• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perangkat pembelajaran merupakan sesuatu yang disiapkan oleh seorang guru

atau pengajar untuk menunjang kegiatan pembelajaran, mulai dari silabus, RPP,

hingga LKS. Perangkat pembelajaran merupakan hal yang penting dan wajib

disiapkan sebelum guru atau pengajar melakukan kegiatan pembelajaran. Adanya

perangkat pembelajaran bukan hanya membantu kegiatan bagi guru atau pendidik

saja, akan tetapi bisa membantu bagi siswa yang akan mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang

terdapat di Sekolah Dasar. Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2006: 12)

mendefinisikan bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut:

mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati,

mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi,

menguji bahwa ramalan-ramalan itu benar. Dalam pelajaran IPA banyak ilmu

alam yang di pelajari salah satunya adalah, meteri tentang sumber daya alam.

Siswa dikenalkan dengan sumber daya alam yang ada disekitarnya, kemudian

siswa menjaci hasil sumber daya alam apa yang mereka sering gunakan

dikehidupan mereka atau benda apa saya yang ada di sekitar meraka yang berasal

dari sumber daya alam. Siswa bukan hanya akan dikenalkan mengenai tentang

sumber daya alam dan benda apa yang berasal dari sumber daya alam, akan tetapi

siswa juga diajarkan bagaimana cara yang tepat dalam melestariakan dan menjaga

sumber daya alam yang ada mulai dari hal yang sederhana dan mudah untuk di

Pendekatan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) merupakan salah satu cara

pendekatan yang baik, karena pendekatan ini bukan hanya menakan pada bidang

kognitif saja, tapi juga menekankan pada sikap siswa melalui tahapan atau siklus

yang ada pada pendekatan PPR. PPR memiliki kesamaan dengan pendidikan

emansipatoris, PPR dan pendidikan emansipatoris memiliki tujuan yang

menyerupai yaitu menjadikan siswa atau peserta didik menjadi manusia yang

memiliki pola pikir yang baik, memiliki kemampuan berfikir yang kritis, dan

menjadi manusia yang memiliki hati nurani serta memiliki sikap humanis.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang sudah dilakukan,

penggunaan perangkat pembelajaran dan modul materi berdasarkan pendekatan

PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif), untuk menunjang pembelajaran belum

sepenuhnya diterapkan oleh guru. Hal ini disebabkan karena guru masih belum

mengenal dan memahami tentang pendekatan PPR (Paradigma Pedagogi

Reflektif) sepenuhnya dan masih belum mengembangkan tentang modul materi.

Dalam pengembangan materi ini, peneliti juga menggunakan prinsip

pengembangan materi dari Tomlinson, walau tidak menggunakan semua prinsip

yang ada dikarenakan ada beberpa prinsip yang tidak sesuai terhadap

permasalahan yang ditemui oleh peneliti pada subjek uji coba.

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengembangkan sebuah produk

berupa perangkat pembelajaran dan modul materi berdasarkan pendekatan PPR

(Paradigma Pedagogi Reflektif) untuk kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini

difokuskan pada kompetensi dasar “Pelestarian Sumber Daya Alam di

2.4 Pertanyaan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat tiga pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut.

2.4.1 Bagaimana langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran dan

modul materi untuk siswa kelas IV SD pada materi pelestarian sumber daya

alam di lingkungan sekitar?

2.4.2 Bagaimana kualitas pengembangan perangkat pembelajaran dan modul

materi untuk siswa kelas IV SD pada materi pelestarian sumber daya alam

47 BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian

dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau

sering disebut dengan research and development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2005:

164), sedangkan dalam buku “Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.” Yang di tulis oleh Setyosari (2010: 194). Pengertian dari penelitian

pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah suatu proses yang dipakai

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini

mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus.

Dari dua pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwasannya penelitian

pengembangan atau RnD adalah penelitian yang mengembangkan suatu produk

baru yang membantu dalam suatu masalah yang ada, atau meneruskan

mengembangkan produk yang sudah ada dan layak di kembangkan lebih lanjut.

Dari berbagai desain metode penelitian pengembangan dari beberapa ahli, peneliti

memutuskan untuk menggunakan desain penelitian dan pengembangan menurut

menurut Tomlinson, karena lebih berfokus dalam pengembangan materi

pembelajaran, peneliti mengembangkan materi tentang pelestarian sumber daya

alam. Pelaksanaan pengambangan materi disesuaikan dengan lima langkah

pengembangan materi menurut Tomlinson. Kelima langkah pengembangan materi

menurut Tomlinson adalah, (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi,

(4) evaluasi, dan (5) revisi (Harsono, 2015).

Penelitian ini juga digunakan untuk mengembangkan suatu produk berupa

perangkat pembelajaran dan modul materi berdasarkan pendekatan Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR). Penelitian ini dibatasi sampai uji coba produk terbatas

yang bertujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk baru yang telah

dikembangkan dapat membantu dalam proses belajar mengajar. Hasil dari

penelitian ini berupa produk perangkat pebelajaran dan modul materi pelestarian

sumber daya alam berdasarkan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk

siswa kelas IV SD.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas tentang subjek penelitian, objek penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian.

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV A. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1. Semua

siswa kelas IV A yang berjumlah 26 siswa. Peneliti memilih siswa kelas IV A,

3.2.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah produk yang berupa perangkat

pembelajaran dan modul materi berdasarkan pendekatan Paradigma Pedagogi

Reflektif. Perangkat pembelajaran dan modul materi ini digunakan untuk

membantu siswa kelas IV SD dalam memahami materi pelestarian sumber daya

alam. Pada perangkat pembelajaran terdiri dari silabus dan RPP, sedangkan modul

materi berisi kegiatan yang dilakukan siswa berdasarkan siklus pendekatan

Paradigma Pedagogi Reflektif (konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi),

serta materi yang dibutuhkan oleh siswa.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Pengambilan data yang dilakukan untuk penelitian dilakukan di SD Negeri

Jetis 1 Yogyakarta, yang berlokasi di Jalan Pasiraman No.2, Jetis,

Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, DIY. Peneliti memilih SD Negeri Jetis

1 sebagai tempat uji coba produk terbatas, karena melihat dari permasalahan yang

ada, serta masih minim siswa belajar menggunakan modul materi. Selain itu,

sekolah ini sudah menjadi tempat PPL peneliti jadi bisa lebih dekat dengan siswa.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada tanggal bulan Juli 2016

s.d. Januari 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama enam

bulan. Pada tanggal 23 Januari dilaksanakannya imlementasi di kelas IV A SD

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model dari Tomlinson. Pada

model Tomlinson terdapat lima langkah dalam melakukan penelitian dan

pengembangan (dalam Harsono, 2015), yaitu Analisi kebutuhan siswa, Desain,

Implementasi, Evaluasi, dan Revisi. Peneliti memilih metode Tomlinson model,

karena model ini lebih bertujuan untuk pengembangan materi

Dari model penelitian dan pengembangan rancangan pembelajaran diatas

dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.1 prosedur penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dikembangkan mengadopsi model yang

dipaparkan oleh Tomlinson. Peneliti memodifikasi tahap atau langkah-

langkah dari Tomlinson dalam mengambangkan materi. Langkah-langkah

yang digunakan oleh peneliti berjumlah lima langkah, yaitu analisis

kebutuhan, desain, implementasi, evaluasi, dan revisi

Langkah atau tahapan tersebut dimodifikasi dengan menambahkan

beberapa poin kedalamnya. Poin-poin yang ditambahkan pada langkah-

langakah pada mode Tomlinson, yaitu pada langkah pertama pengumpulan

data analisis kebutuhan dengan observasi dan wawancara, pada langkah

kedua pengembangan desain terdapat poin-poin tambahan seperti pemilihan

garis besar pembelajaran, desain produk, instrumen penelitian, evalusai ahli,

Implementasi evaluasi

pengembangan modul, dan validasi. Pada langkah ketiga yaitu implementasi,

dan langkah keempat evaluasi, serta yang terakhir revisi.

Langkah penelitian dan pengembangan terkait sembilan langkah

Bagan 3.2 Prosedur pengembangan Tomlinson yang telah dimodifikasi

Langkah I Analisis Kebutuhan

-Visi dan misi (observasi, dan wawancara) -Kurikulum (observasi, dan wawancara) -KI dan KD (wawancara)

-Latar belakang siswa (observasi, dan wawancara) -Latar belakang masalah (observasi, dan wawancara) -Bahan ajar yang digunakan (observasi, dan wawancara)

-Indikator -KD, tema, dan subtema - Tujuan -Materi -Permasalahan Langkah II Desain -Pengembangan perangkat

pembelajaran: silabus, RPP, penilaian. -Modul materi: berdasarkan dari prinsip Tomlinson, bentuk modul, isi materi, dan kegiatan siswa

Mengintegra -sikan 12 prinsip Tomlinson Mengintegrasi -kan PPR, Emansipatoris Validasi : -Ahli -Guru -Siswa Revisi

Perangkat pembelajaran dan modul materi siap uji coba

Langkah III Implementasi

Uji coba produk pada siswa kelas IV A, serta observasi kegiatan dan penyebaran kuesioner. Melihat apakah poin-poin penting itu muncul.

Langkah IV Evaluasi

Mengolah data hasil dari kuesioner dan observasi, setelah kegiatan implementasi. Baik itu kritik, saran, serta poin yang muncul dan tidak muncul

Langkah V Revisi

3.4.1 Analisis Kebutuhan

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah analisis kebutuhan. Analisis

kebutuhan yang dilakukan meliputi pencarian data visi misi sekolah, kurikulum

yang digunakan, KI dan KD, latar belakang siswa, latar belakang masalah, dan

bahan ajar yang digunakan. Cara yang dipilih oleh peneliti dengan observasi,

wawancara dan kuesioner. Analisis kebutuhan ini dilakukan ke pada guru kelas

dan siswa.

3.4.1.1Analisis Kebutuhan Guru

Peneliti melakukan kegiatan analisis kebutuhan kepada guru dengan

mengobservasi saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegitan observasi

berlangsung di kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta, untuk mengetahui

kegiatan yang diberikan oleh guru kepada siswa selama pembelajaran berlangsung

serta untuk menganalisis penggunaan bahan ajar guru dalam materi ajar yang

berkenaan dengan lingkungan. Kegiatan observasi dilakukan pada saat jam mata

pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam (IPA), hal ini dilakukan bersamaan dengan

observasi yang dilakukan untuk memenuhi kegiatan PPL.

Selain dengan observasi peneliti melakukan kegiatan wawancara,

wawancara dilakukan saat guru kelas IV A tidak sedang sibuk. Hal ini dilakukan

untuk menambah informasi. Hal-hal yang ditanyakan saat wawancara adalah

tentang, visi misi sekolah, kurikulum yang digunakan, nilai akademik siswa, latar

belakang siswa, serta tentang keterkaitan siswa secara langsung terhadap

lingkungan sekitar. Selain dengan observasi dan wawancara, peneliti juga

menyerahkan lembar kuesioner kepada guru kelas, kuesioner yang diberikan

Hasil dari observasi, wawancara, serta kuesioner terhadap analisis

kebutuhan guru, dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan perangkat

pemebelajaran materi sesuai kebutuhan, diharapkan dapat memiliki pengaruh

yang baik dalam pembelajaran, membantu guru dalam kegiatan pembelajaran, dan

mampu membuat siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta lebih

mendapatkan materi yang baik.

3.4.1.2Analisis kebutuhan siswa

Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan ke pada siswa. Analisis

kebutuhan dilakukan sama dengan analisis yang dilakukan dengan guru, peneliti

juga melakukan observasi, wawancara dan kuesioner. Observasi dilakukan saat

kegitan pembelajaran berlangsung, siswa yang dipilih oleh peneliti adalah siswa

kelas IV A SD Negeri Jetis 1, selain itu wawancara dilakukan hanya keberapa

siswa kelas IV, tidak semua siswa kelas.

Peneliti juga menyebarkan kuesioner tertutup kepada siswa untuk

mengetahui kebutuhan siswa terhadap madul materi. Penyebaran kuesioner ini

dilaksanakan saat jam selesai kegiatan pemebelajaran. Hasil dari observasi,

wawancara, dan kuesioner, digunakan untuk menganalisa kebutuhan siswa

terhadap modul materi. Serta menjadi gambaran untuk peneliti menentukan tujuan

dalam membuat modul yang diharapkan dapat membantu pemahaman siswa.

3.4.2 Desain

Peneliti memulai membuat desain berdasarkan analisi kebutuhan dan

beberapa prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Tomlinson

prinsip yang ada peneliti memilih duabelas prinsip yang menjadi dasar peneliti

dalam mendisain modul materi pembelajaran IPA.

Selanjutnya hal yang dilakukan oleh peneliti ialah, membuat kerangka atau

gambaran kasar dari desain modul materi. Selain membuat modul materi peneliti

juga membuat perangkat pembelajaran yang berisi, silabus, RPP, penilaiain.

Perangkat pembelajaran dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang sudah

peneliti dapatkan melalui lembar need analysis atau analsis kebutuhan. Dalam pengembagan RPP peneliti mengunakan pendekatan PPR, dan model pembelajran

saintifik. Melalui KD ini juga peneliti menentukan materi apa yang ingin

dikembangkan, selain itu berdasarkan prinsip pengembangan materi dari

Tomlinson yang dipilih oleh peneliti tentang materi bahan ajar harus membuat

peserta didik menjadi nyaman, senang, dan tertarik. Maka dari itu peneliti

membuat desain modul materi semenarik, senyaman dan membuat peserta didik

merasa senang saat menggunakannya.

Tahapan desain ini juga bukan hanya masalah isinya saja, akan tetapi

tampilan secara fisik. Bagaimana agar modul materi dapat membuat siswa

tertarik, senang, dan nyaman saat menggunakan modul materi. Maka dari itu

peneliti membuat desain berdasarkan analisis kebutuhan siswa. Dengan warna

yang menarik, gambar yang menarik, kegiatan yang tidak terlalu membebani

siswa, serta materi yang dapat dipahami oleh siswa. Peneliti juga mengunakan

prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson yang menjadi salah satu dasar

bagi peneliti mengembangkan materi. Pada perangkat pembelajaran dan modul

jadi kemudian peneliti melakukan validasi terhadap ahli dan guru kelas, setelah

divalidasi peneliti melakukan revisi sesuai saran atau masukan dari ahli dan guru.

3.4.3 Implementasi

Setelah dilakukannya validasi oleh ahli dan guru serta melakukan revisi

awal, peneliti melakukan implementasi atau uji coba perangkat pembelajaran dan

modul materi, serta melakukan observasi dan penyebaran kuesioner. Observasi

yang dilakukan oleh peneliti saat implementasi bertujuan untuk melihat apakah

poin-poin dari emansipatoris muncul, prinsip-prinsip dari Tomlinson juga timbul,

serta apakah siklus dari PPR sudah terlaksana sesuai dengan urutannya

Kuesioner yang disebar oleh pneliti kepada siswa, bertujuan untuk tahu

penilaian siswa terhadap modul yang sudah mereka gunakan dan memberi saran

serta komentar terhadap modul materi agar bisa diperbaiki oleh peneliti.

Implementasi dilakukan oleh peneliti di kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta,

melibatkan 26 siswa. Implementasi dilakukan dalam satu hari, peneliti mengambil

satu hari penuh dalam melakukan implementasi. Peneliti menerapkan perangkat

pembelajaran dan modul materi yang telah divalidasi oleh ahli dan guru kelas.

3.4.4 Evaluasi

Pada tahap keempat ini peneliti melakukan evaluasi dua kali yang pertama

sebelum implementasi. Pada evalusai sebelum implementasi ini, peneliti

melakukan uji validasi kepada dua ahli dan satu guru kelas. Dua ahli tersebut

antara lain ahli IPA, dan ahli bahasa, sedangkan guru kelas yang dipilih oleh

peneliti ialah guru kelas IV A SD Negeri Jetis 1. Peneliti melakukan validasi

kepada ahli, bertujuan untuk lebih mastikan apakah materi IPA yang peneliti

tata bahasa yang digunakan oleh peneliti sudah baik, dan mudah dipahami oleh

siswa, sedangkan evaluasi dari guru kelas bertujuan untuk mengetahui apakah

perangkat pembelajaran dan modul materi sudah sesuai dan layak untuk

digunakan. Setalah divalidasi oleh dua ahli dan guru kelas, peneliti melakukan

revisi berdasarkan dari komentar ahli, agar perangkat pembelajaran dan modul

materi layak digunakan saat implementasi.

Evaluasi yang kedua yaitu dilakukan setelah melakukan implementasi,

peneliti membagikan kuesioner hasil uji coba kepada setiap siswa, serta

melakukan observasi saat implementasi berlangsung. Pada hasil evaluasi kedua ini

peneliti mendapatkan penilaian tentang kelebihan serta kekurangan dari modul

materi yang sudah digunakan oleh siswa. Peneliti melakukan hal ini untuk lebih

menyempurnakan modul materi yang sesudah dibuat.

3.4.5 Revisi.

Pada tahap kelima dalam penelitian ini adalah revisi. Setelah melakukan

implementasi dan melakukan evaluasi, peneliti melakukan revisi pada perangkat

pemebelajaran dan modul materi berdasarkan kritik saran yang didapatkan dari

kuesioner dan observasi saat implementasi. Revisi dilakukan bertujuan untuk

memperbaiki modul materi agar lebih baik lagi.

Dokumen terkait