, kita tinggal mengkondisikan, pemandu nya yang mandu kegiatannya. (CW-6)”
Dari berbagai pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa Siswa ikut berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan PLS GL zoo. Karena dengan adanya pemandu siswa dapat menanyakan hal yang tidak dia pahami kepada pemandu. Lebih memudahkan siswa dalam memahami satwa dan flora. (Lihat lampiran 4. No. 7)
Tetapi dalam pelaksanaannya tentu ada kendala saat program tersebut berlangsung, seperti tempat dan peralatan yang kurang ketika mendapatkan peserta yang banyak. selain itu, belum adanya pengembangan media pembelajaran juga menjadi kendala, karena beberapa sekolah yang sudah menggunakan program ini berulang kali merasa jenuh dengan materi dan media pembelajaran yang sama digunakan. Bapak MS selaku pengelola dari program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa :
“Kalau untuk pemandu mungkin kendalanya ketika menghadapi anak-anak inklusi, anak-anak berkebutuhan khusus. Karena mereka belum memiliki skill untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Untuk menangani saja belum bisa apalagi dengan media pembelajarannya ya mbak..hehe selain itu juga mungkin inovasi tentang materi dan media pembelajaran yang digunakan, karena ada beberapa sekolah yang sudah beberapa kali menggunakan program kegiatan PLS GL zoo ini, dan ada beberapa yang memebri masukan supaya materi yang digunakan itu ditambahi, atau diberi inovasi, masak dari pertama sampai sekarang kayak gitu terus to mas..ada yang memberi masukan kepada saya seperti itu. (CW-1)”
86
RD selaku tim pemandu PLS GL zoo menggungkapkan bahwa :