TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
2.2 Keputusan Investasi
Investasi merupakan kegiatan dalam menanamkan modal dana dalam suatu bidang tertentu. Investasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satu diantaranya adalah investasi dalam bentuk saham. Pemodal atau investor dapat menanamkan kelebihan dananya dalam bentuk saham di pasar bursa. Tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ke bursa efek yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan deviden maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain).
Menurut Mustafa dan Junaid (2018:12) menjelaskan keputusan investasi sebagai suatu solusi untuk pengunaan dan guna
menghasilkan laba dimasa depan. Keptusan investasi merupakan pengunaan dana yang dapat membuat pemilik dana menjadi lebih kaya dan makmur. Keputusan pengunaan dana tersebut merupakan keputusan memilih investor perusahaan akan membuat para investor senang dan mengrapkan feedbec dari investasi yang mereka lakukan. Menurut Noviani (2017:3) menjelaskan investasi sebagai suatu kombinasi antara kativaril dengan pilihan investasi yang akan datang. Peningkatan perusahaan yang berhasil dicapai merupakan prestasi yang di apresiasi oleh investor serta memberikan rasa nyaman bagi investor dalam berinvestasi. Eudorus, (2010:3) mengartikan investasi sebagai suatu cara mengalokasikan sumber dana yang berlebihan untuk sesuatu yang produktif yang dapat menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang. Keputusan investasi yang dilakukan merupakan kebijakan dalam memilih investasi yang terbaik dari sekian pilihan investasi yang tersedia (Sudana et al, 2019).
Menurut Noor (2007) mengungkapkan secara konsep investasi adalah kegiatan mengelokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini, dengan harapan mendapatkan manfaat di kemudian hari. Untuk memudahkan pengertian dan perhitungan yang diperlukan, sumber daya ini biasanya diterjemahkan ke dalam satuan moneter atau uang. Dengan demikian investasi dapat didefinisikan sebagai menanamkan uang sekarang guna mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntungan ) dikemudian hari.
Investasi dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang (Kurniawan, 2020). Investasi adalah suatu aktivitas
menempatkan dana pada satu periode tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan dan/atau peningkatan nilai investasi.
Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada investor yang akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Ini sesaui dengan pernyataan pada signaling theory yang menyatakan pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan.
Investasi dilakukan agar dana yang tersimpan di dalam kas tidak menganggur. Dengan penerapan investasi maka perusahaan dapat mengharapkan beberpa keuntungan yakni terjadinya manajemen kas, terjadinya hubungan yang erat dan dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan. Dengan penerapan investasi maka perusahaan dapat mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjadinya manajemen kas, terjadinya hubungan yang erat dan dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan.
(Suryandani, 2018) berpendapat bahwa investasi tidak terlepas dari pendapatan dan resiko. Dimana tingkat pendapatan dalam hal ini adalah return yang selalu searah dengan tingkat resiko yang mungkin akan di dapat atau dengan kata lain semakin besar resiko yang di hadapi kemungkinan keuntungan juga semakin besar.
Keputusan investasi yang maksimal akan memberikan sinyal kepada investor yang tentu saja berbanding lurus dengan
meningkatnya nilai perusahaan. Pada penelitian ini investasi di proksikan dengan Price Earnings Ratio. Investasi dapat di uji dengan menggunakan PER (Pamungkas & Puspaningsih, 2013). Dalam melakukan investasi, dilakukan evaluasi terhadap proyek yang layak atau favourable dilaksanakan. Ada dua pilihan yang tersedia, menerima atau menolak usulan investasi. Untuk mengevaluasi keputusan investasi tersebut, maka diperlukan metode PER.
Menurut (Tendelilin, 2010) indikator dari keputusan investasi terdiri dari 1) tingkat return harapan, 2) tingkat resiko dan 3) hubungan antara return dan resiko. Penjelasan ketiga dasar keputusan investasi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Return
Return alasan utama orang berinventasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Pada konteks manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return.
Pada konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual atau yang terjadi (realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor yang masa datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
2) Risiko
Risiko sudah sewajarnya jika investor mengharapkan retrun yang setinggi-tingginya dari invstasi yang dilakukannya.
Tetapi, ada hal yang penting yang harus selalu dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang harus
ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return harapan.
3) Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan
Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu asset, semakin besar pula return harapan atas asset tersebut, demikian sebaliknya.
Sedangkan menurut Tandelilin dalam Marsis (2013) didalam jurnalnya (Putri dan Hamidi, 2019) yang menyatakan indikator keputusan investasi adalah 1. retrun (tingkat pengembalian). 2. Risk (risiko). 3. The Time Factor ( waktu) adapun pengertian dari ketiga indikator adalah sebagai berikut :
1) Retrun (Tingkat Pengembalian)
Retrun alasan utama orang beinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Pada konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara retrun harapan (expected retrun) dan retrun aktual atau yang terjadi (realized retrun).
Retrun harapan merupakan tingkat retrun yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan retrun yang terjadi atau retrun aktual merupakan tingkat retrun yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
2) Risk (Risiko)
risiko sudah sewajarnya jika investor mengharapkan retrun yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang harus
ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat retrun harapan.
3) The Time Factor (Waktu)
Jangka waktu adalah hal penting dari definisi investasi.
Investor dapat menanamkan modalnyapada jangka pendek, jangka menegah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspetasi atau harapan dari investor.
Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang bisa memenuhi ekspetasi dari pertimbangan pengembalian dan risiko.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah keputusan keuangan yang dibuat untuk jangka waktu panjang yang diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi atau imbal hasil yang akan diterima dimasa yang akan datang.