• Tidak ada hasil yang ditemukan

37 KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 37 NON-CONTROLLING INTEREST

Dalam dokumen Laporan Keuangan | Perum Perumnas (Halaman 76-79)

Terdiri dari: Consists of:

PT Propernas Nusa Dua PT Propernas Nusa Dua

PT Propernas Griya Utama PT Propernas Griya Utama

38 PENJUALAN 38 SALES

Terdiri dari: Consists of:

Penjualan rumah House revenues

Land lot

Pendapatan KSPP KSPP Revenues

Pendapatan Rusunami Rusunami revenues

Potongan Harga Price discounts

1.262.820.920.335 1.371.542.107.117 Pendapatan pengelolaan gedung - Building management revenues 67.487.678.558 (4.638.129.010)

Maintenance lease revenues Penjualan Kavling Tanah

Matang (KTM) 154.361.843.124 178.918.043.086 264.096.107.530 21.748.219.786 114.468.791.093 - (12.239.300.731) 140.457.600.000 12.708.065.829 13.768.393.083 31 Desember 2016 31 Desember 2015 799.447.455.177 Pendapatan sewa pemeliharaan 25.418.402.016 31 Desember 2016 31 Desember 2015 12.194.120.706 12.137.350.295 513.945.123 1.631.042.788 sebesar Rp54.447.869.908 dan Rp55.036.047.408 untuk

31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Selisih transaksi perubahan ekuitas berasal dari kenaikan nilai penyertaan Perusahaan di Konsorsium Kawasan Siap Bangun (KASIBA) Driyorejo akibat pergantian mitra konsorsium (sekarang PT Rukun Pilar Sentosa) berdasarkan Akta Notaris Martin Roeslamy SH., tanggal 19 September 2003 No. 246 tentang Perjanjian Pengelolaan dan Pembangunan KASIBA Driyorejo.

to Rp54.447.869.908 and Rp55,036,047,408 for December 31, 2016 and December 31, 2015. Difference in the equity transactions derived from the increase in value of investment The Company in Zone Consortium Ready to Wake (KASIBA) Driyorejo due to change of the consortium partners (now PT Rukun Sentosa Pillar) by the Deed of Martin Roeslamy SH., dated September 19, 2003 Number 246 of the Management Agreement and Development KASIBA Driyorejo.

Terdiri dari: Consists of: Cost of House & Land

Beban pokok KTM Cost of KTM

Beban pokok KSPP Cost of KSPP

Beban pemeliharaan Cost of maintenance

Beban sewa

Beban pokok Rusunami Cost of Rusunami

40 BEBAN USAHA 40 OPERATING EXPENSES

Terdiri dari: Consists of:

Beban penjualan Sales expense

Beban personalia Personnel expense

Beban kantor Office expense

Beban umum General Expense

41 PENDAPATAN DI LUAR USAHA 41 OTHER REVENUES

Terdiri dari : Consists of:

Biaya kontrak (SPK) Contract expense (SPK)

Denda Penalty

Peningkatan hak Rights increase

Pendapatan lainnya PPRS Other income PPRS

Retribusi HPL Retribution HPL

Pendapatan lainnya KSU Other income KSU

Lainnya 6.300.504.540 21.891.006.870 Others

85.190.827.414

70.762.912.034 458.367.769 418.528.386 176.872.677 265.292.661

Penghuni mengundurkan diri 97.550.100 22.658.062.790 385.312.575 255.655.296 Pendapatan hasil lelang aset

tetap 149.415.798 131.253.667

Formulir permohonan rumah 2.552.559.431 1.886.265.505 Home application form

3.617.181.512 5.583.584.742 Bunga deposito dan jasa giro 69.321.533.975 16.674.189.512

Interest income from deposits and current accounts

1.329.239.132 585.499.783

Total Administrative and general expense 275.286.055.031 274.152.872.741 31 Desember 2016 31 Desember 2015 802.289.904 413.572.822 Cancel fees Sale of fixed assets 24.826.552.813 19.801.193.760

25.343.538.696 23.244.779.035 Jumlah Beban administrasi

dan umum 241.585.494.249 243.712.901.073 171.781.626.110 181.884.099.791 Beban perjalanan dan

pengangkutan 19.633.776.630 18.782.828.487

Travel and transportation expense 31 Desember 2016 31 Desember 2015

33.700.560.782 30.439.971.668 Beban administrasi dan

umum:

Administration and general expenses: 6.697.002.019 9.151.439.969 Cost of rental 53.108.986.619 103.493.754.737 793.447.962.269 830.925.280.451 10.446.533.367 10.181.383.798 46.718.192.594 33.406.790.733 97.336.430.009 170.803.014.481 Beban pokok rumah dan

Terdiri dari : Consists of:

Bunga Interest expenses

Biaya bank Bank expenses

Penyisihan persediaan Allowance for inventory

Proyek yang dibatalkan Project Cancelled

Denda Penalty

Lainnya Others

a. Program Pensiun a. Pension Program

b. Santunan Purna Bhakti b. Past Service

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Berdasarkan Laporan Aktuaris Dana Pensiun Perusahaan yang dikeluarkan PT Kaia Magna Consulting No. 4077/LA-KMC/II/2014 tertanggal 14 Februari 2014 jumlah kontribusi karyawan dihitung sebesar 5% dari Penghasilan Dasar Pensiun Pegawal (PhDP) dan sisanya ditanggung Perusahaan yang ditentukan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria.

The Company organizes pension program of certain benefits for all permanent employees, Based on pension fund actuary report of The Company issued by PT Kaia Magna Consulting No. 4077/LA- KMC/II/2014 dated February 14, 2014 amount of employee contribution is counted in the amount of 5% of employee basic income (PhDP) and remaining is born by The Company determined based on result of actuarial report.

Manajemen berkeyakinan bahwa manfaat yang akan diberikan oleh Dana Pensiun kepada masing- masing karyawan masih lebih besar daripada liabilitas Perusahaan untuk memberikan uang penghargaan masa kerja kepada karyawannya apabila mereka mengundurkan diri, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 dan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Management is confident that benefits which will be given by Pension Fund to each employee still higher than obligations of The Company to give service fee to its employee if to give service fee to its employee to its employee if they resign, as set out in Deed of the Ministry of Manpower No, Kep- 150/Men/2000 dated June 20, 2000 and Law No, 13 of 2003 concerning manpower.

Perusahaan memberikan Santunan Purna Bhakti (SPB) dalam bentuk uang kepada karyawan tetap yang berhenti bekerja. Perhitungan SPB berdasarkan pada lamanya masa kerja karyawan di Perusahaan. Rumusan besamya adalah untuk setiap tahun masa kerja karyawan mendapatkan satu kali Take Home Pay per bulan. Setiap tahun biaya SPB ini dicantumkan pada RKAP Perusahaan, di mana besarnya sesuai dengan jumlah karyawan yang pensiun dalam tahun yang bersangkutan.

The Company gives past services (SPB) in the form of money to its permanent employee who resigns, SPB is counted in accordance with employee’s service period at The Company. Amount formulation is for each year employee service will receive one take home pay per month. Every year this SPB charge will be stated in RKAP The Company, where the amount is in conformity with number of employee who pension in the relevant year. 6.904.781.646 23.400.858.856 159.913.367.863 144.763.686.744 506.707.409 1.679.305.068 3.159.515.623 9.945.829.545 Administrative expense (MTN)

Penurunan nilai piutang ragu-

ragu 6.171.567.551 617.052.286 Impairment loss of receivable 4.451.466.015 1.708.125.661 42.276.580 3.241.441.776 133.622.255.928 101.766.261.703 5.054.797.111 2.404.811.848 Biaya administrasi (MTN) 31 Desember 2016 31 Desember 2015

b. Santunan Purna Bhakti b. Past Service

c. Jamsostek c. Employee’s Social Security

d. Jasa Produksi d. Production Service

44 44

a. Otonomi Daerah a. Regional Autonomy

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah yang telah diber1akukan tahun 2001 menyebabkan aliran uang secara nasional akan berimbang antara pusat dan daerah. Dalam tahun 2004 telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 yang merupakan penyempurnaan terhadap Undang- Undang nomor 22 tahun 1999.

Pursuant to Law Number 22 of 1999 concerning regional autonomy and Law Number 25 of 1999 concerning Financial Balance between central and region which has been implemented in 2001 have caused national money flow would be balance between central and regional. In 2004, there was issued law number 32 of 2004 which constitutes revision to Law number 22 of 1999.

Jasa Produksi ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen terhadap laba yang akan diperoleh yang dimasukkan dalam RKAP Perusahaan dan disahkan dalam Rapat Pembahasan Bersama (RPB). Besarnya jasa produksi yang dapat diberikan kepada karyawan ditetapkan oleh pemegang saham dalam RPB.

Production service is determined based on estimation of management to profit that will be obtained which is contained in RKAP The Company and legalized in Meeting of joint discussion (RPB), The amount of production service which can be given to employee is determined by the shareholders in RPB.

PENGARUH KONDISI EKSTERN PERUSAHAAN INFLUENCE OF EXTERNAL CONDITIONS OF

THE COMPANY

Dalam dokumen Laporan Keuangan | Perum Perumnas (Halaman 76-79)

Dokumen terkait