• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MARGIN LABA BERSIH DAN PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MARGIN LABA BERSIH DAN PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MARGIN LABA BERSIH DAN PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2017-2020)

SKRIPSI

NURISNA

NIM : 105731110017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH MARGIN LABA BERSIH DAN PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus

Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2017-2020)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

NURISNA NIM: 105731110017

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021M/1443H

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Q.S. Ar Rad:11)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillahirabbilalamin,

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta orang-orang yang saya sayang dan almamater kampus biru.

PESAN DAN KESAN

Terima Kasih Kepada Seluruh Dosen Yang Telah Memberikan Saya Ilmu Yang Sangat Bermanfaat Selama 4 Tahun Terakhir Dan Khususnya Terima Kasih

Kepada Kedua Pembimbing Saya Atas Bimbingannya Dalam Proses Menyelesaikan Tugas Akhir Hingga Saat Ini. Untuk Diri Sendiri Tetap

Berproses Agar Menjadi Lebih Baik Lagi Dari Sebelumnya

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji serta syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT atas segala rahmat dan hidayah nya yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Sholawat beriringan salam juga dipersembahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kabar tentang pentingnya ilmu bagi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat bagi setiap mahasiswa dalam menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Sehubungan dengan hal tersebut, Skripsi yang telah disusun berjudul:

“Pengaruh Margin Laba Bersih Dan Pengembalian Atas Ekuitas Terhadap Harga Saham”.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Abd. Rahman dan Ibu Mardiani yang senangtiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara saya tercinta Irma Sri Wahyuni yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir tahun studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

(8)

viii

Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu, maupun sumber pustaka, penulis menyadari bahwa proposal ini masih memiliki banyak kekurangan dan memerlukan pengembangan lebih lanjut, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak agar benar- benar bermanfaat. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Andi Jam`an S,E.M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Mira, SE.,M.Ak, selaku PLT Program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.AK.CA, selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis untuk kesempurnaan proposal ini.

5. Ibu Mukminati, SE.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan proposal ini.

6. Rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2017, terkhusus rekan kelas Akuntansi A dan rekan Konsentrasi Akuntansi dan Audit yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

Terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan, Semoga Allah SWT membalas amal baik saudara dan semua pihak yang telah bermurah hati memberikan bantuan dalam menyelesaikan proposal ini serta semoga proposal ini

(9)

ix

dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya bagi ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, Amin ya rabbal„alamin.

Nashrun Min Allahu Wa Fathun Karien, Billahi Fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 6 Oktober 2021

Penulis,

Nurisna

(10)

x

ABSTRAK

NURISNA, 2021, Pengaruh Margin Laba Bersih Dan Pengembalian Atas Ekuitas Terhadap Harga Saham (studi kasus pada perusahaan sektor industri barang konsumsi tahun 2017-2020). Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak Ansyarif Khalid dan Ibu Mukminati.

Tujuan penelitian ini merupakan jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas terhadap harga saham. sampel ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sektor industri barang konsumsi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat dalam situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.com) . Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam pengumpulan data mencakup data sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Econometric Views ( Eviews ) versi 12 mengenai pengaruh margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas terhadap harga saham yang telah dibahas dari bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan penting yaitu margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas berpengaruh terhadap harga saham. Maka perusahaan harus memperhatikan kedua variabel bebas tersebut dalam memprediksi harga saham, terutama yang terkait dengan peningkatan kinerja penjualan maka pada penjualan tersebut sebagai sumber meningkatnya laba bersih peda perusahaan yang akan mempengaruhi harga saham.

Kata Kunci : Margin Laba Bersih, Pengembalian Atas Ekuitas, Harga Saham

(11)

xi

ABSTRACT

NURISNA, 2021, Effect of Net Profit Margin and Return on Equity on Stock Prices (a case study on consumer goods industry companies in 2017-2020). Thesis, Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Mr. Ansyarif Khalid and Mrs. Mukminati.

The purpose of this study is a type of quantitative research with the aim of knowing the effect of net profit margin and return on equity on stock prices. This sample is taken from manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the consumer goods industry sector. The type of data used in this study is quantitative data obtained from the financial statements contained in the official website of the Indonesia Stock Exchange (www.idx.com). In this study, the data sources used in data collection include secondary data. The results show that data using statistical calculations through the application of Econometric Views (Eviews) version 12 regarding the effect of net profit margins and returns on equity on stock prices that have been discussed in the previous chapter, the authors draw important conclusions, namely net profit margins and returns on equity have an effect to stock prices. So the company must pay attention to the two independent variables in predicting stock prices, especially those related to increasing sales performance, then the sale is a source of increasing net income for the company which will affect stock prices.

Keywords: Net Profit Margin, Return on Equity, Stock Price

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

1. Saham ... 8

2. Harga Saham ... 12

3. Margin Laba Bersih ... 14

(13)

xiii

4. Pengembalian Atas Ekuitas ... 18

B. Tinjauan Empiris ... 21

C. Kerangka Konseptual ... 26

D. Hipotesis Penelitian... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 32

1. Jenis Penelitian ... 32

2. Lokasi Penelitian ... 33

B. Devisi Operational Variabel ... 33

1. Variabel Dependen ... 33

2. Variabel Independen ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 36

D. Jenis dan Sumber Data ... 39

1. Jenis Data ... 39

2. Sumber Data ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data... 40

F. Teknik Analisis Data... 40

1. Statistik Deskriptif ... 40

2. Uji Asumsi Klasik ... 41

3. Analisis Regresi Data Panel ... 43

4. Uji Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 51

B. Hasil Analisis Data ... 54

1. Statistik Deskriptif ... 55

2. Uji Asumsi Klasik ... 66

C. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel ... 69

(14)

xiv

1. Model Data Panel ... 69

2. Pemilihan model ... 72

D. Pengujian Hipotesis ... 77

1. Hasil Uji T (Parsial) ... 77

2. Hasil Uji F (Simultan) ... 78

E. Analisis Pembahasan ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

C. Keterbatasan Penelitian ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN ... 90

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sample ... 37

Tabel 3.2 Daftar Sampel Nama Perusahaan ... 38

Tabel 4.1 Sampel Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ... 53

Tabel 4.2 Deskriptif Akuntansi Pada Margin Laba Bersih dan Pengembalian Atas Ekuitas ... 54

Tabel 4.3 Harga Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. ... 55

Tabel 4.4 Margin Laba Bersih Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 59

Tabel 4.5 Pengembalian Atas Ekuitas Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ... 62

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 65

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 67

Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas ... 68

Tabel 4.9 Uji Common Effect Model (CEM) ... 70

Tabel 4.10 Uji Fixed Effect Model (FEM)... 71

Tabel 4.11 Uji Random Effect Model (REM) ... 72

Tabel 4.12 Uji Chow ... 73

Tabel 4.13 Uji Hausman ... 75

(16)

xvi

Tabel 4.14 Hasil Estimasi Fixed Effec Model ... 76

Tabel 4.15 Hasil Uji Uji Parsial ... 77

Tabel 4.16 Hasil Uji F Uji Simultan ... 78

Tabel 4.17 Hasil Uji Margin Laba Bersih Terhadap Harga Saham ... 78

Tabel 4.18 Hasil Uji Pengembalian Atas Ekuitas Terhadap Harga Saham . 80 Tabel 4.19 Hasil Uji Margin Laba Bersih dan Pengembalian Atas Ekuitas Terhadap Harga Saham ... 81

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 28 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 67

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Negara-negara yang belum mampu melepaskan diri dari krisis ekonomi dan politik membuat keberadaan pasar modal pada negara tersebut dianggap belum berjalan efektif, hal ini disebabkan oleh beberapa hal termasuk diantaranya kondisi politik dan keamanan yang belum mencapai tingkat ketidakstabilan hingga saat ini terus terjadi. Keberadaan pasar modal pada suatu negara bisa menjadi acuan untuk melihat bagaimana bisnis dalam negara yang bersangkutan dalam menggerakkan berbagai kebijakan ekonominya seperti kebijakan fiskal dan moneter. Transaksi pada pasar modal di indonesia dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) di mana pasar modal merupakan tempat di mana pihak dalam perusahaan menjual saham dan obligasi dengan maksud dari hasil penjualan nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana perusahaan agar memperkuat modal ( Fahmi, 2015:48 ).

Pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan saham yang dapat dimiliki oleh para investor. Investor yang akan berinvestasi pada pasar modal memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya (Nofrita, R. : 2017 ). Investor dapat menilai suatu perusahaan dengan menggunakan tingkat pengembalian modal, di mana apabila tingkat pengembalian modal tinggi, maka harga saham akan tinggi juga dan akan menandakan bahwa perusahaan yang dapat investor pilih dapat menguntungkan ( Sundana : 2015 ).

(19)

Salah satu jenis industri yang ada di BEI ialah industri manufaktur sektor barang dan konsumsi. Sektor industri barang konsumsi adalah industri yang memproduksi berbagai jenis kebutuhan konsumsi masyarakat di mana sektor industri barang dan konsumsi terdiri dari beberapa subsektor yaitu, subsektor makanan dan minuman, farmasi, rokok, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga serta subsektor peralatan rumah tangga. Kenaikan indeks sektoral pada sektor industri barang konsumsi banyak didukung oleh beberapa emiten yang bergabung yang terdiri dari 52 perusahaan. Produk yang dihasilkan sektor industri ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan suatu kebutuhan pokok manusia, hal ini dikarenakan pada produknya dapat langsung diminati oleh konsumen seperti kebutuhan sehari-hari manusia sehingga dapat dianggap sebagai sektor yang tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi.

Selain itu jumlah penduduk indonesia yang besar di mana mencapai 200 juta lebih membuat industri barang konsumsi mempunyai pangsa pasar yang besar dan mempunyai prospek bisnis yang sangat menjanjikan dan akan terus berkembang, maka dari itu banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya pada industri ini karena harga suatu saham pada sektor industri barang dan konsumsi meningkat setiap tahunnya. Keputusan investor pada pasar saham memainkan peran penting dalam menentukan tren pasar, yang kemudian memengaruhi perekonomian (Watung, R.W.,& Illat,V.W. : 2016).

Harga saham adalah salah satu faktor yang dinilai oleh para investor untuk mengambil keputusan berinvestasi. Menurut Batubara dan Purnama (2018) Harga saham ialah suatu indikator dalam keberhasilan pengolahan pada

(20)

perusahaan, apabila harga saham pada perusahaan mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut berhasil dalam mengolah usahanya.

Menurut Fahmi ( 2015 ) saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, di mana saham lebih populer dan dapat menarik perhatian para investor dikarenakan saham menjanjikan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan instrument lainnya. Akan tetapi peningkatan harga saham tidak mudah untuk dicapai karena hampir setiap saat akan terjadi fluktuasi harga saham. Fluktuasi merupakan gejala naik turunnya harga saham karena pengaruh pada permintaan dan penawaran harga suatu saham. Motif dari perusahaan yang menjual sahamnya untuk memperoleh dana yang akan digunakan dalam mengembangkan usahanya dan bagi pemodal ialah untuk mendapatkan penghasilan dari modalnya. Maka dari itu para investor harus mengetahui Rasio keuangan yang sering digunakan dalam menganalisis perubahan harga saham, dimana salah satunya yaitu Margin Laba Bersih (NPM) dan Pengembalian Atas Ekuitas (ROE).

Margin laba bersih (Net Profit Margin) adalah rasio yang digunakan dalam mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih perusahaan (Hery, 2016:198). Jika suatu rasio makin tinggi maka makin tinggi pula laba bersih yang akan dihasilkan dari penjualan bersih tersebut. Maka dalam perusahaan dapat digunakan sebagai tolak ukur kesuksesan suatu usaha secara menyeluruh, margin laba bersih dengan nilai tinggi menunjukkan bahwa penetapan harga produk dan pengendalian biaya suatu usaha dilakukan secara

(21)

benar. Sementara bagi investor informasi margin laba bersih dari suatu perusahaan dapat digunakan sebagai pengukuran seberapa efisien manajemen perusahaan untuk mengelola perusahaannya.

Ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga dapat dilihat dari Pengembalian atas ekuitas (Return On Equity). ROE merupakan salah satu rasio yang penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut dapat menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam mewujudkan laba bersih (Herry : 2016). Dalam perhitungannya ROE adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri/ekuitas pemilik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari Nusullina (2019) diketahui yaitu pengaruh margin laba bersih terhadap harga saham menunjukkan bahwa semakin besar Margin laba bersih maka akan memperoleh laba yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan tertarik untuk membeli saham tersebut sehingga membantu kenaikan pada harga suatu saham, serta untuk memperoleh laba yang tinggi dengan melalui tingkat penjualan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ventje Ilat (2016) dengan mengambil kesimpulan bahwa margin laba bersih memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Secara parsial variabel pada pengembalian atas ekuitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Koefisien beta (koefisien regresi) pada variable pengembalian atas ekuitas dapat menunjukkan hubungan searah (positif).

(22)

Objek penelitian ini yaitu perusahaan Manufaktur sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2017-2020. Perusahaan ini dipilih karena pada perusahaan Manufaktur yang telah terdaftar di BEI terdiri dari beberapa sektor, sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal secara keseluruhan. Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang aktivitas nya dapat mengelola bahan mentah atau bahan baku sehingga menjadi barang jadi dan dapat dipasarkan kepada konsumen.

Berdasarkan dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti akan mencoba meneliti dari variable bebas terhadap variable terikat pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dengan mengambil sebuah judul “Pengaruh Margin Laba Bersih dan Pengembalian Atas Ekuitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2017-2020)”.

B. Rumusan Masalah

Faktor yang penting dalam berinvestasi salah satunya yaitu tingkat harga saham sehingga dapat searah dengan kinerja emiten. Di mana prestasi emiten yang makin meningkat maka keuntungan yang dihasilkan dari operasi usaha akan makin meningkat pula. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas ,maka penulis merumuskan masalah yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu:

(23)

1. Apakah margin laba bersih berpengaruh terhadap harga saham ?

2. Apakah pengembalian atas ekuitas berpengaruh terhadap harga saham ? 3. Apakah margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas berpengaruh

terhadap harga saham ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya maka tujuan dari penulisan ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh margin laba bersih terhadap harga saham.

2. Untuk mengetahui pengaruh pengembalian atas ekuitas terhadap harga saham.

3. Untuk mengetahui pengaruh margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas terhadap harga saham.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teori

Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi pihak manajemen perusahaan dan para pengguna informasi keuangan perusahaan dalam upaya untuk mencegah terjadinya praktik manajemen laba dalam meningkatkan mutu dan kualitas perusahaan. Serta dapat menambah kontribusi ilmu pengetahuan secara umum maupun bidang akuntansi dan menjadikan acuan dan kajian literatur untuk penelitian selanjutnya.

(24)

2. Manfaat praktis

Hasil dari penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam mengambil keputusan terkait praktik atau penerapan manajemen laba dalam perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk menilai kinerja perusahaan dalam melakukan investasi.

(25)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Saham

a) Definisi Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan perusahaan tergantung bagaimana besar dana yang diinvestasikan oleh investor yang dapat diperjual belikan dalam pasar modal. Menurut Hadi Nor (2015) saham adalah surat berharga yang dapat dibeli serta dijual oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjualbelikan”. Pemilik saham membeli sebuah saham pada perusahaan di pasar modal tentu dengan tujuan untuk berinvestasi dan dapat memperoleh imbalan atas kepemilikan saham dalam bentuk dividen. Menerbitkan saham dapat dijadikan pilihan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan dan saham juga merupakan instrument investasi yang dipilih para investor karena saham dapat memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Adapun pengertian saham menurut Irham Fahmi (2016:270) adalah sebagai berikut :

1. Tanda bukti pernyataan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan.

2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang di jelaskan kepada setiap pemegangnya.

(26)

3. Persediaan yang siap untuk dijual.

b) Jenis-jenis Saham

Fahmi (2016:324) menyatakan bahwa dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik yaitu :

1. Common Stock (Saham Biasa)

Common stock (saham biasa) adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) di mana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) serta memiliki hak dalam menentukan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak, yang selanjutnya diakhir tahun akan dapat memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen. Keuntungan yang diperoleh dari common stock lebih tinggi dibandingkan dari preferred stock, yang mana keuntungan tersebut diikuti oleh tingginya risiko yang akan diterima nantinya. Akan tetapi dalam suatu saham biasa, maka para pemegang saham memiliki kewajiban yang sifatnya terbatas, artinya jika perusahaan yang didanai tersebut dinyatakan bangkrut maka nilai kerugian yang ditanggung oleh para pemegang saham adalah sebesar nilai modal yang telah disetorkan.

Common stock memiliki beberapa jenis yaitu :

a. Blue Chip Stock (saham unggulan) merupakan saham dari suatu perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki sejarah

(27)

laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas. Saham ini cenderung memiliki harga per lembar yang lebih tinggi namun nilainya lebih stabil.

b. Growth Stock adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba lebih tinggi dari rata-rata saham- saham lain, dan karena mempunyai PER yang tinggi. Dalam kurun waktu satu hari, jenis saham ini biasa meningkat atau menurun beberapa kali

c. Devensive Stock (saham-saham defensif) yaitu saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentukan berkaitan dengan dividen, pendapatan dan kinerja pasar. Contoh perusahaan yang masuk kategori ini adalah perusahaan yang produknya dibutuhkan oleh publik, seperti perusahaan yang masuk kategori food and beverage, yaitu produk gula, beras, minyak makan, garam dan sejenisnya.

d. Cyclical Stock adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara cepat saat ekonomi menurun. Contohnya: saham pabrik mobil dan real estate.

e. Seasonal Stock adalah perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak yang musiman, misalnya karena cuaca dan liburan. Contohnya: pabrik mainan memiliki penjualan musiman yang khusus pada saat musim natal.

(28)

f. Speculative Stock adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi yang tinggi, yang kemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalah rendah atau negatif. Jenis saham ini sering diperjual belikan di Bursa Efek karena didalamnya terkandung potensi dividen yang besar pada masa depan.

2. Prefferen Stock (Saham Istimewa)

Saham istimewa adalah surat yang berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar,yen,dan sebagainya) di mana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan). Saham preferen ini mungkin akan terlihat sama dengan obligasi, yang mana adanya klaim terhadap laba serta aktiva sebelumnya di mana dividen yang tetap selama saham berlaku mempunyai hak tebus dan juga bisa ditukarkan dengan saham yang biasa.

Jenis dari saham preferen ini diantaranya adalah saham preferen yang dapat di konversikan ke saham biasa(convertible prefered stock), saham preferen yang dapat ditebus (callable preferred stock), saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang (floating atau adjustable rate preferred stock).

(29)

c) Pelaku Pasar Saham

Adapun para pelaku dipasar saham disamping perusahaan yang bersangkutan, juga turut melibatkan pihak lainnya yaitu:

1. Emiten (perusahaan terbuka) yaitu perusahaan yang terlibat dalam menjual sahamnya di pasar modal, baik perusahaan swasta maupun BUMN yang mencari modal dari Bursa Efek dengan cara menerbitkan efek (saham, obligasi, dan jenis efek lainnya).

2. Underwriter (penjamin emisi), yaitu yang menjamin perusahaan tersebut dalam menjual sahamnya di pasar modal,

3. Broker (perantara perdagangan), yaitu perusahaan yang aktivitas utamanya ialah melakukan jual beli efek di pasar sekunder, hal ini dibutuhkan oleh investor untuk melakukan aksi jual beli di pasar modal.

2. Harga Saham

a) Pengertian Harga Saham

Harga saham yaitu harga selembar saham yang berlaku dalam pasar sampai saat ini. Menurut Aziz Muhammad Suban (2016) Harga saham adalah harga selembar saham yang terjadi pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran dipasar modal.

Harga saham adalah salah satu indikator keberhasilan pengolahan pada perusahaan, dimana jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan maka para investor atau calon investor dapat menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengolah usahanya (Batubara dan Purnama :

(30)

2018). Makin banyak investor yang membeli atau menyimpan suatu saham, maka harga pada saham akan semakin meningkat. Dan sebaliknya jika makin banyak investor yang menjual atau melepaskan suatu saham maka akan berdampak pada turunnya harga saham. Maka dapat disimpulkan bahwa harga saham merupakan nilai dari penyertaan modal atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Harga saham dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut:

1. Nominal price merupakan nilai yang telah ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.

2. Intial price merupakan harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek, setelah negosiasi dengan peminjam emisi (underwriter), akan dijual kepada masyarakat, setelah itu penjamin emisi juga membuka counter untuk melakukan penjualan saham emiten.

3. Market price yaitu harga jual dari investor yang lain. Harga ini dapat terjadi setelah saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam transaksi ini tidak dapat lagi melibatkan emiten dan penjamin saham.

b) Faktor-faktor yang menentukan Harga Saham Naik atau Turun

Harga saham pada dasarnya selalu mengalami suatu perubahan pada setiap saat di mana harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Fahmi (2015: 329) bahwa ada beberapa yang menentukan saham itu akan mengalami fluktuasi, yaitu :

(31)

1. Kondisi makro dan mikroekonomi.

2. Kebijakan perusahaan dalam menentukan untuk melakukan ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor cabang (brand office), kantor cabang pembantu (sub brand office) baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri.

3. Pergantian direksi secara tiba-tiba.

4. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak pidana dan kasus yang sudah masuk di pengadilan.

5. Kinerja perusahaan yang selalu mengalami penurunan dalam setiap waktu.

6. Risiko sistematis yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh dan dapat menyebabkan perusahaan ikut terlibat.

7. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknik jual beli suatu saham.

3. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) a) Pengertian Margin Laba Bersih (NPM)

Margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersih ( Sukmawati Sukamulia : 2017 ). Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menilai perusahaan dalam mencari keuntungan.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen pada perusahaan, hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan

(32)

dan pendapatan investasi, dalam menggunakan rasio ini dapat menunjukkan efisiensi pada perusahaan.

Rasio ini bisa dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan laba rugi (Hanafih dan Halim, 2016 : 81 ). Profit Margin yang tinggi terdapat pada perusahaan yang apabila dapat menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Profit Margin yang rendah terdapat pada tingkat biaya yang tertentu atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah dapat menunjukkan ketidak efisienan pada manajemen. Rasio ini cukup bervariasi dari industri ke industri.

Menurut Hary (2017:27) margin laba bersih merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan laba bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap penjualan bersih . Bagi investor marjin laba bersih biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen dalam mengelola perusahaannya serta dapat memperkirakan profitabilitas masa depan berdasarkan struktur penjualan yang dibuat oleh manajemennya. Jika membandingkan laba bersih dengan total penjualan maka para investor dapat melihat persentase pendapatan yang dapat digunakan untuk membayar biaya operational dan biaya non operational dan juga seberapa persentase tersisa yang dapat membayar dividen ke para pemegang saham ataupun berinvestasi kembali ke perusahaannya.

(33)

Laba bersih dibagi dengan penjualan bersih, sering kali dinyatakan sebagai persentase. Angka ini merupakan indikasi seberapa efektif suatu perusahaan dalam pengendalian biaya. Makin tinggi margin laba bersih, makin efektif perusahaan mengubah pendapatan menjadi laba aktual.

b) Tujuan dan Manfaat Margin Laba Bersih

Tujuan dan manfaat Margin Laba Bersih tidak sepenuhnya ditujukan hanya kepada pihak dalam perusahaan, tetapi juga dapat ditujukan untuk pihak luar perusahaan. Terutama bagi pihak yang memiliki kepentingan atau berhubungan dengan perusahaan tersebut.

Menurut Kasmir (2017 ) tujuan pada Net Profit Margin bagi pihak dalam perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yaitu:

1) Untuk dapat mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan pada tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Untuk menilai besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.

5) Untuk dapat mengukur produktivitas dana perusahaan yang telah digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Margin Laba Bersih = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒙𝟏𝟎𝟎

(34)

Manfaat lain dari Margin Laba Bersih yang memengaruhi keberhasilan pada perusahaan dalam menghasilkan laba serta mengelola laba yaitu dengan penjualan pada perusahaan. Menurut kasmir (2017 ) manfaat yang dapat diperoleh dari Margin Laba Bersih adalah untuk :

1) Mengetahui besarnya pada tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.

2) Mengetahui posisi laba dalam perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3) Mengetahui perkembangan pada laba perusahaan dari waktu ke waktu.

4) Mengetahui besarnya laba bersih yang dihasilkan sesudah pajak dengan modal sendiri.

5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

c) Faktor-faktor yang memengaruhi Margin Laba Bersih

Net Profit Margin memiliki fungsi yaitu untuk mengetahui laba yang dihasilkan pada perusahaan dari setiap penjualan atau pendapatan perusahaan tersebut. Dalam meningkatkan nilai dari Net Profit Margin maka ada hal yang harus diperhatikan untuk memengaruhi perusahaan tersebut dalam memperoleh keuntungan.

(35)

Menurut Hery ( 2015 : 228 ) ada beberapa faktor yang mempengaruhi laba yaitu :

1. Biaya

Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa yang akan memengaruhi harga jual produk yang dihasilkan.

2. Harga jual

Harga jual produk atau jasa yang ditetapkan akan memengaruhi besarnya volume penjualan produk atau jasa yang diproduksi.

3. Volume penjualan dan produksi

Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa kemudian volume produksi akan memengaruhi besar kecilnya biaya produksi.

4. Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity)

Pengembalian atas ekuitas (return on equity) dapat melihat sejauh mana perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam memberikan laba atas ekuitas pada perusahaan. Hery (2016: 194-195) menyatakan bahwa hasil pengembalian atas ekuitas merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas. Angka persentase pengembalian atas ekuitas sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang saham

(36)

serta manajemen karena rasio tersebut merupakan indikator penting dari share older valuation creation.

Jika makin tinggi hasil pengembalian atas ekuitas berarti makin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah pada dana yang tertanam dalam ekuitas. Sebaliknya jika makin rendah hasil pengembalian atas ekuitas berarti makin rendah pula jumlah laba bersih yang dapat dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas.

Biasanya pengembalian atas ekuitas dinyatakan dalam persentase dan syarat agar dapat dihitung adalah ketika net income dan ekuitas ada dalam angka positif, Sehingga pengembalian atas ekuitas dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan.

a) Faktor-faktor yang memengaruhi Pengembalian atas Ekuitas

Faktor-faktor yang memengaruhi Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity) menurut Eduardus Tandelilin ( 2015 ) dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

1) Margin Laba Bersih/ Net Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan yang dinyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih.

Pengembalian atas ekuitas = 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔𝒙𝟏𝟎𝟎

(37)

2) Perputaran Total Aktiva Turn Over dari Operating assets, yaitu jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama per periode.

3) Rasio utang debt ratio, yaitu rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan total kekayaan yang dimiliki.

Sedangkan untuk meningkatkan tingkat pengembalian ekuitas dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :

1. Meningkatkan penjualan tanpa harus meningkatkan beban dan biaya secara proporsional.

2. Mengurangi harga pokok pada penjualan atau beban operasi perusahaan.

3. Meningkatkan penjualan secara relatif atas dasar nilai aktiva, baik dengan meningkatkan penjualan atau mengurangi jumlah investasi pada aktiva penjualan.

4. Meningkatkan penggunaan utang secara relatif terhadap ekuitas, sampai titik yang tidak membahayakan kesejahteraan keuntungan perusahaan.

Dengan diketahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan ROE, maka nantinya akan memudahkan pihak perusahaan melalui kreditur keuangan untuk lebih meningkatkan lagi keuntungan perusahaan melalui pengembalian atas ekuitas atau modal perusahaan sehingga nantinya akan memberikan dividen yang baik kepada pemegang saham perusahaan

(38)

dan nantinya dapat menjadi pertimbangan kepada pemegang saham untuk lebih besar lagi dalam investasi modalnya kepada perusahaan.

B. Tinjauan Empiris

Adapun penelitian penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu N

o

Nama Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Sonya Yolanda, 2019

Pengaruh Net Profit Margin, Price Book Value dan Debt To

Equity Ratio

Terhadap Harga

Saham pada

Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Secara parsial pada Net Profit Margin, Price to Book Value, dan Debt to Equity Ratio secara simultan dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan. Maka dari itu perusahaan harus memperhatikan ketiga variabel bebas tersebut dalam memprediksi harga saham.

2. Nike Linnanda Dwi Putrii, Nurhajati, Budi Wahono, 2019

Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Dan Earning Per

Share (EPS),

Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan

Return On Assets berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2014- 2018.Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2014-

(39)

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018)

2018.Earning Per Share berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

3. Warsani Purnama Sari, 2018

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Manufaktur Go Publik yang Terdaftar

diBursa Efek

Indonesia

Secara persial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Quick Ratio (QR), berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sementara Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Debt Equity Ratio (DER), tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

4. Fariajul luddiana, hari purnomo, deni juliasari, 2020

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel ROA, ROE dan NPM terhadap harga saham secara parsial dengan menggunakan teknik analisis linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis data, variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Koefisien determinasi (R2) sebesar 78%, sedangkan sisanya 22% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model regresi.

(40)

5. Rizky Roesminiy anti, Agus Salim, Ratna Wijaya Daniar Paramita, 2018

Pengaruh Earning Per Share (Eps), Return On Equity (Roe), Dan

Net Profit Margin (Npm) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan Variabel Net Profit Margin (NPM) berpengaruh negatif terhadap harga saham.

6. Hasbiana Dalimunthe , 2018

Pengaruh Margin

Laba Bersih,

Pengembalian Atas Ekuitas Dan Inflasi Terhadap Harga Saham.

Margin laba bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham, kemudian untuk

pengembalian atas ekuitas dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dapat disimpulkan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek indonesia.

(41)

7. Iva Yustisia

& Prisciosa Nadia Novita, 2018

Pengaruh Tingkat Pengembalian Modal (ROE), Margin Laba Bersih (NPM) dan Produk Domestik Bruto terhadap Harga

Saham pada

Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017

Perkembangan harga saham pada farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017 cenderung naik dilihat dari grafik rata- rata perkembangan harga saham, Secara Simultan ROE,NPM,PDB berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi yang terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode 2014-2017.

8. Nur

Ahmadi Bi Rahmani, 2020

Pengaruh ROA, ROE NPM, GPM Dan Eps Terhadap Harga

Saham Dan

Pertumbuhan Laba Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 -2018

ROA, ROE, NPM, GPM dan EPS berpengaruh terhadap harga saham secara signifikan terlihat dari uji t di mana signifikansi 0,000<0,05.

ROA, ROE, NPM, GPM dan EPS berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara signifikan terlihat dari uji t di mana signifikansi 0,000<0,05.

(42)

9. Fransisca engel berta, 2015

Pengaruh ROA, ROE, NPM, GPM dan EPS Terhadap Harga

Saham Dan

Pertumbuhan Laba Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 -2018

Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset (ROA) memiliki hubungan yang kuat dengan Harga Saham, hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 75,2% dan koefisien determinasi sebesar 56,5%, yang artinya Harga Saham 56,5%

dipengaruhi oleh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset (ROA) sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh

penulis.

10 Maya Sari Dan

Jufrizen (2019)

Pengaruh Return On Equity Dan Debt To

Equity Ratio

Terhadap Harga

Saham Pada

Perusahaan Sub Sektor Perdagangan

Eceran Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017

Debt To Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2013- 2017. Secara parsial Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

(43)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada sampel penelitian yaitu dilakukan pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar diBursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan selama 4 tahun.

C. Kerangka Konsep

Menurut Sugiyono ( 2016:91) mengemukakan bahwa kerangka konseptual adalah suatu konsep yang memberikan gambaran hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah yang akan diteliti.

Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritas antara variable independen dan variable dependen. Dari beberapa penjelasan dan konsep yang dicantumkan sebelumnya mengenai variabel yang ada pada penelitian, makan jelas bahwa harga saham dipengaruhi oleh beberapa hal. Dapat di asumsikan jika harga saham perusahaan tinggi menandakan performa atau kinerja perusahaan tersebut bagus. Kinerja perusahaan yang dilihat dari investor yaitu pengaruh margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas, kedua hal tersebut bisa saja menjadi pedoman investor untuk memilih perusahaan mana yang kiranya akan menguntungkan.

Bagi investor, yang dapat memengaruhi harga saham salah satunya ialah Margin Laba Bersih atau NPM, pada NPM dapat digunakan dalam menentukan mana perusahaan dengan pendapatan tertentu dapat berhasil menghasilkan laba bersih maksimal( Fahmi : 2017). Hal lain yang memengaruhi harga saham adalah Pengendalian atas Ekuitas atau ROE, informasi mengenai ROE pada perusahaan salah satu kebutuhan dalam membantu pengambilan keputusan

(44)

mengenai penanaman modal. Informasi tersebut dapat mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

H1 H1

H2

H3

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono 2016:96). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.

1. Pengaruh Margin Laba Bersih terhadap Harga Saham

Margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersih nya ( Sukmawati Sukamulia : 2017 ). Makin besar margin laba bersih, maka kinerja pada perusahaan akan makin produktif, sehingga

Margin Laba Bersih / Net Profit Margin (NPM)

(X1)

Pengembalian atas Ekuitas/ Return On

Equity (ROE) (X2)

Harga Saham (Y)

(45)

dapat meningkatkan kepercayaan pada investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Makin besar rasio ini maka akan makin baik kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang tinggi.

Hubungan antara laba bersih dan penjualan bersih yang menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan tersebut berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resik. Para investor pada pasar modal harus mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut maka investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak.

Hasil penelitian terdahulu Sonya Yolanda (2019) menunjukkan bahwa Secara parsial pada Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan yang ingin dicapai pada setiap perusahaan ialah untuk memaksimalkan laba serta mendapatkan keuntungan. Pada umumnya laba dapat menjadi pengukur kinerja pada perusahaan, jika dalam perusahaan telah memiliki laba yang tinggi berarti dapat menunjukkan kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut baik, sebaliknya jika laba yang dihasilkan pada perusahaan rendah maka menunjukkan kinerja yang dihasilkan dalam perusahaan tersebut tidak terlalu baik ( Fahmi : 2017 ). Suatu analisis dari rasio profitabilitas akan sangat

(46)

penting bagi para investor jangka panjang salah satunya bagi pemegang saham.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan uraian diatas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H1: Margin laba bersih berpengaruh positif terhadap harga saham.

2. Pengaruh Pengembalian atas Ekuitas terhadap Harga Saham

Menurut Fahmi (2015:95), Return On Equity mengkaji sejauh mana suatu perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan laba atas ekuitas. Maka dari itu pengembalian atas ekuitas dapat digunakan dalam mengukur efektivitas pada perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal yang telah dimiliki perusahaan.

Hasil penelitian Sari Nuzullina Ramadhani (2019) menunjukkan bahwa variabel pada pengembalian atas ekuitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dalam rasio ini telah menunjukkan kesuksesan pada pihak manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian yang lebih besar kepada pemegang saham. Informasi yg digunakan pada peningkatan rasio pengembalian atas ekuitas dengan diterimanya pasar sebagai sinyal baik yang akan memberikan masukan positif bagi para investor dalam pengambilan keputusan untuk membeli sebuah saham.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan uraian diatas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

(47)

H2 : Pengembalian atas ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham

3. Pengaruh Margin Laba Bersih dan Pengembalian atas Ekuitas terhadap Harga Saham

Menurut Aziz Muhammad Suban (2016) Harga saham adalah harga selembar saham yang terjadi pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran dipasar modal. Jika harga saham pada perusahaan selalu mengalami peningkatan maka para investor atau calon investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut berhasil dalam mengelola usahanya dan memiliki kinerja yang bagus. Kenaikan harga saham juga menunjukkan citra perusahaan tersebut baik sehingga dapat memudahkan perusahaan untuk mendapatkan dana dari luar.

Margin laba bersih (net profit margin) adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya suatu persentase laba bersih atas penjualan bersih (Hery 2016 : 198). Jika rasio ini makin tinggi maka makin tinggi pula laba bersih yang didapatkan dari penjualan bersih dalam perusahaan.

Dengan demikian terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Sonya yolanda (2019) menyatakan bahwa pada rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Menurut Hery (2016:194-195) Pengembalian atas Ekuitas (Return On Equity) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini dapat

(48)

digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas. Makin tinggi nilai ROE akan makin baik karena nilai ROE yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi untuk menghasilkan keuntungan dari setiap unit ekuitas. Maka pengaruh margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas digunakan untuk melihat efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal yang dimiliki dalam perusahaan karena makin besar marjin laba bersih pada perusahaan, maka kinerja pada perusahaan akan makin produktif, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para investor untuk dapat menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Hasil penelitian terdahulu Sari Nuzullina Rahmadhani (2019) menyatakan bahwa margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas secara bersama- sama dapat berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itu, investor perlu menganalisis kedua faktor ini sebelum mengambil sebuah keputusan untuk menanamkan modalnya. Berdasarkan penelitian terdahulu dan uraian diatas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H3:Margin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas berpengaruh positif terhadap harga saham.

(49)

32 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian asosiatif kasual. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasi nya adalah sistematis serta terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Menurut Sugiyono ( 2016 ) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang diterapkan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif kasual, Menurut Sugiyono (2016:59) menyatakan bahwa penelitian asosiatif kasual adalah suatu penelitian yang memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang memengaruhi) dengan variabel dependen (variabel yang di pengaruhi). Penelitian ini akan menguji pengaruh marjin laba bersih dan pengembalian atas ekuitas yang adalah variabel yang memengaruhi sementara harga saham ialah variabel yang dipengaruhi.

(50)

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana datanya dapat diakses melalui www.idx.co.id. Penelitian ini dilakukan kurang lebih 2 bulan yaitu bulan Juli - Agustus 2021.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau objek suatu kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk jadi pelajaran dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang termasuk dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel).

a. Variabel Dependen (Variabel Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas ( Sugiyono 2016 : 61 ). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham (Y). Harga saham adalah harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar modal dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran suatu saham yang bersangkutan dipasar modal. Harga saham (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan (closing price) yang masing masing dilakukan setiap akhir tahun pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI pada periode penelitian dari 2017-2020.

(51)

b. Variabel Independen (Variabel X)

Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat), yang dilambangkan X ( Sugiyono 2016 : 61 ). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Margin laba bersih (X1)

Margin laba bersih digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan, makin besar rasio ini, maka bisa dianggap makin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Rumus yang digunakan untuk menghitung marjin laba bersih adalah:

Laba bersih dihitung dengan mengurangkan semua biaya perusahaan dari total pendapatannya. Hasil perhitungan marjin laba bersih adalah persentase, misalnya marjin laba 10% berarti setiap 1000 rupiah pendapatan perusahaan akan menghasilkan laba bersih 100 rupiah. Pendapatan mewakili total penjualan perusahaan dalam satu periode.

Margin Laba Bersih : 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 x100

(52)

2) Pengembalian atas Ekuitas (X2)

Pengembalian atas ekuitas menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Suatu perusahaan yang memiliki ukuran kemampuan untuk menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung pengembalian atas ekuitas adalah :

Perhitungan ROE dihitung berdasarkan persentase. Makin mendekati 100% maka perusahaan tersebut bisa mengoptimalkan penggunaan modal. Namun, apabila perhitungan ROE lebih kecil dari 100% maka perusahaan tersebut kurang bisa memanfaatkan modal.

C. Populasi dan Sampel a. Populasi

Sugiyono (2016 : 90) menyatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Pengembalian Atas Ekuitas :𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔x100

(53)

Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017 sampai dengan 2020, sebanyak 5 subsektor yang terdiri 52 perusahaan.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2016: 118), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan teknik purposive sampling. “Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan beberapa kriteria tertentu”.

Adapun kriteria sampel yang dikategorikan dalam penelitian ini adalah:

a) Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI selama periode penelitian 2017-2020.

b) Perusahaan yang memiliki nilai margin laba bersih yang bernilai positif selama periode 2017-2020.

c) Perusahaan yang memiliki nilai pengembalian atas ekuitas yang bernilai positif selama periode 2017-2020.

d) Perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan sudah di audit selama periode 2017-2020.

e) Perusahaan yang tidak delisting dan relisting selama periode 2017- 2020.

(54)

Tabel 3.1

Kriteria Pemilihan Sample

No Kriteria Pemilihan Sample Jumlah

1 Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI selama periode penelitian2017-2019.

52

2 Perusahaan yang tidak memiliki nilai margin laba bersih yang bernilai positif selama periode 2017-2019.

(6)

3 Perusahaan yang tidak memiliki nilai pengembalian atas ekuitas yang bernilai positif selama periode 2017-2019.

(7)

4 Perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap dan sudah di audit selama periode 2017-2019.

(10)

5 Perusahaan yang tidak delisting dan relisting selama periode 2017-2019.

(4)

Total Sampel Penelitian 25

Berdasarkan kriteria kriteria diatas, maka perusahaan dapat digunakan untuk menjadi sampel yang terdiri dari sampel data Time series selama 4 tahun (2017-2020) dan data Cross Section sebanyak 25 perusahaan sehingga total sampel yaitu ( 4 x 25= 100).

(55)

Tabel 3.2

Daftar Sampel Nama Perusahaan

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry, Tbk.

2 ROTI PT. Nippon Indosari Carpindo, Tbk 3 CLEO PT. Sariguna Primatirta, Tbk

4 SKBM PT. Sekar Bumi, Tbk

5 STTP PT. Siantar Top, Tbk

6 HMSP PT. Hm Sampoerna, Tbk

7 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk 8 WIIM PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk Dan Entitas Anak 9 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk

10 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk

11 TSPC PT. Tempo Scan Pacific, Tbk

12 SIDO PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk

13 KINO PT. Kino Indonesia, Tbk

14 RMBA PT. Bentoel Group, Tbk

15 CINT PT. Chitose Internasional, Tbk 16 UNVR PT. Unilever Indonesia, Tbk

17 SKLT PT. Sekar Laut, Tbk

18 ALTO PT. Tri Banyan Tirta, Tbk

19 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk

20 DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk

21 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

22 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk

23. PYFA PT. Pyridam Farma, Tbk

24. ADES PT. Akasha Wira International, Tbk 25. WOOD PT. Integra Indocabinet,Tbk

(56)

D. Jenis dan Sumber data a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu jenis data kuantitatif dalam bentuk data panel (gabungan antara dua bentuk data yaitu cross section dan time series). Data kuantitatif yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

Fungsi data kuantitatif yaitu untuk mengetahui nilai terhadap besaran dari sebuah objek yang akan diteliti.

Data panel merupakan jenis data yang dimana gabungan dari data time series (Kurun Waktu) dan cross section (Seksi Silang) (Winarno, 2011), Di mana waktu yang digunakan pada data sampel Time series sebanyak 4 tahun (2017-2020) dan data unit Cross section sebanyak 25 perusahaan yang terdapat dalam 5 subsektor pada sektor Industri Barang Konsumsi.

Pada data panel dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yaitu annual report (laporan keuangan) dan harga saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2017 sampai dengan 2019. Data penelitian berupa laporan keuangan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

(57)

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016 : 193) teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik dokumentasi, diantaranya adalah teknik pengumpulan data dengan cara pencatatan dan pengkopian laporan keuangan pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat di unduh langsung dari situs resmi Bursa Efek Indonesia. serta data sekunder yang diperoleh dengan mengambil data data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

F. Teknik Analisis Data a. Statistik Deskriptif

Teknik statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut (Winarno, 2015) Analisis statistik deskriptif adalah metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dan menggunakan Program Eviews untuk analisis regresi data panel.

Keunggulan dari penggunaan data panel salah satunya ialah dapat menghasilkan data yang lebih informatif dan lebih baik dalam mendeteksi dan mengatur efek yang tidak dapat diamati. Penelitian ini dibuat dengan menggunakan multiple regression yang di dalam pengujian nya akan dilakukan dengan bantuan program EViews versi 12.

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan terdekat dari klien Skizofrenia adalah keluarga, dengan demikian keluarga turut berperan penting untuk kesembuhan, pencegahan kekambuhan bahkan memperburuk

bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel bebas (biaya perjalanan, waktu perjalanan, pendapatan, usia, pendidikan, dan jenis kelamin) terhadap

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan pada penelitian ini yang menjelaskan bahwa terjadi fluktuasi kenaikan jumlah giro, tabungan dan deposito

Tabel 3 berikut menunjukkan hasil pendugaan fungsi produksi stochastic frontier usahatani kedelai yang menggunakan 5 variabel independen, yang menunjukkan bahwa lahan dan

bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kemandirian daerah, dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang cukup baik serta masih terdapat

Konačno, kada se kontroliraju efekti dobi i spola, kao značajni prediktori depresivnosti pokazali su se majčino odbacivanje i nisko prihvaćanje oca, slično kao i

Dengan adanya relokasi Kanwil Dirjen Bea dan Cukai Propinsi Jateng dan D.i Yogyakarta diharapkan dapat tercapai kinerja yang optimal dengan berbagai syarat pendukung, antara

Akurasi Vertikal atau beda tinggi berdasarkan dari pengukuran situasi GNSS Metode RTK-NTRIP terhadap pengukuran total station didapat nilai standar deviasi sebagai