• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

A. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah 1.Pengertian Efektifitas

4. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif

4. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif

Di atas telah banyak dijelaskan atau diuraikan tentang arti dari kepemimpinan dan arti dari kepala sekolah, serta tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah akan dikatakan efektif apabila kepemimpinannya berjalan dengan baik dan mencapai keberhasilan dalam tujuan sesuai sasaran utama tujuan pendidikan. Kepemimpinan seseorang akan sempurna ketika seorang tersebut mengerti makna yang sesungguhnya dari kepemimpinan. Ketika kepala sekolah memahami ini maka seorang kepala sekolah akan menjalankan roda kepemimpinannya sesuai dengan makna dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan.

Keefektifan sekolah mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek-aspek perilaku organisasi yang terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa dan personil sekolah lainnya. Sergiovanni (1987:33) mengetengahkan pendapat Etzioni, 1964 dalam Sagala (2006:65) mengatakan, bahwa keefektifan adalah derajat sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya.39

39

Brampu, Artikel : Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif menuju perubahan Dengan kata lain bahwa efektifitas merupakan tolak ukur dari keberhasilan yang dicapai oleh suatu organisasi. Seorang pemimpin atau kepala sekolah dapat dikatakan efektif apabila kepala sekolah tersebut berhasil mencapai tujuan sesuai dengan yang telah direncanakan.

16

Dalam suatu penelitian tentang kemampuan kepala sekolah di Florida dalam Sagala (2006;70) menyimpulkan bahwa kepala sekolah yang efektif adalah ia memiliki kompetensi yang mampu menciptakan sekolah yang efektif. Hasil penelitian Lezotte (1987) mengutarakan bahwa dalam kurun lima tahun terakhir ini prospek meningkatkan pendidikan yang lebih efektif menjadi lebih cerah semenjak Amerika melakukan perubahan sekolahnya dengan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu sekolah untuk keefektifan organisasi sekolah.40

Pendapat lain yang mengemukakan standarisasi dalam mengukur karakteristik keefektifan kepala sekolah dalam melakukan perubahan adalah Sergiovanni,1987:34 dalam Sagala (2006:70) yaitu: produktivitas, efisiensi, kualitas, pertumbuhan, ketidakhadiran, perpindahan, kepuasan kerja guru, motivasi, semangat, kepaduan, keluwesan dan adaptasi, Perencanaan dan perumusan tujuan, internalisasi, keahlian manajemen dan kepemimpinan keseluruhan, manajemen informasi dan komunikasi, kesiagaan, pemanfaatan lingkungan, penilaian oleh pihak luar, stabilitas, penyebaran pengaruh, dan latihan dan pengembangan.

41

a. Yakin akan tugasnya

Fokus dari kriteria keefektifan, dapat disimpulkan kembali bahwa penekanan pada dedikasi guru yang tinggi, kepemimpinan sekolah yang kuat, harapan-harapan bagi siswa dan staff, pemantauan kemajuan siswa secara konsisten, iklim belajar yang kondusif dan positif, kesempatan belajar yang cukup, keterlibatan orang tua siswa dan masyarakat dalam menyusun program sekolah.

Menurut Jamal Mahdi, terdapat beberapa karakteristik pemimpin yang efektif seperti:

1) Memilik sasaran yang jelas dan mampu melaksanakannya

2) Tenang dan mampu menahan diri 3) Bertanggung jawab

40

Brampu, Artikel : Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif menuju perubahan

41

Brampu, Artikel : Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif menuju perubahan

b. Mengenali staf dan anggotanya c. Cekatan dan penuh inovasi d. Member keteladanan dan contoh42

Sesungguhnya keyakinan akan tugas, kemampuan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dan berani berkorban untuk mewujudkannya merupakan kunci bagi setiap pemimpin dalam mengendarai roda kepemimpinananya. Hal ini akan mendorong orang-orang yang dpimpinnya termotivasi untuk berada di bawah intruksi pimpinan itu. Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan harus memiliki jiwa atau karakter seperti ini, agar guru-guru serta staf-staf sekolah semangat dalam menjalankan tugas dan perintah yang diberikan kepala sekolah.

Salah satu sifat yang dapat memperkuat keyakinan seorang kepala sekolah akan misi dan visi yang dilaksanakannya adalah merasa dirinya diamanahi kepemimpinan. Perasaan seperti ini sangat mempengaruhi keyakinan akan kemampuan memimpinnya, merasa dipercaya untuk memimpin merupakan kekuatan untuk melakukan kepemimpinannya. Selain harus merasa diamanahi atau dipercaya untuk memimpin, seorang kepala sekolah juga harus dapat mengenalli para bawahan atau staf sekolah. Bila ini mampu dilakukan oleh seorang kepala sekolah akan tercipta keselarasan yang ideal dalam bertugas atau bekerja.

Cekatan merupakan sifat yang penting yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, seperti cekatan dalam bertindak atau mengambil keputusan. Di samping cekatan dalam mengambil keputusan, seorang bkepala sekolah juga harus memiliki daya inovasi yang tinggi agar suasana sekolah tidak cenderung statis. Jadi, kepala sekolah adalah unsur penting dalam sebuah pendidikan karena dengan kepemimpinannya yang baik bukan tidak mungkin para guru-guru dan staf akan selalu mendukung

42

Jamal Mahdi, Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2001) hal. 23

18

program sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus mampu menjadi teladan yang baik bagi para bawahan.

Ukuran yang biasanya digunakan mengenai efektivitas pemimpin adalah sejauh mana unit organisasi dari pemimpin tersebut melaksanakan tugasnya secara berhasil dan mencapai tujuan-tujuannya.43

Dalam buku Visionary leadership yang dikarang oleh Aan Komariah dan Cepi Triatna, mengemukakan seorang pemimpin yang efektif mampu membangun motivasi staf, menentukan arah, menangani perubahan secara benar, dan menjadi katalisator yang mampu mewarnai sikap dan prilaku staf.

Kefektifan seorang dalam hal ini kepala sekolah itu dapat diukur dari pencapaian kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pemimpin pendidikan. Ini dapat terlihat ketika seorang kepala sekolah mampu memberikan yang terbaik untuk guru-guru dan siswa serta staf sekolah ketika proses mempengaruhi berlangsung. Apakah seorang pemimpin mampu memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan harapan para bawahan, sehingga para bawahan dapat menghormati dan berkomitmen untuk selalu berada di bawah komando dan arahan pemimpin itu.

44

a. Menbangun motivasi staf

Kepala sekolah harus mampu menjadi seorang pemimpin yang berpengaruh terhadap bawahan, peran kepala sekolah diharapkan mampu meningkatkan kinerja bawahan, untuk itu kepala sekolah harus mampu menjadi motivator bagi para bawahan seperti guru-guru dan staf sekolah. motivasi yang diberikan kepla sekolah sangat mempengaruhi hasil kerja para guru dan staf. Seperti diketahui bahwa fungsi kepemimpinan

43

Gary A. Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, h.5 44

salah satuya adalah mampu memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan dan pikiran dan memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.45

b. Menentukan arah

Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah akan sangat membantu dan mendorong guru-guru dalam menjalankan tugas mereka masing-masing.

Pemimpin adalah orang yang akan selalu berada di barisan terdepan dalam suatu organisasi. Begitu juga dengan kepala sekolah yang akan selalu menjadi panutan bagi para guru, siswa dan juga staf sekolah. kepala sekolah akan menjadi penentu kemana arah sekolah yang ia pimpin akan bergerak, maju mundurnya arah sekolah bergantung pada kepala sekolah sebagai penentu arah bagi lembaga pendidikan yang ia pimpin. Dengan begitu seorang kepala sekolah harus selalu siap akan perubahan yang kerap kali terjadi dalam pendidikan.

J.M Pfiffner (1980) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah seni mengoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.46 Dapat dirumuskan bahwa kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.47

45

Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, cet. Ke 2,th.1988, h.5

46

Sudarwan Danim,Visi Baru Manajemen Sekolah , dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik…, h. 204

47

Sudarwan Danim,Visi Baru Manajemen Sekolah , dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik,(Jakarta, Rosdakarya, 2003), h. 205

20

c. Menangani perubahan secara benar

Perubahan dalam pendidikan memang sukar untuk dihindari, kapanpun dan bagaimanapun perubahan itu akan terjadi, untuk menyikapinya diperlukan pemimpin yang benar-benar mampu mengendalikan perubahan tersebut, karena seorang pemimpin harus bisa berada dalam posisi dan situasi apapun.misalnya, salah satu perubahan yang mendasar dalam organisasi pendidikan adalah sistem manajemen yang sentralistis diganti dengan sistem manajemen desentralistis melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.48

d. Menjadi katalisator yang mampu mewarnai sikap dan prilaku staf

Dengan adanya perubahan tersebut maka menuntut perubahan dari berbagai komponen dalam organisasi pendidikan salah satunya adalah gaya kepemimpinan pemimpin pendidikan. Dalam keadaan dan situasi yang tidak menentu, penuh dengan ketidakpastian sementara perubahan menuntut organisasi pendidikan diperlukanlah keahlian manajerial yang baik sekaligus dapat mengembangkan keahliannya dalam kepemimpinan.

Dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan harus ada keterlibatan seluruh komponen pendidikan, kepala sekolah harus mampu menjadi alat atau katalisator bagi tercapainya tujuan pendidikan, katalsator disini dimana kepala sekolah dapat memberikan cerminan bagi para bawahan dalam bertindak, sehingga tindakan yang dilakukan para bawahan sesuai dengan arah yang ditentukan kepala sekolah.

48

Sekali-kali efektivitas pemimpin itu diukur dalam hubungannya dengan kontribusi pemimpin terhadap kualitas dari proses-proses kelompok, seperti yang dirasakan oleh para pengikut atau para pengikut dari luar. Apakah pemimpin tersebut meningkatkan solidaritas

(cohesiveness) kelompok, kerja sama antar anggota, motivasi para

pengikut, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, serta pemecahan konflik di antara para anggota? Apakah pemimpin tersebut telah memberikan kontribusi terhadap efesiensi spesialisasi peran, organisasi aktivitas-aktivitas, akumulasi sumber-sumber daya, serta kesiapan kelompok untuk menangani perubahan dan krisis? Apakah pemimpin tersebut telah memperbaiki kualitas hidup kerja (worklife), membangun rasa percaya diri para pengikut, meningkatkan keterampilan mereka, dan member kontribusi terhadap pertumbuhan psikologis dan perkembangan mereka?49

Selain melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah, seorang kepala sekolah juga harus berperan di luar sekolah seperti menjalin hubungan/kerja sama dengan masyarakat dalam rangka membina pribadi peserta didik secara optimal.

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpina kepala sekolah yang efektif itu adalah kepemimpinan yang dirasakan oleh seluruh komponen sekolah dapat memberi kepuasan terhadap bawahan, sehingga kinerja yang dihasilkan baik sesuai sasaran. Peran yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah harus dirasakan lebih tampak dalam memimpin lembaga pendidikan, agar semua komponen yang berhubungan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

50

49

Gary A. Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, h.5 50

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung, Remaha Rosdakarya, 2007),h.187

Kerja sama ini penting karena akan membantu meringankan tugas sekolah juga dalam mendidik anak. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dengan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien. Agar roda kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala sekolah berjalan efektif, maka seorang kepala sekolah harus memahami benar akan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin.

22

Peran kepala sekolah sangat kuat mempengaruhi prilaku sumber daya ketenagaan dalam hal ini guru dan sumber-sumber daya pendukung lainnya. Sebagaimana dikemukakan Rahman H. (2005: 67) bahwa, kepemimpinan yang efektif membuat sekolah berubah secara dinamis karena adanya komunikasi lancar dalam kehidupan berorganisasi secara sistemik di mana di dalamnya mempunyai ciri dialogis, kerja sama dan tumbuhnya ilmu pengetahuan berpikir, mental model, penguasaan personal, berbagai visi sehingga anggota kelompok di sekolah terpenuhi kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, status dan kepuasan diri.51

Kepemimpinan yang efektif merupakan harapan yang ada pada diri seorang pemimpin, karena kepemimpinan yang efektif akan menghasilkan sekolah yang efektif pula. Selain hal di atas kepemimpinan yang efektif juga dapat tercermin dalam diri seorang kepala sekolah dalam

Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dapat dilukiskan dimana kepala sekolah dapat mengelola serangkaian proses menggerakkan, mempengaruhi dan membimbing orang lain dalam rangka mencapai tujuan. Seorang kepala sekolah yang efektif memiliki kemampuan memimpin dan mengambil keputusan. Keputusan yang baik didukung dengan kemampuan berkomunikasi. Menyatukan pikiran agar dapat menggerakan orang-orang dan membantu mereka membangun tanggung jawab. Juga harus memiliki kemampuan mendelegasikan tugas dan wewenang kepada staf.

Sementara fokus kepemimpinan kepala sekolah adalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, sehingga dapat memenuhi standar kompetensi lulusan yang beriman dan bertaqwa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggunjawab. Suasana dan proses pembelajaran yang berkeunggulan adalah yang dapat meningkatkan mutu lulusan sesuai dengan yang sekolah harapkan.

menumbuhkan dan mengembangkan usaha kerja sama serta memelihara iklim yang kodusif dalam kehidupan sekolah. Jika ini dapat diwujudkan bukan tidak mungkin pendidikan yang efektif juga akan dapat diwujudkan di negeri ini.

Dokumen terkait