• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Jenis Pelabuhan

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 26 Tahun 1998 tentang Penyelengaraan Laut, maka yang dimaksud dengan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang

47

dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi.

Pelabuhan menjadi tempat dimana kapal laut berlabuh, tempat menaikkan/ menurunkan penumpang serta memuat/membongkar barang, baik yang akan berangkat/dikirim secara antar pulau atau ke luar negeri ataupun baru tiba/diterima secara antar pulau atau dari luar negeri. Pelabuhan juga merupakan tempat asal/tujuan barang dimana perdagangan dari/ke suatu tempat didalam suatu negara atau dari/ke suatu tempat antar negara yang telah melakukan transaksi perdagangan secara Internasional.

Bila dilihat dari jenisnya, maka jenis pelabuhan sangat beragam, tergantung dari mana kita memandangnya. Bila dilihat dari sudut jenis moda transportasi utama yang dilayaninya, maka pelabuhan tersebut terdiri atas :

1) Pelabuhan Laut (Sea Port)

adalah pelabuhan umum yang melayani kegiatan angkutan laut di dalam perairan pelabuhan, berupa kapal laut maupun kapal layar (baik milik Pemerintah maupun Swasta)

Pelabuhan bila dilihat dari jenisnya terdiri dari : a) Pelabuhan Umum,

yaitu pelabuhan yang digunakan untuk melayani kepentingan umum (misalnya Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta).

b) Pelabuhan Khusus,

yaitu pelabuhan yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu (misalnya pelabuhan khusus Caltex di Dumai/pelabuhan minyak).

Jenis Pelabuhan berdasarkan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri dibedakan menjadi :

a) Pelabuhan Impor,

yaitu pelabuhan yang khusus untuk melayani pembongkaran barang- barang yang berasal dari luar negeri/impor.

48

yaitu pelabuhan yang khusus untuk melayani pemuatan barang-barang yang akan dikirim ke luar negeri/ekspor.

Berkaitan dengan kewenangan Bea dan Cukai di Pelabuhan, maka pelabuhan laut terdiri dari :

a) Customs Port

yaitu pelabuhan yang berada dibawah pengawasan Bea dan Cukai atau bila dilihat dari sudut Kepabeanan dikenal sebagai Kawasan Pabean.

b) Free Port

yaitu pelabuhan yang berada dibawah pengawasan Bea dan Cukai, namun Bea dan Cukai tidak melakukan pemungutan Bea Masuk dan Pungutan Negara lainnya.

Fungsi Pelabuhan adalah sebagai :

a) Tempat Pertemuan

Pelabuhan merupakan tempat pertemuan dari dua moda transportasi utama, yaitu : angkutan darat (kereta api/truk) dan angkutan laut (kapal laut/kapal layar), dengan tujuan untuk mengangkut orang ataupun barang yang dimuat diatas alat pengangkut yang bersangkutan untuk kemudian dimuat atau dibongkar ke alat angkutan laut lainnya atau sebaliknya. b) Gapura atau pintu gerbang

Disamping sebagai tempat pertemuan, bila dilihat dari sudut pelayaran internasioanl dan perdagangan internasional, maka pelabuhan juga merupakan gapura/pintu gerbang suatu negara, karena orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau barang yang diperdagangkan secara internasional akan melalui pelabuhan laut tersebut.

Setelah anda belajar jenis-jenis pelabuhan, penting juga diketahui beberapa Instansi Pemerintah yang terkait dengan kegiatan di pelabuhan laut. Instansi- instansi dimaksud adalah sebagai berikut :

a) Administrator Pelabuhan (Adpel), merupakan instansi yang

menyelenggarakan fasilitas pelayanan keselamatan pelayaran di dalam daerah pelabuhan dengan tujuan untuk memperlancar lalu lintas angkutan laut dan bongkar/muat orang, barang maupun hewan di dalam wilayah kepelabuhanan, serta mengkoordinir kegiatan Instansi terkait yang ada di wilayah pelabuhan.

49

b) Syahbandar, adalah instansi penegak hukum yang melaksanakan port

clearance (pemeriksaan surat-surat kapal/surat layak laut dan memberikan panduan keluar masuk pelabuhan), agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan secara tertib dan terawasi, sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin.

c) Bea dan Cukai, merupakan instansi penegak hukum dibidang

Kepabeanan dan Cukai, dengan jalan melaksanakan pengawasan dan pemungutan bea masuk dan pungutan negara lainnya serta memberikan pelayanan terhadap kegiatan impor dan ekspor dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

d) Imigrasi, adalah instansi penegak hukum ke-Imigrasi-an terutama yang

berkaitan dengan keluar masuknya orang (termasuk ABK) dari dan ke luar negeri (pribumi/asing) melalui wilayah pelabuhan bersangkutan.

e) Dinas Karantina, adalah instansi penegak hukum dibidang Kesehatan

(baik manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan) yang masuk dan keluar Indonesia melalui wilayah pelabuhan bersangkutan dan hasil pemeriksaan yang dilakukannya, diterbitkan Health Certificate dan

Health Clearance.

f) Keamanan dan Ketertiban (KP3/KPLP), merupakan instansi penegak

hukum yang berada dibawah naungan Kepolisian (KP3) dan Departemen Perhubungan (KPLP) yang tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di dalam wilayah pelabuhan tersebut.

g) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), adalah badan usaha milik negara

yang memiliki hak kepemilikan dan penguasaan lahan di pelabuhan.

Secara internasional instansi-instansi pemerintah tersebut diatas yang dikenal memiliki kewenangan khusus dalam pengawasan dan pelayanan terhadap keluar masuknya orang dan barang dari dan keluar negeri, dikenal sebagai CIQ, yaitu Customs (Bea dan Cukai), Immigration (Imigrasi) dan

Quarantine (Karantina), dimana sesuai dengan kewenangannya masing-

masing dapat memberikan clearance atau tidak terhadap lalu lintas orang dan barang sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan kegiatan Kepelabuhanan meliputi :

50

a) Perusahaan Pelayaran yaitu usaha pelayaran berupa penyelenggaraan angkutan orang dan barang dengan mempergunakan kapal, usaha keagenan kapal dan usaha penunjang kegiatan pelayaran lainnya.

b) Perusahaan Bongkar Muat (PBM) yaitu Perusahaan yang beroperasi di pelabuhan di Indonesia sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 88/AL 305/Phb-85 dan KM 13 tahun 1989. Kegiatan Perusahaan Bongkar muat meliputi membongkar dan memuat barang dari kapal, pergudangan, dan penumpukan. Selain itu perusahaan Bongkar Muat juga mengadakan peralatan-peralatan dan pengangkutan barang dan serta gudang.

c) Freight Forwarder yaitu Perusahaan Jasa Pengurusan muatan dan umumnya dilakukan dari pintu ke pintu, termasuk semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan udara.

d) EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) yaitu Perusahaan Jasa untuk pengurusan dokumen dan muatan yang akan diangkut/atau diterima oleh pengirim/penerima barang dari pelanggannya (ruang lingkup kegiatannya hanya di dalam negeri saja).

e) PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) yaitu Perusahaan Jasa untuk pengurusan dokumen (Kepabeanan) dan muatan (Agen Pelayaran/Pergudangan) yang akan dimuat atau diterima oleh pengirim/penerima barang dari pelanggannya,

f) Perusahaan Surveyor yaitu perusahaan yang bertugas memeriksa kapal atau muatannya untuk kemudian menyatakan pendapatnya dari hasil yang diperiksanya,

2) Pelabuhan Udara (Air Port)

Pelabuhan udara adalah pelabuhan umum yang melayani kegiatan angkutan udara di wilayah bandar udara (baik milik Pemerintah maupun Swasta). Pada umumnya suatu pelabuhan udara atau umumnya disebut sebagai Bandar Udara/Bandara, dibagi atas dua area yaitu : Land Side Area

51

Land Side Area, meliputi : tempat parkir kendaraan umum, area trolley/

porter service, area information desk, ruang khusus VIP dan CIP, telepon umum, per-bankan, per-asuransian, agen pariwisata dan restoran serta tempat beribadat. untuk penumpang transit/transfer disediakan ruang tunggu untuk penerbangan lanjut dan untuk ruang tunggu keberangkatan internasional serta tersedia Toko Bebas Bea (Duty Free Shop).

Air Side Area, meliputi Area pelayanan kesehatan (emergency), Departure

and Arrival waiting room (ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan), Baggage delivery dengan cara ban berjalan (baggage conveyor), Customs Area (pelayanan Bea dan Cukai), Immigration Area (pelayanan ke- imigrasian), Quarantine Area (pelayanan Karantina/KKP).

3) Pelabuhan Darat (Dry Port)

Pelabuhan darat adalah suatu kawasan di daerah pedalaman yang berfungsi sebagai pelabuhan laut yang khusus untuk angkutan dengan menggunakan petikemas. Pelabuhan darat walaupun lokasinya terletak di daerah pedalaman namun statusnya merupakan kepanjangan dari pelabuhan laut, sehingga fungsinya sama dengan pelabuhan laut dimana segala sesuatu yang ada di pelabuhan tersedia pula di pelabuhan darat.

3.2. Latihan 3

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, untuk memperkuat pemahaman Anda kerjakan latihan-latihan berikut :

1. Jelaskan apa yang dengan kontrak pengangkutan !

2. Sebutkan perbedaan shipper dan consignee dalam praktek pelayaran ! 3. Sebutkan fungsi-fungsi Bill of Lading !

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan angkutan multi moda ! 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dry port !

52

3.3. Rangkuman

1. Pengangkutan barang impor/ekspor dari suatu negara ke negara yang lain dapat melalui angkutan laut, angkutan udara, angkutan darat dan angkutan multi moda. Dokumen pengangkutan melalui laut dikenal dengan bill of lading (BL), untuk angkutan udara disebut dengan air way

bill (AWB), untuk angkutan darat dengan media kereta api

menggunakan dokumen consignment note, sedangkan angkutan multi moda menggunakan dokumen pengangkutan multi moda.

2. Pelabuhan berfungsi untuk tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi.

3. Instansi Pemerintah yang ada di pelabuhan adalah Administrator Pelabuhan (Adpel), Syahbandar, Bea dan Cukai, Imigrasi, Dinas Karantina, Keamanan dan Ketertiban (KP3/KPLP), dan Pelindo. Beberapa pelaku usaha di pelabuhan meliputi Perusahaan Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat (PBM), Freight Forwarder, EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan), Perusahaan Surveyor.

3.4. Tes Formatif

1) Pola transportasi dalam jasa angkutan laut dapat meliputi beberapa alternatif sebagai berikut kecuali :

a. Charter b. Tramper c. Liner d. Order

2) Perusahaan Jasa Pengurusan muatan dari pintu ke pintu, termasuk semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut, dan udara disebut : a. Perusahaan Bongkar Muat (PBM)

b. Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) c. Freight Forwarder

53

d. Perusahaan Pelayaran

3) Pelabuhan yang berada dibawah pengawasan Bea dan Cukai, namun tidak dilakukan pemungutan Bea Masuk dan Pungutan Negara lainnya disebut :

a. dry port b. free port c. customs port d. sea port

4. Instansi penegak hukum yang melaksanakan port clearance (pemeriksaan surat-surat kapal/surat layak laut dan memberikan panduan keluar masuk pelabuhan), agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan secara tertib dan terawasi, sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin adalah :

a. Syahbandar

b. Administratur Pelabuhan (Adpel) c. PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) d. KPLP

5. Pelabuhan yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu disebut :

a. Pelabuhan Khusus b. Pelabuhan Umum c. Pelabuhan Laut d. Pelabuhan Darat

6. Consignment note adalah bukti penyerahan barang untuk diangkut

dengan sarana pengangkut berupa : a. Angkutan Darat

b. Kereta Api

c. Sarana Pengangkut Laut d. Sarana Pengangkut Udara

7. Angkutan Multimoda adalah angkutan barang atas dasar satu kontrak pengangkutan dengan menggunakan :

a. satu moda angkutan

b. dua moda angkutan yang berbeda

54

d. tiga moda angkutan yang berbeda

8. Pihak yang mengontrak carrier untuk mengangkut barang dari suatu tempat di negaranya hingga sampai di tempat tujuan disebut :

a. Consignee b. Carrier c. Notify Party d. Shipper

9. Pihak yang ditunjuk oleh pengirim barang untuk menerima barang yang diangkut ke pelabuhan tujuan disebut :

a. Carrier b. Consignor c. Shipper d. Consignee

10. Perusahaan yang bertugas memeriksa kapal atau muatannya untuk kemudian menyatakan pendapatnya dari hasil yang diperiksanya adalah :

a. Pelindo

b. Perusahaan Pelayaran c. Perusahaan Surveyor d. Perusahaan Bongkar Muat

11. Kontrak pengangkutan barang melalui sarana pengangkut udara disebut dengan :

a. angkutan multi moda b. airway bill

c. bill of lading d. consignment note

12. Kontrak pengangkutan barang melalui sarana pengangkut laut disebut dengan :

a. bill of lading b. consignment note c. angkutan multi moda d. airway bill

13. Yang tidak termasuk fungsi Bill of Lading adalah : a. Sebagai bukti kebenaran barang

55

b. Sebagai bukti penerimaan barang

c. Sebagai bukti penyerahan barang d. Sebagai bukti kepemilikan barang

14. Pihak yang ditunjuk shippers dalam B/L sebagai pihak yang harus diberitahukan oleh carrier setelah barang tiba di pelabuhan tujuan namun bukan bertindak sebagai penerima barang disebut :

a. Consignee b. Notify Party c. Carrier e. Shipper

15. Yang tidak termasuk fungsi pelabuhan dalam konteks perdagangan internasional adalah :

a. tempat pertemuan angkutan darat dan laut b. sebagai gapura negara dalam perdagangan c. sebagai tempat berdagang

56

3.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Untuk mengukur pemahaman anda terhadap kegiatan belajar 1, disarankan agar anda mencocokkan jawaban tes formatif yang anda buat dengan kunci jawaban yang kami sediakan. Hitung persentase tingkat pemahaman (TP) anda, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

100%

x

Soal

n

Keseluruha

Jumlah

Benar

Yang

Jawaban

Jumlah

TP

=

Apabila anda hanya dapat menjawab pertanyaan tersebut kurang atau sama dengan 80 %, maka sebaiknya anda mengulang kembali materi kegiatan belajar 1 ini. Selanjutnya, apabila jawaban anda telah memenuhi standar kualifikasi yang diminta (lebih dari 80%) maka anda dapat melanjutkan pada kegiatan belajar 2. Skala pengukuran tingkat pemahaman belajar sesuai dengan tabel berikut :

Tingkat Pemahaman Skala Nilai

90 < TP 100% Amat Baik

80 < TP 90% Baik

70 < TP 80% Cukup

60 TP 70% Kurang

57

PENUTUP

Teknik perdagangan internasional adalah suatu bidang kegiatan yang erat kaitannya dengan tugas-tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Sebagai bagian dari institusi DJBC hendaknya anda memiliki pemahaman yang tepat mengenai konsep teoritik dan mekanisme transaksi perdagangan internasional. Tujuannya adalah agar Anda dapat mengerti dan melakukan tindakan yang tepat dalam setiap pengambilan keputusan. Ingatlah bahwa ruang lingkup tugas kepabeanan pastinya akan selalu bersentuhan dengan dokumen- dokumen perdagangan internasional.

Akhirnya semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi peserta Diklat Teknis Substantif Dasar dan umumnya bagi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mempelajari modul ini. Apabila anda masih membutuhkan penjelasan terhadap materi pelajaran dalam modul ini, silahkan mengkonsultasikannya kepada fasilitator atau Waidyaiswara yang membawakan materi pelajaran transaksi perdagangan internasional ini.

58

TES SUMATIF

Sebagai tolak ukur pemahaman anda terhadap modul ini, silahkan anda kerjakan soal-soal latihan berikut. Tingkat Pemahaman (TP) dapat anda hitung sendiri menggunakan rumus yang telah kami sampaikan pada bagian sebelumnya.

1. Salah satu alasan terjadinya perdagangan internasional adalah : a. keterbatasan sumber daya.

b. adanya tekanan internasional c. mempertahankan eksistensi bangsa d. membangun hubungan internasional 2. Teori Keunggulan Kompetitif adalah :

a. Negara A lebih unggul dari pada negara B dikarenakan negara A mempunyai sumber daya manusia yang handal

b. Negara A lebih unggul daripada negara B dikarenakan lebih kaya dengan pendapatan perkapita lebih tinggi

c. Negara A lebih unggul daripada negara B dikarenakan negara B kalah bersaing di dunia intenasional

d. Negara A tidak lebih baik daripada negara B karena baik sumber daya manusia maupun sumberdaya alamnya tidak mempengaruhi perdagangan internasional

3. Yang tidak termasuk alasan terjadinya perdagangan internasional adalah : a. kemajuan teknologi.

b. keunggulan kompetitif. c. keunggulan komparatif. d. keunggulan budaya.

4. Meskipun ada suatu negara yang memegang keunggulan mutlak dalam produksi dua barang, antar negara masih dapat berdagang melakukan

spesialisasi. Prinsip ini termasuk konsep perdagangan internasional dengan

menggunakan dasar keunggulan : a. absolut

59

c. komparatif

d. kompetitif

5. Perdagangan antar negara terjadi karena negara A mempunyai keunggulan mutlak dibandingkan negara B, teori tersebut dinyatakan oleh:

a. David Ricardo b. Adam Smith c. Michael Porter d. Harry Porter

6. Bilamana Amerika Serikat mengalihkan produksi otomotifnya ke negara yang lain dan berkonsentrasi ke Teknologi Informasi merupakan wujud dari alasan perdagangan internasional berupa :

a. kemajuan teknologi. b. keunggulan kompetitif c. pergeseran selera d. keunggulan komparatif.

7. Manakah pernyataan berikut ini yang tepat untuk teori perdagangan internasional berdasarkan keunggulan kompetitif :

a. sumber keunggulan daya saing terletak pada sumber daya manusia yang menguasai teknologi dibidang rekayasa teknik

b. sumber keunggulan daya saing terletak pada keunggulan di bidang keuangan

c. sumber keunggulan daya saing terletak pada keunggulan di bidang penyediaan bahan baku

d. sumber keunggulan daya saing terletak pada keunggulan di bidang sarana dan prasarana

8. Manakah pernyataan berikut ini yang tepat untuk teori perdagangan internasional berdasarkan keunggulan komparatif :

a. sumber keunggulan daya saing terletak pada keunggulan di bidang keuangan

b. sumber keunggulan daya saing terletak pada keunggulan di bidang penyediaan bahan baku

c. dengan spesialisasi dua negara masih dapat berdagang meskipun ada yang memegang keunggulan absolute dalam produksi dua barang

60

d. sumber keunggulan daya saing terletak pada keunggulan di bidang

sarana dan prasarana

9. Saat penyerahan barang dari eksportir kepada importir sebelum barang dimuat diatas kapal atau ketika masih berada di dermaga pelabuhan adalah :

a. CFR (Cost and Freight)

b. CIF (Cost, Insurance and Freight) c. FOB (Free on Board)

d. FAS (Free Along Side Ship)

10. Kesepakatan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih untuk melakukan transaksi perdagangan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip hukum yang disepakati bersama disebut dengan :

a. sales contract

b. proforma invoice

c. agreement

d. letter of credit

11. Metode pembayaran dimana penjual mengapalkan terlebih dahulu barang yang dipesan oleh pembeli sebelum pembayaran baik sebagian atau keseluruhan diterima oleh penjual disebut dengan :

a. open account b. advance payment c. letter of credit d. collection

12. Bank di negara importir yang menerbitkan L/C atas permohonan applicant

(importir) disebut dengan :

a. Advising bank

b. Confirming bank

c. Issuing bank

d. correspondence bank

13. Bila dalam kesepakatan syarat penyerahan barang dilakukan di showroom

milik pembeli dan segala urusan perpajakan ditanggung eksportir disebut dengan :

a. DES (Delivery ex Ship)

b. DEQ (Delivered ex Quay)

61

d. DDP (Delivery Duty paid DES)

14. Surat keterangan asal dalam rangka memperoleh preferensi atau fasilitas pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk skema tarif ASEAN-China FTA disebut :

a. form A b. form B c. form D d. form E

15. Nota perincian mengenai data-data barang yang ditransaksikan dan juga memuat informasi mengenai harga yang harus dibayar oleh pihak pembeli disebut :

a. Proforma invoice b. Consulair invoice

c. Commercial invoice

d. Packing List

16. Surat keterangan asal dalam untuk produk yang berasal dari negara-negara ASEAN dalam rangka pemberlakuan skema tarif CEPT-AFTA disebut :

a. form A b. form B c. form D d. form E

17. Bukti tertulis atas pembayaran premi untuk menutup pertanggungan resiko terhadap sejumlah barang yang diangkut dengan kapal disebut dengan :

a. polis asuransi b. bill of lading c. sertifikat asuransi d. asuransi

18. Pola transportasi dalam jasa angkutan laut dapat meliputi beberapa alternatif sebagai berikut kecuali :

a. Charter b. Tramper c. Liner d. Order

62

19. Pelabuhan yang berada dibawah pengawasan Bea dan Cukai, namun tidak

dilakukan pemungutan Bea Masuk dan Pungutan Negara lainnya disebut : a. dry port

b. free port c. customs port d. sea port

20. Instansi penegak hukum yang melaksanakan pemeriksaan surat-surat kapal / surat layak laut dan memberikan panduan keluar masuk pelabuhan, sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin adalah :

a. Syahbandar

b. Administratur Pelabuhan (Adpel) c. PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) d. KPLP

21. Consignment note adalah bukti penyerahan barang untuk diangkut dengan

sarana pengangkut berupa : a. Angkutan Darat b. Kereta Api

c. Sarana Pengangkut Laut d. Sarana Pengangkut Udara

22. Angkutan Multimoda adalah angkutan barang atas dasar satu kontrak pengangkutan dengan menggunakan :

a. satu moda angkutan

b. dua moda angkutan yang berbeda

c. paling sedikit dua moda angkutan yang berbeda d. tiga moda angkutan yang berbeda

23. Pihak yang mengontrak carrier untuk mengangkut barang dari suatu tempat di negaranya hingga sampai di tempat tujuan disebut :

a. Consignee b. Carrier c. Notify Party d. Shipper

63

24. Kontrak pengangkutan barang melalui sarana pengangkut laut disebut

dengan :

a. bill of lading b. consignment note c. angkutan multi moda d. airway bill

25. Yang tidak termasuk fungsi Bill of Lading adalah : a. Sebagai bukti kebenaran barang b. Sebagai bukti penerimaan barang c. Sebagai bukti penyerahan barang d. Sebagai bukti kepemilikan barang

64

KUNCI JAWABAN

1. Tes Formatif

Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3

1) b 2) b 3) a 4) a 5) d 6) a 7) c 8) c 9) b 10) d 11) a 12) b 13) a 14) c 15) a 1) d 2) d 3) a 4) b 5) d 6) c 7) b 8) d 9) b 10) a 11) d 12) c 13) c 14) d 15) a 1) d 2) c 3) b 4) a 5) a 6) b 7) c 8) d 9) d 10) c 11) b 12) a 13) a 14) b 15) c 2. Tes Sumatif 1) b 2) a 3) d 4) b 5) b 6) a 7) a 8) c 9) d 10) a 11) b 12) c 13) d 14) d 15) c 16) c 17) a 18) d 19) b 20) a 21) b 22) c 23) d 24) a 25) a

65

DAFTAR ISTILAH

Advising Bank: yaitu bank di negara eksportir yang meneruskan atau

memberitahukan dan juga menegaskan kebenaran pembukaan L/C kepada

beneficiary. Selain proses advisi, bank ini dapat juga bertindak sebagai

paying bank, sepanjang mendapat penunjukan dari issuing bank.

Advance payment: metode pembayaran dimana pembeli terlebih dahulu

melakukan pembayaran baik sebagian atau seluruhnya, sebelum barang yang dipesan dikapalkan oleh penjual.

Applicant, yaitu pihak yang membuka kontrak L/C kepada bank penerbit. Dalam

kontrak perdagangan applicant bertindak sebagai pembeli atau importir.

Beneficiary, yaitu pihak yang akan menerima keuntungan atau pembayaran

atas pembukaan kontrak L/C. Kedudukan beneficiary dalam sales contract

adalah sebagai penjual atau eksportir.

Carrier as ship owner: perusahaan pengangkutan yang mengoperasikan kapal

miliknya sendiri

Carrier as charterer of ship: perusahaan pengangkutan yang menyewa kapal

dan mengoperasikan kapal sewaan

Carriage Paid To (CPT): term penyerahan perdagangan khusus untuk

pengangkutan multimoda. Penjual berkewajiban menanggung seluruh biaya pengangkutan dan menentukan sendiri pengangkut yang akan membawa barang-barang hingga sampai di suatu tempat tujuan di negara importir.

Carriage Insurance Paid To (CIP): Pada terms penyerahan perdagangan ini,

kewajiban penjual pada dasarnya sama dengan terms CPT hanya saja ditambah dengan kewajiban menutup asuransi pengangkutan.

Charter party: perjanjian sewa-menyewa antara pemilik kapal dengan pihak

yang mencarternya

Collection: metode pembayaran dengan cara menitipkan dokumen komersial

(commercial documents) atau dokumen keuangan (financial documents)

kepada pihak bank yang selanjutnya akan melakukan penagihan kepada importir di luar negeri

66

Consignment: metode pembayaran secara konsinyasi

Consignee: pihak yang ditunjuk oleh shipper untuk menerima barang yang

diangkut di pelabuhan tujuan

Cost and Freght (CFR): term penyerahan perdagangan dimana penjual

menyerahkan barang setelah barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, tetapi biaya pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban penjual

Cost insurance and freight (CIF): term penyerahan perdagangan dimana

penjual menyerahkan barang setelah barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, biaya pengangkutan dan asuransi pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban penjual

Demurrage: biaya yang harus ditanggung oleh penyewa kapal/pemilik cargo

yang disebabkan adanya kelebihan waktu yang diperlukan kapal dalam melakukan aktifitas bongkar-muat di pelabuhan, dari waktu yang telah

Dokumen terkait