• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

B. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes/angka yang diberikan oleh guru. Menurut Sunaryo (1993:10), prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu 1) faktor internal (faktor dari dalam diri siswa); 2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa); dan 3) faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (Syah, 1997:132).

Dalam pemilihan jurusan, siswa yang naik kelas XI akan mengambil program studi tertentu yaitu : Ilmu Alam atau Ilmu Sosial atau Bahasa. Syarat pemilihan jurusan tersebut, seperti yang ada di Buku Pedoman Guru SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (2008:5), adalah tidak boleh memiliki nilai akademik yang tidak tuntas pada mata pelajaran prasyarat program studi. Nilai akademik ditentukan dari nilai kognitif (kecerdasan).

Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Prestasi belajar umumnya diukur dengan menggunakan tes dan tampak hasilnya pada angka nilai yang diberikan oleh guru dalam raport siswa. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik cenderung akan menampakkan minat yang besar terhadap jurusan yang dipilihnya, karena sebelumnya ia telah menyukai mata pelajaran-mata pelajaran prasyarat dari jurusan yang akan ia pilih.

Dengan melihat nilai-nilai mata pelajaran atau prestasi belajarnya, maka siswa akan mempunyai petunjuk dalam memilih jurusan. Peneliti menduga bahwa siswa yang memperoleh hasil/prestasi yang tinggi dalam mata pelajaran prasyarat masuk jurusan IPS akan tinggi pula pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya jika masuk jurusan tersebut.

Dari dugaan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai prestasi belajar yang baik pada mata pelajaran prasyarat jurusan IPS cenderung mempunyai minat yang tinggi untuk dapat masuk jurusan IPS, karena ia telah memiliki petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih, sedangkan siswa yang cenderung berprestasi kurang baik dalam mata pelajaran prasyarat masuk jurusan IPS belum tentu akan memilih untuk masuk jurusan IPS.

2. Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS

Branca, 1965; Woodworth dan Marquis, 1957, (dalam Walgito, 1994: 53) menyebutkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului penginderaan, yaitu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Dalam hal ini, stimulusnya adalah jurusan IPS.

Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap suatu objek. Demikian juga dengan siswa, pasti juga memiliki persepsi positif atau negatif terhadap jurusan IPS.

Persepsi siswa terhadap jurusan IPS yang berbeda-beda tersebut dikarenakan persepsi seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh

faktor internal dan faktor eksternal. Stimulus dan lingkungan sebagai faktor eksternal dan individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu untuk menciptakan persepsi (Walgito, 1991: 54-55). Dalam penelitian ini hal yang akan dipersepsikan adalah jurusan IPS, yaitu dilihat dari kurikulumnya, fasilitasnya, staf pengajarnya, dan lingkungan belajar di jurusan IPS.

Persepsi juga diartikan sebagai suatu tanggapan (penerimaan langsung atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindera (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 675). Sedangkan Winkel (1986: 161) menyebutkan bahwa persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap jurusan IPS.

Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap jurusan IPS cenderung akan berminat memilih jurusan tersebut. Sedangkan siswa

yang memiliki persepsi negatif terhadap jurusan IPS maka akan cenderung untuk tidak memilih jurusan tersebut.

3. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dan Persepsi Siswa terhadap Jurusan IPS dengan Minat Siswa Memilih Jurusan IPS

Dalam pemilihan jurusan, siswa yang naik kelas XI akan mengambil program studi tertentu yaitu : Ilmu Alam atau Ilmu Sosial atau Bahasa. Syarat pemilihan jurusan tersebut seperti yang ada di Buku Pedoman Guru SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (2008:5) adalah tidak boleh memiliki nilai akademik yang tidak tuntas pada mata pelajaran prasyarat jurusan.

Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Prestasi belajar umumnya diukur dengan menggunakan tes dan tampak hasilnya pada angka nilai yang diberikan oleh guru dalam raport siswa. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik dalam mata pelajaran prasyarat jurusan IPS cenderung akan menampakkan minat yang besar untuk memilih jurusan IPS, karena sebelumnya ia telah menyukai mata pelajaran-mata pelajaran prasyarat dari jurusan IPS, yaitu pelajaran-mata pelajaran Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi.

Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Persepsi seseorang

terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap suatu objek.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap jurusan IPS.

Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap jurusan IPS cenderung akan berminat memilih jurusan tersebut. Sedangkan siswa yang memiliki persepsi negatif terhadap jurusan IPS maka akan cenderung untuk tidak memilih jurusan tersebut.

Dengan demikian, penulis menduga bahwa antara prestasi belajar dan persepsi siswa terhadap jurusan IPS terdapat hubungan dengan minat siswa memilih jurusan IPS.

Dokumen terkait