• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2. Pengertian Prestasi

Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Definisi prestasi menurut KBBI (1990:700) adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan/dikerjakan). Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes/angka yang diberikan oleh guru. Menurut Sunaryo (1993:10) prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Syah (1997:132) dibedakan menjadi tiga macam.

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)

3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Uraian mengenai ketiga macam faktor di atas adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat rohaniah).

a. Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti kesehatan indera pendengaran dan indera penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.

b. Aspek psikologis

Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa adalah sebagai berikut :

1. Intelegensi siswa

Intelegensi umumnya diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsang atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Tingkat kecerdasan/intelegensi (intelligence quotient/IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa, akan makin tinggi peluangnya untuk meraih sukses.

2. Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang terdimensi afektif berupa kecenderungan-kecenderungan untuk mereaksi/merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. Sikap

cara mengajar guru, akan menimbulkan kemudahan belajar bagi siswa tersebut.

3. Bakat siswa

Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Dalam perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu.

4. Minat siswa

Secara sederhana (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. 5. Motivasi siswa

Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam perkembangannya, motivasi dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1) motivasi intrinsik dan 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongya melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang kurang termotivasi untuk belajar menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi baik di sekolah maupun di rumah. Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik, karena lebih murni, langgeng, dan tidak bergantung pada dorongan/pengaruh orang lain.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua mascam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungannonsosial.

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Yang termasuk dalam lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.

b. Lingkungannonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 3. Faktor pendekatan pembelajaran

Pendekatan belajar yang dapat dipahami sebagai segala cara/strategi yang digunakan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran tertentu. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa yang bersangkutan.

Menurut Masidjo (1995:27), kegunaan dari penilaian prestasi siswa bagi guru adalah untuk :

a) Memilih dan membantu siswa

Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar siswa dalam penguasaan suatu mata pelajaran, seorang guru dapat memilih siswa-siswa yang bermutu dan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk sesuatu program atau suatu kegiatan.

b) Keperluan penelitian

Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar siswa dalam penguasaan suatu mata pelajaran, maka seorang guru

dapat mencari umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar dari setiap mata pelajaran yang diampunya. c) Mengetahui sifat-sifat siswa

Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar siswa dalam penguasaan suatu mata pelajaran, seorang guru sampai batas-batas tertentu dapat mengetahui sifat-sifat siswa.

Indikator prestasi belajar menurut Syah (1997:150), pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa, namun pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah tersebut sangat sulit. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah dengan mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan prestasi yang hendak diukur.

Dalam pemilihan jurusan, siswa yang naik kelas XI akan mengambil program studi tertentu yaitu : Ilmu Alam atau Ilmu Sosial atau Bahasa. Syarat pemilihan jurusan tersebut, seperti yang ada di Buku Pedoman Guru SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (2008:5), adalah tidak boleh memiliki nilai akademik yang tidak tuntas pada mata pelajaran prasyarat program studi. Nilai akademik ditentukan dari nilai kognitif (kecerdasan). Berikut adalah daftar mata pelajaran dan nilai ketuntasan prasyarat untuk memilih jurusan tertentu.

Tabel 2.1

Daftar Mata Pelajaran dan Nilai Ketuntasan Prasyarat Pemilihan Jurusan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Program Studi Mata Pelajaran Prasyarat Nilai Kentuntasan IPA Matematika 63 Fisika 65 Kimia 65 Biologi 64 IPS Ekonomi 65 Geografi 64 Sosiologi 65 Bahasa Bahasa Inggris 63 Bahasa Indonesia 65 Bahasa Jerman 63

Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Prestasi belajar umumnya diukur dengan menggunakan tes dan tampak hasilnya pada angka nilai yang diberikan oleh guru dalam raport siswa. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik cenderung akan menampakkan minat yang besar terhadap jurusan yang dipilihnya, karena sebelumnya ia telah menyukai mata pelajaran-mata pelajaran prasyarat dari jurusan yang akan ia pilih.

Dokumen terkait