• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

B. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

Pengertian kinerja sering diartikan dengan performance yang berarti hasil atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas tidak hanya terbatas pada hasil kerja.

Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaaan itu. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998:15).55 Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja (prestasi kerja) sebagai .hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.56

Kinerja juga adalah penampilan hasil karya personal baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel.57

Kinerja juga merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan kompetensi, motivasi, dan

Jadi, kinerja merupakan hasil dari kerja seseorang yang dapat diberikannya kepada perusahaan/lembaga di mana ia kerja, dan berdampak pada perusahaan dan juga kepuasan pada konsumen.

55

Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,2007)h, 2 56

A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung, Rosda karya, 2000), h. 67

57

26 kepentingan.58

Sedangkan istilah kinerja guru berasal dari job performance/ actual performance, (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Jadi menurut bahasa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. Keberhasilan kinerja juga ditentukan dengan pekerjaan serta kemampuan seseorang pada bidang tersebut. Dan berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang.

Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam pekerjaannya apabila hasil pekerjaannya itu baik dan memberi pengaruh positif pada perusahaan. Oleh karena itu seseorang dalam meraih hasil kerja yang baik harus memiliki kemampuan dan semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Dengan demikian, penulis menyimpulkan dari pengertian di atas, bahwa kinerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja.

59

Sementara istilah guru sekarang sudah mendapat arti yang luas lagi dalam masyarakat. Semua orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang dapat disebut guru, misalny, guru silat, guru mengetik, guru menjahit, bahkan guru mencopet.

Jadi, kinerja adalah bentuk dari pekerjaan seseorang yang telah dirasakan dan dicapainya. Jadi, kinerja atau unjuk kerja dalam konteks profesi guru adalah kegiatan yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran/KBM, dan melakukan penilaian hasil belajar.

60

Guru adalah seseorang yang menggeluti dunia pendidikan (mendidik dan mengajar).

61

58

Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,2007)h, 4 59

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung, Rosda Karya,2000),h. 67

60

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,( Remaja Rosda karya, Bandung 2007), h.138

61

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,2007),h. 46

Tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan apalagi sampai menggeluti dunia pendidikan, guru adalah

orang yang senantiasa terus bergelut dalam dunia pendidikan karena harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru. Mendidik dan mengajar bukanlah perkara mudah, sebab ini memerlukan keahlian serta kemampuan pada diri seseorang untuk melakukan hal ini.

Dunia pendidikan adalah dunianya guru, rumah rehabilitasi anak didik. Dengan sengaja guru berupaya menggerakan tenaga dan pikiran untuk mengeluarkan dan membawa peserta didik dari terali kebodohn. Sekolah sebagai tempat pengabdian adalah bingkai perjuangan guru dalam keluhuran akal budi untuk mewariskan nilai-nilai Ilahiyah dan mentransformasikan multinorma keselamatan duniawai dan ukhrawi kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, cerdas, kreatif, dan mandiri (insan kamil) serta berguna bagi pembangunan bangsa, Negara dan agama di masa mendatang.

Adapun definisi yang kita kenal sehari-hari bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani.62

Seperti yang diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya “Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif” Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati, sehingga masyarakat tidak meragukan

Guru adalah contoh bagi kita semua terutama peserta didik. Artinya guru merupakan cerminan untuk bertndak dan berbuat. Guru memang menduduki tempat terhormat tidak hanya di sekolah melainkan juga dalam lingkungan masyarakat. Ini disebabkan oleh kewibawaan yang dimiliki oleh guru, sehingga masyarakat tidak ragu untuk menjadikannya figur dalam keseharian mereka. Mereka yakin bahwa gurulah yang mampu mendidik anak-anak mereka menjadi anak-anak yang mulia yang mempunyai kepribadian mulia.

62

Hamzah B. Uno, Frofesi Kependidikan, Problema,Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia,(Jakarta, Bumi Aksara,2008), h. 15

28

figur guru. masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mandidik anak mereka agar menjadi orang yang berkpribadian mulia.63

Pendapat Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon dalam buku Hamzah B. Uno bahwa “ Teachers is professional person who conduct classes.”( Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam manata dan mengelola kelas).”64

Sedangkan menurut Jean D. Grambs dan C. Morris Mc. Clare dalam Foundation of Teaching, An Introduction to Modern Education, hal. 141: “Teacher are those persons who consciously direct the experiences and behavior of an individual so that education takes places.” (Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seseorang individu hingga dapat terjadi pendidikan.”)

Seorang guru harus mampu menguasai kelas dalam pembelajaran, karena kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas itu salah satunya bergantung pada guru, dimana hubungan pribadi antara siswa dan guru itu banyak terjadi di dalam kelas atau ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian guru harus dituntut untuk memiliki kemampuan dalam penataan dan pengelolaan kelas.

65

Jadi, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik dalam rangka menuju perkembangannya kepada pendewasaan. Disamping itu orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan

Dengan mengetahui definisi kinerja dan guru, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik anak dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya tujuan pendidikan.

63

Syaiful Bahri Djamarah, (Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif),Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h.31

64

Hamzah B. Uno, Frofesi Kependidikan, Problema,Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia…, h. 15

65

Hamzah B. Uno, Frofesi Kependidikan, Problema,Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia,(Jakarta, Bumi Aksara,2008), h. 15

profesional baik dalam merancang program pembelajaran ataupun dalam penataan dan pengelolaan kelas agar peserta didik dapat merasakan kenyamanan dalam proses pembelajaran dan mencapai tingkat kedewasaan yang pada akhirnya tercapailah tujuan akhir dari proses pendidikan.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.66

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru, ini jelas karena guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini di sebabkan gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melaluyi bimbingan dan keteladanan.

Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar-mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

67

Guru merupakan aktor utama yang menentukan mutu pendidikan. Gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dengan para peserta didik di kelas melalui proses belajar-mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan moral serta spiritual.68

Guru meruipakan figur sentral dalam membentuk kepribadian anak, kemana anak akan dibawa itu adalah kehendak guru, karena guru

66

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,2007),h.54

67

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,2007), h, pertama

68

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta, Raja Grafindo Persada,2007), h, 40

30

mempunyai kekuasaan dalam membentuk dan membangun kepribadian anak didik. Guru merupakan arsitektur dalam mendisain jiwa dan watak anak didik.

Dari hal di atas guru mempunyai misi dan tugas yang berat, namun mulia dalam mengantarkan tunas-tunas bangsa ke puncak cita-cita. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru mempunyai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kompetensi tersebut maka akan menjadi guru yang professional baik secara akademis maupun nonakademis.69

Dokumen terkait