• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

4.8. Kendala dalam Pemenuhan Standar K3 di Rumah Sakit

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diperoleh kendala yang dihadapi dalam pemenuhan standar K3 RS yaitu:

1. Standar Pelayanan K3 RS yang terdiri dari:

1.1.Standar Pelayanan Kesehatan Kerja. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Pemeriksaan khusus sesuai dengan pajanan di Rumah Sakit belum ada, karena tidak adanya keahlian SDM (belum dilakukan pelatihan untuk pajanan di Rumah Sakit) untuk pemeriksaan tersebut. Belum dilakukan pengidentifikasian terhadap pajanan-pajanan di Rumah Sakit. Belum ada perintah atau surat kebijakan dari Karumkit tentang pemeriksaan khusus sesuai dengan pajanan tersebut.

b. Efektivitas staf ahli K3 belum maksimal karena beban kerja yang masih tumpang tindih. Belum adanya kebijakan ataupun perintah dari Kepala Rumah Sakit untuk melakukan kegiatan surveilens berkaitan dengan K3.

c. Efektivitas staf ahli K3 belum maksimal karena beban kerja yang masih tumpang tindih. Belum adanya kebijakan ataupun perintah dari Kepala Rumah Sakit untuk melakukan kegiatan pemantauan lingkungan kerja. d. Belum ada staf yang bertugas mengumpulkan, mengolah dan menganalisa

data pekerja luar Rumah Sakit dan kunjungan pekerja luar Rumah Sakit ke Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I BB Medan masih relatif sedikit. Belum ada MoU antara rumah sakit dengan perusahaan luar rumah sakit.

1.2.Standar Pelayanan Keselamatan Kerja RS. Kendala yang dihadapi meliputi: a. Belum ada masukan atau laporan staf ahli K3 tentang penyesuaian

peralatan kerja terhadap pekerja dan alokasi dana untuk penyediaan peralatan kerja bagi pekerja yang sesuai dengan ergonomi belum tersedia. b. Kurangnya pelatihan eksternal terhadap staf K3 disamping itu staf K3

sendiri kurang memberikan pelatihan internal terhadap staf di Rumkit Sakit.

c. Kurangnya pelatihan eksternal terhadap staf K3 disamping itu staf K3 sendiri kurang memberikan pelatihan internal terhadap staf di Rumah Sakit mengingat alokasi dana belum tersedia.

d. Masih kurangnya pemahaman staf K3 dalam mengevaluasi dan mendokumentasikan kondisi sarana, prasarana dan peralatan keselamatan kerja dan membuat rekomendasi sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan standar keamanan dan keselamatan.

e. Belum ada staf yang secara khusus membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan keselamatan kerja dan data-data kadang- kadang tidak diinput oleh unit-unit yang terlibat.

2. Standar K3 Perbekalan Kesehatan di Rumah Sakit terdiri dari: 2.1. Standar Manajemen. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Cakupan wilayah untuk penempatan sistem alarm, sistem pendeteksi api/ kebakaran dan penyediaan alat pemadam api/ kebakaran sangat luas di Rumah Sakit sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit.

b. Kerjasama dengan pihak ketiga tidak pernah melampirkan MSDS dari bahan beracun berbahaya yang disuplai ke Rumah Sakit. Tingkat pemahaman tentang pentingnya MSDS masih kurang baik dari pihak ketiga dan pihak Rumah Sakit sendiri.

c. Sumber daya tidak ada dan belum didukung adanya disposisi dari Kepala Rumah Sakit.

d. Minimnya pelatihan eksternal dan internal dan alokasi dana yang belum tersedia.

e. Tingkat pemahaman tentang pentingnya sarana bangunan yang menggunakan bahan beracun berbahaya harus dilengkapi fasilitas dekontaminasi bahan beracun berbahaya belum memadai dan pembiayaan untuk sarana tersebut memerlukan biaya yang cukup tinggi.

2.2. Standar Teknis, terdiri dari:

2.2.1. Standar Teknis Sarana. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Anggaran untuk perbaikan lantai, dinding, pintu/jendela, plafon, ventilasi, atap, sanitasi, sistem plumbing, sistem drainase, ramp, jalur pejalan kaki, dan area parkir rumah sakit sesuai dengan standar memerlukan biaya yang tidak sedikit dan perlu ada perencanaan penganggaran.

2.2.2.Standar Teknis Prasarana. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Anggaran untuk perbaikan/pengadaan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran, sistem komunikasi, dan gas medis di Rumah Sakit sesuai dengan standar memerlukan biaya yang tidak sedikit dan perlu ada perencanaan penganggaran.

2.2.3. Standar Peralatan RS. Kendala yang dihadapi tidak ada. 3. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, terdiri dari:

3.1.Prinsip Dasar Pencegahan dan Pengendalian B3. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Tingkat pemahaman tentang pentingnya MSDS masih kurang baik dari pihak ketiga dan pihak Rumah Sakit sendiri.

b. Pengetahuan, keterampilan dan sikap koordinasi staf K3 dengan pimpinan yang masih kurang, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi belum terimplementasi dengan baik.

c. Pengetahuan, keterampilan dan sikap koordinasi staf K3 dengan pimpinan yang masih kurang, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi belum terimplementasi dengan baik.

d. Risiko dari bahan berbahaya masih kurang dipahami. e. Fasilitas penyimpanan bahan berbahaya belum tersedia. f. Untuk penyediaan APD perlu biaya yang tidak sedikit.

g. Shift kerja yang panjang mengakibatkan tingkat pajanan terhadap bahan

berbahaya semakin tinggi, hal ini disebabkan kapasitas SDM belum memadai dan penambahan SDM masih menunggu distribusi dari tingkat atas.

3.2.Pengadaan Jasa dan Bahan Berbahaya. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Tingkat kepedulian dari pihak supplier masih kurang dan hal ini tidak terlepas dari pembiayaan yang sangat tinggi. Disamping itu dampak buruk dari ketiadaan MSDS masih kurang dipahami oleh pihak Rumah Sakit dan supplier.

3.3.Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun. Kendala yang dihadapi meliputi: a. Penanganan terhadap B3 belum dilakukan sesuai dengan standar karena

kurangnya sosialisasi dari staf K3 terhadap semua unit yang ada di Rumah Sakit. Fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung penanganan terhadap B3 memerlukan biaya yang cukup besar. Pimpinan Rumah Sakit kurang kepedulian terhadap B3.

4. Standar Sumber Daya Manusia K3RS, terdiri dari:

4.1.Kriteria tenaga K3 untuk Rumah Sakit Kelas B. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Belum ada pelatihan khusus yang terakreditasi tentang K3 mengingat besarnya biaya untuk pelatihan khusus tersebut.

b. Pelatihan khusus yang terakreditasi tentang K3 masih jarang dilaksanakan di Kota Medan.

c. Kepala Rumah Sakit belum mengeluarkan surat perintah untuk mengikuti kegiatan pelatihan K3 kepada personil Rumah Sakit terutama kepada anggota panitia K3.

4.2.Program Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan SDM K3. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Manfaat dari Panitia K3 belum disadari oleh penyelenggara Rumah Sakit. b. Panitia K3 sendiri belum memahami tugas, fungsi dan wewenangnya. c. Belum adanya alokasi dana yang khusus untuk program pengembangan

K3.

5. Pembinaan, Pengawasan, Pencatatan, dan Pelaporan terdiri dari: 5.1.Pembinaan dan Pengawasan. Kendala yang dihadapi meliputi:

a. Kepedulian dari pengelola Rumah Sakit dan Departemen Kesehatan masih kurang hanya mengutamakan urusan administratif.

5.2.Pencatatan dan Pelaporan. Kendala yang dihadapi meliputi:

b. Panitia K3 sendiri belum memahami tugas, fungsi dan wewenangnya. c. Belum adanya alokasi dana yang khusus untuk program pengembangan

K3.

d. Pengetahuan, keterampilan dan sikap koordinasi staf K3 dengan pimpinan yang masih kurang, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi belum terimplementasi dengan baik.

BAB 5

Dokumen terkait