KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori yang mengacu pada model utilisasi pelayanan kesehatan menurut Dever (1984), dimana utilisasi pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh faktor sosiobudaya, organisasi, konsumen, dan provider (pemberi pelayanan kesehatan), dalam penelitian ini disusun kerangka konsep yang disesuaikan dengan karakteristk penelitian, yaitu:
1. Faktor Sosiobudaya
Pada penelitian ini, faktor sosiobudaya tidak diteliti dikarenakan pasien antenatal care Rumah Sakit Puri Cinere memiliki karakteristik, yaitu masyarakat perkotaan dan termasuk pasien dengan kelas sosial menengah ke atas, sehingga diasumsikan memiliki persepsi terhadap kemajuan teknologi dan norma di masyarakat yang homogen.
2. Faktor Organisasi
Pada penelitian ini, variabel yang digunakan untuk menggambarkan faktor yang berhubungan dengan organisasi pelayanan kesehatan adalah variabel fasilitas kesehatan (menggambarkan ketersediaan pelayanan kesehatan), aksesibilitas (menggambarkan keterjangkauan geografis), biaya pelayanan dan penanggung biaya (menggambarkan keterjangkauan sosial). Sedangkan karakteristik struktur
organisasi pelayanan tidak diteliti, karena untuk menggambarkan karakteristik struktur organisasi ini menggunakan variabel sistem pembayaran tenaga kesehatan dan struktur organisasi pelayanan kesehatan, dimana variabel tersebut merupakan struktural internal manajemen rumah sakit yang umumnya tidak diketahui oleh konsumen.
3. Faktor Konsumen
Pada penelitian ini, variabel yang digunakan untuk menggambarkan faktor yang berhubungan dengan konsumen adalah variabel usia (menggambarkan sosiodemografi), pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan keluarga (menggambarkan sosioekonomi), serta persepsi ibu tentang kondisi kehamilan (menggambarkan sosiopsikologi).
Dalam penelitian ini, variabel jenis kelamin dan status perkawinan yang umumnya digunakan untuk menggambarkan sosidemografi tidak diteliti karena variabel tersebut bersifat homogen.
4. Faktor Provider (Pemberi Pelayanan Kesehatan)
Pada penelitian ini, variabel yang digunakan untuk menggambarkan faktor yang berhubungan dengan pemberi pelayanan kesehatan adalah fasilitas kesehatan, pelayanan dokter, pelayanan paramedis, dan kemudahan informasi pelayanan.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka yang menjadi variabel dependen pada penelitian ini adalah utilisasi pelayanan persalinan oleh pasien antenatal care. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Usia
Usia merupakan salah satu faktor sosiodemografi konsumen yang dapat mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Usia berperan terhadap utilisasi pelayanan dari sudut risiko sakit atau penyakit yang dibawa oleh perkembangan usia, yaitu balita, remaja, usia produktif, dan lansia (Wibisana, 2007). Semakin tua usia seseorang, maka semakin tinggi pula risiko timbulnya penyakit dan semakin tinggi pula utilisasi pelayanan kesehatan (Azwar, 1996). Penelitian Muljadi (2003) menunjukkan bahwa usia mempengaruhi ibu dalam memilih pemanfaatan kamar bersalin di Rumah Sakit Sumber Waras.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor sosiekonomi konsumen yang turut berperan mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Menurut Anwar (1996), apabila tingkat pendidikan seseorang baik, maka secara relatif tingkat utilisasi pelayanan kesehatan akan tinggi. Penelitian Khudhori (2012) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dengan keputusan pasien antenatal care dalam memanfaatkan pelayanan persalinan di Rumah Sakit IMC Bintaro.
3. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan salah satu faktor sosioekonomi konsumen yang berpengaruh terhadap utilisasi pelayanan kesehatan (Dever, 1984).
Hasil penelitian Rusydi (1999) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan utilisasi pelayanan antenatal di Puskesmas Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian lain, Ginting (2001) menunjukkan bahwa adanya pengaruh pekerjaan ibu terhadap utilisasi pelayanan antenatal oleh ibu hamil yang memiliki risiko di Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.
4. Penghasilan keluarga
Penghasilan keluarga merupakan salah satu faktor sosioekonomi konsumen yang memungkinkan individu dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Menurut Feldstein (1993), faktor penghasilan keluarga berhubungan dengan demand individu terhadap utilisasi pelayanan kesehatan. Wibisana (2007) menyatakan bahwa kemampuan membayar (ability to pay) berperan positif dalam menentukan utilisasi pelayanan kesehatan seseorang. Hasil penelitian Sarminah (2012) menunjukkan bahwa penghasilan keluarga mempunyai pengaruh terhadap utilisasi pelayanan antenatal care di Provinsi Papua.
5. Persepsi ibu tentang kondisi kehamilan
Kondisi kehamilan merupakan suatu keadaan yang dialami ibu hamil baik dalam keadaan normal ataupun terdapat faktor penyulit atau komplikasi yang dapat menjadi risiko pada saat persalinan. Persepsi ibu terhadap kondisi kehamilan merupakan faktor sosiopsikologi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan pelayanan persalinan. Wibowo (1992) dalam disertasinya, membuktikan bahwa persepsi ibu
terhadap kondisi kesehatan ibu hamil mempengaruhi utilisasi pelayanan antenatal.
6. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan ketersediaan pelayanan kesehatan yang mempengaruhi seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Penelitian Khudhori (2012) menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang bermakna antara fasilitas kesehatan dengan keputusan pasien antenatal care memilih tempat persalinan di Rumah Sakit IMC Bintaro.
7. Pelayanan Dokter
Pelayanan dokter merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan provider yang dapat mempengaruhi individu dalam memutuskan pemanfaatan pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Hasil penelitian Pelangi (2010) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pelayanan dokter dengan keputusan pasien poliklinik kebidanan dalam memanfaatkan pelayanan bersalin di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok. 8. Pelayanan Paramedis
Pelayanan paramedis (bidan dan perawat) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menentukan utilisasi pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Penelitian Purnamawati (2002) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pelayanan perawat dengan utilisasi tempat persalinan di RSAB Harapan Kita.
9. Kemudahan Informasi
Kemudahan informasi merupakan faktor yang berhubungan dengan provider yang mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Penelitian Syahrial (2001) menunjukkan bahwa kemudahan informasi memiliki hubungan yang bermakna terhadap keputusan pasien rawat jalan kebidanan dalam memanfaatkan layanan persalinan di Rumah Sakit OMNI Medical Center Jakarta.
10.Biaya Pelayanan
Menurut Dever (1984), salah satu faktor yang mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan adalah biaya pelayanan kesehatan, dimana utilisasi pelayanan kesehatan yang ada tergantung pada kemampuan konsumen untuk membayar biaya pelayanan. Hasil penelitian Syahrial (2001) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara biaya pelayanan terhadap keputusan pasien rawat jalan kebidanan dalam memanfaatkan layanan persalinan di Rumah Sakit OMNI Medical Center Jakarta.
11.Penanggung Biaya
Penanggung biaya merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap utilisasi pelayanan kesehatan (Dever, 1984). Hasil penelitian Syahrial (2001) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penanggung biaya dengan utilisasi pelayanan persalinan oleh pasien rawat jalan kebidanan di Rumah Sakit OMNI Medical Center Jakarta.
12.Aksesibilitas
Menurut Dever (1984), aksesibilitas merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan utilisasi pelayanan kesehatan yang dinilai dari jarak, waktu tempuh, dan ketersediaan transportasi untuk mencapai lokasi pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, bahwa jarak tempuh ke pelayanan kesehatan diklasifikasikan menjadi: kurang dari 1 kilometer (< 1 km), 1 sampai dengan 5 kilometer (1-5 km), dan lebih dari 5 kilometer (> 5 km). Sedangkan waktu tempuh diklasifikasikan
menjadi kurang dari 15 menit (<15’), antara 16 sampai dengan 30 menit
(16’-30’), antara 31 sampai dengan 60 menit (31’-60’), dan lebih dari 60 menit (>60’). Penelitian Supatra (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jarak dan waktu tempuh dengan utilisasi pelayanan bersalin pada pasien ibu hamil di Unit Rawat Jalan Obstetri Rumah Sakit Risa Sentra Medika.
Secara skematis, kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada bagan 3.1 sebagai berikut:
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen (Bebas) Variabel Dependen (Terikat) Usia Aksesibilitas Kemudahan Informasi Pelayanan Paramedis Pelayanan Dokter Fasilitas Kesehatan Persepsi ibu tentang kondisi kehamilan Penghasilan Keluarga Pendidikan Penanggung Biaya Biaya Pelayanan Utilisasi Pelayanan Persalinan oleh Pasien
Antenatal Care di Rumah Sakit Puri Cinere Tahun
2013