• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

C. Kerangka Konsep

Menurut Sugiyono ( 2016:91) mengemukakan bahwa kerangka konseptual adalah suatu konsep yang memberikan gambaran hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah yang akan diteliti.

Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritas antara variable independen dan variable dependen. Dari beberapa penjelasan dan konsep yang dicantumkan sebelumnya mengenai variabel yang ada pada penelitian, makan jelas bahwa harga saham dipengaruhi oleh beberapa hal. Dapat di asumsikan jika harga saham perusahaan tinggi menandakan performa atau kinerja perusahaan tersebut bagus. Kinerja perusahaan yang dilihat dari investor yaitu pengaruh margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas, kedua hal tersebut bisa saja menjadi pedoman investor untuk memilih perusahaan mana yang kiranya akan menguntungkan.

Bagi investor, yang dapat memengaruhi harga saham salah satunya ialah Margin Laba Bersih atau NPM, pada NPM dapat digunakan dalam menentukan mana perusahaan dengan pendapatan tertentu dapat berhasil menghasilkan laba bersih maksimal( Fahmi : 2017). Hal lain yang memengaruhi harga saham adalah Pengendalian atas Ekuitas atau ROE, informasi mengenai ROE pada perusahaan salah satu kebutuhan dalam membantu pengambilan keputusan

mengenai penanaman modal. Informasi tersebut dapat mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono 2016:96). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.

1. Pengaruh Margin Laba Bersih terhadap Harga Saham

Margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersih nya ( Sukmawati Sukamulia : 2017 ). Makin besar margin laba bersih, maka kinerja pada perusahaan akan makin produktif, sehingga

Margin Laba Bersih / Net Profit Margin (NPM)

dapat meningkatkan kepercayaan pada investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Makin besar rasio ini maka akan makin baik kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang tinggi.

Hubungan antara laba bersih dan penjualan bersih yang menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan tersebut berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resik. Para investor pada pasar modal harus mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut maka investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak.

Hasil penelitian terdahulu Sonya Yolanda (2019) menunjukkan bahwa Secara parsial pada Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan yang ingin dicapai pada setiap perusahaan ialah untuk memaksimalkan laba serta mendapatkan keuntungan. Pada umumnya laba dapat menjadi pengukur kinerja pada perusahaan, jika dalam perusahaan telah memiliki laba yang tinggi berarti dapat menunjukkan kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut baik, sebaliknya jika laba yang dihasilkan pada perusahaan rendah maka menunjukkan kinerja yang dihasilkan dalam perusahaan tersebut tidak terlalu baik ( Fahmi : 2017 ). Suatu analisis dari rasio profitabilitas akan sangat

penting bagi para investor jangka panjang salah satunya bagi pemegang saham.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan uraian diatas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H1: Margin laba bersih berpengaruh positif terhadap harga saham.

2. Pengaruh Pengembalian atas Ekuitas terhadap Harga Saham

Menurut Fahmi (2015:95), Return On Equity mengkaji sejauh mana suatu perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan laba atas ekuitas. Maka dari itu pengembalian atas ekuitas dapat digunakan dalam mengukur efektivitas pada perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal yang telah dimiliki perusahaan.

Hasil penelitian Sari Nuzullina Ramadhani (2019) menunjukkan bahwa variabel pada pengembalian atas ekuitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dalam rasio ini telah menunjukkan kesuksesan pada pihak manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian yang lebih besar kepada pemegang saham. Informasi yg digunakan pada peningkatan rasio pengembalian atas ekuitas dengan diterimanya pasar sebagai sinyal baik yang akan memberikan masukan positif bagi para investor dalam pengambilan keputusan untuk membeli sebuah saham.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan uraian diatas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H2 : Pengembalian atas ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham

3. Pengaruh Margin Laba Bersih dan Pengembalian atas Ekuitas terhadap Harga Saham

Menurut Aziz Muhammad Suban (2016) Harga saham adalah harga selembar saham yang terjadi pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran dipasar modal. Jika harga saham pada perusahaan selalu mengalami peningkatan maka para investor atau calon investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut berhasil dalam mengelola usahanya dan memiliki kinerja yang bagus. Kenaikan harga saham juga menunjukkan citra perusahaan tersebut baik sehingga dapat memudahkan perusahaan untuk mendapatkan dana dari luar.

Margin laba bersih (net profit margin) adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya suatu persentase laba bersih atas penjualan bersih (Hery 2016 : 198). Jika rasio ini makin tinggi maka makin tinggi pula laba bersih yang didapatkan dari penjualan bersih dalam perusahaan.

Dengan demikian terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Sonya yolanda (2019) menyatakan bahwa pada rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Menurut Hery (2016:194-195) Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini dapat

digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas. Makin tinggi nilai ROE akan makin baik karena nilai ROE yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi untuk menghasilkan keuntungan dari setiap unit ekuitas. Maka pengaruh margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas digunakan untuk melihat efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal yang dimiliki dalam perusahaan karena makin besar marjin laba bersih pada perusahaan, maka kinerja pada perusahaan akan makin produktif, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para investor untuk dapat menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Hasil penelitian terdahulu Sari Nuzullina Rahmadhani (2019) menyatakan bahwa margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas secara bersama-sama dapat berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itu, investor perlu menganalisis kedua faktor ini sebelum mengambil sebuah keputusan untuk menanamkan modalnya. Berdasarkan penelitian terdahulu dan uraian diatas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H3:Margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham.

32 BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait