• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS

2. Kemiskinan

Secara umum kemiskinan seringkali dipahami sebagai suatu kondisi di mana seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan hidup yang bersifat primer (sandang, pangan, papan) secara wajar sesuai dengan kondisi kebutuhan tersebut. Kemiskinan membuat masyarakat sering melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhannya hidup.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Lukman Ali, 1991:749), kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan serba kekurangan serta berpenghasilan rendah atau keadaan tidak mempunyai harta.

Menurut Soerjono Soekanto, kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut (1990:365).

Berdasarkan pengertian tersebut, kemiskinan bisa dibagi menjadi dua yaitu kemiskinan fisik dan mental, kemiskinan fisik yaitu kemiskinan yang berhubungan dengan sandang, pangan dan papan. Kemiskinan mental yaitu kemiskinan yang ada dalam hati masing-masing orang. Dalam film Punk In Love

commit to user

a. Kemiskinan fisik

Kemiskinan fisik adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan (http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan/7/3/2012/19.12).

Menurut Paul Spicker (2002, Poverty and the Welfare State : Dispelling the Myths, A Catalyst Working Paper, London: Catalyst.) penyebab kemiskinan dapat dibagi dalam empat:

o Individual explanation, diakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu sendiri: malas, pilihan yang salah, gagal dalam bekerja, cacat bawaan, belum siap memiliki anak dan sebagainya.

o Familial explanation, akibat faktor keturunan, dimana antar generasi terjadi ketidakberuntungan yang berulang, terutama akibat pendidikan.

o Subcultural explanation, akibat karakteristik perilaku suatu lingkungan yang berakibat pada moral dari masyarakat.

o Structural explanations, menganggap kemiskinan sebagai produk dari masyarakat yang menciptakan ketidakseimbangan dengan pembedaan status atau hak (http://adisatria.blogspot.com/6/3/2012/13.25).

Dalam film Punk In Love, keempat anak punk yaitu: Arok, Almira, Yoji, dan Mojo mengalami bentuk kemiskinan fisik yaitu masalah pemenuhan kebutuhan untuk sandang, pangan, dan papan. Berdasarkan uraian tersebut, maka bisa digambarkan sebagai berikut.

commit to user

Gaya berpakaian anak punk sering menjadi penghambat bagi anak punk untuk mendapat kepercayaan masyarakat. Pakaian mencerminkan penampilan. Seorang tokoh agama (Kyai), menggunakan baju muslim lengkap dengan peci dan sarung, masyarakat melihat seorang Kyai akan merasa aman, nyaman dan tentram, tanpa ada pandangan buruk terhadap Kyai tersebut.

Lain halnya dengan penampilan anak punk, kebanyakan anak punk menggunakan pakaian serba hitam, menggunakan anting, menggunakan celana ketat, menggunakan sepatu boots, dan pakaian yang digunakan hanya itu-itu saja. Masyarakat melihat keberadaan anak punk menjadi takut, resah, gelisah, dan selalu berpandangan buruk, hal itu menandakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap anak punk sejak dahulu memang tidak ada.

Gambar 13

Gaya berpakaian anak punk sering menjadi penghalang anak punk mendapat sebuah pekerjaan. Seperti dalam gambar 13 saat Mojo meminta pekerjaan kepada pegawai rumah makan, namun permintaan itu ditolak. Pegawai rumah makan khawatir jika menerima Mojo dan kawan-kawannya bekerja di

commit to user

rumah makan, perabot makan (gelas, piring, dll) akan pecah, karena anak punk identik dengan persepsi kebebasan yaitu melakukan sesuatu dengan semaunya sendiri, tidak mempunyai pengalaman kerja.

Masyarakat memandang anak punk sebagai orang yang malas, tidak mau berusaha sesuai dengan pandangan Paul Spicker yaitu Individual explanation. Dengan kondisi fisik yang masih kuat, seharusnya anak punk masih bisa mencari pekerjaan yang layak, tidak hanya berkeliaran di jalan tanpa arah dan tujuan yang jelas seperti gelandangan. Masyarakat memandang gelandangan sebagai sampah masyarakat, namun masyarakat masih mempunyai rasa iba, karena banyak gelandangan yang sudah berusia lanjut atau bahkan masih anak-anak. Seorang gelandangan yang sudah berusia lanjut masih mau bekerja walaupun hanya bekerja sebagai pengumpul rosok, seorang anak gelandangan bekerja sebagai penyemir sepatu.

Berbeda dengan anak punk yang kebanyakan beranggotakan anak-anak muda, berpenampilan menakutkan. Dilihat dari segi fisik, mereka masih mempunyai badan yang kuat, tenaganya pun masih bisa digunakan. Dengan demikian masyarakat cenderung benci dan takut dengan keberadaan mereka. Melihat perjuangan gelandangan yang masih bisa mencari uang, membuat masyarakat lebih menghargai para gelandangan dari pada anak punk yang pekerjaannya hanya mondar-mandir tanpa tujuan.

commit to user

Gambar 14

Gaya berpakaian anak punk yang berbeda dengan kebanyakan orang, membuat masyarakat cenderung menjadi takut untuk bergaul, berkomunikasi, bahkan berpapasan, seperti pada gambar 14. Seorang pedagang keliling takut jika dagangannya dijarah, diminta secara paksa, bahkan dihajar oleh anak-anak punk. Hal ini merupakan gambaran bagaimana masyarakat yang merasa takut dan resah terhadap anak punk. Anak punk sering disebut biang keonaran. Anggapan masyarakat ini bertumpu pada tingkah laku anak punk yang mudah sekali marah jika tidak diberi apa yang diminta (makanan,tumpangan,dll). Gaya berpakaian anak punk yang berbeda, secara tidak langsung membuat jarak pemisah antara anak punk dengan orang lain.

Setiap melakukan perjalanan jauh, anak punk cenderung tidak membawa bekal yang cukup. Pakaian hanya yang menempel pada tubuhnya, walaupun sebenarnya tidak sedikit anak punk yang berasal dari keluarga orang mampu. Dalam film Punk In Love, Almira dan Yoji diceritakan berasal dari keluarga yang

commit to user

mampu, Mojo dari keluarga yang benar-benar tidak mampu, sedangkan Arok tidak diceritakan secara jelas.

Gambar 15a

Gambar 15b

Almira menjadi anggota punk karena sikap otoriter orang tua (Ibu) yang ingin menjodohkannya dengan laki-laki pilihan Ibunya. Dilihat dari gambar 15a, Ibu Almira tergolong sebagai keluarga yang mampu. Karena, tidak semua orang bisa berbelanja banyak sekaligus, dilihat dari gambar 15a tersebut. Ibu Almira berbelanja ditemani dengan laki-laki yang akan dijodohkan dengan Almira. Gambar 15a, menunjukkan bahwa sebenarnya Almira berasal dari keluarga yang

commit to user

mampu, namun untuk melakukan perjalanan ke Jakarta, Almira tidak membawa bekal uang yang lebih, karena Almira belum bekerja dan masih tergantung dengan orang tua.

Yoji sebelum menjadi anak punk berprofesi sebagai model, seperti dalam gambar 15b. Seorang model bisa dikatakan sebagai orang yang mampu. Karena penghasilan sebagai model bisa dibilang lebih dari cukup, Untuk menjadi seorang model seharusnya melalui beberapa ajang seleksi, namun karena bantuan tante Rosa, Yoji bisa menjadi model. Tidak mungkin orang biasa bisa langsung membawa sanak saudarannya menjadi seorang model, terkecuali orang tersebut sudah terlebih dahulu berkecimpung terjun di dunia permodelan.

Keluarga Yoji bisa disebut sebagai orang kaya, hal ini tampak dari tante Rosa. Tante Rosa bisa dikatakan sebagai orang kaya, karena bisa membawa Yoji menjadi seorang model, dan tante Rosa juga bisa menjamin kebebasan Yoji, Arok, Almira, dan Mojo dari penjara. Untuk menjamin sesorang keluar dari penjara tidak murah, apalagi empat orang sekaligus. Pasti memerlukan banyak uang. Kalau bukan orang kaya tidak mungkin empat orang sekaligus bisa dikeluarkan secara bersamaan. Merujuk pada keterangan tersebut, bisa dipastikan Yoji berasal dari keluarga yang mampu, namun saat menjadi seorang punk, Yoji harus meninggalkan kehidupan rumah dan berperilaku seperti anak punk yang lain.

Tidak semua anak punk berasal dari keluarga yang mampu, dalam film ini Mojo diceritakan sebagai anak seorang juru kunci makam. Menurut pandangan Paul Spicker, kondisi Mojo bisa dikatakan sebagai familial explanation atau

commit to user

akibat faktor keturunan. Mojo bisa dikatakan sebagai orang yang tidak mampu, karena Mojo berasal dari keluarga juru kunci. Untuk menjadi seorang juru kunci makam harus mengenal kondisi letak dan keadaan makam. Tidak menutup kemungkinan bahwa kakek Mojo dulu juga seorang juru kunci, sehingga pekerjaan juru kunci diturunkan kepada orang tua Mojo.

Gambar 16a

Gambar 16b

Gambar 16a menceritakan saat Mojo membantu orang tuanya menggali tanah makam. Mojo sangat hormat dan sayang terhadap Ibunya. Disaat Arok,

commit to user

Almira, Mojo, dan Yoji berniat melakukan perjalanan ke Jakarta, hanya Mojo yang meminta izin orang tua, seperti pada gambar 16b. Almira, Arok dan Yoji tidak berani meminta izin orang tua mereka karena takut tidak diperbolehkan.

Kedekatan antara orang tua dan anak sangatlah penting. Menurut Syaikh M. Jamaluddin Mahfzuh (2005: 79), Untuk mewujudkan keluarga yang harmonis, “sebagai orang tua, harus menghormati pendapat anak yang sudah

remaja, sebagai individu yang utuh lahir batin, dalam memberi pengarahan, orang

tua harus bersikap demokratis, tidak otoriter sedikit pun”. Dengan demikian,

seorang anak akan merasa sudah dianggap dewasa oleh orang tua, mereka akan nyaman saat berada di rumah. Dalam film Punk In Love, diceritakan melalui tokoh Mojo. Mojo mendapat kepercayaan dari Ibunya menjadi anak punk. Hasilnya, Mojo menjadi seorang anak yang patuh dan taat kepada orang tua. Berbeda dengan Almira dan Mojo.

Pola kehidupan Almira berasal dari orang tua yang otoriter. Syaikh M. Jamaluddin Mahfzuh (2005: 77) berpendapat, “rumah tangga yang otoriter/diktator disebut sebagai rumah tangga yang tidak ada adaptasi”. Disebut

tidak ada adaptasi karena hak berpendapat anak tidak didengarkan oleh orang tua, apa yang menjadi keputusan orang tua arus dipatuhi anak. Seperti untuk perjodohan, Almira merasa tidak suka dengan pilihan Ibunya, namun Ibunya tetap memaksakan, sehingga hubungan anak dengan orang tua menjadi renggang dan akhirnya Almira memutuskan untuk keluar dari rumah.

Yoji berasal dari keluarga yang kaya dan selalu dimanjakan. Menurut

commit to user

mendapat perhatian berlebihan di rumah, perilaku mereka akan seperti perilaku anak-anak”. Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang remaja yang terlalu mendapat perhatian berlebih akan menjadi seorang remaja yang manja. Namun jika seorang remaja tersebut sudah menemukan teman bermainnya di luar rumah, remaja tersebut akan merasa malu dengan kehidupannya di dalam rumah, remaja tersebut cenderung menyembunyikan kemanjaannya kepada temannya dan berusaha menjadi seorang yang mandiri. Kemanjaan yang didapat Yoji membuatnya merasa malu dengan teman-temannya, akhirnya Yoji memutuskan untuk keluar dari rumah dan berusaha menjadi seorang anak punk yang gigih di jalanan.

Bimo Walgito (1999:124) berpendapat, “Dengan membentuk kelompok yang baru, akan dapat pula mengubah atau membentuk sikap yang baru pula”.

Pengertian tersebut menyebutkan bahwa, saat mulai memasuki kelompok/komunitas yang baru, sikap atau perilaku seseorang juga akan berubah menjadi baru. Seorang remaja rumahan yang baru menjadi anggota punk, pasti akan mengalami perubahan gaya hidup. Kebiasaan remaja rumahan dalam satu hari paling tidak harus mandi dua kali, namun untuk ukuran anak punk, tidak mandi satu bulan sudah merupakan hal yang biasa. Remaja rumahan tersebut lama kelamaan akan mencoba tidak mandi satu hari, dua hari, dan seterusnya.

Untuk memenuhi kebutuhan makan, anak punk terbiasa makan apa saja yang didapat, seperti; sisa limbah rumah makan, nasi basi yang ditemukan di tempat sampah, dan lain-lain.

commit to user

Gambar 17

Gambar 17 merupakan gambaran yang terjadi di dalam film Punk In Love, saat Mojo mengais-ngais tempat sampah untuk mencari makanan. Kebiasaan memakan makanan sisa, bagi masyarakat umum dipandang sebagai kebiasaan yang menjijikkan. Namun, seorang remaja yang berasal dari keluarga kaya yang sudah masuk dalam dunia punk pasti juga akan melakukan hal yang sama. Contoh dalam film Punk In Love yaitu Yoji. Yoji mantan model, berasal dari keluarga yang kaya, namun saat bersama teman-teman punk, Yoji juga memakan makanan sisa. Sebuah kelompok yang sudah terikat rasa kekeluargaan dan kebersamaan, melakukan apa saja akan merasa nikmat, walaupun untuk makan makanan sisa secara bersama-sama. Selain makan dengan mengais sampah, anak punk juga sering mencari makan dengan berbekal ide yang

commit to user

Gambar 18

Gambar 18 diceritakan untuk mendapatkan sate, Arok dan

teman-temannya menggunakan hal yang “nakal” yaitu dengan berpura-pura mabuk dan mencoba membeli sate dengan harga murah. Seseorang pada saat terdesak, tidak menutup kemungkinan akan berani melanggar aturan.seperti pada gambar di atas, karena keterbatasan uang, Arok dan teman-temannya berani memeras pedagang sate.

Menurut Himawan Pratista (2008:61). Unsur sinematik termasuk aspek teknis dalam produksi film. Salah satu pendukung unsur sinematik adalah mise-en-scene. Mise-en-scane terdiri dari empat aspek utama, yaitu: setting (latar), kostum dan tata rias wajah (make-up), pencahayaan (lighting), para pemain dan pergerakannya (akting). Dalam adegan gambar 18, keempat anak punk berakting layaknya orang mabuk, karena ingin meminta atau membeli sate dengan murah.

Solo (Solopos.com)--Sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan Jl dr Soeharso, Jajar, Laweyan, mengaku resah dengan perilaku anak punk yang sering meminta barang dagangan mereka.

Pedagang berharap otoritas terkait segera menertibkan anak punk di kawasan tersebut.

commit to user

Salah seorang pedagang, Mulyati, 47, mengakui warungnya sering didatangi gerombolan anak punk. Biasanya, imbuh dia, anak punk tersebut meminta makanan serta minuman. Dijelaskan Mulyati, aktivitas tersebut hampir terjadi setiap hari.

”Anak punk-nya berganti-ganti. Saya juga tidak tahu dari mana asal mereka. Yang jelas, mereka turun dari truk-truk barang pada siang hari.

Jumlahnya bisa mencapai puluhan,” ujarnya kepada Espos.

(http://www.solopos.com/2011/solo/anak-punk-bikin-resah-pedagang2012/11.20)

Berita dari koran Solo Pos tersebut merupakan bukti, bahwa anak-anak punk sekarang ini lebih mengedepankan penampilan mereka yang menakutkan untuk memeras para pedagang. Maka tak pelak lagi bila tanggapan masyarakat terhadap anak punk semakin buruk. Selain sebagai sampah masyarakat, juga sebagai preman.

Gambar 19a

commit to user

Gambar 19b

Pengarang film Punk In Love sebenarnya juga memberikan cara lain untuk mendapat makanan secara halal, tanpa melakukan pemerasan. Gambar 19a, menggambarkan saat Yoji dan Almira mengamen untuk mencari uang. Lantas hasil yang didapatkan dari mengamen kemudian dibelikan makanan untuk dimakan bersama-sama seperti dalam gambar 19b, tidak lantas dipakai untuk membeli minuman beralkohol.

SOLO (KRjogja.com) - Petugas Polres Solo menangkap puluhan anak punk yang tiba-tiba berdatangan di kota ini, Selasa (24/1). Anak-anak punk terjaring dalam operasi yang dilakukan satuan Sabhara Polresta Solo ini berawal dari kecurigaan petugas saat berpatroli. Petugas saat itu melihat kerumunan anak punk di depan Bank Indonesia dan Kantor Pos yang tengah mabuk-mabukan

(http://krjogja.com. konser-fiktif-anak-punk-serbu-solo.kr.)

Berita tersebut membuktikan bahwa anak-anak punk suka berpesta minuman keras bersama teman-temannya. Hal itu membuat masyarakat menjadi sangat kesal dengan ulah mereka. Karena membuat pemandangan yang tidak sedap dan membuat takut para pejalan kaki.

commit to user

Cara hidup anak punk yang suka tidur di mana saja juga sering menjadi sorotan masyarakat. Masyarakat yang rumah atau tokonya digunakan untuk tidur anak punk sering merasa takut.

Gambar 20a

Gambar 20b

Mereka merasa takut untuk membangunkan Seperti gambar 20a. Selain itu pemilik rumah atau toko juga takut bila rumah atau tokonya dijadikan sebagai tempat mangkal anak-anak punk. Selain itu pemilik toko juga was-was jika toko atau rumahnya dirusak anak punk. Gambar 20b menceritakan saat Arok dan teman-temannya berada di Bromo. Karena dinginnya udara Bromo, Arok dan

commit to user

kawan-kawannya menghangatkan diri dengan membuat api unggun, namun untuk mencari kayu bakar di Bromo susah, akhirnya mereka membakar papan nama

rumah makan. Jiwa “seenaknya sendiri” anak punk tampak di sini, mereka

dengan seenaknya membakar papan nama rumah makan, karena jengkel dengan pegawai rumah makan yang tidak memberi pekerjaan atau makanan, juga karena

sulit mencari kayu bakar. Jiwa “seenaknya sendiri” seperti ini yang membuat masyarakat keberatan bila toko atau rumahnya digunakan anak punk.

b. Kemiskinan mental.

Menurut Bimo Walgito (1999:16), “perilaku manusia sebagian terbesar ialah berupa perilaku yang dibentuk, perilaku yang dipelajari”. Perilaku yang

dibentuk atau dipelajari merupakan yang dibentuk melalui proses belajar. Pembentukan perilaku dapat melalui kebiasaan. Misalnya, seorang muslim sejak kecil sudah diajarkan untuk beribadah sholat lima waktu. Setelah dewasa, setiap mendengar adzan orang tersebut akan segera menunaikan ibadah.

Tidak menutup kemungkinan orang yang sudah mendapat pendidikan dari kecil bisa juga berubah setelah dewasa. Misalnya, sejak kecil diajarkan untuk jujur oleh orang tua, namun perkembangannya setelah dewasa dan bekerja, orang tersebut akan mengalami perubahan yaitu berbohong, korupsi, dan lain sebagainya. Menurut Sudarno Shobron (2004:129), orang yang cenderung hanyut dalam naluri rendahnya berarti orang tersebut berada pada tahap kebinatangan. Menurut Paul Spicker, perubahan itu disebut Subcultural explanation, yaitu akibat karakteristik perilaku suatu lingkungan yang berakibat pada moral dari masyarakat.

commit to user

Hal itu akan terjadi karena kebiasaan baru yang mulai berpengaruh dan lemahnya kekuatan untuk mengendalikan ego pada dirinya. Lain halnya jika orang tersebut mempunyai pendirian yang kuat, mampu mengendalikan ego, serta mempunyai hati nurani maka kebiasaan baru tidak bisa melunturkan perilaku lamanya.

Dari pendapat tersebut, kemiskinan mental sama halnya dengan orang yang tidak mempunyai hati nurani. Semua orang lahir di dunia sudah mempunyai hati nurani. Tinggal bagaimana orang tersebut mengendalikan hati nurani masing-masing. Jika seseorang bisa mengendalikan diri, maka orang tersebut akan mempunyai hati nurani yang mulia atau disebut kaya mental. Namun, jika orang tersebut lebih mengutamakan ego-nya, bisa dikatakan sebagai orang yang tidak mempunyai hati nurani atau miskin mental.

Contoh dalam realita kehidupan, seseorang ketika dimintai sumbangan, dengan berbagai alasan menolak, seorang pejabat yang dengan sengaja memakan uang rakyat, rumah sakit menerima pasien dengan membayar uang muka terlebih dahulu, dan lain sebagainya. Contoh realita seperti ini bisa disebut bermental miskin. Bermental miskin selalu fokus pada dirinya sendiri atau instansi yang dinaungi tidak memperhatikan keadaan yang ada disekitarnya. Dilihat dari kemampuan ekonomi, bisa dikatakan sebagai orang kaya namun dari segi hati nurani bisa dikatakan miskin.

Dalam film Punk In Love, terdapat beberapa bagian cerita yang menceritakan tentang kemiskinan mental antara lain: Saat Mojo terkena tetanus

commit to user

di kota Cirebon. Arok, Almira, dan Yoji membawa Mojo ke sebuah klinik, tapi pihak klinik tidak menerima Mojo karena dianggap tidak mampu membayar.

Gambar 21

Tugas rumah sakit seharusnya merawat dan mengobati orang yang sedang sakit. Dalam gambar 21 diceritakan dimana rumah sakit tidak mau menerima pasien orang miskin. Anak punk bisa disebut orang miskin karena memang mereka tidak mempunyai pekerjaan yang tetap dan bisa dipastikan tidak mempunyai uang. Rumah sakit menilai sesuatu (kesehatan) hanya dengan materi atau uang saja, tidak memperhitungkan keadaan seseorang. Sebenarnya sudah menjadi tugas rumah sakit untuk merawat orang sakit, baik orang kaya atau orang miskin seharusnya tetap dirawat, tanpa pandang bulu.

Cirebon (Kompas)—Agus (50), ayah empat anak, tetap bersyukur meskipun hidupnya di bawah layak. Rumahnya hanya berupa gubuk bambu di atas tanah sewa. Penghasilannya sangat terbatas sebagai tukang becak. Namun, kekhawatirannya yakni saat anaknya jatuh sakit.

“Saya sudah tidak mempunyai uang dan kartu Askes. Kartu Askes saya, sudah

diambil tanpa alasan dan tidak ada penggantinya” saat ditemui di lahan irigasi

PDAM Cirebon,

Pernah suatu ketika, anak bungsunya yang bernama Pratama (2) sakit diare dan harus dibawa ke Rumah Sakit daerah Gunung jati, Cirebon. Tanpa berbekal

commit to user

asuransi apa pun. Namun, kenyataan pahit menimpanya. Anaknya ditolak

(Kompas, Jumat, 16 September 2011).

Berita ini merupakan gambaran kenyataan bagaimana keadaan rumah sakit di Cirebon. Seorang supir becak bernama Agus yang hidup di bawah layak merasa takut seandainya salah satu dari keempat anaknya ada yang sakit. Ketakutan Agus berpegang dari pengalaman terdahulu, saat dirinya mencoba membawa anak bungsunya yang sedang sakit diare ke rumah sakit untuk diobati, namun kenyataan pahit menimpanya, pihak rumah sakit menolaknya.

Dalam film Punk In Love kritik sosial terhadap rumah sakit sangat nampak, seperti terlihat dalam gambar 21. Sekarang ini, untuk mendapat perawatan di rumah sakit harus membayar administrasi terlebih dahulu sebelum mendapatkan perawatan dan pengobatan. Dalam hal pengobatan, rumah sakit lebih mengutamakan orang yang berduit/kaya dari pada orang miskin, walaupun orang miskin tersebut dalam keadaan kritis sekalipun. Nampak seperti gambar 21 di atas.

Arok, Yoji, Almira, dan Mojo akhirnya diusir oleh petugas rumah sakit.

Merekapun pergi meninggalkan rumah sakit. Di saat yang mendesak ide “nakal

commit to user

Gambar 22a

Gambar 22b

Ide “nakal” Arok untuk menculik dokter muncul karena terpaksa, yaitu karena penolakan rumah sakit yang tidak mau menerima Mojo. “nakal” (gambar

Dokumen terkait