• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Kemunculan Macam-macam Keterampilan Proses Sains dalam LKS Biologi Kelas

LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan keterlibatan dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. LKS juga dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah dan mengembangkan minat siswa terhadap alam sekitarnya (Suhardi, 2012: 55). Hasil identifikasi pada LKS Biologi Kelas X muncul keterampilan proses sains dasar yang lebih besar daripada keterampila n proses terpadu. Keterampilan proses sains yang dianalisis dalam LKS A dan B yaitu, pada Tugas Individu, Tugas Kelompok, Tugas Proyek, Review dan Penerapan, Berpikir Kritis serta Lembar Kegiatan Siswa.

a. LKS A 1) Bab 1

Bab 1 LKS A memuat materi yang berkaitan dengan fungi. Pada Bab 1 keterampilan proses sains dasar muncul dengan frekuensi keterampilan proses sains dasar yang dari yang paling sering muncul yaitu pengamatan, komunikas i,

98

mengklasifikasi, menyimpulkan, memprediksi dan yang paling sedikit yaitu melakukan pengukuran. Pada keterampilan proses sains terpadu, ada beberapa keterampilan proses sains yang tidak muncul yaitu identifikasi variabel dan membuat grafik atau diagram, sedangkan yang paling sering muncul yaitu menganalisis hasil penelitian, selanjutnya membuat tabel data, mendeskripsikan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menetapkan variabel operasional, dan keterampilan proses sains yang memilik i frekuensi sedikit atau jarang muncul yaitu menyusun hipotesis, menyus un percobaan, dan melakukan percobaan.

Keterampilan proses sains mengamati terdapat pada tugas individ u mengidentifikasi jenis jamur yang menyebabkan keracunan, tugas kelompok mengamati lingkungan sekitar, berpikir kritis tentang mengamati karakteristik jamur, review dan penerapan tentang ciri-ciri jamur deuteromycota serta lembar kegiatan siswa yaitu praktikum mengamati struktur hifa pada jamur tempe. Kalimat yang muncul dalam keterampilan proses sains ini adalah “amati”, “perhatikan”, serta “identifikasi” dan hal tersebut menunjukkan bahwa siswa dituntut untuk melakukan pengamatan. Suatu proses untuk mengenal sesuatu dengan jalan memperhatikan atau menyadari obyek/peristiwa, untuk hal ini siswa harus menggunakan semua alat inderanya seperti penglihata n, pendengaran, perabaan, pengecapan, dan penciuman. Dalam kegiatan ilmia h mengamati berarti menyeleksi fakta-fakta yang relevan dan memadai dari hal- hal yang diamati. Dengan membandingkan hal-hal yang diamati siwa

99

mengembangkan kemampuan mencari persamaan dan perbedaan suatu benda/peristiwa. (Rustaman, 2005:78)

Keterampilan proses sains mengkomunikasi terdapat pada tugas individu mengumpulkan hasil tugas pada bapak/ibu guru tentang referensi mengenai kasus-kasus penyakit dan keracunan akibat jamur, tugas kelompok mengumpulkan hasil pengamatan jamur di sekitar lingkungan pada Bapak/Ibu guru, tugas proyek mempresentasikan tentang peranan jamur dalam menjaga kesimbangan lingkungan, berpikir kritis yaitu membacakan hasil diskusi pengamatan jamur di depan kelas, serta lembar kegiatan siswa membuat laporan praktikum fermentasi bahan makanan menggunakan jamur Saccharomyces cerevisiae. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan keterampilan proses sains mengkomunikasi yang ditunjukkan dalam kalimat “diskusikan” dan “presentasikan” yang mengindikasikan bahwa siswa dituntut untuk melakukan komunikasi secara lisan dengan cara berdiskusi dan melakukan presentasi. Serta kata “tulislah hasil” dan “kumpulkan hasil laporan” menunjukkan bahwa siswa dituntut untuk melakukan komunikasi secara tertulis dalam bentuk laporan tertulis.

Keterampilan proses sains mengklasifikasi terdapat pada tugas individ u yaitu mengidentifikasi jenis jamur, tugas kelompok yaitu memperhatikan ciri tubuh jamur yang diamati meliputi ada tidaknya tubuh buah bentuk tubuh buah, warna, dan ada tidaknya tangkai, review dan penerapan tentang menjelaska n

100

tiga jenis tipe hifa jamur Zygomycotina, lembar kegiatan siswa mencari perbedaan atau persamaan tekstur, rasa dan bau pada praktikum fermentas i bahan makanan, serta berpikir kritis tentang ciri-ciri dan karakterisitik jamur yang membedakan dengan organisme lain. Pada kegiatan tersebut terdapat kata-kata seperti “identifikasi jenis”, “mengamati perbedaan/persamaan”, “memperhatikan ciri”, “menjelaskan jenis-jenis” yang menunjukkan bahwa siswa dituntut untuk mengklasifikasi dengan cara memperhatikan ciri-cir i, melihat perbedaan dan persamaan atau mengelompokkan dengan cara identifikasi jenis. Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunaka n untuk menggolongkan sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Proses mengklasifikasikan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari kesamaan, mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan. (Rustaman, 2005:78)

Keterampilan proses sains melakukan pengukuran hanya terdapat dalam tugas kelompok yaitu mengukur tinggi jamur dan diameter tudung buah menggunakan mistar. Kata “ukurlah menggunakan mistar” jelas menunjukkan bahwa siswa dituntut untuk melakukan kegiatan pengukuran dalam kegiatan tersebut.

Keterampilan proses sains menyimpulkan terdapat pada tugas proyek yaitu menghubungkan hasil pengamatan tentang jamur dengan peranannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem , tugas individu menganalis is

101

hubungan antara keracunan dan penyakit yang terjadi dengan aktivitas jamur, tugas kelompok mengumpulkan hasil pengamatan, lembar kegiatan siswa menyimpulkan kegiatan praktikum, serta berpikir kritis yaitu dalam menyimpulkan hasil diskusi. Menganalisis hubungan hasil pengamatan dan menghubungkan hasil pengamatan merupakan bagian dari keterampilan proses sains menyimpulkan. Tidak seperti pengamatan yang buktinya langsung terkumpul di sekitar obyek, kesimpulan adalah penjelasan atau tafsiran (interpretasi) yang dibuat berdasarkan pengamatan. Ketika kita mampu membuat kesimpulan, menafsirkan dan menjelaskan peristiwa-peristiwa di sekitar, kita memiliki apresiasi yang lebih baik terhadap lingkungan di sekitar kita. (Rezba, 1999: 27)

Keterampilan proses sains memprediksi terdapat pada tugas proyek yaitu menggunakan hasil pengamatan tentang jamur dan mengaitkannya dengan peranannya dalam menjaga keseimbangan hasil ekositem, berpikir kritis yaitu mengaitkan hubungan antara jamur dan penyakit panu, dan pada lembar kegiatan siswa yaitu pada kegiatan praktikum mengamati jamur Basidiomycota yang lainnya setelah mengamati jamur merang serta membandingkan strukturnya dengan jamur yang sudah diamati tersebut. Menggunakan pola hasil penelitian sebelumnya untuk penelitian baru seperti pada diatas merupakan keterampilan proses sains memprediksi, begitu pula dengan menghubungkan hasil-hasil pada pengamatan.

102

Keterampilan proses sains terpadu identifikasi variabel tidak terdapat dalam bab ini padahal keterampilan proses sains terpadu yang lengkap merupakan penunjang bagus untuk siswa dalam menguasai keterampilan proses sains yang lebih kompleks (Rezba, 1999: 29). Keterampilan proses sains membuat tabel data terdapat pada tugas kelompok yaitu saat mengumpulka n data tentang berbagai macam gambar jamur dan keterangan bagian-bagia n jamur tersebut dan pada lembar kegiatan siswa yaitu membuat tabel perbandingan tekstur, rasa dan bau pada fermentasi bahan makanan menggunakan jamur Saccharomyces cerevisiae. Pembuatan tabel data pada suatu kegiatan berguna untuk memudahkan dalam mengorganisasi data sehingga data dapat dibaca dengan lebih mudah. Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram tidak muncul dalam bab ini.

Keterampilan proses sains mendeskripsikan hubungan antar variabel terdapat pada tugas individu yaitu menganalisis hubungan antara keracunan dan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan tugas proyek yaitu dalam menggambarkan hubungan antara jamur dan peranannya dalam ekosistem. Menjelaskan hubungan antara variabel dan akibat yang ditimbulkan atau variabel terikat merupakan keterampilan proses sains mendeskripsika n hubungan antar variabel. Menurut Rezba (1999: 29) variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada suatu situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam

103

satuan pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu misalnya volume diukur dalam liter dan suhu diukur dalam thermometer.

Keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data terdapat pada berpikir kritis yaitu mencari berbagai referensi tentang berbagai macam jamur serta peranan dan karakteristinya setelah mengamati beberapa jenis jamur dan pada lembar kegiatan siswa yaitu mengumpulkan data mengena i tekstur, rasa, dan bau pada berbagai hasil fermentasi bahan makanan. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari keterampilan proses sains mengumpulka n dan mengolah data yaitu mengumpulkan data dan merekam data dari suatu pengamatan antara lain mengumpulkan data, merekam suatu peristiwa atau objek, menganalisa data, menginterpretasikan data. (Rezba, 1999: 30)

Keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian terdapat pada tugas individu yaitu menganalisis hubungan antara keracunan dan penyakit yang terjadi dengan aktivitas jamur, dan tugas kelompok memperhatikan ciri tubuh jamur yang ditemukan disekitar secara teliti, berpikir kritis yaitu menginterpretasikan hasil pengamatan tentang macam-macam jamur dengan peranannya dan lain-lain, serta pada lembar kegiatan siswa yaitu menginterpretasikan data hasil percobaan tentang fermentasi bahan makanan dan menghubungkannya dengan teori yang mana kedua kegiatan diatas merupakan bagian dari keterampilan proses sains terpadu menganalisis hasil

104

penelitian. Keterampilan proses sains menyusun hipotesis terdapat pada lembar kegiatan siswa yaitu pada penyusunan hipotesis pada percobaan mengenai rasa dan tekstur yang muncul singkong dan tapai ketan yang difermentasi. Pada keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional terdapat dalam tugas individu yaitu cara menentukan jamur yang memiliki karakteristik beracun pada saat pengamatan dan pada lembar kegiatan siswa yaitu menetapkan variabel dalam percobaan fermentasi bahan makanan. Cara pengambilan data dari objek dan penetapan variabel merupakan keterampila n proses sains terpadu menetapkan variabel operasional.

Keterampilan proses sains menyusun percobaan terdapat pada lembar kegiatan siswa yaitu penyusunan percobaan membuat tapai dari singkong yang difermentasi sehingga siswa diminta untuk menyusun percobaan sebaik mungkin dalam pembuatan tapai. Keterampilan proses sains yang terakhir yaitu melakukan percobaan terdapat pada lembar kegaiatan siswa yaitu praktikum melakukan fermentasi bahan makanan menggunakan jamur Saccharomyces cerevisiae. Siswa perlu untuk menentukan apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis, menentukan cara dan langkah-langkah kerja, selanjutnya siswa dapat pula menentukan bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan. (Rustama n, 2008)

105 2) Bab 2

Bab 2 LKS A memuat materi tentang plantae. Semua keterampila n proses sains dasar dengan frekuensi yang paling sering muncul yaitu mengklasifikasi, selanjutnya pengamatan, komunikasi, memprediksi, lalu menyimpulkan, dan yang paling sedikit muncul yaitu melakukan pengukura n. Pada Bab 2 ada beberapa keterampilan proses sains yang tidak muncul yaitu identifikasi variabel, membuat grafik atau diagram dan menyusun hipotesis. Keterampilan proses sains terpadu yang sering muncul yaitu mengumpulka n dan mengolah data, menganalisis hasil penelitian, dan menetapkan variabel operasional, sedangkan keterampilan proses sains terpadu lain yang muncul yaitu membuat tabel data, mendeskripsikan hubungan antar variabel, melakukan percobaan, dan menyusun percobaan.

Keterampilan proses sains dasar mengamati menurut Rustaman (2005) antara lain menggunakan sebanyak mungkin indera serta mengumpulkan/menggunakan fakta-fakta yang relevan terdapat pada tugas kelompok yaitu mengamati ciri-ciri sistem perakaran, susunan tulang daun dan sebagainya untuk membuat kunci determinasi dari tumbuhan jagung dan tanaman kembang sepatu, pada review dan penerapan yaitu mengamat i beberapa gambar tumbuhan dan menyebutkan nama ilmiah serta manfaatnya, pada kegiatan berpikir kritis yaitu mengamati perbedaan dan persamaan pada berbagai gambar tumbuhan, dan selanjutnya pada lembar kegiatan siswa yaitu pada praktikum mengidentifikasi alat repdoduksi tumbuhan lumut. Pada

106

kegiatan-kegiatan tersebut kata kerja yang terdapat yaitu antara lain “amatilah”, “identifikasilah”, “cari perbedaan/persamaan”, “perhatikan ciri-ciri” yang merupakan keterampilan proses sains mengamati karena menggunaka n berbagai macam indera untuk melakukan pengamatan dan memperhatikan ciri serta mencari perbedaan dan persamaan.

Keterampilan proses sains mengkomunikasi terdapat pada tugas kelompok membuat poster mengenai metagenesis tumbuhan dan menempelnya setelah diperiksa oleh Bapak/Ibu guru, pada tugas proyek yaitu membuat buku kreatif berbentuk komik mengenai dunia tumbuhan lalu mempresentasikan di depan kelas, pada kegiatan berpikir kritis yaitu membacakan hasil diskusi kelompok mengenai pengamatan mengenai berbagai jenis tumbuhan , dan pada lembar kegiatan siswa yaitu membuat laporan hasil pengamatan mengena i praktikum mengidentifikasi struktur alat reproduksi tumbuhan gymnosper mae dan angiospermae. Mempresentasikan suatu kegiatan di depan kelas merupakan bentuk komunikasi lisan, sedangkan pembuatan laporan mengenai pengamata n merupakan bentuk komunikasi tertulis pada suatu kegiatan. (Rezba, 1999: 26)

Keterampilan proses sains mengklasifikasi terdapat pada tuga s kelompok melihat ciri-ciri mengenai sistem perakaran, susunan tulang daun dan yang lainnya untuk pembuatan kunci detereminasi tumbuhan jagung dan kembang sepatu, pada tugas proyek mengenai pembuatan komik mengenai ciri- ciri, pembagian kelompok, cara reproduksi dan yang lainnya mengena i tumbuhan, pada kegiatan berpikir kritis mencermati perbedaan dan persamaan

107

berdasarkan ciri-ciri berbagai gambar tumbuhan, review dan penerapan dalam menjelaskan bagaiman suatu tumbuhan dapat digolongkan kedalam jenis paku heterospora, serta pada lembar kegiatan siswa yaitu mengidentifikasi alat reproduksi tumbuhan angiospermae dan gymnospermae melalui perbedaan strukturnya. Semua kegiatan diatas merupakan keterampilan proses sains mengklasifikasi karena termasuk dalam menggolongkan, mencari perbedaan dan persamaan, serta mencari ciri-ciri.

Keterampilan proses sains melakukan pengukuran terdapat pada tugas kelompok yaitu saat melakukan pembuatan poster mengenai metagenes is tumbuhan dan tugas proyek saat pembuatan buku kreatif berbentuk komik megenai tumbuhan. Kedua hal tersebut tentu memerlukan pengukuran dengan menggunakan mistar atau alat ukur yang lainnya karena dalam pembuatan media seperti poster dan buku memerlukan ukuran yang sesuai agar hasilnya bisa diatur sesuai dengan yang diinginkan atau diperlukan. Proses tambahan keterampilan mengukur menjadi kasus khusus dari mengamati dan berkomunikasi. Ketika kita mengukur beberapa benda, kita membandingka n benda tersebut untuk didefinisikan dengan rujukan yang disebut satuan. Sebuah informasi hasil pengukuran berisi dua bagian yaitu angka untuk memberitahu berapa banyak, dan nama satuan untuk memberitahu kita berapa banyak dengan rujukan apa. (Rezba, 1999: 27)

Keterampilan proses sains menyimpulkan terdapat pada kegiatan berpikir kritis tentang menyimpulkan hasil diskusi dan membacakannya

108

mengenai penggolongan suatu tumbuhan, pada review dan penerapan tentang menghubungkan hasil pengamatan pada kegiatan sebelumnya untuk menjawab pertanyaan, serta pada lembar kerja siswa mengenai hasil pengamata n mengenai alat reproduksi tumbuhan yang nantinya setelah mengidentifikas i strukturnya maka siswa dapat menyimpulkan tumbuhan tersebut termasuk golongan yang mana serta dapat menerapkannya pada saat menidentifikas i tumbuhan yang lain. Kegiatan seperti menghubungkan hasil diskusi, pengamatan, penelitian serta menyimpulkan suatu kegiatan merupakan bagian dari keterampilan proses sains yang dimana siswa diminta untuk mengamb il kesimpulan.

Menurut Rezba, (1999: 28) membuat ramalan (prediksi) adalah membuat dugaan secara logis tentang hasil dari kejadian masa depan. Kemampuan untuk membuat ramalan tentang kejadian di masa depan memungkinkan kita untuk berhasil berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. Ramalan ini didasarkan pada pengamatan yang baik dan kesimpulan yang dibuat tentang kejadian yang diamati. Keterampilan proses sains memprediks i terdapat pada tugas kelompok menyatakan apa yang mungkin terjadi atau dampak terjadinya erupsi gunung berapi pada ekologi lingkungan terutama vegetasi tumbuhan, berpikir kritis tentang mengamati beberapa ciri tumbuha n paku lalu menerapkan hasil pengamatan pada pengamatan tumbuhan paku yang lain, review dan penerapan menjawab pertanyaan dari hasil pengamatan dengan menerapkan pola hasil pengamatan pada saat menjawab pertanyaan tersebut,

109

serta lembar kegiatan siswa praktikum mengidentifikasi alat reproduksi menggunakan preparat awetan dan membandingkannya dengan preparat asli. Kegiatan tersebut merupakan keterampilan proses sains memprediksi karena menggunakan pola hasil penelitian pada hasil kegiatan sebelumnya lalu menggunakannya untuk membandingkannya dengan hasil pengamatan yang lain. Seperti kesimpulan, ramalan atau prediksi didasarkan pada apa yang kita amati dan masa lalu kita sehingga mengalami model mental yang terbangun dari pengalaman-pengalaman. Jadi meramal tidak hanya sekedar menebak, tetapi harus berdasarkan kesimpulan kita atau hipotesis tentang peristiwa yang memberi kita cara untuk menguji kesimpulan atau hipotesis . (Rezba, 1999:28)

Keterampilan proses sains identifikasi variabel tidak terdapat pada bab ini. Keterampilan proses sains membuat tabel data terdapat pada tugas kelompok dalam membuat kunci determinasi dari tumbuhan jagung dan bunga sepatu dan pada lembar kegiatan siswa yaitu mencatat semua hasil pengamata n tentang praktikum identifikasi alat reproduksi tumbuhan lumut pada tabel. Kalimat yang muncul dalam kegiatan tersebut yaitu “catatlah hasil pengamatan dalam bentuk tabel”, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa diminta untuki membuat tabel data, begitu pula dalam pembuatan kunci determinasi yang menggunakan tabel dalam pembuatannya.

Keterampilan proses sains membuat grafik atau diagram tidak muncul dalam bab ini. Keterampilan proses sains mendeskripsikan hubungan antar

110

variabel muncul pada tugas kelompok yaitu mendeskripsikan hubungan antara terjadinya erupsi dengan dampaknya pada ekologi lingkungan terutama vegetasi tumbuhan di ekosistem tersebut serta pada review dan penerapan yaitu mencocokkan hubungan atau peranan antara jenis tumbuhan dan manfaatnya. Keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data terdapat dalam tugas kelompok yaitu dalam mengumpulkan data tentang sistem perakaran, susunan tulang daun, dan lain sebagainya pada tanaman jagung dan bunga sepatu dalam membuat kunci determinasi serta dalam mencari referensi tentang permasalahan erupsi gunung berapi, selanjutnya pada kegiatan berpikir kritis yaitu pada mecari berbagai referensi dan informasi mengenai berbagai macam jenis tumbuhan dan karakteristik nya untuk didiskusikan bersama , serta yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu pada saat melakukan praktikum mengenai identifikasi alat reproduksi tumbuhan lumut, pada kegiatan siswa mengumpulkan data pengamatan mengenai bagian tumbuhan melip ut i gametofit dan sporofit lalu membahasnya, hal ini merupakan bagian dari keterampilan proses sains mengumpulkan dan mengolah data. Rezba (1999: 27) menyatakan bahwa keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan mendeskripsikan data. Mendeskripsika n data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan.

Keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian terdapat pada tugas kelompok menganalisis peran tumbuhan dalam menjaga keseimbanga n

111

alam setelah mempelajari dalam bab ini dalam bentuk tulisan, pada kegiatan berpikir kritis yaitu pada menganalisis hasil pengamatan pada beberapa tumbuhan paku dan menjawab berbagai permasalahan yang ada dan yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu menganalisis hasil data yang didapat pada praktikum untuk mencapai tujuan praktikum yaitu mengetahui alat reproduksi pada tumbuhan lumut. Menginterpretasikan data hasil pengamata n dan menghubungkan data dengan teori seperti kegiatan diatas merupakan keterampilan proses sains menganalisis hasil penelitian.

Keterampilan proses sains menyusun hipotesis tidak terdapat dalam bab ini. Keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional terdapat dalam tugas kelompok terdapat dalam membuat kunci determinasi yaitu menentuka n bagian tumbuhan mana saja yang diamati, selanjutnya pada review dan penerapan yaitu menentukan cara reproduksi tumbuhan paku dari jenis dan ciri- ciri tumbuhan paku serta yang terakhir pada lembar kegiatan siswa yaitu cara mengidentifikasi alat reproduksi tumbuhan paku dari pengamatan sporofit dan gametofit serta pegamatan tumbuhan angiospermae dan gymnospermae. Cara pengambilan data dari objek merupakan salah satu keterampilan proses sains menetapkan variabel operasional. Rezba, (1999: 29) mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraika n bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan

112

apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen.

Keterampilan proses sains menyusun percobaan terdapat pada lembar kegiatan siswa yaitu menyusun percobaan mengidentifikasi alat reproduksi tumbuhan angiospermae dan gymnospermae. Setelah siswa melakuka n percobaan identifikasi alat reproduksi terhadap tumbuhan Pinus merkusii dan bunga sepatu siswa diharapkan bisa menyusun percobaan identifikasi alat reproduksi terhadap tanaman melinjo dan bunga pada tanaman pukul empat.

Keterampilan proses sains melakukan percobaan terdapat pada tugas proyek yaitu pembuatan buku kreatif berbentuk komik tentang tumbuhan dan diberi hiasan bunga kering atau daun kering serta biji-bijian dan selanjut nya pada lembar kegiatan siswa yaitu melakukan praktikum identifikasi alat reproduksi tumbuhan angiospermae dan gymnospermae pada tanaman Pinus merkusii dan Hibiscus rosasinensis. Siswa perlu untuk menentukan apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis, menentukan cara dan langkah- langkah kerja. Selanjutnya siswa dapat pula menentukan bagaimana mengolah hasil-has il pengamatan. (Rustaman, 2008: 86)

3) Bab 3

Bab 3 LKS A memuat materi mengenai kingdom animalia, bab 3 memuat seluruh keterampilan proses sains dan yang paling sering muncul adalah pengamatan dan mengklasifikasi, sedangkan yang paling sedikit muncul yaitu melakukan pengukuran. Keterampilan proses sains terpadu yang tidak

113

muncul pada Bab 3 yaitu identifikasi variabel, membuat grafik atau diagram, menyusun hipotesis, dan menyusun percobaan sedangkan yang paling sering muncul yaitu mendeskripsikan hubungan antar variabel.

Keterampilan proses sains mengamati terdapat dalam seluruh kegiatan yaitu pada tugas individu, tugas kelompok, tugas proyek, berpikir kritis, review dan penerapan, serta lembar kegiatan siswa. Pada tugas individu terdapat pada pengamatan sistem organ pada ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia yang didapat dari berbagai referensi. Tugas kelompok memuat keterampilan proses sains pengamatan yaitu pada tugas untuk mengamati berbagai gambar mengenai produk dan kegiatan manusia dalam memanfaatkan hewan. Tugas proyek dalam kegiatan mengamati ciri-ciri morfologi, perilaku sehari-hari dan siklus hidup berbagai hewan invertebrata di lingkungan sekitar. Pada kegiatan berpikir kritis terdapat pada pengamatan mengenai ciri-ciri berbagai hewan secara langsung. Review dan penerapan memuat keterampilan proses sains mengamati yaitu pada pengamatan simetri tubuh hewan berdasarkan gambar,