• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan adalah sebuah arus antar hubungan yang berkembang yang padanya para pemimpin secara terus menerus membangkitkan tanggapan-tanggapan motivasional dari para pengikut dan memodifikasi perilaku mereka pada saat mereka menghadapi tanggapan atau perlawanan dalam sebuah proses arus dan arus balik yang tidak pernah berhenti (Burns dalam Yukl, 1994:297).

commit to user

Konsep kepemimpinan transformasional menurut Yukl (1994:297) didefinisikan sebagai pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividualkan dan yang memiliki karisma. Kepemimpinan yang mentransformasi dapat dipandang baik sebagai sebuah proses mempengaruhi pada tingkat mikro antara para individu dan sebagai sebuah proses pada tingkat makro dalam memobilisasi kekuasaan untuk mengubah sistem sosial dan memperbaiki lembaga-lembaga.

Arti seorang pemimpin yang mempunyai perilaku kepemimpinan transformasional adalah seorang pemimpin yang mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan organisasinya melalui keberhasilan dalam mentransformasikan karyawan untuk menjadi seorang individu yang baik, menjadi kelompok atau sebuah tim yang kompak dalam ruang lingkup organisasi dan kehidupan sosial yang saling menghargai, termasuk menghargai kemampuan dan ketrampilan karyawan serta mendukung mereka untuk selalu berinovasi dan berpikir kreatif (Maxon, 2005).

Keberadaan seorang pemimpin transformasional mempunyai arti yang sangat penting dalam suatu organisasi. Eksistensi dari pemimpin tersebut juga berperan sebagai seorang yang membangun sebuah kepercayaan dari karyawan kepada manajemen. Bass (dalam Yukl, 1994:298) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional tidak hanya merupakan pertukaran imbalan-imbalan untuk mendapatkan kepatuhan (contingent reward, active management by exception, passive management by exception) tetapi lebih kepada ikatan emosi antara pemimpin dan pengikut, para pemimpin

commit to user

transformasional dapat mentransformasi pengikut dengan bertindak sebagai seorang guru atau mentor.

Prinsip-prinsip dasar dalam kepemimpinan transformasional yang akan menciptakan sebuah ikatan emosional dari pemimpin dan pengikut menurut Bass (dalam Muchairi et al., 2002) dibagi menjadi empat prinsip dasar. Adapun keempat prisip tersebut adalah :

1. Karisma (Idealized Influence)

Seorang pemimpin transformasional mendapatkan karisma dari penilaian pengikut, pemimpin yang berkarisma akan mempunyai banyak pengaruh dan dapat menggerakkan bawahannya. Seorang pemimpin yang dipandang memiliki karisma oleh pengikutnya adalah pemimpin yang mampu mengambil keputusan yang tepat dalam kondisi yang sulit serta mampu mempertanggungjawabkan segala akibat yang mungkin akan terjadi, mampu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pengikutnya untuk tidak disalahgunakan sehingga tercipta loyalitas kepada pemimpin untuk kemudian bersama-sama meraih tujuan organisasi.

2. Menginspirasikan motivasi (In inspirational motivation)

Pemimpin yang inspirasional dapat mendeskripsikan tujuan bersama dan mampu menentukan mengenai apa yang dirasa penting serta apa yang dirasa benar tanpa menghalalkan segala cara, tetap berjalan di koridor yang beretika dan dalam pencapaian tujuan bersama, pemimpin menggunakan strategi yang dapat dibenarkan secara moral. Contoh tindakan pemimpin yang menginspirasikan motivasi diantaranya adalah

commit to user

selalu berkata optimis dalam menghadapi masalah, memberikan tantangan kepada pengikut dengan menerapkan standar yang tinggi.

3. Menstimulasi Pengetahuan (In intellectual stimulation)

Pemimpin transformasional dituntut untuk membuat pengikutnya memandang dan menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi dengan perspektif dan metode-metode baru. Pemimpin berusaha untuk mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada untuk menciptakan suatu kondisi yang kondusif serta proporsional agar pengikutnya mampu mengembangkan daya kreatifitas serta mampu melakukan inovasi dalam setiap penyelesaian masalah yang ada sehingga pemimpin dituntut untuk berbagi wewenang agar tercipta situasi yang diinginkan bagi tercapainya tujuan bersama.

4. Mempertimbangkan individu (In individu consideration)

Seorang pemimpin harus mampu memperlakukan karyawannya secara spesifik (individu yang satu berbeda dengan yang lain) tetapi juga adil dalam memfasilitasi mereka untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya pemimpin harus melakukan pendekatan dan jaringan komunikasi interpersonal dengan bawahannya untuk dapat mengerti apa keinginan ataupun masalah yang dihadapi oleh masing-masing bawahan sehingga pemimpin tersebut mampu mengaplikasikan solusi yang berbeda bagi tiap bawahannya dengan menggunakan fasilitas yang sesuai dengan ide ataupun masalah dari bawahannya tersebut.

commit to user

Perilaku kepemimpinan transformasional memungkinkan bagi seorang pemimpin untuk menciptakan visi dan lingkungan yang dapat memotivasi bawahannya agar mampu berprestasi di atas standar minimum yang ditetapkan oleh organisasi. Pada dasarnya inti dari kepemimpinan transformasional adalah berbagi wewenang dengan bawahan untuk memberdayakan mereka agar bekerja secara efektif dengan cara membangun komitmen mereka terhadap nilai-nilai baru, pengembangan kemampuan, ketrampilan, rasa percaya diri serta melembagakan perubahan-perubahan organisasi. Bahkan ada beberapa perilaku dasar yang berkaitan dengan perilaku kepemimpinan transformasional. Perilaku dasar yang berkaitan dengan perilaku kepemimpinan transformasional tersebut menurut Podsakoff et al (1990) adalah:

a. Mengidentifikasi dan mengartikulasikan visi

Perilaku atau tindakan yang menjadi bagian dari seorang pemimpin yang bertujuan untuk melakukan identifikasi peluang-peluang baru bagi divisi suatu organisasi atau organisasi itu sendiri yang bertujuan untuk mengembangkan, menyampaikan dan menginspirasi visi tentang masa depannya kepada orang lain.

b. Memberikan sebuah model yang tepat

Perilaku yang menjadi bagian dari pemimpin di dalam memberikan sebuah contoh kepada bawahannya untuk bisa bekerja secara konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang diberikan oleh pemimpin tersebut.

commit to user

c. Mendukung tujuan-tujuan kelompok

Perilaku yang menjadi bagian dari pemimpin yang mendorong kerjasama di antara bawahannya dan membuat mereka bekerja sama secara kelompok untuk meraih sebuah tujuan.

d. Harapan terhadap tingkat kinerja yang tinggi

Perilaku yang menunjukkan harapan pemimpin terhadap kinerja bawahannya yang unggul, berkualitas serta mempunyai tingkat kinerja yang tinggi.

e. Memberikan dukungan pribadi

Perilaku atau tindakan yang menjadi bagian dari pemimpin yang mengindikasikan bahwa dia menghormati para bawahannya, dan hal ini berkaitan dengan perasaan dan kebutuhan pribadi mereka.

f. Dorongan intelektual

Perilaku yang menjadi bagian dari pemimpin dengan memberikan tantangan bagi bawahannya untuk bisa mengkaji ulang beberapa asumsi mereka tentang pekerjaan mereka, dan berpikir kembali bagaimana hal tersebut bisa dikerjakan kembali dengan lebih baik.

Seorang pemimpin yang berperilaku transformasional memiliki beberapa kompentensi utama yang membedakan peran mereka dengan pemimpin yang lain. Kompentensi yang dimiliki ini dapat berfungsi sebagai tolok ukur kemampuan seorang pemimpin dalam organisasi untuk mengubah setiap komponen dalam organisasi tersebut agar berperan sesuai dengan

commit to user

kapasitas masing-masing untuk mendukung eksistensi organisasi serta mampu mengubah setiap individu untuk mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik terhadap lingkungan internal organisasi. Maxon (2005) mengemukakan bahwa kompetensi tersebut adalah :

a. Visionari

Kemampuan untuk menciptakan atau memimpin dalam proses kreativitas, artikulasi visi yang jelas dan kemampuan untuk merumuskan strategi yang realistis serta memiliki kredibilitas tetapi strategi tersebut mampu memberikan ruang bagi karyawan untuk selalu berkompetisi sehingga tercipta suatu rivalitas yang sehat.

b. Inspirasional

Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar selalu fokus terhadap visi dan misi organisasi.

c. Kredibilitas

Seorang pemimpin harus terlihat kompeten (seorang yang ahli di bidangnya), efisien, efektif dan memiliki reputasi yang baik dalam organisasi yang dipimpinnya.

d. Kerjasama

Membantu dalam kerja tim, mendukung bawahan serta mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dengan anggota.

commit to user

e. Kemampuan untuk memimpin

Tindakan atau perilakunya menjadi teladan untuk karyawannya, mampu belajar dari kesalahan yang dibuatnya serta mampu menumbuhkan semangat bagi bawahan.

f. Memberi pengakuan (ruang kreativitas bagi bawahan)

Pemimpin harus mengakui atau menghargai setiap kontribusi dari individu ataupun kelompok bagi kemajuan organisasi. Pemimpin transformasional memberikan penghargaan secara alami, mereka merayakan kesuksesan tetapi juga mengakui ketika mengalami kegagalan dan bagi mereka dalam mengalami kegagalan mereka lebih baik belajar dari kegagalan tersebut dari pada saling menyalahkan.

g. Kejujuran

Seorang pemimpin berperan sebagai simbol kejujuran bagi karyawan dan pemegang saham. Seorang pemimpin juga diharuskan mampu mengarahkan organisasi dalam era kejujuran dan keterbukaan. Pertimbangan utama dalam hal ini adalah kepercayaan karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi dan mereka percaya bahwa tindakan tersebut tidak akan sia-sia karena mereka memiliki seorang pemimpin yang mempunyai integritas.

h. Perubahan manajemen

Kemampuan ini meliputi pemahaman seorang pemimpin tentang akibat dari perubahan manajemen terhadap karyawan dan seorang pemimpin

commit to user

diharuskan mengetahui bagaimana cara untuk menolong mereka untuk melewati masa transisi karena perubahan tersebut.

i. Kemampuan berfikir dan pengalaman yang dimiliki

Mempunyai kemampuan berfikir yang revolusioner, tidak berfikir pragmatif dan konvensional serta memiliki pengalaman, kemampuan dalam memimpin sebuah organisasi.

Kinerja Karyawan

Dokumen terkait