• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan Publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan publik fakultas telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak

IDENTITAS PENGISI BORANG

DEKAN Wadek I Wadek II Wadek

3. Kepemimpinan Publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan publik fakultas telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak

yang menunjang proses pembelajaran yang dapat dilihat dari adanya

Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai instansi, sebagai contoh: kegiatan mahasiswa dalam program kunjungan rumah sakit dan rotasi klinik di berbagai rumah sakit jejaring, rumah sakit afiliasi dan puskesmas. Pimpinan fakultas juga menjabat ketua di Asosiasi Institusi Pendidikan

Kedokteran Indonesia wilayah V, organisasi profesi seperti Persadia dan Perosi. 2.4

Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup

perencanaan, pengorganisasian, penstafan, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran.

Jelaskan sistem pengelolaan Fakultas serta ketersediaan Renstra dan Renop. Pengelolaan organisasi yang baik diperlukan perencanaan. Penyusunan program kerja fakultas disusun berdasarkan sasaran mutu yang dibuat melalui analisis evaluasi diri. Program kerja tersebut merupakan penjabaran dari visi misi

fakultas yang merujuk pada Rencana Strategi Fakultas dan dijabarkan dalam Rencana Operasional Fakultas. Rencana kegiatan tersebut kemudian dibahas bersama antara Pimpinan dengan Ketua Departemen serta unit pendukung dan dituangkan dalam Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT).

Sistem tata kelola tertuang pada Buku Rencana Strategis FK UNAIR dan Rencana Operasional FK UNAIR tahun 2012-2016 serta buku Struktur dan Tugas Pokok dan Fungsi FK UNAIR tahun 2012.

Proses monitoring prodi dilakukan oleh Satuan Penjaminan Mutu melalui kegiatan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) pada tahun 2005 dan selanjutnya melalui Audit Internal dan Eksternal AIMS (Airlangga Integrated Management System) sejak 2011 sampai sekarang.

Perencanaan

Pengelolaan organisasi yang baik diperlukan perencanaan, dalam hal ini fakultas dibawah pimpinan Dekan menyusun rencana kerja fakultas. Rencana tersebut mengacu pada rencana startegi dan rencana operasional universitas, serta menjabarkan visi dan misi yang berfungsi sebagai garis besar pengembangan fakultas selama kurun lima tahun mendatang. Rencana kerja fakultas atau program tersebut kemudian dibahas bersama antara Pimpinan bersama kepala departemen dan unit pendukung. Rencana kerja yang berhubungan dengan kegiatan mahasiswa disusun dengan melibatkan mahasiswa. Rencana kerja tersebut dituangkan dalam bentuk, rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT) yang disusun setiap tahun.

Pengorganisasian

Pimpinan Fakultas membuat aturan tata kelola baik proses dan prosedur yang digunakan dalam kerangka “Plan, Do, Check and Act” untuk mempermudah pengorganisasian dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (continuous improvement) sehingga fakultas dapat memenuhi tugas seperti yang telah dicanangkan. Unsur pelaksana akademik dan unsur pelaksana administrasi saling berkoordinasi dengan mengadakan pertemuan. Untuk memperlancar tugas pokok dan fungsi, maka dibuatlah pedoman pelaksanaan, instruksi kerja dan petunjuk teknis. Rapat koordinasi internal dilaksanakan di antara pengelola fakultas dengan dosen, mahasiswa dan alumni.

Penstafan

Pengaturan tugas dosen dan tenaga kependidikan diatur dalam PP UNAIR-MUN- 02-02 dan buku Struktur dan Tugas Pokok dan Fungsi FK UNAIR tahun 2012. Pengembangan tersebut tertuang pada RKAT fakultas yang disusun setiap tahun. Fakultas memberikan kesempatan kepada dosen untuk mengembangkan

kemampuan bidang akademik melalui kegiatan berupa studi lanjut, seminar baik nasional maupun internasional, baik sebagai narasumber maupun peserta. Kegiatan lain bagi pengembangan dosen adalah pengiriman pelatihan seperti penulisan artikel ilmiah hasil penelitian pada jurnal internasional dan penulisan buku referensi maupun buku ajar. Keikutsertaan dosen pada kegiatan tersebut sebesar 100%, jadi semua dosen berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pengembangan. Fakultas juga memberikan kesempatan bagi dosen untuk melaksanakan penelitian dan mendapatkan dana untuk penelitian seperti Risbin Iptekdok, Penelitian Strategi nasional, dan Penelitian unggulan perguruan tinggi. Keikutsertaan dosen dalam penelitian dan mendapat pendanaan baik secara mandiri, institusi maupun di luar institusi. Kegiatan tridharma perguruan tinggi yang lain adalah pengabdian masyarakat, Fakultas memberi kesempatan bagi dosen untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Hal ini dapat dilihat bahwa semua dosen melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

kemampuannya melalui pendidikan gelar maupun non gelar. Hal ini diatur pada PP UNAIR-MUN-02-03. Pelatihan yang telah dilaksanakan antara lain: pelatihan soft skill, pengelolaan data/arsiparis, pelatihan software dan sistem informasi. Pengawasan

Proses pengawasan diatur pada Buku Pedoman Penjaminan Mutu UNAIR tahun 2012. Berdasarkan kerangka “Plan, Do, Check and Act”, maka pengelola Fakultas juga melakukan pengawasan untuk menjamin keberlangsungan proses

pengelolaan dan proses pembelajaran di fakultas. Pada proses pengelolaan fakultas, pengawasan dilakukan melalui presensi daftar hadir setiap hari dan setiap bulan. Dekanat akan melakukan evaluasi juga di lapangan bagi tenaga kependidikan tentang kinerja yaitu melalui borang indeks prestasi kerja (IPK). Pada proses pembelajaran, setiap proses pembelajaran didokumentasikan pada borang realisasi perkuliahan. Pengawasan proses pembelajaran juga dilakukan melalui borang kartu kendali.

Pengarahan

Pengarahan kepada Dosen dilakukan melalui rapat koordinasi di awal semester dan rapat evaluasi di akhir semester. Pengarahan kepada tenaga kependidikan dilaksanakan melalui rapat koordinasi dan dibuatkan jadwal untuk rincian

kegiatan. Pengarahan kepada mahasiswa dilaksanakan melalui pertemuan antara Dekanat dengan mahasiswa pada awal tahu ajaran baru dan rapat audiensi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Badan Legislatif Mahasiswa. Representasi

Dekan dalam menjalankan program-programnya, mengacu pada visi dan misi, tujuan dan sasaran yang dimiliki oleh FK UNAIR. Pelaksanaan program

berdasarkan pada perencanaan tahunan dan didukung oleh sistem pendanaan yang dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT). Hal-hal yang bersifat kebijakan dibahas pada tingkat Dekanat yaitu Dekan, Wakil Dekan I, II dan III, untuk selanjutnya dibuat aturan tertulis yang akan diimplementasikan dalam kegiatan program. Dalam menjalankan tugasnya Dekanat dibantu oleh Kepala Departemen dan Ketua Unit Pendukung.

Penganggaran

Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan (RKAT) merupakan landasan operasional keuangan setiap tahun secara rutin disusun oleh Fakultas sesuai dengan alokasi kebutuhan program kerjanya. RKAT akan dibahas dalam rapat kerja tahunan yang dipimpin oleh Dekan melalui koordinasi Wakil Dekan II, untuk selanjutnya disahkan ditingkat universitas. Oleh karena itu, pencapaian program yang dilandasai RKAT ini dapat dipakai untuk menilai akuntabilitas pelaksanaan kegiatan seluruh komponen di fakultas.

2.5

Sistem Penjaminan Mutu Fakultas

Jelaskan sistem penjaminan mutu dalam Fakultas. Jelaskan pula standar mutu yang digunakan.

Program penjaminan mutu sangat diperlukan agar pelaksanaan program akademik yang ada di fakultas dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya dan terjadi peningkatan kualitas secara berkesinambungan. Hal ini diperkuat dengan keikutsertaan FK UNAIR sebagai salah satu unit kerja di UNAIR dalam program Airlangga Integrated Management System (AIMS) pada tahun 2011. AIMS merupakan sistem penjaminan mutu yang terintegrasi di tingkat universitas dengan sertifikasi ISO 9001: 2008, IWA2:2007 dan Education Criteria for Performance Excellence based on MBNQA.

Dalam pelaksanaan penjaminan mutu, FK UNAIR berusaha untuk melakukan komitmen, merubah paradigma penjaminan mutu menjadi “ internally driven atau atas inisiatif sendiri “, merubah sikap mental menjadi “rencanakan pekerjaan anda dan kerjakan rencana anda”, dan pengorganisasian yang sesuai dengan

kesepakatan institusi agar sistem penjaminan mutu dapat terlaksana dengan baik. Di tingkat fakultas telah dibentuk Satuan Penjaminan Mutu (SPM). Pada tahun 2006 dibentuk Unit Penjaminan Mutu (UPM) Fakultas Kedokteran, sesuai dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, No. 914/J03.1.17/PP/2006 tanggal 1 September 2006, disusun kembali struktur organisasi Satuan Penjaminan Mutu (SPM). SK tersebut diatas kemudian direvisi lagi sesuai SK Dekan No. 315A/J03.1.17/PP/2007 tanggal 31 Januari 2007 tentang Pembentukan Tim Satuan Jaminan Mutu (SJM) FK UNAIR. Sesuai dengan berubahnya status UNAIR menjadi UNAIR BHMN, terjadi restrukturisasi organisasi di UNAIR, termasuk di FK UNAIR. Berdasarkan SK Dekan FK UNAIR No. 853/JO3.1.17/KP/2008 tertanggal 7 Juli 2008 dibentuk Unit Satuan Penjaminan Mutu (SPM), berdasarkan SK Dekan FK UNAIR No.

853/JO3.1.17/KP/2008 tertanggal 7 Juli 2008 dibentuk SPM. Sejalan dengan pergantian pimpinan universitas dan fakultas, pada tahun 2011 ini juga terjadi pergantian pimpinan unit Satuan Penjaminan Mutu tingkat fakultas periode 2011- 2015 berdasarkan SK Dekan FK UNAIR No. 7/H3.1.1/KD/2011, yaitu :

Ketua : Dr. Kurnia Kusumastuti Koesoemojoeno, dr., Sp.S(K) Sekretaris : Maftuchah Rochmanti, dr., M.Kes

Dibentuk juga Gugus Penjaminan Mutu untuk program studi S1 Pendidikan Dokter FK UNAIR berdaasarkan SK Dekan No. 123/H3.1.1/KD/2011, yaitu : Tri Hartini Yuliawati, dr., M.Ked sebagai Ketua GPM. Pada tahun 2012 elah dibentuk anggota SPM yang juga merangkap menjadi anggota GPM dengan SK Dekan No. 3/H3.1.1/KD/2012.

Tupoksi SPM dalam AIMS : 1.

2. 3. 4. 5.

Bersama pimpinan fakultas mengkoordinasi aktivitas penjaminan mutu. Menyusun sistem dokumentasi mutu di tingkat fakultas (standar mutu, PP spesifik, instruksi kerja, borang dan dokumen pendukung).

Mendukung pimpinan fakultas dan unsur fakultas lainnya dalam menjalankan aktivitas dan program kerja untuk mencapai standar mutu.

Mengkoordinasi audit internal AIMS.

Mengintegrasikan improvement plan milik program studi ke dalam program kerja tahunan fakultas.

Pelaksanaan Penjaminan Mutu :

Pelaksanaan Penjaminan Mutu prodi mengikuti siklus PDEI dimulai Perencanaan (Plan) – Pelaksanaan (Do) – Evaluasi (Evaluate) – dan Perbaikan pada masa yang akan datang (Improvement).

Siklus Perencanaan (Plan) dimulai dengan menyusun Spesifikasi prodi dan menetapkan Indikator Kinerja / Sasaran Mutu beserta targetnya selama lima tahun ke depan. Dalam mengantisipasi perkembangan Prodi ke depan, penetapan perencanaan target telah dilakukan dengan memperhitungkan kompetitor prodi sejenis dan mempunyai rujukan/acuan/benchmark nasional maupun internasional.

Pada siklus Pelaksanaan (Do), berbagai program rutin dan program pengembangan yang direncanakan dalam Renstra diimplementasikan oleh prodi bersama unit kerja terkait, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kemahasiswaan, manajemen dan sumber daya. GPM mengawal mutu pelaksanaan berbagai program tersebut melalui sistem penjaminan mutu internal.

Tahap berikutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi internal (Evaluate) melalui berbagai kegiatan, antara lain melalui borang evaluasi kinerja, baik evaluasi terhadap kinerja prodi, kinerja dosen, kinerja staf kependidikan maupun evaluasi terhadap lulusan. Setiap tahun prodi melakukan penyusunan laporan Evaluasi Diri dan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED). Juga dilakukan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) yang telah dilaksanakan secara rutin mulai tahun 2005. AMAI tersebut diselenggarakan atas permintaan Dekan, yang dikoordinasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM). Kemudian dilakukan audit sistem dan audit kepatuhan oleh auditor internal yang ditetapkan berdasar SK Dekan. Hasil audit diserahkan ke Dekan untuk ditindak lanjuti. Sejak tahun 2011 istilah AMAI disesuaikan menjadi Audit Internal AIMS.

Sedangkan Audit Internal Sumber Daya dan Keuangan dilaksanakan secara rutin tiap tahun oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) di tingkat universitas.

Mulai tahun 2011 Prodi Pendidikan Dokter FK UNAIR ikut sebagai salah satu unit kerja AIMS (Airlangga Integrated Management System) dan sudah tersertifikasi oleh badan sertifikasi eksternal pada bulan Nopember 2011. Untuk audit eksternal, Prodi Pendidikan Dokter FK UNAIR telah terakreditasi oleh BAN- PT pada tahun 2012 dan mendapatkan nilai A berdasarkan Surat Keputusan No.: 024/BAN-PT/Ak-XV/S1/VIII/2012 yang berlaku sampai dengan tanggal 10

Agustus 2017. Pada bulan Januari 2009, FK UNAIR juga telah direview oleh tim reviewer eksternal dari University of Groningen dalam rangka peningkatan mutu dan persiapan fakultas menuju akreditasi regional. Pada tahun 2013 prodi pendidikan dokter telah tersertifikasi Internasional/ASEAN berdasar Sertifikat ASEAN University Network, dengan nomor sertifikat : AP50UNAIROCT13, berlaku sejak 1 Desember 2013 sampai dengan 30 Nopember 2017.

Selanjutnya dilakukan siklus perbaikan pada masa yang akan datang (Improvement) berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring yang telah dilaksanakan. Hasil Audit Internal akan di tindak lanjuti oleh pimpinan prodi. Implementasi "Satu Siklus" Penjaminan Mutu dikendalikan dan dikoordinasikan secara konsisten dan terus menerus di prodi.

Pelaksanaan Penjaminan Mutu pada proses pembelajaran :

Sebelum tahun ajaran dimulai, disusun dokumen Spesifikasi Prodi dan Buku Panduan Pendidikan sebagai acuan penyelenggaraan pembelajaran. Pada tiap awal semester dilakukan pertemuan koordinasi antara seluruh unsur pelaksana akademik untuk mempersiapkan proses pembelajaran antara lain GBPP, SAP, kontrak perkuliahan, jadwal perkuliahan dan praktikum.

Selama proses pembelajaran dilakukan monitoring antara lain melalui instrumen evaluasi kinerja dosen, borang realisasi kontrak perkuliahan dan daftar hadir dosen dan mahasiswa. Evaluasi dosen dalam perkuliahan dan praktikum dilakukan oleh mahasiswa dengan cara pengisian kuesioner, yang saat ini terintegrasi pada UACC (Universitas Airlangga Cyber Campus). Pelaksanaan evaluasi ujian dilakukan oleh dosen / tutor terhadap mutu soal, penguji, penyelenggara dan simulated patient.

1. Evaluasi mutu soal ujian :

- Setelah soal dibuat, maka dilakukan review soal oleh tim reviewer untuk mendapatkan umpan balik demi perbaikan mutu soal.

- Untuk Ujian tulis,setelah diujikan maka lembar jawaban akan dikirim ke UPeDDi untuk dilakukan item analysis, guna evaluasi kualitas soal secara kuantitatif. Soal yang di reject dan revise akan dibuang atau diperbaiki, sedangkan yang retain akan disimpan

- Untuk ujian ketrampilan medik, setelah diujikan kepada mahasiswa

dilakukan pertemuan yang dihadiri oleh PJM dan seluruh tim penguji untuk menentukan standart setting dan evaluasi pelaksanaan ujian yang meliputi evaluasi konten soal dan waktu yang disediakan. Hasil evaluasi ini kemudian

dilakukan perbaikan untuk ujian berikutnya. 2. Evaluasi penguji:

Cara penguji dalam menguji mahasiswa dievaluasi untuk langkah koreksi, guna meningkatkan kualitas ujian selanjutnya.

3. Evaluasi Simulated patients :

Meskipun simulated patient sudah dilatih sebelumnya, namun evaluasi terus menerus dilakukan guna langkah koreksi dan perencanaan ujian selanjutnya. 4. Evaluasi penyelenggara ujian :

Penyelenggara ujian juga harus dievaluasi dalam persiapan ujian dan penyelenggaraan ujian, termasuk persiapan tempat ujian, daftar hadir mahasiswa dan penguji, berita acara pergantian penguji dan perilaku mahasiswa saat ujian.

Pada akhir tiap-tiap semester dilakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi pelaksanaan praktikum dan perkuliahan dilakukan pada saat praktikum/

perkuliahan berlangsung dan pada rapat rutin departemen. Disini dibahas temuan dan langkah koreksi untuk perencanaan selanjutnya. Peninjauan kurikulum senantiasa dilakukan secara rutin paling lambat 5 tahun sekali dilakukan evaluasi dan redesign kurikulum.

STANDAR 3. MAHASISWA DAN LULUSAN