• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

L. Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori yang dipaparkan diatas, maka kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

PT Bank BNI Syariah

Sistem

Mudharabah PSAK 105

Sistem Pembiayaan

Sesuai atau/

Tidak sesuai

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam pembahasan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif komparatif. Metode penelitian ini menguraikan dan menggambarkan sistem pembiayaan mudharabah yang ada di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama yang kemudian di bandingkan dengan PSAK 105.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah yang akan diteliti pada penelitian ini terkait Sistem Pembiayaan Mudharabah Berdasarkan PSAK 105 pada PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama di Kota Makassar.

C. Pemilihan dan Lokasi

Penelitian dilakukan pada PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama yaitu bertempat di Jl. Dr. Sam Ratulangi No.140, Kel. Mario, Kec. Mariso Makassar Sulawesi-Selatan 90125. Selama 2 (dua) bulan antara Desember 2019- Januari 2020

D. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dimana data yang langsung diperoleh dari sumbernya melalui wawancara, hasil wawancara (rekaman) dan dokumen-dokumen yang ada hubunganya dengan pembahasan penelitian.

26

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur kepada narasumber, dalam hal ini Manager PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama. Hal ini dimaksudkan agar data yang

diperoleh benar benar asli dan bukan data maupun informasi yang dibuat-buat.

2. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran/ alat berbasis monograph atau fotograph yaitu dokumen-dokumen baik dalam bentuk gambar, data tulisan maupun simbol-simbol yang memiliki hubungan objek penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera,voice recorder, dan kartu wawancara. Tujuannya untuk digunakan dalam pengumpulan data agar menghasilkan informasi yang lebih akurat.

G. Teknik Analisis Data

Sumber data

1. Hasil wawancara yaitu mereduksi data dalam bentuk narasi

2. Dokumen -dokumen dalam bentuk fotograph/ monograph yaitu mereduksi data dalam bentuk display/ gambar.

Melakukan analisis data dengan mencocokkan kedua data dari hasil wawancara dan dari hasil dokumen-dokumen apakah sudah sesuai atau tidak sesuai kemudian hasil kesimpulan.

27 A. PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejarah Bank BNI Syariah

Tampaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan Syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan Syariah di kantor Cabang BNI Konvensional (office channeling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan. BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek Syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin. Semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan Syariah.

28

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 Mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporerdan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan Syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan Syariah juga semakin meningkat.

PT. Bank BNI Syariah didirikan dengan Akta Pendirian No. 160 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU-15574.AH.01.01 tahun 2010 tanggal 25 maret 2010 yang telah diubah dengan Akta No. 226 tanggal 29 Juni 2010 yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU-AH.01.10-20149 tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010 yang telah diubah

dengan Akta No. 41 tanggal 25 September 2013 yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU58699.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 14 November 2013, kemudian diubah dengan Akta N0. 53 tanggal 29 September 2014 yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU-068781.40.21 tahun 2014 tanggal 29 September 2014, yang telah diubah dengan Akta No. 4 tanggal 9 September 2015 yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU-AH.01.03-0001121 tahun 2016 tanggal 7 Januari 2016. Penyetoran modal sebagaimana tercantum dalam akta pendirian dilakukan oleh pendiri dari hasil pemisahan (spin-off) yang efektif dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.

Bank BNI Syariah merupakan bank umum Syariah hasil pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“UUS BNI”). Dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BNI”). Proses pendiriannya telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank BNI tanggal 5 Oktober 2009, yang diaktakan dengan Akta No. 37 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pemisahan dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 Tentang Unit Usaha Syariah. Pendirian tersebut dilakukan dengan izin Bank Indonesia melalui dua tahap, yaitu persetujuan izin prinsip dan izin usaha. Pada tanggal 8 Februari 2010, Bank telah mendapatkan izin prinsip

30

dari Bank Indonesia untuk melaksanakan pemisahan UUS BNI berdasarkan surat No. 12/2/DpG/Dpbs. Pemisahan UUS BNI dilakukan dengan Akta Pemisahan No. 159 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Pada Tanggal 21 Mei 2010, Bank memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010. Selanjutnya pemisahan terjadi secara efektif pada tanggal 19 Juni 2010 dan petama kalinya Bank memulai kegiatan usaha, sebagaimana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan surat No. Dir/1/03 tanggal 19 Juni 2010 perihal Laporan Pelaksanaan Pembukaan Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan.

Bank menjalankan kegiatan operasionalnya sebagai bank devisa dimulai pada tanggal 9 Juli 2010 berdasarkan Salinan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 12/5/KEP.DpG/2010 tertanggal 9 Juli 2010. Berdasarakan Pasal 3 Akta Pendirian Bank, maksud dan tujuan Bank BNI Syariah sebagai bank umum Syariah hasil pemisahan yaitu menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku.

Kantor pusat Bank berlokasi di Gedung Tempo Pavilion 1 Jl. H.R Rasuna Said Kav. 11 Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2017, Bank memiliki 68 (enam puluh delapan) Kantor Cabang Syariah (KCS) dan 171 (seratus tujuh puluh satu)

Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS), yang seluruhnya berlokasi di Indonesia (tidak diaudit).

1. Visi dan Misi

a. Visi

Visi PT Bank BNI Syariah adalah menjadi bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

b. Misi PT Bank BNI Syariah

1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli kepada kelestarian lingkungan

2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan Syariah

3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor

4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah 5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah

2. Budaya Kerja

Budaya kerja merupakan pedoman yang telah disepakati dan tertanam pada seluruh karyawan PT Bank BNI Syariah yang menjadi acuan dalam berprilaku dalam rangka mencapai visi dan misi PT Bank BNI Syariah. PT Bank BNI Syariah menguraikan budaya kerja sebagai berikut :

32

a. Amanah :

1. Jujur dan tepati janji 2. Bertanggung Jawab

3. Bersemangat untuk menghasilkan karya terbaik 4. Bekerja ikhlas dan mengutamakan nilai ibadah 5. Melayani melebihi harapan

b. Jamaah:

1. Peduli dan berani memberi maupun menerima umpan balik yang konstruktif

2. Membangun sinergi secara professional 3. Membagi pengetahuan yang bermanfaat 4. Memahami keterkaitan proses kerja 5. Memperkuat kepemimpinan yang efektif

4. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah

Struktur organisasi adalah kerangka dasar yang mempersatukan fungsi -fungsi suatu perusahaan yang mengakibatkan timbulnya hubungan-hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi atau tugas masing-masing. Selain itu struktur organisasi merupakan gambaran tentang pembagian tugas dan wewenang, tanggungjawab serta memperjelas bidang-bidang tiap personil

sehingga tercapai tujuan perusahaan dan tercipta lingkungan yang baik secara keseluruhan dalam lingkungan perusahaan tersebut. Pencapaian sasaran suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasioanl sangat tergantung pada struktur organisasi yang dibuat secara efektif dan efisien.

Adapun struktur organisasi pada PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama adalah sebagai berikut:

34

STRUKTUR ORGANISASI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG UTAMA

CUSTOMER SERVICE /CS

Collectian Assistant BRANCH MANAGER

Hidayat Tri Wahyudi / 73973 Pjs CONSUMER FINANCING HEAD / CPH

SALAM MASEWALI BUSTAN/ 73839

5. Uraian Tugas Dan Fungsi

Dari susunan struktur organisasi dapat dijelaskan tugas dan fungsi dari masing – masing karyawan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama

a. Tugas dan Fungsi Branch Manager

1. Bertanggung jawab dalam hal pengelolaan cabang dalam mengimplementasikan kebijakan direksi sesuai target, (anggaran).

2. Menetapkan strategi pencapaian anggaran termasuk pengembangan SDM cabang.

3. Menetapkan strategi dalam menjalankan pimpinan dan pengurusan.

4. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang karyawan perseroan termasuk penetapan gaji, pension, dan jaminan hari tua dan penghasilan lain-lain bagi karyawan perseroan berdasarkan peraturan perundang- undangan perseroan.

5. Menguasai ,memelihara, dan mengurus kekayaan perseroan serta mengupayakan pemberian pembiayaan yang berkualitas tinggi.

6. Memantau hasil audit cabang dan mengambil tindakan koreksi bila diperlukan dan dapat memberikan suasana kerja yang harmonis dan kondusif sehingga dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas perseroan.

b. Tugas dan Fungsi Businiess Manager

36

1. Kembangkan tujuan dan sasaran yang cenderung tumbuh dan berkembang

2. Merancang dan mengimplementasikan rencana dan strategi bisnis untuk mempromosikan pencapaian tujuan

3. Pastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang memadai dan sesuai untuk menyelesaikan aktivitasnya (misalnya, orang, bahan, peralatan, dll.)

4. Atur dan koordinasikan operasi dengan cara yang memastikan produktivitas maksimum

5. Mengawasi pekerjaan karyawan dan memberikan umpan balik dan nasihat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

6. Menjaga hubungan dengan mitra / vendor / pemasok

7. Kumpulkan , analisis, dan interpretasikan data eksternal dan internal dan tulis laporan

8. Nilai keseluruhan kinerja perusahaan terhadap sasaran 9. Mewakili perusahaan dalam acara, konferensi, dll.

c. Manajer Operasional (0perational Manager)

1. Mengelola dan mengarahkan tim operasi untuk mencapai target bisnis.

2. Membantu untuk mengembangkan atau memperbarui prosedur operasi standar untuk semua kegiatan operasional bisnis.

3. Membangun hubungan yang kuat dengan menangani masalah dan keluhan pelanggan secara tepat waktu.

4. Memberikan penilaian karyawan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan tinjauan kinerja.

5. Memberikan dukungan operasional dan bimbingan kepada staf.

6. Membantu mengembangkan anggaran operasional dan modal.

7. Memantau dan mengendalikan pengeluaran sesuai anggaran yang dialokasikan.

8. Membantu dalam mewawancarai, merekrut dan melatih kandidat.

d. Tugas dan Fungsi Kepala Remedial Pemulihan (Recovery Remedial Head)

a. Melakukan collection kepada nasabah pembiayaan

b. Memproses usulan penyelamatan nasabah pembiayaan

c. Memproses usulan dan eksekusi penyelesaian nasabah.

d. Memproses usulan hapus buku nasabah pembiayaan

e. Tugas dan Fungsi SME Financing Head

a. Memasarkan produk pembiayaan produktif ritel.

b. Memproses permohonan pembiayaan produktif ritel.

38

c. Melakukan penilaian jaminan nasabah terkait proses permohonan pembiayaan produktif ritel.

d. Memproses pengalihan pengelolaan nasabah pembiayaan produktif kepada Recovery & Remedial Head sesuai ketentuan berlaku.

f. Tugas dan Fungsi Consumer Sales Head

a. Sales officer

1. Memasarkan produk dana dan jasa consumer dan konstitusi /kerjasama Lembaga.

2. Memasarkan produk pembiayaan consumer.

3. Membina hubungan, memantau dan membantu apabila terdapat permasalahan atas aktivitas pemasaran dana oleh SCO.

4. Mengelola aktivitas pemasaran yang dilakukan petugas Direct Sales.

b. Sales Assistant

1. Memasarkan produk dana dan jasa consumer dan institusi / kerjasama Lembaga.

2. Memasarkan produk pembiayaan consumer.

3. Memproses verifikasi awal permohonan pembiayaan consumer.

4. Memproses permohonan pembiayaan talangan haji.

g. Consumer Financing Head

h. Funding Head

i. Tugas dan Fungsi Customer Servise Head

a. Teller

1. Memproses permintaan transaksi keuangan dan non-keuangan terkait rekening dana yang dilakukan melalui cabang.

2. Mengelola kebutuhan kas harian.

3. Melaksanakan prinsip APU dan PPT

b. Costumer Servis

1. Melakukan pemasaran dana consumer kepada nasabah walk in dan cross / up selling kepada nasabah dana existing.

2. Memproses pembukuan dan penutupan rekening giro / tabungan / deposito.

3. Memproses permohonan gadai / kepemilikan emas dan CCF.

4. Melaksanakan prinsip APU dan PPT

j. Financing ADM Head

k. Back Office Head

40

B. HASIL PENELITIAN

Analisa atas Hasil Wawancara

1. Produk Pembiayaan pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama

Peneliti : “produk apa saja yang ditawarkan oleh Bank BNI Syariah kepada nasabah atau anggota” ?

Responden : “Produk pembiayaan yang ada pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama terbagi atas dua bagian yaitu produk Pembiayaan Produktif dan produk Pembiayaan Konsumtif. Pembiayaan konsumtif digunakan oleh orang pribadi misalnya pembiayan wadiah, pembiayaan mobil, pembiayaan yang digunakan sendiri. Pada Bank BNI Syariah sebenarnya fleksi biasanya pembiayaan yang dipake buat Pendidikan, naik haji, untuk uang panai juga boleh…hehe betul-betul untuk digunakan pribadi dan bukan untuk usaha.

Sedangkan pembiayaan produktif dapat digunakan untuk usaha, investasi dan modal kerja”.

Peneliti : “Cara penawarannya seperti apa”?

Responden : “untuk penawaran yang pertama kita tau dulu Nasabahnya butuh apa, misalnya dia pengusaha kita tawarkan yang pembiayaan produktif. Terus kita tanya lagi usahanya itu untuk apa pembangunankah atau pembelian bahan baku. Kalau misalkan pembelian bahan baku, pembangunan yang modalnya kontruksi yang rumahnya prijual itu masuk dalam modal kerja, sedangkan kalau investasi sendiri itu pembiayaan yang mendukung usaha bukan yang ikut terjual dalam usaha jadi misalnya membangun Sekolah, Gedung, pembelian lahan dan renovasi”.

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas, maka penekanan jawaban untuk pertanyaan terkait produk perbankan pada Bank BNI Syariah adalah

produk pembiayaan produktif dan produk pembiayaan konsumtif yang tujuan utamanya untuk usaha, investasi dan modal kerja dapat dikatakan sebagai (pembiayaan produktif) dan pembiayaan yang sifatnya pribadi dapat dikatakan sebagai (pembiayaan konsumtif).

2. Pertimbangan Bank BNI Syariah dalam memberikan pembiayaan

mudharabah kepada anggota.

Peneliti : “Apa yang menjadi dasar pertimbangan Bank BNI Syariah dalam memberikan pembiayaan mudharabah kepada anggota” ?

Responden : “saya membahas secara umum yang pembiayaan saja pertama kita lihat dulu apakah Nasabah ini memang kompeten dibidangnya misalnya kalau dia pengusaha, terus kalau misalnya dia pegawai untuk komsumtif, akan tetapi pengusaha juga bisa. Terus kita lihat untuk pegawai apakah gajinya cukup tidak untuk bayar angsuran, karakternya baik tidak pertama pasti karakter Nasabah. Terus usahanya bagus tidak intinya sanggup tidak Nasabah ini bayar angsuran. Modal ada dan sudah bisa membayar angsuran kemudian sama jaminannya. Jadi itulah yang dipertimbangkan untuk memberikan pembiayaan kepada Nasabah”.

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas, maka penekanan jawaban untuk pertanyaan terkait pertimbangan dalam memberikan pembiayaan bahwa pada Bank BNI Syariah yang pertama-tama dipertimbangkan adalah karakter Nasabah dimana yang tujuan utamanya apakah nasabah ini memang kompten di bidangnya misalnya mereka pengusaha akan diberikan pembiayaan produktif, sedangkan untuk pegawai diberikan pembiayaan

42

konsumtif. Maka dari itu akan di cek bisa tidak mereka membayar angsuran mengenai pembiayaan yang telah kereka ajukan.

3. Syarat yang harus dipenuhi anggota untuk mengajukan pembiayaan

mudharabah.

Peneliti : “Syarat apa saja yang harus dipenuhi anggota untuk mengajukan pembiayaan mudharabah” ?

Responden : “Mengenai syarat sebenarnya hampir sama semua dalam pemberian pembiayaan termasuk pembiayaan mudharabah. Cuman paling yang membedakan pererongan, suami istri pasti harus lengkap identitasnya dan legalitasnya”.

Peneliti : “kalau yang belum berkeluarga” ?

Responden : “iya boleh..bagi yang belum berkeluarga boleh juga, akan tetapi harus ada surat keterangan dari kecematan / kelurahan bahwa memang belum menikah. Yang penting dia sudah punya penghasilan tetap misalnya”.

Peneliti : “oh seperti itu..kemudian untuk perusahaan”?

Responden : “untuk perusahaan hampir sama lagi cuman kalau perusahaan orangnya lebih banyak dan lebih kompleks pasti perusahaan ada akta pendirian, akta perubahan. Misalnya kalau berbadan hukum seperti PT sama Yayasan itu pasti ada pengesahan dari Kementrian Hukum dan HAM.

Misalnya usahanya berbentu k CV sebenarnya hampir sama dengan orng probadi. Kemudian yang lain-lain tentu ada izin usaha, legalitas, NPWP, izin usaha operasionalnya. Misalkan sekolah harus ada Badan Akreditasi Nasional (BAN) kemudian dokumen-dokumen lainnya harus ada rekening koran untuk nasabah agar dapat diketahui transaksinya atau perputaran uangnya kira-kira kemana dan banyak dimana keluar masuk dananya agar pihak Bank BNI Syariah juga dapat mengetahui perbulan dia bisa menyisihkan berapa

ditabungannya. Agar dapat diketahui bahwa dana yang ada direkeningnya ternyata dapat membayar angsuran”.

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas, maka penekanan jawaban untuk pertanyaan terkait syarat yang harus dipenuhi anggota dalam mengajukan produk pembiayaan pada Bank BNI Syariah adalah bahwa pada Bank BNI Syariah menyatakan mengenai syarat sebenarnya hampir sama semua dalam pemberian pembiayaan termasuk pembiayaan mudharabah pada PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama. Akan tetapi ada beberapa hal yang dapat membedakan antara Bank BNI Syariah dengan Bank Syariah lain misalnya pererongan, suami istri harus melengkapi identitas dan legalitasnya. Sedangkan bagi yang belum berkeluarga harus menyertakan Surat Keterangan Domisili dari kecematan setempat bahwa memang belum menikah dan lengkap dengan identitas tidak tercatat di KUA manapun.

kemudian untuk perusahaan seperti PT, Yayasan dan Koperasi untuk dapat mengajukan pembiayaan harus menyertakan berupa surat izin usaha, legalitas, NPWP, izin usaha operasionalnya. Misalkan sekolah harus ada Badan Akreditasi Nasional (BAN) kemudian dokumen-dokumen lainnya seperti rekening koran untuk nasabah agar pihak Bank dapat mengetahui transaksinya atau perputaran uangnya kira-kira kemana dan banyak dimana keluar masuk dananya agar pihak Bank BNI Syariah juga dapat mengetahui perbulan dia bisa menyisihkan berapa ditabungannya.

44

4. Prosedur pengajuan untuk mendapatkan pembiayaan mudharabah di PT

Bank BNI Syariah Kantor Cabang Utama.

Peneliti : “Bagaimana prosedur pengajuan untuk mendapatkan pembiayaan mudharabah di Bank BNI Syariah” ?

Responden : “mengenai prosedur misalkan baru pertama kali bisa langsung datang ke Bank BNI Syariah boleh telefon langsung juga boleh. Kemudian komunikasi dengan sales-sales pada Bank BNI Syariah kemudian dibagikan syarat-syarat dari sales/marketing. Setelah dipenuhi dokumen dari sales/marketing. Nasabah datang membawa dokumen-dokumen disitulah nanti diadakan coleb data dari coleb data tersebut kemudian di verifikasi kira-kira kebenaran dari yang diberikan ini apakah benar atau tidak. Setelah semuanya benar barulah kemudian diadakan kelas Analisa dari Analisa tersebut semua data-data yang diajukan sebelumnya di Analisa. Dari hasil Analisa tersebut dapatlah diketahui bahwa memang nasabah betul-betul butuh pembiayaan dan mapu membayar pembiayaan setelah proses Analisa barulah kemudian dilakukan proses pemutus up tool. Apakah advis dan laporan yang dikirim /yang sudah dibikin disetujui oleh pemutus atau tidak.

Setelah itu tinggal tunggu keputusan ditolak ataukah diterima berkasnya”.

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas, maka penekanan jawaban untuk pertanyaan terkait prosedur pengajukan untuk mendapatkan pembiayaan pada Bank BNI Syariah adalah Usaha yang dimiliki nasabah sesuai dengan sasaran. Oleh karenanya tujuan utama Bank BNI Syariah mengetahui usaha yang dimiliki nasabah sesuai dengan sasaran yaitu agar dapat diketahui bahwa memang nasabah betul-betul butuh dan mampu untuk membayar pembiayaan. Kemudian Dokumen-dokumen yang harus dipenuhi nasabah Setelah data-data dilengkapi, pihak bank akan melakukan

wawancara untuk menggali informasi terkait besarnya pengajuan dana dan penggunaan dana yang nantinya informasi tersebut akan digunakan dalam menentukan besarnya angsuran, porsi bagi hasil, dan jangka waktu pembiayaan. Setelah itu manajemen akan memproses dan menganalisis berdasarkan prinsip 5C dalam menentukan layak atau tidaknya nasabah tersebut memperoleh pembiayaan. Analisis 5C yakni Character (kepribadian), Capacity (kemampuan), Capital (modal usaha), Collateral (jaminan), Condition of economy (kondisi ekonomi). Setelah menganalisis kelayakan nasabah yang mengajukan pembiayaan, dilakukanlah survei dalam rangka membandingkan dan menilai data-data antara hasil wawancara dengan hasil dilapangan.

Apabila nasabah telah dinyatakan layak untuk menerima pembiayaan, maka pihak bank akan memberikan Surat Keputusan Pembiayaan (SKP) dan kemudian akan langsung dilakukan pembuatan akad dan pencairan dana.

Pada umumnya pencairan dilakukan secara bertahap sebanyak 2 (dua) hingga 3 (tiga) kali agar pihak bank dapat mengontrol dan memastikan jalannya usaha nasabah. Selama dimulainya hingga berakhirnya akad, pihak bank akan melakukan monitoring terhadap usaha nasabah, pemantauan dilakukan selama 3 bulan sekali oleh PT Bank BNI Syariah KCU Makassar.

Kemudian tahapan selanjutnya adalah pelunasan atau pembayaran angsuran

46

oleh nasabah. Adapun gambar alur pengajuan pembiayaan khususunya Mudharabah adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2.

Responden : “Mengenai rukun dan syarat kalau dari Bank BNI Syariah.

Responden : “Mengenai rukun dan syarat kalau dari Bank BNI Syariah.

Dokumen terkait