• Tidak ada hasil yang ditemukan

V.1. Kesimpulan

Seiring dengan bergulirnya era reformasi yang telah dilalui oleh bangsa Indonesia telah banyak memberikan sumbangan dalam mewujudkan pesta demokrasi dalam hal Pemilihan Umum maupun Pemilihan Umum Kepala Daerah. Hal ini dapat dilihat dari sistem Pemilukada langsung yang telah banyak memberikan perubahan yang signifikan didalam dunia politik ditingkat daerah. Calon kandidat yang bertarung dalam pemilihan ini berlomba- lomba memenangkan kompetisi politik dengan cara mendapatkan suara terbanyak dari para pemilih dengan mengandalkan strategi komunikasi politik yang baik.

Salah satu daerah yang melangsungkan Pemilihan Umum Kepala Daerah adalah Kota Pematangsiantar, yang merupakan kota di Provinsi Sumatera Utara. Pematangsiantar melaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah pada tanggal 9 Juni 2010 dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 177.971 di 8 Kecamatan dan 53 Kelurahan, diikuti oleh 10 Pasangan calon. Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar adalah salah satu pasangan kandidat dari kesepuluh pasangan yang terdaftar sebagai calon Walikota/ Wakil Walikota. Dalam proses perjalanannya Pemilihan Umum Kepala Daerah di Pematangsiantar hanya terjadi satu putaran saja yang dimenangkan oleh pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dan berhasil meraup suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah yakni sebanyak 39.585 atau sekitar 33,18% dari 119.285 suara sah pemilih.

Strategi komunikasi politik yang dilakukan pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar ternyata berhasil diterapkan dengan baik. Kampanye politik sebagai salah satu praktek komunikasi yang dilakukan pasangan calon bersama-sama dengan seluruj jajaran tim pemenangan telah berhasil menjangkau seluruh lapisan masyarakat kota Pematangsiantar.

Disamping itu, keanekaragaman saluran komunikasi yang dijadikan sebagai senjata untuk mendongkrak kepopularitasan pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar juga berhasil dimanfaatkan secara intensif. Misalnya pemberitaan melalui televisi, radio, internet, dan surat kabar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Tim Kampanye Kemenangan HOKI Bapak Drs. Toiman J. Sihombing juga dapat disimpulkan bahwa Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar telah berhasil menarik perhatian dan meyakinkan masyarakat di Pematangsiantar untuk memilih mereka melalui komunikasi yang mereka gunakan. Diantaranya dengan melakukan analisis terhadap kondisi perpolitikan kota Pematangsiantar pada saat Pemilukada, melakukan analisis terhadap pemilih, melakukan analisis terhadap lawan-lawan politik, melakukan analisis terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan kampanye pasangan calon Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar. Tidak lupa juga untuk menarik simpati masyarakat tim pemenangan HOKI juga mengangkat isu-isu yang terkait dengan pembaharuan dan perkembangan kota Pematangsiantar yang ditujukan kepada masyarakat jika mereka mau memilih pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai walikota dan wakil walikota pada saat Pemilukada berlangsung.

Selain itu, ketua tim pemenangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar yaitu bapak Drs. Toiman. J. Sihombing dalam wawancara dengan peneliti juga memaparkan strategi umum yang dilakukan pada saat kampanye berlangsung. Diantaranya dengan mengkonsep profil dan citra dari pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai pemimpin yang dapat membawa pembaharuan bagi masyarakat dan Kota Pematangsiantar kedepannya. Citra yang telah dikonsep ini cukup berhasil membedakan pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dengan pasangan-pasangan calon lainnya. Dimana profil dan citra pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar

memang sangat tepat dihati para masyarakat yang selama ini telah jenuh dengan pemerintahan yang sebelumnya yaitu dengan mengangkat citra pemimpin yang membawa pembaharuan.

Demikian juga halnya dalam menempatkan dan memilih orang-orang yang memang mempunyai loyalitas tinggi akan kemenangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai walikota dan wakil walikota. Hal ini dilakukan agar semua rencana dan program kerja yang telah terssusun rapi melalui rapat-rapat internal Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dengan semua jajaran tim pemenangannya tidak ada yang cacat ataupun tidak sempurna dalam pengerjaannya yang dapat berakibat fatal seperti gagal dalam pemilukada. Sudah terbukti dengan kemenangan yang diraih oleh pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai walikota dan wakil walikota Pematangsiantar. Ini menunjukkan bahwa disamping sosok dari Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar yang memang dikenal rendah hati, semua orang-orang yang terpilih dan ditugaskan untuk memegang peranannya masing-masing didalam proses pemenangan adalah orang-orang yang tepat.

Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar beserta seluruh jajaran tim pemenangannya sangat menyadari bahwa ketika semua saluran dan media komunikasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan sebuah citra positif dan mendongkrak kepopularitasan maka akan dapat meraup simpati dari masyarakat. Misalnya, semakin seringnya masyarakat membaca surat kabar, mendengar radio, menonton televisi, dan mengakses internet yang berisi pemberitaan positif tentang Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar, seperti contohnya kehadiran Hulman Sitorus, SE maupun Drs. Koni Ismail Siregar disetiap acara-acara sosial yang diadakan oleh masyarakat Pematangsiantar dimana hal-hal seperti ini juga disadari oleh Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar adalah salah satu cara yang dapat mengintenskan dan mendekatkan hubungan mereka dengan

masyarakat yang berimbas pada bertambahnya nilai positif pada diri mereka dimata masyarakat luas dan memudahkan mereka untuk mendapatkan simpati dan suara dari masyarakat untun mendukung dan memilih mereka pada saat pemilihan berlangsung. Serta melihat visi dan misi dari Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar yang terpampang di semua media komunikasi termasuk didalamnya spanduk, baliho, billboard, sticker dan T- shirt yang dibagikan kepada masyarakat.

Demikian juga janji-janji politik yang ditawarkan oleh pasangan ini mampu meyakinkan masyarakat untuk dapat memilih Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar menjadi Walikota Pematangsiantar berikutnya. Kata-kata yang sering disampaikan oleh Hulman Sitorus, SE bila terpilih nantinya adalah “tidak akan mencuri, tidak menyakiti

hati rakyat, tidak akan mendustai”. Pesan sederhana ini adalah alat komunikasi andalan mereka. Jargon-jargon yang mereka pakai pun simple dan tidak terlihat muluk-muluk., yakni menuju Siantar Mantap, Maju dan Jaya. Dalam hal ini figure pasangan calon merupakan hal yang paling diperhatikan masyarakat. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasangan calon Walikota/ Wakil walikota yakni Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar berhasil melakukan proses strategi komunikasi politik dengan baik.

Sebagai kesimpulan akhir dari penelitian ini serta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada fokus masalah adalah strategi komunikasi politik yang dilakukan pada masa kampanye berupa pemanfaatan saluran dan media komunikasi yang baik untuk menyampaikan pesan-pesan politik, program-program kerja yang baik, dan pencitraan yang baik pula ternyata dapat mempengaruhi pilihan masyarakat sebagai pertimbangan untuk memilih Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Pematangsiantar tahun 2010.

Selama proses pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti mengalami beberapa hambatan antara lain tidak lengkapnya data arsip berupa foto atau video dokumentasi proses kampanye dari Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sehingga sedikit menghambat proses penganalisaan data secara mendalam.

V.3. Saran Dalam Kaitan Akademis

Melalui penelitian ini diharapkan kepada para mahasiswa ilmu komunikasi khususnya mahasiswa Fisip USU terus terdorong untuk meneliti khususnya di bidang komunikasi dan politik sebagai sebuah kajian yang bersifat dinamis.

V.4. Saran Dalam Kaitan Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan kedepannya kepada seluruh calon pemimpin daerah khususnya walikota dan wakil walikota agar memperbanyak saluran komunikasi tatap muka secara langsung dengan masyarakat. Karena dengan demikian dipercaya akan berhasil memenangkan hati masyarakat untuk bersedia memberikan suaranya ketika Pemilihan Umum berlangsung. Demikian juga kepada jajaran Tim Pemenangan calon agar menyimpan baik semua arsip yang dibutuhkan pada saat masa kampanye berlangsung.

Dokumen terkait