• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.3 Profil Pemilik PT. Joko Solo Indonesia

Kesuksesan PT. Joko Solo Indonesia sudah pasti tidak terlepas dari peran penting pemiliknya. Dengan tekad yang kuat, Bapak Suratno sangat optimis bahwa usahanya dapat menarik minat pelanggan dan memperoleh pendapatan sesuai dengan

yang diharapkan. Perjuangan Bapak Suratno dalam mengembangkan usahanya tidaklah mudah. Begitu banyak hambatan dan tantangan yang telah dilalui.

Bapak Suratno sendiri berasal dari keluarga yang sederhana yang bertempat tinggal di Klaten, Jawa Tengah. Sejak kecil beliau sudah terbiasa hidup mandiri tanpa ketergantungan pada orangtuanya. Karena kondisi ekonomi keluarga yang terbilang tidak cukup memadai Bapak Suratno bertekad untuk membiayai hidupnya sendiri sejak bangku Sekolah Dasar.

Sebagian besar keluarga Bapak Suratno berprofesi sebagai pedagang. Sejak kecil beliau sudah terbiasa membantu ibu dan kakeknya berjualan. Hal inilah yang mendorong Bapak Suratno bercita-cita untuk menjadi pengusaha.

Bapak Suratno merasakan bangku pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama. Tetapi hal ini tidak menyurutkan cita-citanya untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Setelah lulus SMP, beliau hijrah ke Medan untuk bekerja.

Tetapi bagi Bapak Suratno, suatu pekerjaan bukanlah hanya sekedar untuk bekerja, melainkan suatu pendidikan yang akan memberikannya pengetahuan dan pengalaman untuk mewujudkan cita-citanya.

Setelah bekerja selama 4 tahun 4 bulan, Bapak Suratno memulai usahanya sendiri. Kunci kesuksesan menurut Bapak Suratno adalah penetapan tujuan, ketekunan, doa, yakin, dan harapan. Sejak awal membuka usaha, Bapak Suratno sudah memikirkan hal-hal apa yang akan ia lakukan kedepannya hingga menjadi seperti sekarang. Karena Bapak Suratno percaya bahwa Tuhan memberikan rezeki terhadap apa yang kita cita-citakan.

Meskipun telah sukses memiliki 4 usaha di bidang kuliner, Bapak Suratno tidak cepat berpuas diri. Hingga saat ini beliau masih terus belajar dan mengamati setiap perkembangan yang ada dalam memimpin perusahannya.

Tepat 18 tahun Bapak Ratno menjalankan usahanya, membuat pengalaman dalam dirinya untuk melakukan penetrasi pasar serta mempertahankan usaha semakin matang. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman maka strategi berwirausaha juga semakin berkembang. Mulai dari teknologi yang semakin berkembang dan pemikiran anak-anak muda yang semakin kreatif membuat Bapak Suratno sulit untuk mengikuti perkembangannya dikarenakan perubahan yang sangat cepat. Seperti timbulnya beberapa pengusaha muda yang menjual produknya melalui media sosial serta menjangkau pasar yang berusia muda dengan produk yang beragam.

Oleh karena itu, Bapak Suratno membuat strategi usaha dengan menawarkan konsep yang berbeda-beda dalam setiap usahanya untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Pada Ayam Penyet Joko Solo, Mie Sop Kampung, dan Bebek Goreng Goqil, pelanggan ditawarkan pada konsep yang sederhana tetapi tetap merasa nyaman.Makanan yang ditawarkan cenderung tradisional dan khas citarasa Indonesia.

Sedangkan pada Waroenk Nenek, konsep yang ditawarkan sudah lebih modern baik dari segi makanan maupun desain interior. Pada Waroenk Nenek terdapat beberapa tambahan menu seperti steak dan milkshake. Interior Waroenk Nenek didesain sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat memilih berbagai ruangan yang ada, mulai dari tempat duduk yang menggunakan bangku kayu biasa, lesehan, bahkan memilih ruangan yang menggunakan fasilitas pendingin udara. Di samping itu,

desainnya juga sangat unik dengan menggunakan berbagai kerajinan dari kayu, bambu serta rumbai. Lokasi Waroenk Nenek juga lebih luas dibandingkan ketiga usaha lainnya sehingga para pelanggan dapat lebih leluasa dan merasa lebih nyaman.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa PT. Joko Solo Indonesia menawarkan berbagai usaha yang setiap usahanya memiliki segmentasi pasar masing-masing.

Oleh karena itu, keempat usaha PT. Joko Solo Indonesia selalu ramai dikunjungi oleh para peminatnya.

4.1 Hasil dan Pembahasan

4.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah pemilik usaha PT. Joko Solo Indonesia yang bernama Bapak Suratno. Beliau lahir di Klaten, pada tanggal 8 Juli 1976.

Bapak Suratno telah menikah dan memiliki tiga orang anak.

4.1.2 Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel Penelitian Kemandirian Pribadi

Pemilik :

1. T: Apa yang menjadi alasan utama Bapak menjadi seorang pengusaha?

J: Proses transaksi jual beli telah menjadi kegiatan lumrah bagi saya sejak kecil ketika memiliki kakek yang berjualan teh dan minuman dingin lainnya di kota Surabaya. Berlanjut kepada orang tua yang pernah berjualan makanan kecil seperti getuk lindri dan brontol. Ketika lulus SMP kondisi ekonomi

yang sulit, saya pun mendapatkan situasi ketika orang tuanya tidak bisa menyekolahkanke jenjang selanjutnya. Maka dengan tekad yang kuat serta ikhlas menerima keadaan yang terjadi, membuat saya berhijrah ke Medan ketika ada lamaran pekerjaan yang menghampiri. Dan saya bekerja selama 4 tahun 4 bulan dan pada saat itu mulai tumbuh rasa berwirausaha dan rasa mandiri ketika ilmu yang didapat serta pengorbanan yang telah dicapai lalu saya memulai usaha sendiri di foodcourt Jl. Aksara Medan.

2. T: Ketekunan Bapak yang telah dicapai selama 18 tahun menjalankan beberapa brandkuliner, apakah telah menjadi target awal usaha berdiri atau diluar ekspektasi?

J: Usaha yang berjalan kini telah menjadi tujuan sejak awal didirikan.

Kesuksesan saya membangun usaha kuliner merupakan buah dari hasil jerih payah selama merintis usaha. Sebuah mimpi kecil saya yang kala itu hanya menjadi seorang kuli bangunan, pembuat emping, buruh panen serta pekerjaan kecil lainnya yaitu memenuhi kebutuhan pribadi agar menjadi sosok yang mandiri. Saya memiliki impian diusia 17 tahun dengan memiliki uang Rp.

50,000,000,- (lima puluh juta rupiah) pada usia 27 tahun terwujud dengan adanya usaha yang keras serta ikhlas dalam menjalankan pekerjaan.

Menetapkan tujuan perusahaan serta beranibermimpi yang tinggi menjadi poin penting dalam menjalankan usaha.

3. T: Apakah keseluruhan sistem dalam perusahaan Bapak ikut turun tangan dalam merencanakannya?

J: Saya ikut turun tangan dalam menjalankan serta merencanakan sistem dalam perusahaan yang diteruskan oleh masing-masing divisi di dalam perusahaan.Dengan adanya keterlibatan saya dalam merancang sistem memudahkan dalam pengawasan serta kemajuan perusahaan.

4. T: Apakah menurut bapak kreatifitas pemilik sangat diperlukan dalam menjalankan usaha?

J: Menurut saya, menjalankan usaha apapun perlu adanya kreatifitas baik dari segi apapun guna menunjang produktivitas usaha serta meningkatkan mutu dari usaha yang dijalankan. Kreatifitas juga membantu perusahaan untuk unggul dalam persaingan ketat dunia usaha.

5. T: Apakah dalam bisnis kuliner ini, Bapak sebagai pemilik merupakan pengambil keputusan tertinggi?

J: Pengambilan keputusan perusahaan dikendalikan langsung oleh saya sendiri selaku pemilik dan pendiri usaha. Sedangkan pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam perusahaan seperti para franchisee hanya menjadi pemilik pasif di perusahaan.

Keluarga:

1. T: Bagaimana sosok Bapak Ratno menurut pandangan abang sebagai ponakan?

J: Beliau bukan hanya seorang pemimpin yang hanya mengetahui hasil akhir, tetapi beliau mengetahui keseluruhan proses dari awal hingga akhir. Selain itu, beliau juga mengajarkan kepada para karyawannya untuk terus berkembang dengan memberikan contoh sikap yang kreatif, optimis serta agamis.

2. T:Apakah ada orang lain sebagai pengambil keputusan tertinggi selain beliau?

J: Pak Ratno merupakan pengambil keputusan tertinggi didalam perusahaan PT. Joko Solo Indonesia. Beliau selalu yakin dengan setiap keputusan yang diambilnya karena telah mempertimbangkan resikonya dari berbagai sisi.

3. T: Bagaimana Bapak Ratno merancang sistem perusahaan ?

J: Pak Ratno merancang sendiri segala hal yang berkaitan dengan sistem yang ada di perusahaan. Kemudian beliau mendiskusikannya kepada pihak manajemen agar mendapatkan solusi yang yang terbaik.

4. T: Apakah yang menitik beratkan beliau menjadi seorang pengusaha ?

J: Pak Ratno menjadi pengusaha karena terinspirasi oleh kisah Nabi Muhammad SAW yang merupakan seorang pedagang. Beliau mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk mencari harta agar terhindar dari kekufuran. Hal inilah yang dijadikan Pak Ratno sebagai acuan untuk terus mengembangkan dan mempertahankan usahanya.

5. T: Kemandirian pribadi merupakan seseorang yang memiliki keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Apakah beliau termasuk karakter tersebut ? Mengapa ?

J: Dapat dikatakan bahwa Pak Ratno adalah orang yang memiliki cirri-ciri kemandirian pribadi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya rasa yakin dalam mengambil keputusan. Tentu saja hal ini sangat beralasan dikarenakan beliau selalu mencari tahu apa saja hal-hal yang berkembang saat ini, tidak jarang juga beliau bertukar informasi dengan rekan bisnisnya. Selain itu, pengalaman selama 18 tahun dalam merintis usaha menjadikan beliau melihat peluang dan resiko yang akan dihadapi.

6. T: Dalam seluruh usaha yang dikembangkan, apakah Bapak Ratno termasuk sosok yang pasif atau kreatif ?

J: Ada 3 prinsip yang dipegang teguh oleh Pak Ratno sehingga berhasil seperti sekarang ini, yaitu berdoa, berusaha dan berharap. Beliau mengatakan dengan adanya rasa berharap kita menjadi orang yang antisiaptif. Kita memikirkan resiko yang kemungkinan akan muncul. Jadi, jangan pernah berfikir “saya tahu apa yang akan saya lakukan”, Tetapi, dengarlah juga pendapat dan saran yang diberikan orang lain agar semuanya berjalan dengan optimal.

Motivasi

Pemilik:

1. T: Apakah yang menjadikan Bapak untuk terus berusaha dalam mewujudkan harapan perusahaan?

J: Menurut saya, harapan dapat terwujud ketika dalam memulai usaha menetapkan tujuan yang besar serta didorong juga oleh unsur kerohanian.

Perusahaan yang berjalan baik tidak luput pula dari tujuan perusahaan dari segi produktivitas kemajuan perusahaan dan meningkatkan loyalitas internal perusahaan. Memberikan pengajaran yang baik kepada karyawan baik dari segi pelayanan dan kerohanian menjadi unsur penting dalam meningkatkan harapan perusahaan. Ketika karyawan diajarkan kerohanian baik dari baca Al-qur’an, pengajian dan beberapa kegiatan kerohanian yang lain, dapat meningkatkan kualitas masing-masing karyawan dari segi keagamaan.

Peningkatan kualitas karyawan dapat berbanding lurus dengan harapan perusahaan.

2. T: Apakah keluarga dan kondisi ekonomi pada saat sekolah dahulu menjadi bagian motivasi Bapak dalam menjalankan serta membangun usaha?

J: Ketika duduk di kelas 2 Sekolah Dasar saya sudah berfikir untuk mandiri dikarenakan sebuah peristiwa yang masih saya ingat sampai saat ini. Ketika itu saya meminta uang kepada orang tua saya sewaktu kelas 2 SD. Namun, dalam suatu kondisi ketika orang tua saya yang merupakan seorang petani, terlihat bapak saya terdiam dan mencari uang di beberapa tempat penyimpanan uang yang setelah ditunggu tidak kunjung ada. Pada saat itu

saya mulai memotivasi dirinya untuk bisa mandiri dengan cara bekerja menjadi buruh kasar. Hal itu menjadi pelajaran dan peristiwa yang selalu saya ingat serta menjadi motivasi kuat untuk terus menjalankan usaha guna membantu membuka lowongan pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup saya.

3. T: Terdapat beberapa orientasi seseorang dalam berwirausaha, Bapak tergolong orientasi apa dan mengapa?

J: Saya termasuk wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan hanya untuk mengejar materi. Tanggung jawab yang saya pikul tidak serta merta hanya berfikir soal keuntungan dan tujuan perusahaan, melainkan lebih meningkatkan unsur positif dalam berwirausaha.

Keluarga:

1. T: Apa target dan harapan terbesar Bapak Ratno dalam menjalankan usahanya menurut abang ?

J: Target Pak Ratno sudah direncanakan oleh dirinya sendiri untuk mengembangkan usahanya tanpa ada yang mengetahui rencananya selain beliau.

2. T: Motivasi terbesar Bapak Ratno dalam menjalankan usahanya kira-kira apa?

J: Selain termotivasi dari kehidupan masa kecilnya yang sangat sederhana, Pak Ratno menjadikan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai panutan untuk terus berusaha dan bangkit apabila berada dalam posisi kesusahan

dan terus berdoa, bersabar serta berusaha menggapai apa yang menjadi tujuan beliau untuk keberhasilan perusahaan yang dimilikinya.

3. T: Sejauh apa masa kecil beliau berpengaruh terhadap kesuksesan yang dicapainya sekarang ?

J: Menurut pandangan saya, tidak ada orang yang ingin kembali ke masa kelam pada saat ekonomi yang sulit. Maka dari itu Pak Ratno terus berusaha dan mengembangkan bisnisnya hingga merambah bisnis selain kuliner yang beliau geluti selama 18 tahun.

Pengetahuan Kewirausahaan Pemilik:

1. T: Menurut Bapak memiliki pengetahuan dan kemampuan dan tidak disertai adanya kemauan, apakah dapat menjadi kesuksesan atau malah sebaliknya?

J: Menurut saya, kesuksesan dapat terjadi apabila pengetahuan, kemampuan dan kemauan berbanding lurus. Sama halnya ketika menjalankan bisnis hanya dengan keyakinan dan fokus, namun tidak adanya rasa berharap, maka tidak akan terciptanya kesuksesan. Apabila seseorang berharap dalam mengerjakan sesuatu maka ia akan lebih waspada, berhati-hati dalam mengambil keputusan, perjuangan akan lebih besar serta kemauan menjalankannya akan semakin giat. Namun, ketika rasa berharap itu tidak ada, maka seseorang bisa terjerumus masuk dalam rongga kesombongan.

2. T: Apa yang menjadi dasar Bapak memilih bisnis kuliner?

J: Proses bekerja pada bidang kuliner selama 4 tahun dan 4 bulan ketika berada di Medan merupakan modal pendidikan yang saya dapat menjadi dasar merintis usaha. Bekerja dahulu yang dianggap masa pendidikan membuat saya ikhlas dalam menjalankan pekerjaan baik dalam menerima pujian maupun tekanan. Seseorang yang menjalankan pendidikan baik untuk mempersiapkan diri untuk menjalankan ke tahap selanjutnya. Dalam proses kelulusan, seseorang dapat menjadi seseorang yang bingung, sedih maupun senyum bahagia. Saya tersenyum setelah lulus dari pendidikan dan siap untuk menempuh jalan berikutnya dikarenakan telah mempersiapkan apa yang akan dibuat dikemudian hari. Pengetahuan dari segi kuliner yang ditempuh selama pendidikan merupakan dasar saya menjadi alasan membuka bisnis kuliner.

3. T: Bagaimana strategi dalam menjalankan masing masing brand kuliner yang telah Bapak dirikan?

J: Mengerti dan paham tentang konsumen masing-masing brand menjadi dasar penting meningkatkan masing-masing produktivitas usaha. Merintis Joko Solo yang kemudian terbangun beberapa brand dikemudian hari mengisi beberapa segmen yang tidak dimiliki Joko Solo menjadi strategi meraih perhatian konsumen baru. Dengan banyaknya timbul pesaing sesama ayam penyet, membuat saya membuka salah satu usaha diluar dari kuliner ayam penyet yang selama ini saya jalankan yaitu Napoleon Medan. Yakni, sebuah usaha kuliner yang menawarkan bolu gulung dengan pastry renyah

didalamnya yang sedang digandrungi masyarakat kota Medan. Dengan menjadikan salah satu artis ibu kota sebagai icon perusahaan, menjadikan sayadapat memperlebar lagi pangsa pasar beberapa brand yang saya miliki.

Keluarga:

1. T: Pengetahuan kewirausahaan yang didapat Bapak Ratno didapat dari pengalaman atau ada sosok mentor yang mendampingi serta membantu beliau dalam menjalankan usahanya ?

J: Pak Ratno mendapatkan pengetahuan kewirausahaan dari pengalaman yang didapat beliau belajar ketika bekerja di usaha kuliner pada saat ia berpindah ke kota Medan dan belajar dari setiap pengalaman yang didapatinya.

2. T: Seberapa besar kemauan beliau dalam menjalankan usaha yang telah berkembang pesat sampai saat ini ? Apakah pengetahuan dan kemampuan serta kemauannya berbanding lurus ?

J: Pengetahuan dan kemampuan Pak Ratno berbanding lurus dengan kemauannya yang besar. Dengan kuatnya kemauan Pak Ratno dalam setiap menjalankan setiap usahanya, membuat dirinya dapat mencapai posisi sampai sekarang.

3. T: Apakah Bapak Suratno memiliki jenis usaha lain selain kuliner ? Hal apa yang membuat beliau menekuni masing-masing usahanya ?

J: Pak Ratno memiliki usaha lain selain kuliner yaitu property yang telah di jalani selama 1 tahun. Bisnis property merupakan bisnis baru yang di jalankannya, dengan usaha yang keras beliau berani untuk mengembangkan

kemampuan dibidang lain untuk memperkaya pengetahuannya serta belajar menjalankan bisnis baru yang dimilikinya.

4. T: Apakah Bapak Ratno sering berkunjung ke beberapa lokasi usaha yang dijalankannya ?

J: Pak Ratno rajin mengawasi setiap outlet yang dimilikinya dikarenakan orang yang sukses itu tidak akan mudah percaya sama orang lain, perlu adanya tarik ulur guna untuk berkurangnya resiko di bohongi oleh karyawan sendiri.

Keberhasilan Usaha Pemilik:

1. T: Keberhasilan merupakan hasil dari kerja keras, pengalaman dan ketekunan serta kesabaran dalam membangun usaha. Sebenarnya apa yang menjadikan Bapak menjadi posisi saat ini?

J: Berhasil atau tidaknya seseorang itu tergantung dari sisi mana orang memandangnya. Orang yang berhasil merupakan orang yang dapat berpegang teguh akan adanya prinsip. Ada 3 prinsip yang menjadi prinsip hidup saya, prinsip tersebut ialah Ojo Kagetan, Ojo Nggumunan, Lan Ojo Sumelang.

Prinsip itulah yang membawa serta menggiring saya untuk perlahan merintis sampai sekarang.

2. T: Dalam hidup manusia tidak akan ada yang namanya kepuasan diri dalam hal apapun. Apa yang akan Bapak lakukan selanjutnya untuk mengembangkan potensi dan pengalaman diri?

J: 18 tahun menjalankan usaha kuliner bukan termasuk perjalanan yang mudah dan singkat. Berbekal pengalaman dari kuliner, saya akan mencoba merambah bisnis lain seperti bolu dengan menggandeng sosok Irwansyah sebagai icon usahanya. Berjalannya usaha bolu tidak serta merta membuat kepuasan pada dirinya, namun menjadikan cambukan agar menjalankan bisnis dibidang lain seperti Property. Menjalankan bisnis yang cukup banyak dapat menjadikan resiko besar, maka saya memilah milah bisnis mana yang dapat dijadikan bisnis kepemilikan langsung atau bisnis yang hanya sebagai investor didalamnya.

3. T: Apa yang menjadikan usaha kuliner yang Bapak dirikan saat ini dapat bertahan sampai sekarang?

J: Menurut saya pembangunan usaha perlu dibarengi oleh kemampuan membangun citra yang baik di mata konsumennya. Keempat usaha kuliner yang tergabung dalam PT. Joko Solo Indonesia ini telah memberikan virus positif berupa “meng-ayam penyetkan” Medan. Banyaknya bermunculan pesaing skala kecil maupun besar dapat menjadikan banyak pilihan buat konsumen dalam memutuskan tempat makan mana yang mereka suka.

Namun, pelayanan, lokasi, kreatifitas serta kualitas yang baik dapat menjadikan konsumen loyal terhadap brand dari PT. Joko Solo Indonesia.

Keluarga:

1. T: Apa yang membuat Bapak Ratno berhasil mencapai kesuksesan dari awal beliau merintis usaha ? Apakah dari kepribadiannya, Kemauan untuk belajar, atau dorongan dari pihak lain ?

J: Beliau merupakan orang yang yakin terhadap apa yang menjadi keputusannya dan tidak plin-plan dalam setiap langkah yang diambilnya. Dan dorongan terbesar kesuksesan beliau merupakan dari pribadi beliau serta kemauan beliau yang besar untuk belajar bukan dari sosok lain sebagai dorongan keberhasilan beliau.

2. T: Adakah langkah-langkah yang sedang diambil beliau untuk mengembangkan usahanya ?

J: Pengembangan usaha akan dilakukan dengan penambahan cabang serta penambahan lini bisnis baru baik dari kuliner dan property. Pengembangan serta pembelajaran perusahaan akan dapat menambah pengetahuan dan pendewasaan perusahaan dalam memperlebar pengembangan usaha baik dari menambah cabang baru dan menambah brand baru dalam usahanya.

3. T: Apakah beliau termasuk orang yang sukses ?

J: Beliau sangat berhasil menurut saya baik dari segi pengetahuan, materi serta usaha yang dimilikinya. Keberhasilan yang dimilikinya adalah buah dari kerja keras yang dirintisnya selama 18 tahun yang lalu.

Peran pemilik dalam menjalankan serta bergeraknya roda kehidupan bisnis sangatlah penting. Tetap ikut dalam menjalankan usaha serta menuangkan fikiran dalam terciptanya usaha dapat membuat berkembangnya suatu usaha semakin cepat.

Pengalaman dan perjalanan dapat menjadi pengetahuan tambahan selain pengetahuan formal yang ada di dalam buku. Ulet dan mandiri dapat mengantarkan usaha berjalan lebih efisien dan efektif terhadap setiap langkah demi langkah perusahaan. Motivasi dan inovasi menjadi semangat dalam menciptakan hal yang baru dan mampu menerima perubahan baru di era teknologi yang cepat saat ini.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemandirian Pribadi merupakan faktor yang erat kaitannya terhadap Keberhasilan Usaha PT. Joko Solo Indonesia dikarenakansosok mandiri pemilik telah tercipta dari ketika ia sekolah dan berani mengambil resiko untuk hijrah dari zona nyamannya dan juga dapat mempertahankan usaha yang dibangun sendiri tersebut dari hanya berjualan di foodcourt, namun sekarang sudah memiliki 800 karyawan dengan beberapa outlet yang dimilikinya. Kemandirian juga tergambar dari sosok sikap dan tutur bahasa yang santun serta sangat menjaga perasaan orang lain dan juga low profile menjadi sosok yang dikagumi para bawahannya.

2. Motivasi merupakankekuatan yang mendukung terjalinnya pengetahuan kewirausahaanterhadap Keberhasilan Usaha PT. Joko Solo Indonesia baik untuk diri pemilik maupun untuk bawahannya. Pengalaman bekerja keras dari kecil yang merupakan hanya anak seorang petani dapat tumbuh sukses.

Pengalaman sebelum memulai usaha dan setelah memulai usaha telah menjadi fondasi kuat dalam mengembangkan usaha yang dimiliki serta dapat menjadi cambuk motivasi agar lebih baik dan belajar lebih keras.

3. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan merupakan faktor yang erat kaitannya terhadap Keberhasilan Usaha PT. Joko Solo Indonesia.

Pengetahuan yang diambil bukan hanya didapat dari buku bacaan saja namun terlebih dari pengalaman dan hasil kerja keras pada saat di

lapangan. Responden yang hanya memiliki pendidikan terakhir yaitu SMP membuktikan bahwa tingkatan pendidikan seseorang tidak menentukan tingkat keberhasilan orang tersebut, namun terlebih tingkat pendidikan seseorang dapat membantu seseorang dalam melangkah dan menentukan pilihan dari segi kajian pendidikan. Keberhasilan yang dijalankan saat ini bukan hanya dari pengalaman, namun dari ketekunan, kesabaran, keuletan, doa dan harapan besar untuk dapat menggapai mimpi yang telah dirangkai

lapangan. Responden yang hanya memiliki pendidikan terakhir yaitu SMP membuktikan bahwa tingkatan pendidikan seseorang tidak menentukan tingkat keberhasilan orang tersebut, namun terlebih tingkat pendidikan seseorang dapat membantu seseorang dalam melangkah dan menentukan pilihan dari segi kajian pendidikan. Keberhasilan yang dijalankan saat ini bukan hanya dari pengalaman, namun dari ketekunan, kesabaran, keuletan, doa dan harapan besar untuk dapat menggapai mimpi yang telah dirangkai

Dokumen terkait