• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala Yang Dihadapi Guru Pada Penerapan Hukuman Dalam Membentuk Kedisiplinan Belajar Siswa di SMPN 1 Pademawu

Dalam dokumen Bab 1 5 Penerapan hukuman (Halaman 51-56)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

3. Kendala Yang Dihadapi Guru Pada Penerapan Hukuman Dalam Membentuk Kedisiplinan Belajar Siswa di SMPN 1 Pademawu

Pamekasan.

Di SMPN 1 Pademawu Pamekasan Kendala yang dihadapi ketika penerapan hukuman dilaksanakan salah satunya tidak mendengarkan guru dalam menjelaskan materi. Tetapi bukan itu saja, terkadang anak yang terlambat itu juga bisa mempengaruhi pelajaran. Selain itu ketika guru menjelaskan didepan terkadang ada siswa yang (celometan) bicaranya dibelakang dan itu yang memebuat kurang disiplinnya belajar siswa. Dan juga mendengarkan Kepala Sekolah dan guru ketika menyampaikan tata tertib yang sampaikan pada upacara hari senin sedangkan siswa selalu mengabaikan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh sekolah ini. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Drs.Sugiarto SMPN 1 Pademawu Pamekasan, sebagai petikan wawancara berikut: :

”Salah satunya tidak mendengarkan guru dalam menjelaskan materi. Tetapi bukan itu saja, terkadang anak yang terlambat itu juga bisa mempengaruhi pelajaran. Selain itu ketika guru menjelaskan didepan

37Wawancara langsung dengan Guru (Muyassaroh. S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 16-04- 2015

terkadang ada siswa yang celometan bicaranya dibelakang dan itu yang membuat kurang disiplinnya belajar siswa. (Ww/I1/F3/T1/05-01-2015).38

Hal senada juga diakui oleh Guru BK Sri Widiastutik sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Terkadang ada anak yang masih tidak mendengarkan guru-gurunya meskipun sudah dikasih hukuman yang ada anak tersebut melakukan pelanggaran lagi sehingga anak tersebut harus ditangani oleh guru BK yang mana nantinya guru BK akan memberikan hukuman melalui pendekatan”. (Ww/I2/F3/T2/05-01-2015).39

Hal senada juga diakui oleh Waka Kesiswaan Rudy Siswanto.S.Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Karena disini mayoritas siswanya berasal dari anak desa maka tidak menutup kemungkinan kurang kesadarannya suatu tata tertib atau aturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah”. (Ww/I3/F3/T3/16-04-2015).40

Hal senada juga diakui oleh guru pengajar Djuhairiyah. S. Pd, sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Selama ini banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah, karena itu semua timbul dari segala aspek psikis siswa dan tanggung jawab pihak sekolah yang kurang”. (Ww/I4/F3/T3/05-01-2015).41

Di SMPN 1 Pademawu Pamekasan efek jera dari siswa setelah penerapan hukuman itu dilaksanakan yaitu siswa lebih berhati-hati dalam

38

Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah (Drs.Sugiarto) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05- 01-2015

39Wawancara langsung dengan Guru BK (Sri Widiastutik) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01- 2015

40

Wawancara langsung dengan Waka Kesiswaan (Rudy Siswanto.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 16-04-2015

bertingkah laku dan bertindak sehingga siswa lebih disiplin. Karena hukuman tersebut sudah membuat siswa merasakan efek jera dari hukuman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Drs. Sugiarto.M.Pd SMPN 1 Pademawu Pamekasan, sebagaimana wawancara berikut ini: “Ada siswa yang tidak mau ketika penerapan hukuman tersebut diberikan akan tetapi ada juga yang menerimanya karena siswa tersebut mengakui kesalahannya. Karena setiap siswa itu berbeda maka responnyapun juga berbeda”. (Ww/I1/F3/T1/05-01-2015).42

Hal senada juga diakui oleh guru BK Sri Widiastutik. S. Pd, sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ada, yang mana dalam hal ini adanya suatu penerapan hukuman memberikan respon yang positif bagi siswa, sehingga siswa mampu dan dapat menjalankan tata terb yang ada dan berlaku di sekolah”. (Ww/I2/F3/T2/05-01-2015).43

Hal senada juga diakui oleh guru pengajar Djuhairiyah.S.Pd, sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ada, dengan adanya penerapan hukuman tersebut siswa dapat mengontrol dan memperhatikan segala aspek tingkah lakunya. Dan menjadikan siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab”. (Ww/I4/F3/T3/05-01-2015).44

Hal senada juga diakui oleh Siswa Ali Ridho, sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ya. Seorang siswa ketika diberikan suatu

42Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah (Drs. Sugiarto. M. Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015

43

Wawancara langsung dengan Guru BK (Sri Widiastutik.S .Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05- 01-2015

hukuman maka akan berpikiran untuk tidak akan diberi hukuman kembali dengan cara tidak akan mengulangi kesalahan kembali”. (Ww/I5/F3/T4/16-04-2015).45

Hal senada juga diakui oleh Siswa Febri kurniawan sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ya. Karena siswa dituntut untuk disiplin dan harus mentaati peraturan yang ada dan berlaku di sekolah. Karena tiap pelanggaran itu terdapat sanksi yang harus siswa terima”. (Ww/I5/F3/T4/05-01-2015).46

Solusi ketika penerapan hukuman dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa yaitu melalui pendekatan dipanggil, diberi tahu anak ini kalau memang tidak melaksanakan hukuman itu pada akhirnya aka nada pemanggilan orang tua dan dimusyawarahkan karena dengan dimusyawarahkanlah solusi dalam penerapan hukuman itu akan keluar. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Drs. Sugiarto. M. Pd SMPN 1 Pademawu Pamekasan, sebagai berikut: “Solusinya kepala sekolah selalu mencari cara supaya anak-anak tidak melakukan pelanggarannya lagi, serta mematuhi tata tertib yang sudah ditetapkan disekolah tersebut agar tetap disiplin belajarnya”. (Ww/I1/F3/T1/05-01-2015).47

Hal senada juga disampaikan oleh guru BK Sri Widiastutik.S.Pd, sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Solusinya yaitu setiap guru-

45Wawancara langsung dengan siswa (Ali Ridho) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 16-04-2015 46

Wawancara langsung dengan Siswa(Febri kurniawan) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015 47Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah (Drs. Sugiarto. M. Pd)SMPN 1 Pademawu Pamekasan,

guru selalu memberikan arahan kepada siswanya agar tidak melakukan pelanggaran ataupun tata tertib yang ada di sekolah ini serta selalu disiplin setiap saat”. (Ww/I2/F3/T2/05-01-2015).48

Hal senada juga diakui oleh guru pengajar Djuhairiyah. S. Pd, sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Yaitu nantinya dapat memberikan kontribusi positif sehingga pihak sekolah lebih mengedepankan kedisiplinan, dengan berbagai variasi dan tidak terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang akan merugikan siswa itu sendiri”. (Ww/I4/F3/T3/05-01-2015).49

Hal senada juga dijelaskan dengan jelas oleh Waka Kesiswaan Rudi Siswanto.S.Pd, sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Tentunya pasti ada siswa yang merasa jera terhadap suatu hukuman yang sudah diberikan oleh seorang guru. Karena kalau tidak begitu maka siswa tersebut pasti akan mengulangi kesalahan yang sama”. (Ww/I3/F3/T3/16- 04-2015).50

Hal senada juga pengakuan siswa Febri Kurniawan sebagaimana petikan wawancara berikut ini:“Berbagai cara guru memberikan hukuman yang membuat siswa tidak lagi mengulang pelanggaran dan itupun sanksi yang diberikan semakin berat dan bervariasi”. (Ww/I5/F3/T4/05-01- 2015).51

48Wawancara langsung dengan Guru BK (Sri Widiastutik.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05- 01-2015

49Wawancara langsung dengan guru (Djuhairiyah.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015 50

Wawancara langsung dengan Waka Kesiswaan(Rudi Siswanto.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 16-04-2015

Hal senada juga diakui oleh Siswa Ahmad Maulana sebagaimana petikan wawancara berikut ini:“banyak cara yang dilakukan seorang guru agar siswa tersebut tidak mengulangi kesalahan kembali yaitu salah satunya dengan cara akan dipanggilkan kedua orang tuanya”. (Ww/I5/F3/T4/16-04-2015).52

Hasil wawancara tersebut juga diperkuat dengan hasil analisis observasi yang menunjukkan Tampak dewan guru memberikan himbauan dan pemahaman kepada siswa atas tanggung jawab sebagai siswa dalam dunia pendidikan yang sesungguhnya sebagai bekal masa depan.(OB/F/T/05-01-2015).

Dalam dokumen Bab 1 5 Penerapan hukuman (Halaman 51-56)