• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala-Kendala yang dihadapi dalam dalam Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

BAB V ANALISIS DATA

V.2 Kendala-Kendala yang dihadapi dalam dalam Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

(P2KP)

Dalam implementasi program penanggulangan kemiskinan pemerintah tidak dapat mendata semua masyarakat miskin di desa tersebut karena masih kurangnya masyarakat yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), sehingga jumlah masyarakat yang mampu mengakses program tersebut tidak sesua dengan kuota yang tersedia.

Selain itu, proses pendataan juga belum berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan implementor masih belum sepenuhnya mampu menggunakan teknologi yang ada untuk melakukan pendataan. Selain itu juga disebabkan kurangnya pemahaman implementor dalam melakukan proses pendataan.

Dalam setiap menjalankan suatu program tentu dapat dipastikan ada masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan suatu program. Khususnya sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya keuangan. Sumber daya manusia dan sumber daya keuangan dalam pelaksanaan program P2KP ini masih belum memadai.

Hal ini disebabkan kurangnya koordinasi atau komunikasi kepada para pelaksana dan kurangnya dana dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan sehingga masyarakat yang seharusnya mendapat bantuan tidak terdata dengan baik dan anggaran dana yang disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan karena masih banyak kegiatan dan perbaikan-perbaikan pembangunan yang perlu dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan tersebut.

BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan inti pokok yang ditarik oleh peneliti dari hasil analisis yang telah disajikan dalam bab sebelumnya. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Studi pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa).

Pada aspek ukuran dan tujuan kebijakan, secara keseluruhan pelaksanaan program P2KP di Desa Dagang Kelambir sudah sesuai dengan aturan yang ada meskipun tidak berjalan dengan maksimal dan masih ada kegiatan yang kurang sesuai dengan harapan masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan P2KP tersebut tentu ada kekurangan disamping keberhasilannya.

Dalam aspek sumber daya kinerja para pelaksana P2KP yang menangani tentang implementasi P2KP tersebut sudah cukup baik. Maka Dapat disimpulkan bahwa dari sumber daya manusianya baik dari segi kuantitas dan kualitasnya belum mencukupi dan belum melaksanakan tugasnya dengan baik dalam pengimplementasian P2KP

Kemudian dana yang digunakan untuk proses implementasi program penanggulangan kemiskinan juga dianggap kurang memadai karena masih banyak kegiatan-kegiatan dan pelatihan-pelatihan yang dilakukan dalam program penanggulangan kemiskinan.

terhadap implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan di Desa Dagang Kelambir berjalan dengan baik kepada pihak-pihak terkait seperti Faskel, BKM maupun KSM.

Para pelaksana penanggulangan kemiskinan dengan saling bekerja sama dalam melakukan sosialisasi melalui jumpa warga, sosialisasi seperti ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kepada penerima manfaat program dan pemahaman ini juga merupakan pondasi tercapainya tujuan dari implementasi program P2KP.

Pada aspek disposisi implementor, persepsi pemerintah daerah dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat mengenai adanya program penanggulangan kemiskinan di perkotaan sangat baik dan sangat mendukung karena dengan adanya program ini masyarakat lebih memiliki keterampilan, kemampuan dalam bekerja sehingga angka kemiskinan yang ada di desa ini juga berkurang dan pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan yang yang diharapkan dapat tercapai .

Pada aspek kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan, penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada konsep tridaya yang terdiri dari komponen sosial, ekonomi dan lingkungan. Terdapat permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan pada Desa Dagang Kelambir yang masih sangat memprihatinkan karena tidak adanya tempat penampungan untuk orangtua jompo/lansia, warga miskin tidak punya modal usaha dan kondisi lingkungan yang masih harus dibenahi.

masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan suatu program. Khususnya sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya keuangan. Sumber daya manusia dan sumber daya keuangan dalam pelaksanaan program P2KP ini masih belum memadai.

Hal ini disebabkan kurangnya koordinasi atau komunikasi kepada para pelaksana dan kurangnya dana dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan sehingga masyarakat yang seharusnya mendapat bantuan tidak terdata dengan baik dan anggaran dana yang disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan karena masih banyak kegiatan dan perbaikan-perbaikan pembangunan yang perlu dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan tersebut.

VI.2 Saran

Adapun saran dari peneliti tentang proses Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) studi pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa adalah sebagai berikut :

1. Dalam implementasi penanggulangan kemiskinan di perkotaan di Desa Dagang Kelambir, perlu dilakukan peningkatan kinerja untuk melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya masing-masing agar proses penanggulangan kemiskinan pada desa ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dengan mendata semua masyarakat miskin yang ada di desa.

2. Menambahkan kegiatan atau pelatihan-pelatihan guna menggali potensi dan mengoptimalkan potensi dengan mengurangi ketergantungan bantuan dana

dari pemerintah agar mereka memiliki bekal keterampilan dalam mengelola P2KP dengan baik. Dilakukan pengawasan dalam pelaksanaan P2KP untuk memastikan bahwa dana yang disediakan telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku, bantuan dana tersebut juga telah dimanfaatkan dengan sebagaimana mestinya dan tepat pada sasaran. Adanya sosialisasi rutin oleh pihak BKM maupun KSM kepada masyarakat agar masyarakat bisa memberikan masukan-masukan terhadap rencana pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sehingga para pelaksana dapat menggambarkan permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan. Kurangnya alokasi dana yang dikeluarkan karena dalam implementasi penanggulangan kemiskinan masih kurang sehingga masih banyak kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan dan perlu meningkatkan intensitas, waktu dan materi dalam melaksanakan kegiatan pelatihan baik secara teknis maupun administrasi bagi kelompok masyarakat penerima manfaat P2KP agar pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dapat berjalan maksimal.

BAB II