• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Kerangka Pemikiran

2.6.1 Kerangka Teoritis

Dalam kerangka pemikiran ini, penelitian akan berusaha membahas permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Pembahasan tersebut akan dijelaskan dengan menggunakan konsep dan teori yang ada hubungannya untuk membantu menjawab masalah penelitian. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah

mengenai “Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan dalam Keberhasilan Usaha PT. Joko Solo Indonesia”.

Penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan sebagai variabel bebas, sedangkan Keberhasilan Usaha sebagai variabel terikat.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil pengertiaan Kemandirian Pribadi yaitu suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Kemandirian merupakan suatu sikap dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi dilingkungan sehingga individu pada akhirnya akan mampu berfikir dan bertindak sendiri. Kemandirian juga dapat diartikan sebagai suatu upaya yang meliputi segala aspek kebutuhan yang mampu dipenuhi sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.

Hal ini mengandung suatu maksud bahwa dengan segala usaha yang dilakukan mulai dari perencanaan, penetapan tujuan, bernegosiasi, memenangkan persaingan, melaksanakan pekerjaan, menciptakan ide, mencari sumber-sumber, dan mampu menyelesaikan masalah-masalah sendiri dengan usaha yang keras. Sehingga usaha yang dilakukan tersebut mampu membawa keberhasilan yang memberikan kepuasan.

Kemandirian adalah pilihan atas prioritas ketergantungan kita pada sesuatu.

Ini berarti bahwa kemandirian adalah cara pandang bagaimana hubungan

ketergantungan individu kepada orang lain. Hubungan ketergantungan tersebut dapat dijelaskan dengan 3 (tiga) tingkatan hubungan yaitu:

1. Bergantung pada yang lain 2. Mandiri

3. Membina hubungan saling tergantung

Kemandirian dalam berwirausaha diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan kita melalui kerja keras, keuletan, tanggung jawab dan daya saing agar senantiasa dengan ide-ide kreatif yang ada mampu tidak mengandalkan orang lain dalam menjalankan usaha atau bisnis kita. Untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri, harus memiliki berbagai jenis modal. Ada tiga jenis modal utama yang menjadi syarat, yaitu:

1. Sumber daya internal a. Kepandaian b. Keberanian

c. Kemampuan menganalisis dan menghitung resiko d. Keberanian dalam menentukan tingkat peluang e. Memiliki visi jauh kedepan

2. Sumber daya Eksternal

a. Modal usaha dan modal kerja yang cukup memadai

b. Jaringan sosial serta jalur permintaan dan penawaran yang bagus c. Strategi promosi yang tepat sasaran

3. Modal lain-lain a. Kesempatan b. Keberuntungan

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri. Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain, namun justru mengoptimalkan segala daya upaya yang dimilikinya sendiri. Hal ini berarti didalam menjalankan usaha, seorang wirausahawan harus pandai dalam memanfaatkan potensi diri tanpa harus diatur oleh orang lain.

Dalam variabel Motivasipeneliti mendapatkan bahwa motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, yang sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Motivasi yang tinggi dapat menumbuhkan dan meningkatkan kemauan serta semangat dalam menjalankan usaha. Dengan demikian akan semakin mudah dalam pencapaian keberhasilan usaha sesuai dengan apa yang diharapkan.

Motivasi Usaha memberikan pengertian motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan upaya untuk mencapai kepuasan. Motivasi juga dirumuskan sebagai berikut:

1. Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang amat mempengaruhi kemauan individu, sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku atau bertindak.

2. Pengaruh kegiatan yang menimbulkan perilaku individu

3. Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang

4. Proses dalam yang menentukan gerakan atau tingkah laku individu kepada tujuan.

Motivasi dapat diartikan sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.Ada beberapa peluang yang bisa dijadikan motivasi dalam kewirausahaan:

1. Peluang untuk memperoleh kontrol atas kemampuan diri.

2. Peluang untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh.

3. Peluang untuk memperoleh manfaat secara finansial.

4. Peluang untuk berkontribusi kepada masyarakat dan untuk menghargai usaha-usaha seseorang.

Empat nilai motivasi kewirausahaan dengan ciri masing-masing, yaitu:

1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil resiko, terbuka terhadap teknologi dan mengutamakan materi.

2. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan kreativitas.

3. Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.

4. Wirausaha berorientasi pada non materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.

Dengan adanya motivasi bagi seorang pengusaha, maka motivasi tersebut akan dapat bekerja secara tidak langsung bagi keterampilan si pengusaha atau karyawan. Keterampilan yang dimaksudkan bagi seorang pengusaha atau karyawan adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan Berfikir Kreatif

Manusia entrepreneurship pemikiran kreaitf itu sendiri didukung oleh daya imajinasi dan proses berfikir ilmiah.

2. Ketrampilan dalam pembuatan keputusan

Keputusan merupakan hasil pemilihan beberapa alternative. Selama hidupnya seseorang harus melakukan penilaian untuk kemudian dapat mengadakan penilaian untuk kemudian dapat mengadakan pemilihan diantara beberapa alternaitf.

3. Keterampilan dalam kepemimpinan

Belakar keras untuk memiliki kepribadian yang kuat, maka seseorang akan memiliki keterampilan untuk memimpin minimal dimulai dari memimpin

diri sendiri. Usaha dalam melatih keterampilan untuk memimpin diri sendiri itu dengan jalan sebagai berikut:

o Mengenal diri sendiri o Melatih kemauan

o Melatih disiplin diri sendiri o Keterampilan manajerial 4. Keterampilan bergaul antar manusia

Dalam penelitian ini peniliti juga membahas variabel Pengetahuan Kewirausahaan. Pengetahuan mengandung arti mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis data, kebijakan dan prosedur lengkap, beserta informasi tentang pengalaman, keahlian dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif. Pengetahuan terdiri dari pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang telah dimiliki seseorang wirausahawan sebelum menjadi wirausaha serta pengetahuan tidak langsung yang diperolehnya dari berbagai pihak sebelum maupun saat individu tersebut menjadi seorang wirausaha.

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Dalam berwirausaha, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual

meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Kemampuan seseorang yang harus dimiliki dalam kewirausahaan:

1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.

2. Kemampuan memotivasi diri 3. Kemampuan berinisiatif 4. Kemampuan berinovasi

5. Kemampuan membentuk material, sosial dan intelektual 6. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri 7. Kemampuan mental yang dilandasin agama

8. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.

Pengetahuan yang wajib dimiliki dalam menjalankan peran sebagai wirausaha adalah:

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis/dimasuki.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

4. Pengetahuan tentang pemasaran.

Peneliti tertarik melakukan penelitian bagaimana kemandirian pribadi, motibasi dan pengetahuan berpengaruh dalam keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang

melakukan bisnis. Keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang cerdas yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif.

Untuk menjadi wirausaha yang sukses harus memiliki idea tau visi bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang. keberhasilan seseorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Kemampuan dan kemauan.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras.

3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya.

Dalam menjalankan suatu usaha dibutuhkan beberapa kunci sukses untuk mewujudkan keberhasilan usaha, yaitu:

1. Pengetahuan khusus 2. Percaya diri

3. Keuletan

4. Motivasi yang kuat 5. Kreatifitas dan inovasi 6. Pandangan strategic 7. Kepemimpinan 8. Menghilangkan ego

9. Kemampuan untuk berbelok 10. Etika

Di sisi lain, peneliti menemukan faktor-faktor pendukung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha, yaitu:

1. Motivasi 2. Usia

3. Pengalaman 4. Pendidikan

Dari beberapa teori diatas yang merangkumkan Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan dapat mendukung terciptanya Keberhasilan Usaha.

BAB III

TEHNIK PENELITIAN

Pada penelitian kualitatif metode penelitian disebut dengan tehnik penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif secaradeskriptif yang bertujuan menggambarkan, yakni secara sistematik dan akurat fakta serta karakteristik populasi atau bidang tertentu. Untuk menggambarkan situasi atau kejadian. Menurut Wirantha (2005:155) Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun implikasi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah PT. Joko Solo Indonesia yang berkantor di Jl. Sei Batanghari No. 60 Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan dilakukan dari bulan September 2016 hingga Januari 2017.

3.3 Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian, maka peneliti sangat perlu menjelaskan terlebih dahulu yang dimaksud dengan judul penelitian “Analisis Faktor Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan dalam Keberhasilan Usaha Pemilik PT. Joko Solo”.

Adapun penjelasan sekaligus pembatasan istilah untuk masing-masing variabel tersebut adalah:

1. Kemandirian Pribadi

a. Kemandirian adalah pilihan atas prioritas ketergantungan kita pada sesuatu.

b. Kemandirian Pribadi yaitu suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.

c. Yang dimaksudkan Kemandirian Pribadi dalam penelitian ini adalah bagaimana Kemandirian Pribadi berpengaruh pada pemilik PT. Joko Solo Indonesia dalam Keberhasilan Usaha yang dimilikinya.

d. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana aspek Kemandirian Pribadi pemilik PT. Joko Solo Indonesia yang erat kaitannya dalam Keberhasilan Usaha yang dimilikinya. Berikut 5 (lima) aspek kemandirian:

 Bebas

Ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas dasar kehendak sendiri bukan karena orang lain dan tidak tergantung pada orang lain.

 Progresif dan ulet

Ditunjukan dengan adanya usaha mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan mewujudkan harapan.

 Inisiatif

Ditunjukkan dengan kemampuan untuk berfikir dan bertindak secara orisinil, kreatif, penuh inisiatif.

 Pengendalian dari dalam

Ditunjukkan dengan adanya perasaan mampu menghadapi permasalahan yang ada, kemauan mengendalikan tindakan serta kemampuan mempengaruhi lingkungan atas usaha sendiri.

 Kemampuan diri

Ditunjukkan dengan adanya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

2. Motivasi

a. Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, yang sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.

b. Motivasi Usaha memberikan pengertian motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan

terintegrasi dengan segala daya dan upaya untuk mencapai kepuasan.

c. Yang dimaksudkan Motivasi dalam penelitian ini adalah bagaimana Motivasi dapat meningkatkan Keberhasilan Usaha pada pemilik PT. Joko Solo Indonesia.

d. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana Motivasi dalam Keberhasilan Usaha pemilik PT. Joko Solo Indonesia. Teori Motivasi memberikan tujuh motif alasan orang berkeinginan menjadi wirausaha, yaitu:

 The desire for higher income

 The desire for a more satisfyingcareer

 The desire to be self-directed

 The desire for prestige that comes to being a business owner

 The desire to run with a new idea or concept

 The desire to build log-term wealth

 The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause.

3. Pengetahuan Kewirausahaan

a. Pengetahuan mengandung arti mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen, basis data, kebijakan dan prosedur lengkap,

beserta informasi tentang pengalaman, keahlian dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif.

b. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

c. Yang dimaksudkan Pengetahuan Kewirausahaan dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengetahuan Kewirausahaan menjadi bagian penting dalam terwujudnya Keberhasilan Usaha pada Pemilik PT.

Joko Solo Indonesia.

d. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana Pengetahuan Kewirausahaan menjadi salah satu faktor Keberhasilan Usaha pemilik PT. Joko Solo Indonesia.

Pengetahuan terdiri dari dua bagian, yaitu:

 Pengetahuan langsung

Pengetahuan yang telah dimiliki seseorang wirausahawan sebelum menjadi wirausaha

 Pengetahuan tidak langsung

Pengetahuan yang diperoleh dari berbagai pihak sebelum maupun saat telah menjadi seorang wirausaha.

4. Keberhasilan Usaha

a. Keberhasilan Usaha adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba

karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.

Keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang cerdas yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif.

b. Seseorang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan nilai-nilai, sifat-sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman dan keterampilan praktis (knowledge and practice)

c. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Kemandirian Pribadi, Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh dalam terwujudnya Keberhasilan Usaha pada pemilik PT. Joko Solo Indonesia.

d. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha pada pemilik PT. Joko Solo Indonesia. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha adalah:

 Motivasi

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Entrepreneurial Research (dalam Zimmer &

Scarborough:1998) menemukan 69% siswa menengah atas ingin mulai menjalankan usaha mereka sendiri. Motivasi utamanya adalah be their own bosses.

 Usia

Menurut National Federation of Independent Bussiness, Washington, usia saat seseorang memulai usaha sendiri adalah sebagai berikut (dalam Zimmer & Scarborough;

1998). Usia Kronologis bervariasi, Ronstandt (dalam Staw,1991) menyatakan bahwa kebanyakan wirausaha memulai usahanya antara 25-30 tahun. Sementara Staw(1991), mengungkapkan umurnya pria memulai usaha sendiri ketika berumur 30 tahun dan wanita pada usia 35 tahun.

 Pengalaman

Staw (1991) berpendapat bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha merupakan predictor terbaik bagi keberhasilan, terutama bila bisnis baru itu berkaitan dengan pengalaman bisnis sebelumnya. Menurut Hisrich & Brush (dalam Staw, 1991) wirausaha yang memiliki usaha maju saat ini bukanlah usaha pertama kali yang dimiliki.

Pengalaman mengelola usaha bisa diperoleh sejak kecil karena pengasuhan yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi sebagai wirausaha.

 Pendidikan

Pendidikan merupakan syarat keberhasilan bagi seorang wirausaha.

5. Pemilik

Dalam penelitian yang dimaksudkan pemilik adalah orang yang menjalankan usaha dari pertama berdiri hingga berkembangnya usaha tersebut. Responden dalam penelitian ini disebut narasumber, dikarenakan metode penelitian menggunakan metode kualitatif secara deskriptif.

Narasumber adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang, baik mewakili pribadi maupun suatu lembaga, yang memberikan atau mengetahui secara jelas tentang suatu informasi, atau menjadi sumber informasi untuk kepentingan pemberitaan di media massa. Narasumber pada penelitian ini hanya 1 (satu) orang yaitu pemilik PT. Joko Solo Indonesia guna menggali informasi dan perannya dalam menjalankan usaha.

3.4 Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha PT. Joko Solo Indonesia diukur dengan menggunakan bentuk jawaban secara terbuka dan mendalam dengan disertai alasan tertentu.

3.5 Populasi

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu tidak menggunakan populasi tertentu, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi dikirimkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan situasi sosial pada kasus yang dipelajari, sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman, dan guru penelitian.

Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sample teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara Purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Maka responden sebagai narasumber yang dilibatkan untuk memperoleh data dalam penelitian ini disebut informan yang berjumlah 1 orang yaitu pemilik PT. Joko Solo Indonesia.

3.6 Jenis Data 1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari informan terpilih pada lokasi penelitian.

Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur dan mendalam (dept interview ) dengan pemilik usaha secara langsung.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan juga internet untuk mendukung penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara mendalam (indept interview), yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

2. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini adalah PT. Joko Solo Indonesia untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

3. Studi dokumentasi, yaitu memperoleh data dengan mengumpulkan data dari buku-buku, dokumen, internet, dan literatur yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan cara menjelaskan jawaban informan secara mendalam tanpa melakukan interpretasi sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban tersebut.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Joko Solo Indonesia

PT. Joko Solo Indonesia didirikan pada September 1999 oleh Bapak Suratno.

PT. Joko Solo Indonesia merintis usaha pertama kali dengan ikut bergabung dalam foodcourt di Jl. Aksara Medan dengan menggunakan showcase ukuran 40x50 cm.

Sistem berjualan seperti ini adalah langkah awal yang lebih menguntungkan dikarenakan hanya mengeluarkan modal yang relatif sedikit dan keuntungan berdasarkan sistem bagi hasil.

Pada awal merintis usaha Bapak Suratno tidak memiliki karyawan. Beliau mengerjakan segala sesuatunya dengan mandiri. Perekrutan karyawan dilakukan dalam kurun waktu 1-2 bulan kemudian. Setelah memiliki pangsa pasar yang jelas pada tahun 2001 Bapak Suratno membuka gerai sederhana di Jl. Iskandar Muda.

Usaha Bapak Suratno terus berkembang dan akhirnya beliau memutuskan untuk memulai lagi usaha kuliner yang baru dengan segmentasi pasar yang berbeda.

Selama 18 tahun menggeluti usaha kuliner, PT. Joko Solo Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini PT. Joko Solo Indonesia menaungi 4 usaha, yaitu Joko Solo, Mie Sop Kampung, Waroenk Nenek dan Bebek Goqil.

PT. Joko Solo Indonesia telah berhasil memposisikan keempat usahanya di dalam masing-masing pasar bukan hanya di kota Medan tetapi juga di beberapa kota lainnya. Sejauh ini PT. Joko Solo Indonesia memiliki 28 outlet, yaitu 20 yang berada di Medan. 4 yang berada di kota Banda Aceh dan 4 di kota Bandung.

Keberhasilan PT. Joko Solo Indonesia dalam menjalankan usahanya bukan hanya dapat dilihat dari jumlah outlet yang tersebar di beberapa kota, tetapi juga dapat dilihat dari jumlah karyawan yang bergabung di dalamnya. Perusahaan kuliner yang memiliki lebih kurang 800 karyawan ini bukan menjadi perusahaan yang hanya memberikan penghasilan kepada karyawannya, namun juga mengutamakan spiritual company dalam melakukan pembinaan pada karyawan. Upaya pembinaan kepada

karyawan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas diri masing-masing karyawan.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Joko Solo Indonesia

Adapun visi dan misi PT. Joko Solo Indonesia adalah menjadi salah satu perusahaan makanan yang terbaik di Indonesia.

4.1.3 Profil Pemilik PT. Joko Solo Indonesia

Kesuksesan PT. Joko Solo Indonesia sudah pasti tidak terlepas dari peran penting pemiliknya. Dengan tekad yang kuat, Bapak Suratno sangat optimis bahwa usahanya dapat menarik minat pelanggan dan memperoleh pendapatan sesuai dengan

yang diharapkan. Perjuangan Bapak Suratno dalam mengembangkan usahanya tidaklah mudah. Begitu banyak hambatan dan tantangan yang telah dilalui.

Bapak Suratno sendiri berasal dari keluarga yang sederhana yang bertempat tinggal di Klaten, Jawa Tengah. Sejak kecil beliau sudah terbiasa hidup mandiri tanpa ketergantungan pada orangtuanya. Karena kondisi ekonomi keluarga yang terbilang tidak cukup memadai Bapak Suratno bertekad untuk membiayai hidupnya sendiri sejak bangku Sekolah Dasar.

Sebagian besar keluarga Bapak Suratno berprofesi sebagai pedagang. Sejak kecil beliau sudah terbiasa membantu ibu dan kakeknya berjualan. Hal inilah yang mendorong Bapak Suratno bercita-cita untuk menjadi pengusaha.

Bapak Suratno merasakan bangku pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama. Tetapi hal ini tidak menyurutkan cita-citanya untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Setelah lulus SMP, beliau hijrah ke Medan untuk bekerja.

Tetapi bagi Bapak Suratno, suatu pekerjaan bukanlah hanya sekedar untuk bekerja,

Tetapi bagi Bapak Suratno, suatu pekerjaan bukanlah hanya sekedar untuk bekerja,

Dokumen terkait