• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan Dalam Hal Pengelolaan Retribusi Angkutan umum

KOTA PADANGSIDMPUAN

C. Kendala Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan Dalam Hal Pengelolaan Retribusi Angkutan umum

Dalam wawancara dengan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Padangsidimpuan pada tanggal 14 Maret 2014 memaparkan beberapa hal yang merupakan kendala – kendala dalam proses pemungutan retribusi angkutan umum di terminal Kota Padangsidimpuan antara lain:

a. Kurangnya sosialiasi tentang peraturan tentang perpajakan dan retribusi kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak mengerti tentang peraturan perpajakn dan perretribusi

b. Kesadaran warga masyarakat dalam membayar retribusi masih rendah, sedangkan retribusi adalah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan menunjang pelaksanaan pembangunan sehingga masih banyak Masyarakat yang membayar Retribusi tidak sesuai dengan tarif yang di tentukan

c. Prasarana penunjang operasional para petugas di lapangan kurang memadai d. Adanya petugas yang tidak bertanggung jawab dalam menyerahkan hasil

retribusi dan menyetor tidak sesuai dengan yang di dapatkan.

e. Kurangnya jumlah petugas dan ketersedian tenaga-tenaga profesional yang mampu menangani perkara retribusi masih minim

f. Tidak adanya ketegasan atau sanksi hukum yang tepat bagi masyarakat yang tidak membayar retribusi terminal sebagai kewajibannya sebagai pengguna sarana dan prasarana yang telah ada

g. Belum adanya pemahaman dari semua unit kerja terkait dengan tugas pokok, fungsi serta kewenangan satuan kerja yang menangani retribusi terminal.

h. Adanya oknum operator dari masing-masing bagian yang belum

mempunyai sikap mental jujur serta penuh tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan retribusi terminal dan kurangnya pengawasan dilapangan baik terhadap wajib retribusi maupun terhadap petugas pemungut / pengelola 81

Permasalahan tersebut hampir ada disetiap tahun ditemui, baik dalam operasional dikantor maupun pelaksanaan di lapangan serta dalam pembuatan keputusan, hal ini juga bisa berkaitan dengan pengambilan kebijakan dalam perencanaan anggaran supaya ke depan dapat diperbaiki dan dapat dioptimalkan.

Adapun upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulangan kendala – kendala yang dihadapi dalam pemungutan retribusi antara lain sebagai berikut :

a. Usaha Pokok

Yang dimaksud dengan usaha pokok adalah usaha yang harus dilakukan dalam rangka pemungutan dan peningkatan Retribusi terminal yang antara lain adalah : 1) Adanya dasar hukum yang jelas dan tegas

Untuk dapat berjalannya suatu pungutan, hendaklah didukung oleh peraturan yang memuat secara tegas dan rinci tentang objek pemungutan, subjek pungutan, tata cara pelaksanaan, tarif dan sanksinya agar dalam pelaksanaannya tidak mengalami hambatan. Jika dalam peraturan yang belum diatur secara tegas dan rinci hal tersebut diatas dapat disempurnakan dengan melahirkan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) atau Petunjuk Teknis (Juknis) untuk pelaksanaan peraturan tersebut.

2) Mendata Objek dan subjek dengan baik

Sebelum dilakukan pemungutan terhadap Retribusi terminal hendaknya potensi objek retribusi telah terdata dengan baik. Hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur apakah objek dan subjek retribusi tersebut sudah memenuhi aspek ekonomis dan aspek teknis.

3) Meningkatkan keterampilannya, profesionalisme dedikasi dan tanggung jawab Petugas di lapangan

Dalam hal ini ketegasan dan perbinaan dari atasan terhadap bawahan sebagai petugas pemungut sangat diperlukan, agar bawahan tidak merasa terbebani melainkan merasa diberi kepercayaan untuk menjalankan tugasnya, sehingga akan menimbulkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan dalam melaksanakan tugasnya serta mengajarkan kepada petugas untuk tegas terhadap subjek retribusi yang melanggar. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat pelatihan

– pelatihan terhadap petugas dalam proses dan tata cara pemungutan retribusi. 4) Pengawasan dan Kontrol yang Continious dari pejabat yang berwenang

Walaupun tugas sudah dibagikan kepada para bawahan, bukan berarti tanggung jawab telah berpindah kepada bawahan. Oleh sebab itu untuk mengetahui apakah suatu tugas sudah berjalan sebagaimana mestinya, diperlukan kontrol yang kuntinue dari pejabat yang berwenang. Disamping itu bawahan yang diberi tugas akan merasakan bahwa tugas yang dilakukannya diperlukan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas organisasi hal ini dapat berupa pengawasan langsung ke lapangan dan terus melakukan evaluasi - evaluasi.

5) Meningkatkan Manajamen yang baik terhadap pemungutan retribusi

Memperbaiki manajemen ini sangat penting untuk mengurangi penyimpangan – penyimpangan yang dilakukan oleh petugas baik dari segi administrasi atau pembukuan retribusi, planing, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

6) Adanya peningkatan koordinasi

Dalam rangka meningkatkan penerimaan Retribusi terminal, kordinasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan, Mendorong lebih aktif peranan instansi penunjang dan instansi pendukung untuk secara bersama-sama ikut memikirkan dan secara terkoordinasi mengupayakan peningkatan pendapatan daerah sehingga diharapkan semua pihak dapat mendukung kebijaksanaan tentang upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Dalam hal ini misalnya dengan instansi terkait dan aparat yang mungkin dapat mendukung pelaksanaan tugas yang dilaksanakan.

7) Menertibkan Terminal Liar

Tempat – tempat yang di anggap telah menjadi terminal liar untuk ditertibkan dan dilarang berhenti dan di beri sanksi yang tegas kepada para supir angkutan umum yang melanggar agar para penumpang menaik pada tempatnya dan tentu penumpang akan ramai dan berkumpul di dalam terminal

b. Usaha Pendukung

Untuk kelancaran pemasukan pendapatan daerah diperlukan usaha pendukung yang antara lain sebagai berikut :

1) Menambah kemampuan komunikasi petugas terhadap subjek retribusi

Dalam pelaksanaan pemungutan Retribusi terminal terlebih dahulu harus diketahui subjek atau orang yang akan membayar pungutan/ tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan orang mau membayar kewajibannya, diantaranya dikarenakan oleh rasa takut, rasa segan atau malu terkena sanksi ataupun hal-hal yang akan merusak citranya sendiri. Sebagai petugas pemungut

harus jeli mengkategorikan hal-hal yang akan menyebabkan orang akan membayar kewajibannya tersebut.

2) Mencari dan menggali potensi – potensi lain yang belum digunakan

Dalam mencari potensi – potensi lain juga sangat penting untuk dapat menaikkan pendapatan retribusi terminal yang selama ini belum pernah digali untuk meningkatkan pendapatan dari retribusi terminal hal ini diperoleh dengan hasil – hasil evaluasi yang telah dilakukan secara terus menerus Sosialisasi atau memasyarakatkan peraturan

Upaya pendukung lainnya yaitu dengan cara memasyarakatkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku yang mengatur tentang Retribusi terminal, guna meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk membayar kewajibannya

3) Meningkatkan sarana dan prasarana kerja

Peningkatan sarana dan Prasarana ini berfungi agar petugas lebih nyaman dan lebih bertanggungjawab terhadap tugasnya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN