• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terima kasih Bapak Pak Ace.

Wakil Ketua, Pimpinan Rapat.

Yang pertama kami tentunya harus memberikan apresiasi begitu besarnya perhatian dari seluruh anggota Komisi VIII DPR RI kepada BNPB.

- 41 -

Dengan segala keterbatasan jumlah tenaga yang ada tentu kami harus berusaha semaksimal mungkin Pak. Memang ada beberapa keluhan terutama sejak awal tahun ini Pak dari apa namanya staf. Jumlah staf yang terbatas pertanggungjawaban keuangan yang harus dikerjakan dan sebagian dari mereka itu nyaris kerja apa namanya 24 jam bahkan tidak pulang Pak.

Walaupun mereka tidak tergabung dalam tugas Covid. Jadi Pak Sestama sebagai koordinator untuk staf semua harus kewalahan untuk melakukan perombakan personil sehingga orang yang tepat berada pada jabatan yang tepat Pak.

Kemudian yang kedua adalah saran dari Pak Ace tadi terkait dengan masalah DSP ini saya harapkan nanti saya harapkan Pak Sestama selaku kuasa penggunan anggaran untuk memberikan informasi bahkan mungkin juga bisa diundang Pak untuk meminta penjelasan terkait dengan masalah rencana DSP sehingga semua anggaran yang nantinya akan dikeluarkan dari Kementerian Keuangan paling tidak Komisi VIII sudah mengetahui lebih awal gitu Pak.

Kemudian yang ketiga di sini memang kalau terlihat belum lengkap ini Pak. Jadi seperti yang tadi sampai oleh pak Iskan dana sebesar 975 Miliar untuk Pulau Sebaru dan baik pelayanan kesehatan untuk estimasi nanti mungkin ini secara khusus saya minta nanti Pak Sestama untuk membuat data yang lebih detail jadi 975 miliar itu digunakan untuk apa saja. Bukan hanya untuk Sebaru Pak tetapi secara total kita ini menerima kepulangan 144.000 WNI yang di PHK di banyak negara Pak. 144.000. Yang baru kita kembalikan itu 103.000 dan tiap hari selalu masuk Pak tiap hari Pak. Mungkin tadi pagi saja sudah tersiar berita salah satu kapal pesiar yang di mana terdapat WNI kita bekerja itu dikembalikan. Untuk belum lagi yang bekerja di perusahaan besar Pak yang sebagian besar di-PHK dan ini juga PR buat kita karena 144.000 orang ini pak ini semuanya adalah orang-orang yang punya kemampuan, punya keahlian kembali ke tanah air tidak tersedia lapangan kerja.

Kemudian juga rumah sakit darurat yang dibuat itu cukup banyak Pak.

Jadi mulai Lamongan, kemudian Wisma Atlet begitu ya dari awal dan ini akan akan sedikit bertambah Pak ya. Tapi kelihatannya setelah Jakarta tidak mengalami peningkatan dan jumlah WNI kita yang kembali dari luar negeri sudah semakin berkurang tinggal sekitar 40.000 saja mungkin jumlah yang akan dibangun nanti tidak banyak.

Kemudian Pulau Galang yang menampung juga WNI kita dari Malaysia Pak. Kemudian juga di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat yang harus melayani ribuan orang WNI kita yang kembali dari Malaysia. Belum lagi Bali Pak yang harus menerima apa namanya ABK dari kapal-kapal pesiar yang mewah Pak. Ini semuanya mengajukannya ke Gugus Tugas Pak. Dan kita sendiri kan tidak pernah tahu Pak kira-kira berapa anggaran yang disiapkan baru nanti klaim. Nah ketika klaim ini pun Pak tidak serta merta dibayarkan oleh Pak Sestama. Jadi walaupun klaimnya sekian itu hanya dibayarkan sekian persen dulu ya nanti bisa operasional.

Kemudian Irtama pasti akan memanggil akan mengundang BPKP dan LKPP Pak. Jadi yang tadi bapak lihat baru 3,9% yang cair itu sebenarnya

- 42 -

program sudah jalan sudah. Program sudah jalan, barang sudah disalurkan hanya belum dibayarkan 100% Pak. Ya jadi baru dibayarkan sifatnya DP Pak makanya penyerapan anggarannya kelihatannya masih kecil tetapi sebenarnya sudah berlangsung Pak. Dan ini semata-mata untuk mengurangi terjadinya kerugian negara Pak. Ya kami tentunya dalam kondisi darurat butuh kecepatan Pak.

Contoh kita beli reagan dari Korea Selatan. Yang seharusnya reagen itu untuk salah satu negara di Eropa Pak hanya karena pertemanan baiklah akhirnya mereka meminta pabrik yang memproduksi reagen itu untuk mengalihkan dari satu negara Eropa ke Indonesia. Dan itu hanya berlangsung hitungannya jam Pak pada hari libur dan kalau tidak ada kerja sama yang baik tidak mungkin terlaksana tidak mungkin kita dapat Pak. Itu pada pertengahan bulan April di mana stok reagen kita nyaris nol nyaris kosong. Kemudian dalam waktu yang tidak lama lagi kita pun harus mendatangkan ratusan ribu reagen setelah mesin PCR tergelar di beberapa provinsi reagen enggak ada Pak dan itu pun tanpa kerja sama dengan kedutaan kita dibantu Kementerian Luar Negeri mungkin akan sulit kita mendapatkan reagen Pak dimana pada bulan April itu terjadi apa namanya pembelian yang cukup besar dari banyak negara dari Amerika, Eropa. Semua ini Pak belum dibayarkan seratus persen.

Jadi menunggu hasil keputusan dari BPKP berapa harga yang pantas sehingga jangan sampai di kemudian hari nanti terjadi masalah. Dan kami pak dari awal sudah mengundang KPK Pak untuk menghindari terjadinya penyimpangan. Kehadiran KPK di sini diharapkan bisa membantu untuk pencegahan Pak. Ya jadi juga termasuk juga kejaksaan termasuk juga Bareskrim jadi kita undang semua pak.

Artinya gugus tugas dan BNPB selaku sestama selaku penguasa kuasa pengguna anggaran harus hati-hati betul Pak dalam setiap apa namanya penyaluran anggaran. Tapi yang penting tadi saran dari Pak Ace akan kita tindak lanjuti sehingga apa namanya dana siap pakai yang di nanti dikelola oleh BNPB itu bisa diketahui oleh Komisi VIII Pak.

Kemudian daerah-daerah lain yang memang sebenarnya gini Pak daerah itu kan sudah di tugasnya presiden untuk melakukan refocusing dan realokasi dana termasuk juga harusnya seperti Sekolah Dasar, sekolah menengah pertama itu kan menjadi kewenangan kota dan kabupaten dan tingkat provinsi itu kan adalah kewajiban dari untuk Sekolah Menengah Atas.

Memang ya seyogyanya seperti pengadaan alat kesehatan hand sanitizer, mungkin masker secara terbatas dengan adanya realokasi dan refocusing di tiap kabupaten kota harusnya sekolah-sekolah itu tidak perlu harus mengajukan kepada pemerintah pusat Pak. Tetapi Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat vicon dengan Komisi X yang lalu itu sudah memberikan arahan akan ada bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetapi mungkin jumlahnya tidak terlalu besar Pak sifatnya hanya perbantuan. Kemudian juga Kementerian Agama yang mungkin nanti akan bisa memberikan perhatian kepada pesantren, madrasah dan jumlah pesantren dan madrasah ini juga cukup banyak sekali Pak. Sehingga kalau semuanya harus dibebankan atau dia apa diarahkan kepada gugus tugas mungkin juga akan kesulitan Pak. Karena kewenangan itu kan tidak mungkin semuanya harus dikerjakan oleh gugus tugas gitu Pak. Jadi mohon juga

- 43 -

dimaklumi ada batas-batasan ya memang bisa dilakukan gugus tugas. Tetapi ada juga menjadi kewajiban dari kementerian lembaga terkait. Kalau kementerian semuanya dari gugus tugas demikian.

Kemudian kepada beberapa provinsi yang mengalami peningkatan yang luar biasa Pak seperti Jawa Timur ini tidak mungkin tidak kita bantu Pak.

Jadi kalau sudah resmi pemerintah daerah mengajukan usulan dan kita tidak bisa memberikan bantuan ini pasti akan kewalahan. Ini contoh kasus Pak Gubernur Jawa Timur itu menghubungi saya itu pada tanggal bertepatan dengan malam takbiran Pak jam 23:30 Ibu Khofifah yang mengatakan anggaran pemerintah provinsi untuk operasional rumah sakit darurat sudah tidak ada lagi. Nah bagaimana kita tidak mendukung Pak, pada malam itu juga saya langsung minta bantuan kepada Sestama dan tanggap darurat dan segera hubungi kepala BPBD Provinsi Jawa Timur segera dukung jangan sampai mereka tidak punya dukungan dana lantas ada terjadi apa-apa kita juga pemerintah pusat akan disalahkan.

Lebaran pertama Pak 10 M cair Pak rasanya akan sulit orang di percakapan dipercayai ketika Bank bisa mentransfer dana 10 M pada hari lebaran hari pertama Pak. Nah disinilah bagaimana BNPB bisa bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan daerah Pak. Mana Pak Dodi ya? Betul Pak ya? Pas lebaran. Jadi pas lebaran itu beliau lapor sama saya sore dana sudah ditransfer ke rekeningnya provinsi. Jadi kita tidak menginginkan ada kesulitan daerah lantas kita masih mengatakan oh ini bukan, ini kan harusnya bisa dipenuhi daerah. Kami tahu persis bagaimana kondisi daerah-daerah tertentu yang memang kewalahan menghadapi kasus yang mengalami peningkatan.

Kemudian menyangkut masalah BPBD di satu sisi kita memang berharap BPBD ini memiliki kemampuan yang lebih baik. Tapi mungkin ada bagusnya Pak dalam revisi undang-undang itu ditegaskan tentang jabatan struktural untuk pejabat BPBD Pak. Karena selama ini kan Kalaksa kepala pelaksana harian untuk BPBD. Seharusnya, dijabat oleh sekda tetapi saya sendiri tentu juga akan kesulitan ketika dalam kondisi darurat harus menangani hal ini. Jadi mungkin kalau boleh nanti dalam revisi pun itu menjadi salah satu pasal yang mewajibkan. Bahkan beberapa provinsi, maaf bukan provinsi kabupaten Pak. Kabupaten/kota itu enggak ada BPBD-nya Pak. Jadi ketika dalam bencana begini pasti akan ada hal yang sulit dilakukan untuk koordinasi Pak. Nah mudah-mudahan dengan divisi yang sudah diinisiasi oleh Komisi VIII ini bisa menjadi jalan keluar terbaik bagaimana seluruh kabupaten, kota dan provinsi menyiapkan untuk pejabat BPBD ini adalah orang-orang yang kompeten Pak.

Saya sudah pernah juga melaporkan kepada beberapa menteri dan juga di hadapan presiden bahwa menunjuk seorang kepala BPBD ini tidak bisa hanya sekedar yang tadi disampaikan Bu Selly juga mungkin orang yang mungkin apa namanya, ya mohon maaf. Jadi bukan orang yang memang kompeten dalam bidangnya Pak. Sehingga ketika terjadi Pak enggak bisa apa-apa ya, maaf. Pada tanggal 1 Januari Pak 1 Januari 2020 ini Pak tanggal 31 malam mulai hujan tanggal 1 Januari terjadi banjir di Jakarta, di Bogor, di Banten. Satu-satunya organisasi yang sangat siap menghadapi semuanya

- 44 -

BNPB Pak. Siang itu karena setiap dan helikopter dan langsung bersama dengan Menteri PUPR dan gubernur untuk melakukan peninjauan Pak. Dan itu pun kita lihat di lapangan banyak daerah yang sama sekali tidak siap apalagi sebagian dari pejabatnya tidak di tempat. Hari libur Pak tanggal 1 Januari.

Libur. Kalau kami di BNPB sudah biasa Pak. Setiap hari libur Sestama, Deputi Tanggap Darurat sudah mengatur piket Pak karena mereka di sini udah terbiasa. Biasanya mereka bilang kalau hari libur itu sering terjadi bencan. Jadi selalu siap. Ya menjelang tahun baru, menjelang Natal, menjelang. Tahun lalu Pak 2019 menjelang Hari Raya Idul Fitri terjadi banjir, banjir bandang di daerah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah dan ribuan orang harus diungsikan. Kalau waktu itu BNPB tidak punya sistem yang baik Pak mungkin pasti akan kewalahan.

Nah hari ini pun Pak kalau dikatakan BNPB tugas pokoknya yang hanya mengurusi Covid sekarang juga tidak kami mengirimkan tim kemarin gempa di Morotai, tim dari BNPB tiba. Kemudian juga beberapa daerah mengalami banjir, tanah longsor, BNPB pasti hadir Pak. Karena yang sudah tergabung Covid itu sudah tersusun organisasinya kemudian sudah ada tim reaksi cepat yang setiap saat akan bisa bergerak ke berbagai daerah untuk memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang mengalami musibah.

Kemudian hal lain Pak Pimpinan, sekali lagi terima kasih banyak atas seluruh dukungan yang telah diberikan pada BNPB dan hari ini mendapat tugas sebagai gugus tugas memang tantangan yang sangat berat. Tetapi karena mendapat begitu banyak dukungan dari berbagai pihak sehingga beban yang berat ini terasa tidak terlalu Pak. Apalagi kalau kami lihat, kami rasakan hampir setiap hari ada saja Pihak yang memberikan bantuan datang Pak. Jadi bantuan yang diterima oleh gugus tugas ini bukan hanya dana dari pemerintah tetapi dari swasta pun juga luar biasa Pak bahkan Tik Tok itu mengalokasikan dana 100 miliar Pak untuk kepentingan kegiatan penanganan Covid ini Pak dan kami alokasikan kepada para dokter dan perawat yang gugur Pak, yang wafat Pak. Setiap dokter yang wafat itu baik karena langsung akibat penanganan Covid maupun yang secara tidak langsung menangani pasien itu sebesar 250 juta rupiah. Kemudian untuk tenaga perawat sejumlah Rp.150.000.000 rupiah dan untuk tenaga lainnya seperti pengemudi ambulance, kemudian pekerjaan rumah sakit lainnya sebesar Rp.100.000.000 Pak.

Belum lagi bantuan-bantuan yang langsung disalurkan kepada relawan melalui Gugus Tugas untuk memberikan perhatian kepada daerah-daerah atau masyarakat kita di sekitar Pulau Jawa ini Pak yang mereka rata-rata adalah pendatang. Sebagian besar telah datang dari Indonesia bagian timur dan mereka tidak punya KTP daerah Pak. tidak punya KTP DKI, tidak punya KTP Jawa Tengah, tidak punya KTP Jawa Timur, dan ketika mereka tidak punya KTP mereka tidak berhak untuk mendapatkan bantuan Pak. Dan ini tidak luput dari perhatian kami Pak karena kalau ini kami biarkan sementara warga negara yang lain mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah lewat bantuan sosial dan sebagainya sementara mereka juga mengalami kesulitan tidak ada memikirkan tentu pasti akan timbul masalah Pak. Nah inilah

- 45 -

fungsinya relawan Pak ada sekitar 33.000 relawan yang sekarang berada di bawah koordinasi Gugus Tugas. Termasuk juga relawan medis dokter, perawat, tenaga laboratorium. Yang semula kita kewalahan untuk mendapatkan tenaga laboratorium tetapi lewat jaringan relawan ini akhirnya bisa terbentuk Pak.

Untuk usulan tadi Pak menyangkut anggaran yang mungkin memang tidak cukup. Kalau seandainya nanti disetujui penambahan organisasi BNPB Pak untuk di beberapa daerah pusat operasi/pusat krisis mungkin nanti akan kami segera sempurnakan hasilnya nanti akan kami laporkan lebih lanjut.

Apalagi nanti kalau sudah ada apa namanya undang-undang ini disahkan berarti pasti akan ada tambahan personil baik dari unsur TNI/Polri maupun juga unsur-unsur lainnya Pak. Saya rasa demikian sekali lagi Pak Ace terima kasih atas dukungannya pada kami semua sebelum kami tutup mungkin ada yang disampaikan Pak? Ada tambahan Pak yang mengatur anggaran Pak.

Silakan Pak.

Dokumen terkait