• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterlibatan Guru Pada Penerapan Hukuman Dalam Membentuk Kedisiplinan Belajar Siswa di SMPN 1 Pademawu Pamekasan.

Dalam dokumen Bab 1 5 Penerapan hukuman (Halaman 45-51)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data

2. Keterlibatan Guru Pada Penerapan Hukuman Dalam Membentuk Kedisiplinan Belajar Siswa di SMPN 1 Pademawu Pamekasan.

Di SMPN 1 Pademawu Pamekasan guru terlibat dalam penerapan hukumnan dan telah melaksanakan penerapan hukuman dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa. Karena sudah menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh pihak sekolah dalam proses pengembangan siswa dan menjaga kedisiplinan siswa demi tercapainya tujuan pendidikan. Namun guru disini hanya dituntut untuk memberikan hukuman dalam

20Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah (Drs.Sugiarto.M.Pd)SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015

21

Wawancara langsung dengan Guru BK (Sri Widiastutik.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 20- 02-201505-01-2015

jenis pelanggaran ringan saja dan selebihnya akan ditangani oleh guru BK seperti pelanggaran ringan hingga berat. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Drs. Sugiarto. M. Pd SMPN 1 Pademawu Pamekasan, sebagai berikut: “Ya, karena semua guru ikut berpartisipasi untuk menerapkan hukuman. Apalagi untuk membentuk kedisiplinan belajar siswa. Karena bukan kepala sekolah saja yang ingin melihat siswanya bisa disiplin ketika belajar, akan tetapi semua guru. Dan penerapan hukuman ini juga diperketat dengan adanya guru BK jika terjadi pelanggaran sedang hingga berat”. (Ww/I1/F2/T1/05-01-2015).23

Hal senada juga diakui oleh Guru BK Sri Widiastutik. S.Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini:“Tidak semuanya, akan tetapi guru dituntut agar bisa berpartisipasi dalam menerapkan hukuman agar kedisiplinan belajar siswa tetap terjaga. Karena kedisiplinan belajar siswa sangat penting didalam kelas makanya guru dituntut agar bisa menerapkan hukuman dengan baik tanpa memandang anak tersebut”. (Ww/I2/F2/T2/05-01-2015).24

Hal senada juga dijelaskan oleh Guru pengajar Djuhairiyah.S.Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ya, karena merupakan tanggung jawab seluruh pihak sekolah baik itu guru maupun pihak-pihak

23Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah (Drs.Sugiarto.M.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015

24Wawancara langsung dengan Guru BK (Sri Widiastutik.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05- 01-2015

yang terkait yang ada dalam lingkungan sekolah”. (Ww/I4/F2/T3/05-01- 2015).25

Hal senada juga diperkuat dengan pengakuan Siswa Febri Kurniawan sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ya. Karena itu sudah menjadi tugas guru dalam memberikan hukuman bagi siswa yang melakukan pelanggaran. Apalagi guru disini dituntut untuk berpartisipasi dalam penerapan hukuman agar bisa membentuk kedisiplinan belajar siswa”. (Ww/I5/F2/T4/05-01-2015).26

Hal senada juga diakui oleh Waka Kesiswaan Rudi Siswanto.S.Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ya, karena guru merupakan pendidik dimana seorang guru mempunyai hak untuk mengambil tindakan bagi siswanya yang sudah melakukan pelanggaran sehingga diterapkanlah suatu hukuman”. (Ww/I3/F2/T3/16-04-2015).27

Di SMPN 1 Pademawu Pamekasan penerapan hukuman dilakukan dengan cara pendekatan persuasif, karena dengan penerapan hukuman yang dilakukan dengan cara pendekatan persuasif supaya guru bisa mengetahui siswa-siswi yang melakukan pelanggaran, akan tetapi hukuman itu diberikan bukan untuk menyakiti melainkan untuk memperbaiki perilaku siswa tersebut. Apalagi sudah ada konseling dari guru BK bagi siswa yang sering bermasalah ataupun pertama kalinya melakukan pelanggaran. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan

25Wawancara langsung dengan Guru (Djuhairiyah.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015 26

Wawancara langsung dengan Siswa (Febri Kurniawan) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015 27Wawancara langsung dengan Bag.Kesiswaan (Rudi Siswanto.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 16-04-2015

Kepala Sekolah Drs. Sugiarto. M. Pd SMPN 1 Pademawu Pamekasan, sebagai berikut: “Ada, yaitu dengan pendekatan persuasif. Dengan pendekatan persuasif tersebut siswa akan lebih terbuka sehingga dengan mudah guru akan mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa itu sendiri”. (Ww/I1/F2/T1/05-01-2015).28

Hal senada juga disampaikan oleh Waka Kesiswaan Rudi Siswanto sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Penerapan hukuman yang dilakukan oleh seorang guru kepada siswanya dapat berupa dengan pendekatan persuasif. Karena dengan pendekatan tersebut kadang siswa lebih terbuka kepada guru sehingga guru bisa mengambil jalan keluar atas permasalahan tersebut”. (Ww/I3/F2/T3/16-04-2015).29

Hal senada juga diakui oleh Guru BK Sri Widiastutik.S.Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ya. Karena dengan penerapan hukuman yang dilakukan dengan cara pendekatan persuasif supaya guru bisa mengetahui siswa-siswi yang melakukan pelanggaran, akan tetapi hukuman itu diberikan bukan untuk melukai melainkan untuk membenarkan atau memperbaiki perilaku siswa tersebut”. (Ww/I2/F2/T2/05-01-2015).30

Hal senada juga diakui oleh guru pengajar Djuhairiyah. S. Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Tentunya ada, karena dari pendekatan itu sendiri dapat memberikan respon terhadap perkembangan 28Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah (Drs. Sugiarto. M.Pd ) SMPN 1 Pademawu

Pamekasan, 05-01-2015

29Wawancara langsung dengan Waka Kesiswaan (Rudi Siswanto) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 16- 04-2015

30Wawancara langsung dengan Guru BK (Sri Widiastutik.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05- 01-2015

siswa baik dari tingkah laku maupun tindakan yang diperbuat. Dan untuk mengetahui perkembangan psikis dari siswa”. (Ww/I4/F2/T3/05-01- 2015).31

Hal senada juga diakui oleh Siswa Febri Kurniawan sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ya. Karena penerapan hukuman melalui pendekatan persuasive sangat penting. Apalagi disini ada konseling dari guru BK bagi siswa yang sering bermasalah ataupun pertama kalinya melakukan pelanggaran”. (Ww/I5/F2/T4/05-01-2015).32

Di SMPN 1 Pademawu Pamekasan pertimbangan pada penerapan hukuman dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa yaitu masih melihat situasi dan kondisi ketika siswa melakukan pelanggaran, serta melihat sejauh mana siswa melakukan pelanggaran. Karena Kepala Sekolah, guru tidak semenah-menah mengeluarkan hukuman akan tetapi masih melihat situasi dan kondisi dimana hukuman tersebut harus disesuaikan dengan kesalahannya, ada kriteria-kriteria seperti halnya hukuman ringan, sedang dan berat. jadi masih di pertimbangkan terlebih dahulu bahkan di musyawarahkan oleh semua guru dan Kepala Sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Drs.Sugiarto.M.Pd SMPN 1 Pademawu Pamekasan, sebagai berikut: “Ada. Dalam mengeluarkan hukuman tidak semena-mena tetapi masih lihat situasi dan kondisi dimana hukuman tersebut ada criteria-kriterianya

31Wawancara langsung dengan Guru (Djuhairiyah.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015 32Wawancara langsung dengan Siswa (Febri Kurniawan) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015

seperti halnya hukuman ringan, sedang dan berat”. (Ww/I1/F2/T1/05-01- 2015).33

Hal senada juga juga diakui oleh Guru BK Sri Widiastutik.S.Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Karena seorang guru memberikan sanksi tidak semena-mena menghukumnya tetapi harus sesuai dengan kesalahannya. Apakah kesalahannya itu ringan, sedang dan berat. Karena sanksi itu sudah dipertimbangkan sebelum memberikan sanksi kepada siswa yang sudah melanggarnya”. (Ww/I2/F1/T2/05-01- 2015).34

Hal senada juga disampaikan oleh Guru pengajar Djuhairiyah. S. Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Ada banyak pertimbangan, yaitu dari segi prilaku dan jenis perbuatan ataupun pelanggaran yang diperbuat oleh siswa sesuai kriterianya”. (Ww/I4/F2/T3/05-01-2015).35

Hal senada juga diakui oleh Siswa Febri Kurniawan sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Dalam suatu penerapan hukuman dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa guru memperhatikan aspek criteria pelanggaran yang dilakukan siswa pada tingkat pelanggaran tersebut”. (Ww/I5/F2/T4/05-01-2015).36

Hal senada juga disampaikan oleh Guru pengajar Muyassaroh. S.Pd sebagaimana petikan wawancara berikut ini: “Dalam mengeluarkan suatu hukuman tidak semena-mena dan harus sesuai dengan dengan kesalahan 33Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah (Drs.Sugiarto.M.Pd)SMPN 1 Pademawu Pamekasan,

05-01-2015

34Wawancara langsung dengan Guru BK (Sri Widiastutik.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05- 01-2015

35Wawancara langsung dengan Guru (Djuhairiyah.S.Pd) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015 36Wawancara langsung dengan Siswa (Febri Kurniawan) SMPN 1 Pademawu Pamekasan, 05-01-2015

yang telah diperbuat oleh siswa tersebut. Karena dalam memberikan hukuman harus sesuai dengan ganjaran yang telah diperbuatnnya”. (Ww/I4/F2/T3/16-04-2015).37

3. Kendala Yang Dihadapi Guru Pada Penerapan Hukuman Dalam

Dalam dokumen Bab 1 5 Penerapan hukuman (Halaman 45-51)