• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam komunikasi politik semua bentuk media (baik old media maupun new media) dapat digunakan karena tujuan utama komunikasi poltik adalah membentuk pendapat umum dan mempengaruhi sikap khalayak dalam masa-masa pemilihan umum. Komunikator politik harus cermat dalam memilih bentuk media karrena media mempunyai kekuatan ditengah masyarakat.16

Perkembangan teknologi menghasilkan kemudahan akses kepada siapa saja termasuk didalam proses kampanye dan demokrasi. Kemunculan teknologi baru sebagai media komunikasi difokuskan pada internet. Di era digital seperti sekarang ini, sektor politik pun mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan internet, proses membuat keputusan akan lebih mudah dijalankan dimana setiap individu mempunyai hak yang sama dan dapat berkomunikasi secara tatap muka. Penggunaan internet didalam medium demokrasi masih menjadi perdebatan dikalangan umum. Internet dinilai menjadi media kampanye oleh kebanyakan politisi (contoh di Amerika Serikat) mereka mengirimkan pesan politik melalui internet bahkan mereka memiliki website sendiri.17 Beberapa negara pula menggunakan internet sebagai tujuan demokrasi. Misalnya. Pemerintahan Inggris mensosialisasikan warga negaranya untuk mengakses internet dalam memberikan kontribusi dan keputusan.18

Penggunaan internet dirasakan sangat praktis, bebas dari control pusat, global network, efisien dalam harga, waktu, dan ruang.19 Dari penjelasan diatas dapat ditarik

16

Pawito, Komunikasi Politik:Media Massa dan Kampanye Pemilihan (Jogjakarta:Jalasutra,2009), Hal.104

17

J Street, Mass Media,Pilitic and Democracy (Palgrave:New York,2001), Hal.213

18

( The Guardian, 18 August 1998, Labour Party 2995 cited in Street 2001, Hal.213)

19

R.K. Gibson, A.Rommele&S.J. Ward, Electronic Democracy:Mobilization,Organization and Partisipation via New ICTs (Roulegde:London,2004), Hal.1

kesimpulan bahwa new media dan media tradisional sebaiknya digunakan secara bersamaan walaupun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, penggunaan internet masih menjadi perdebatan didalam kampanye atau demokrasi kepada warga negaranya. Kampanye melalui internet akan menciptakan “semi direct demokrasi” karena didalam media ini rakyat tidak bertemu, tidak bersama-sama ataupun memilih langsung. Kampanye melalui internet dapat mengurangi pembiayaan setiap partai atau kandidat calon. Mereka dapat melakukannya secara online, lebih cepat dimana mereka dapat membagi ideologi dan ide-ide.20

Melalui internet komunikasi politik dapat dilakukan dengan menyertakan jutaan orang dari seluruh dunia tanpa adanya hubungan yang bersifat pribadi. Khalayak yang tercipta oleh internet merupakan masyarakat yang terbentuk dari jaringan computer yang disebut dengan masyarakat maya (cyber space). Kehadiran internet mendorong retorika, propaganda, kampanye, public relation politik berkembang lebih pesat lagi. Keunggulan internet yang tidak dimiliki oleh media yang lain yaitu kecepatan akses yang tidak memiliki delay effect

dalam arti segala peristiwa yang terjadi dapat diakses secara langsung, cepat, dan pada waktu itu juga. Namun dibeberapa negara berkembang seperti Indonesia akses internet ini masih hanya bisa digunakan oleh golongan masyarakat tertentu khususnya masyarakat golongan menengah keatas.

Salah satu penggunaan internet dalam komunikasi politik ini pernah dilakukan oleh Barrack Obama pada saat pemilu United States of America pada tahun 2008. Internet memudahkan masyarakat seluruh dunia untuk berbagi informasi dan mempunyai kaitan erat antara demokrasi dan internet. Internet dikenal sebagai media komunikasi dan pertukaran informasi berpeluang merevolusi sistem, struktur, dan proses demokrasi yang selama ini kita

20

B McNair. M.Hibbered&Schlesinger, Mediated Access:Broadcasting and Democratic Participatio(University of Luton Press, 2003), Hal.96-98

kenal. Kehadiran internet jelas telah merevolusi cara berinteraksi dan cara berpolitik. Mudahnya akses internet sampai ke ruang-ruang kerja induvidu dapat dimanfaatkan untuk pembentukan opini publik. Segala isu dapat terbuka dan bebas ditransfer melalui internet takpula ketinggalan aktivitas marketing politik pun telah menggunakan teknologi ini untuk perekrutan, komunikasi, transfer ide dan gagasan, publikasi, iklan, dan polling politik.

Dapat disimpulkan bahwa bentuk tradisional, bentuk audiovisual, dan kemunculan/perkembangan internet telah memberikan dampak positif bagi pendidikan masyarakat terutama dalam pengetahuan berpolitik.

II.5 Struktur dan Organisasi Kampanye

Didalam menjalankan sebuah struktur dan organisasi diperlukan sebuah manajemen yang baik dalam pengelolaannya. Sama halnya dengan struktur dan organisasi kampanye yang memerlukan perangkat manajemen kampanye sebagai bagian dari manajemen politik yang meliputi sejumlah kegiatan dalam politik profesional yang mencakup didalamnya bidang manajemen promosi, iklan pencitraan, penggalangan dana, polling, media dan komunikasi politik dan sebagainya.

Pada umumnya aplikasi (penerapan) komunikasi dari suatu struktur atau organisasi memerlukan pengorganisasian dan pengelolaan (manajemen) agar dapat lebih efektif. Struktur dan organisasi politik memerlukan hubungan yang harmonis dengan masyarakat baik kedalam (internal public) maupun keluar (eksternal public). Didalam pelaksanaan kampanye komunikasi politik biasanya dibangun sebuah infrastruktur dan organisasi yang terencana. Sebagaimana yang diketahui dalam komunikasi politik terdapat beragam kategori individu beserta jenis-jenis tugas yang harus ditangani demi tercapainya kesuksesan sebuah kampanye politik. Hal ini dijalani mengikut prosedur aktifitas pemasaran politik seperti mendisain dan mengetuai setiap bagian dari kampanye, merencanakan dan

mengorganisasikan konsep kampanye politik, memantau proses keuangan, mengkoordinasikan serta melihat dari atas ke bawah atau dengan kata lain seorang politikus dengan timnya. Organisasi kampanye bisa diibaratkan sebagai sebuah perusahaan kecil (perusahaan privat) yang dikelola oleh kekuatan tim, alokasi keuangan untuk mendukung keberhasilan dalam mengorganisasikan sebuah kampanye.

Didalam struktur dan organisasi kampanye diperlukan 3 (tiga) elemen utama yang diperlukan untuk mendukung berjalannya sebuah kampanye politik yaitu:

1. Merencanakan kampanye

Dalam merencanakan kampanye terdapat 2 (dua) posisi penting yaitu manager kampanye dan kordinator lapangan. Keduanya memiliki tugas untuk menjalankan organisasi kampanye, mampu berdiskusi secara baik, dan menjadi pemimpin. Tugas ini dianggap tidak mudah karena keduanya harus bekerja tanpa jaringan pengamanan yang kurang lebih menekankan pada kemampuan berbicara. Seorang penasehat langsung didalam sebuah tim kampanye dikenal dengan nama “cabinet” yang bertugas mempengaruhi keputusan politik komunikasi (orang yang paling dekat dengan penasehat).

Untuk menjadi seorang manager kampanye harus mempunyai tanggungjawab dan tentu saja menjadi orang yang dapat dipercayai. Manager kampanye harus mampu bekerjasama dengan kandidat. Manager kampanye ditugaskan menolong setiap anggota organisasi kampanye, dan menyelesaikan semua permasalahan mereka dengan kata lain manager kampanye adalah orang yang menentukan pengelolaan atau manajemen organisasi untuk mensukseskan sebuah kampanye politik. Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa seorang politisi harus berhati-hati dalam memilih seorang manager kampanye karena nantinya mereka harus bekerjasama dalam keseluruhan aspek dan bidang yang bekerja di dalam kampanye politik tersebut.

Selain manager kampanye, kordinator lapangan juga mempunyai tugas yang sangat penting. Tidak seperti manager kampanye, koordinator lapangan tidak mempunyai akses langsung kepada politikus tetapi dia mempunyai hubungan yang dekat dengan manager kampanye seperti memperlihatkan perkembangan kampanye, dan memfollow-up keputusan. Kordinator lapangan ini adalah orang-orang yang dipilih oleh manager kampanye.

Terdapat 2 (dua) jenis manajemen dalam struktur organisasi kampanye yaitu jenis Horizontal dan jenis Vertikal seperti yang dijelaskan oleh bagan dibawah ini

1. Bagan jenis organisasi kampanye Horizontal

KANDIDAT

MANAGER KAMPANYE

TIM PERENCANAAN KAMPANYE

TEKNIKAL TIM

KORDINATOR LAPANGAN

AGEN DAN KONSULTAN LUAR

AKTIVIS REGULER

AKTIVIS RELAWAN

GOLONGAN PROFESIONAL YANG DIBAYAR

2. Bagan jenis organisasi kampanye Vertikal

2. Masalah keuangan

Terdapat dua aktifitas utama yang mempengaruhi proses kampanye politik yaitu pembiayaan/penggalangan dana (fundraising) dan manajemen keuangan (financial management).

Walaupun masih relatif baru, demokrasi Indonesia terus berkembang dan memberikan sebudh harapan besar dalam kehidupan bernegara yang semakin demokratis, adil, dan sejahtera. Namun yang dihadapi dalam kehidupan politik dan demokrasi di Indonesia terdapat masalah yang berakar dari lemahnya sistem pendanaan bagi kegiatan politik. Maka tidak heran bila dunia pilitik di Indonesia akhir-akhir ini diwarnai dengan masalah politik uang, korupsi untuk tujuan politik dan penguasaan panggung politik oleh pihak-pihak yang memiliki banyak uang. Seperti di Amerika Serikat pada kampanye pemilihan presiden

KANDIDAT MANAGER KAMPANYE POLLING DIREKTUR PLAKAT DIREKTUR BENDAHARA Dll.. TIM PERENCANA TIM PERENCANA TIM PERENCANA Dll.. TIM TEKNIKAL TIM TEKNIKAL TIM TEKNIKAL Dll..

KONSULTAN DAN LEMBAGA LUAR

MEMPEKERJAKAN KARYAWAN KORDINATOR LAPANGAN AKTIVIS RELAWAN Dll… Dll…

Barrack Obama tahun 2012, partai demokrat tidak saja menang dalam suara, namun juga menang dalam penggalangan dana.

Masalah keuangan kampanye adalah aktifitas yang mengacu pada penggalangan dana dan pengeluaran kampanye politik pada persaingan dalam pemilu. Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah aktifitas kampanye mempunyai pengeluaran yang besar, mulai dari biaya kendaraan untuk kandidat dan lainnya sampai pembelian waktu tayang untuk iklan di televise, radio, dan media-media lain. Oleh karena itu kandidat harus mencurahkan waktu dan usaha dalam mengumpulkan dana untuk menutupi pembiayaan kampanyenya. Menurut pengalaman dunia internasional, biaya, penyumbangan dana kampanye sebuah partai politik dapat berjalan dengan efektif apabila dirancang dengan baik dan didukung oleh sangsi yang efektif dan disertai oleh difusi paralel yang sesuai dengan etika dan norma.21

Pembiayaan dan keuangan kampanye politik merupakan satu faktor utama didalam masalah keuangan sebuah struktur dan organisasi kampanye dan dianggap sebagai alat untuk menunjang kesuksesan dan menunjang pencapaian dalam sebuah pemilihan umum nantinya. Dengan dimanajemennya sebuah sistem keuangan didalam sebuah organisasi politik maka diyakini akan lebih mudah untuk mencapai sebuah tujuan organisasi politik tersebut.

Asal usul dana kampanye adalah metode penggalangan dana atau pengumpulan dana yang akan dikeluarkan oleh para kandidat politik dalam pemenuhan atas biaya-biaya atau pengeluaran pada saat kampanye politik dilangsungkan. Oleh karena itu terdapat istilah dalam dunia politik yaitu Pay Us You Go.22 Jadi para kandidat tersebut benar-benar mengusahakan penggalangan dana sesegera mungkin dilakukan bahkan jauh dari hari diumumkannya keikutsertaan para kandidat didalam pemilu yang akan segera berlangsung.

21

World Bank, Anticorruption in Transition: A Contribution to The Policy Debate (World Bank Publication,2000), Hal.42

Dana awal yang dikumpulkan tersebut akan digunakan untuk memenuhi keperluan yang dibutuhkan. Seperti, penyewaan ruang sekretariat, pemasangan instalasi telepon, pemasangan iklan, dan sebagainya. Karena harus diakui kualitas dari strategi kampanye tergantung pada dana awal yang tersedia.

Sumber utama dana awal kampanye politik pada umumnya berasal dari para partisipan partai politik, ketika seorang kandidat menyatakan keikutsertaan dirinya dalam tarung politik dalam pemilihan umum maka kandidat tersebut akan meminta dukungan financial dari partai poltitk yang mengusung namanya. Dan juga partai politik pendukung tersebut akan membuka akses yang tertuju pada partai politik koalisi dan organisasi- organisasi yang dianggap memiliki massa untuk mendukung calon kandidat tersebut. Dengan demikian besar peluang untul mendapatkan pendanaan.23

3. Staf Kampanye

Terdapat dua peran utama didalam kampanye komunikasi politik yaitu manejer kampanye dan kordinator lapangan. Kedua individu ini mempunyai tanggungjawab yang besar dalam merekrut orang-orang dan sukarelawan (volunteer). Tidak ada kampanye yang dapat dijalankan tanpa adanya peran yang maksimal dari keduanya, karena manejer kampanye dan kordinator lapangan bekerja secara professional dimana mereka harus melakukan aktifitas berupa penawaran fasilitas politik kepada masyarakat demi tercapainya simpati yang diperoleh dari masyarakat tersebut.

Untuk mengisi posisi staf kampanye dapat dilakukan secara objektif (memilih orang- orang yang berkompeten untuk mengisi posisi untuk tugas-tugas khusus dalam sebuah

23

Hrebenar, Ronald J, Matthew Burbank, Robert C Bennedict, Political Parties, Interest Groups, and Political campaign (Wastview Press,1999), Hal.322

kampanye) ataupun secara subjektif (orang-orang yang mempunyai hubungan khusus atau kedekatan yang direkomendasikan oleh para politikus).

Didalam susunan/hirarki staf kampanye ini diisi oleh orang-orang yang ditugaskan untuk memantau berita dan informasi selama kampanye berjalan, untuk membuat sebuah konsep kampanye yang bekelanjutan, dan untuk menciptakan serta mengkordinasikan hubungan yang harmonis dan menguntungkan dengan media massa. Orang-orang yang menjalankan tugas-tugas ini disebut dengan public relations. Public relations melaksanakan promosi melalui media massa untuk menjangkau segmen khalayak pada umumnya diwujudkan dalam bentuk iklan atau advertising yang selanjutnya menjadi sumber dana yang “menghidupkan” bagi media massa. Hubungan iklan dan media merupakan hubungan yang fungsional dan saling membutuhkan serta saling menguntungkan. Produk komersial membutuhkan media massa sebagai media promosi dan media massa membutuhkan biaya untuk mempertahankan eksistensi dan kesejahteraan pengelolaannya. Periklanan merupakan salah satu pekerjaan dari public relations disebuah perusahaan atau sebuah organisasi. Iklan disediakan didalam media cetak (surat kabar dan majalah) dan media elektronik (televisi dan radio) yang digunakan dengan tujuan untuk menjelaskan dan meyakinkan public melalui cara yang komersial.

Iklan bukan hanya sekedar bentuk komunikasi namun yang terpenting adalah muatan konsep komunikasi yang terkandung didalamnya terutama konsep tersebut mampu mewakili maksud produsen untuk mempublikasikan produknya sehingga konsep tersebut dapat dipahami khalayak sebagaimana yang dimaksud dengan pencipta iklan.24

BAB III

Dokumen terkait