• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Perusahaan

METODE PENELITIAN

D. Metode Analisis Data

2) Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusi. Kepemilikan institusional yang tinggi dapat menggantikan atau memperkuat fungsi monitoring dan dewan komisaris oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan kepemilikan oleh investor institusional merupakan mekanisme alternatif dalam corporate governance. Investor institusional mencakup bank, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lainnya. Kepemilikan institusional dihitung dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh investor institusional dibagi dengan total jumlah lembar saham yang beredar.

Menurut Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dapat diukur melalui formulasi berikut ini:

Di mana :

Inst Shrs it : Kepemilikan saham oleh perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga lain yang bentuknya seperti perusahaan i pada tahun t. Total Shrs it: Jumlah total dari saham biasa perusahaan i yang

beredar pada tahun t. b. Dividend Payout Ratio

Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali (Hasnawati, 2005).

Dividend payout ratio (DPR) adalah kebijakan dividen yang menyalurkan hak pemegang saham berupa dividen, kebijakan dividen dikonfirmasikan melalui dividend payout ratio. Penggunaan proksi ini untuk menguji kebijakan atau suatu keinginan perusahaan untuk membayarkan dividen (payout) terhadap nilai perusahaan, yang dirumuskan (Ikbal, dkk., 2011) :

Dimana :

DPR : Dividend Payout Ratio DPS : Dividend Per Share EPS : Earning Per Share

c. Cash Holding

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, membayar hutang, membayar deviden dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan. Kas ini merupakan aktiva yang tidak dapat menghasilkan “laba”, dalam arti tidak bisa untuk mendapatkan laba secara langsung dalam operasi perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha pengelolaannya ( manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga pemanfaatan kas tersebut optiomal (Harjito dan Martono, 2005).

Dalam penelitian Isshaq, et. al. (2009) variabel cash holdings dapat diukur dengan log dari saldo kas neraca akhir tahun atau kas setara kas.

d. Kualitas Audit

Untuk mengukur kualitas audit digunakan ukuran kantor akuntan publik (KAP). Salah satu elemen penting dari good corporate governance adalah kualitas laporan keuangan yang baik. Auditor yang dipilih perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, auditor dikelompokkan menjadi dua yaitu auditor big four dan non big four. Jika perusahaan diaudit oleh KAP big four

maka kualitas auditnya tinggi dan jika diaudit oleh KAP non big four maka kualitas auditnya rendah (Herawaty, 2008).

Kategori KAP big four di Indonesia, yaitu:

1) KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan.

2) KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta dan Widjaja.

3) KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja.

4) KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.

Pengukuran kualitas audit menggunakan skala auditor yang dilihat dari ukuran KAP yang terbagi menjadi dua yaitu KAP big four dan KAP non big four yang diukur menggunakan variabel dummy yaitu satu untuk perusahaan yang diaudit KAP big four dan nol untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP non big four.

Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Sumber Dependen (Y) Nilai Perusahaan Diproksikan dengan Tobins Q yaitu perbandingan antara market value of equity ditambah debt dengan book market value ditambah dengan debt

Tobins’Q =

MVE : Market Value Equity (hasil perkalian closing price dengan jumlah saham yang beredar)

BVE : Book Value Equity D : Debt (hutang) Skala Rasio Sri Sofyaningsih dan Pancawati Hardiningsih , (2011) Independen (X1) Kepemilikan Manajerial atau Managerial Ownership Diproksikan dengan Persentase kepemilikan saham oleh direktur dan komisaris Kepemilikan Manajerial = Keterangan: D & C SHRS it: Kepemilikan saham oleh direktur dan komisaris perusahaan i pada tahun t.

TOTSHRS i:Jumlah total dari saham biasa perusahaani yang beredar pada tahun t

Skala Rasio M. Ikbal, dkk., (2011) Independen (X2) Kepemilikan perusahaan mencerminkan hak Skala Rasio Sri Sofyaningsih

Kepemilikan Institusional atau Institutional Ownership kepemilikan institusi pada suatu perusahaan. Pihak institusi ini mencakup perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga lain

dimana: Inst Shrs it: Kepemilikan saham oleh perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga lain Total Shrs it: Jumlah total dari saham biasa perusahaani yang beredar pada tahun t

dan Pancawati Hardiningsih , (2011) Independen (X3) Dividend Payout Ratio Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali. Diproksikan dengan DPR. Rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas

Dimana : DPR : Dividend Payout Ratio DPS : Dividend Per Share

EPS : Earning Per Share

Skala Rasio

M. Ikbal, dkk., (2011)

(X4) Cash Holding

Perusahaan (year end cash

balances)

Rasio Isshaq, et. al., (2009) Independen (X5) Kualitas Audit Diproksikan dengan Mengkualifikasikan KAP atau skala auditor yang digunakan perusahaan yang dilihat melalui ukuran KAP yang terdiri dari dua macam yaitu KAP Big Four dan KAP non Big Four

Menggunakan variabel dummy yaitu satu untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan nol untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP

non Big Four

Skala Nomin al Vinola Herawaty, (2008)

BAB IV

Dokumen terkait