BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.7 Kerangka Konsep
Berdasarkan konsep penelitian diatas maka kerangka konsep penelitian ini adalah:
Variabel Dependen Variabel Independen 2.8 HIPOTESIS
Terdapat hubungan kadar PSA dengan kejadian BPH dan nilai PSA pada kejadian Adenokarsinoma prostat.
Kadar PSA
Benign Prostatic Hyperplasia
Adenokarsinoma Prostat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan desain Cross Sectional dengan menggunakan data sekunder dan akan dianalisa untuk mengetahui hubungan antara kadar PSA dengan BPH dan Adenokarsinoma Prostat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM).
3.2 LOKASI PENELITIAN
Data dalam penelitian ini didapatkan dari Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada bulan Juli sampai November 2017. Lokasi ini dipilih karena Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit rujukan di Sumatera Utara dan mempunyai banyak kasus kanker jinak dan ganas pada prostat.
3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien yang didiagnosis mengenai BPH dan Adenokarsinoma prostat yang ada di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Sampel penelitian ini adalah seluruh data rekam medik mengenai BPH dan Adenokarsinoma prostat yang ada di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan yang telah memenuhi kriteria inklusi serta tidak termasuk ke dalam kriteria eksklusi selama penelitian .
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
27
1. Kriteria Inklusi
a. Penderita benign prostatic hyperplasia dan adenokarsinoma prostat.
b. Adanya pemeriksaan dengan menggunakan kadar PSA 2. Kriteria Eksklusi
a. Penderita dengan prostatitis.
b. Penderita dengan diagnosa BPH.
Perkiraan besar sample :
n1 = n2 =
(
)
₂ (3,1)Zα = deviat baku alfa (1,96) Zβ = deviat baku beta (0,84)
P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya (0,2) Q2 = 1- P2 (0,8)
P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti (0,4)
Q1 = 1-P1 (0,6)
P1-P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna (0.2) P = proporsi total = (P1 + P2)/2 = (0,3)
Q = 1-P (0,7)
Apabila seluruh nilai-nilai di atas dimasukkan ke dalam rumus akan diperoleh sebagai berikut.
n=
(3,1)
n = 79,3 dibulatkan menjadi 80.
28
3.4 METODE PENGUMPULAN DATA
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang tidak langsung diterima dari sample penelitian, tetapi sudah terdokumentasi dalam bentuk rekam medik yang meliputi data kadar PSA pada penderita BPH dan Adenokarsinoma Prostat.
3.5 DEFINISI OPERASIONAL
3.5.1 Kadar PSA
a. Defenisi operasional: PSA terdiri dari protein yang diproduksi oleh sel prostat untuk menjaga viskositas cairan semen. PSA diproduksi baik dalam sel prostat yang sehat maupun pada sel maligna prostat dengan jumlah yang lebih banyak.
b. Cara ukur : Observasi dari data rekam medik c. Alat ukur : Pemeriksaan laboratorium
d. Hasil pengukuran : ≥ 4ng/ml (tinggi) dan ≤ 4ng/ml (normal) e. Skala pengukuran : ordinal
3.5.2 Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
a. Defenisi operasional: BPH adalah pembesaran kelenjar prostat jinak, yang di sebabkan oleh meningkatnya jumlah sel, yang sering terjadi pada lelaki yang berumur tua dan sering disertai oleh Lower Urinary Tract Syndrom (LUTS).
b. Cara ukur : Observasi dari data rekam medik c. Alat ukur : Pemeriksaan kadar PSA
d. Hasil pengukuran : -
29
e. Skala pengukuran : Nominal 3.5.3 Adenokarsinoma Prostat
a. Defenisi operasional : Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel jelenjar prostat tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan sekitarnya.
b. Cara ukur : Observasi dari data rekam medik c. Alat ukur : Pemeriksaan kadar PSA
d. Hasil pengukuran : -
e. Skala pengukuran : Nominal 3.6 METODE ANALISIS DATA
Data yang didapat dari hasil penelitian ini kemudian diolah dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Hasil pemeriksaan yang diperoleh kemudian dicatat, ditabulasi, dan dianalisa dengan uji Chi Square.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan merupakan sebuah rumah sakit pemerintah yang dikelola pemerintah pusat dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, beralamat di Jalan Bunga Lau No.17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan. Rumah sakit ini adalah rumah sakit negeri kelas A yang oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi. Penelitian ini dilakukan di bagian Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan.
Sampel penelitian ini adalah seluruh penderita benign prostatic hyperplasia (BPH) dan adenokarsinoma prostat (Ca prostat) yang telah mendapatkan pemeriksaan kadar PSA. Jumlah sampel yang ditemukan adalah 142 kasus, dengan penderita BPH sebanyak 71 kasus dan penderita Ca Prostat sebanyak 71 kasus.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik pasien berdasarkan usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
≤ 60 tahun 35 31
60 tahun 107 69
Total 142 100
Dari tabel 4.1 diatas, diperoleh data dari RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 2014-2016, sebanyak 35 pasien yang berusia ≤60 tahun (31%) dan 107 pasien yang berusia >60 tahun (69%) didiagnosa Ca prostat dan BPH.
31
Dari tabel 4.2 ditemukan sebanyak 22 pasien (15,5%) Ca prostat dan 13 pasien (9,2%) BPH pada pasien berusia ≤60 tahun, serta ditemukan sebanyak 49 pasien (34,5%) Ca prostat dan 58 pasien (49,8%) BPH yang berusia >60 tahun.
Jika dilihat berdasarkan usia, jumlah pasien Ca prostat dan BPH pada usia >60 tahun lebih banyak daripada pasien berusia ≤60 tahun, yaitu sebanyak 107 (75,4
%) : 35 (24.6%) kasus.
Pada penelitian yang dilakukan Zuhirman pada tahun 2016 dikatakan bahwa kejadian BPH akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada penelitian tersebut ditemukan 60 pasien rawat jalan yang berasal dari usia rata-rata 60 ke atas dalam rentang usia 44-88 tahun. Hal tersebut sejalan dengan penelitian ini dimana ditemukan 58 pasien yang terdiagnosis BPH yang berusia >60 tahun (49,8%) (Zuhirman et al., 2016). Menurut penelitian Ingle pada tahun 2013, dikatakan bahwa rentang normal spesifik usia sangat membantu dalam meningkatkan spesitifitas PSA dengan menghilangkan beberapa nilai PSA yang
32
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi karakteristik pasien berdasarkan kadar PSA
Kadar PSA Frekuensi Persentase (%)
≤ 4 36 25,4
4 106 74,6
Total 142 100
Tabel 4.3 diatas menunjukkan dari 142 pasien yang didiagnosa BPH dan Ca prostat yang memiliki kadar PSA ≤4 berjumlah sebanyak 36 pasien (24,4%) dan yang memiliki kadar PSA >4 berjumlah 106 pasien (74,6%).
Tabel 4.4 Hasil Analisa Statistik Hubungan kadar PSA dengan Ca Prostat dan BPH
Dari tabel 4.4, pasien dengan kadar PSA ≤4 yang didiagnosa dengan Ca prostat adalah sebanyak 7 pasien (4,9%) dan yang didiagnosa dengan BPH
33
Dengan menggunakan analisis statistis dengan chi square, penelitian ini memiliki hasil P Value = 0,000 (nilai kemaknaan P Value < 0,05). Nilai P Value tersebut menunjukkan adanya hubungan antara kadar PSA dengan Ca Prostat dan BPH. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwin M, dkk tahun 2015 dimana pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nilai serum PSA dengan BPH dan kanker prostat (p = 0,002). Dimana semakin besar nilai serum PSA maka kemungkinan untuk terjadinya kanker prostat semakin besar pula.
Pertumbuhan volume kelenjar prostat dapat diprediksikan berdasarkan kadar PSA. Penelitian yang dilakukan oleh Anjani Ivo pada tahun 2014 di Medan mengatakan bahwa serum PSA dapat dipakai untuk meramalkan perjalanan penyakit dari BPH. Kadar PSA yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan volume prostat yang lebih cepat, keluhan akibat BPH (laju pancaran urine) lebih jelek, dan lebih mudah terjadinya retensi urine akut.
Semakin tinggi kadar PSA semakin cepat pula laju pertumbuhan prostatnya. Laju pertumbuhan volume prostat rata-rata setiap tahun pada kadar PSA 0,2-1,3 ng/dl adalah 0,7 mL/tahun, sedangkan pada kadar PSA 1,4-3,2 ng/dl sebesar 2,1 mL/tahun, dan kadar PSA 3,3-9,9 ng/dl adalah 3,3 mL/tahun. Kadar PSA merupakan indikator yang baik untuk proliferasi kelenjar prostat dan dapat digunakan sebagai penanda untuk memeriksa perkembangan karsinoma prostat (Ingel et al., 2013).
Kadar PSA di dalam serum dapat mengalami peningkatan pada beberapa kondisi yaitu peradangan setelah manipulasi pada prostat (biopsi prostat atau TURP), retensi urine akut, kateterisasi, keganasan prostat, dan usia yang makin tua. Peningkatan PSA juga dapat berkaitan dengan BPH, infeksi atau inflamasi kronik. Sel kanker memproduksi PSA dalam jumlah sedikit dibandingkan dengan sel BPH, tetapi sel kanker melepaskan PSA dalam jumlah
34
yang dilakukan oleh Ingel S.P pada tahun 2013, menyarankan agar hasil PSA harus ditafsirkan dengan hati-hati, karena dapat meningkat pada kasus prostatitis, infark prostat, pembentukan lithiasis dan abses.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan berupa :
1. Kejadian Ca Prostat di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 2014 – 2016 adalah sebanyak 71 kasus yang didominasi pasien berusia
>60 tahun.
2. Kejadian BPH di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 2014- 2016 adalah sebanyak 71 kasus yang didominasi pasien berusia >60 tahun.
3. Pasien Ca Prostat di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 2014 – 2016 didominasi oleh pasien dengan kadar PSA diatas 4.
4. Pasien BPH di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 2014 – 2016 didominasi juga oleh pasien dengan kadar PSA diatas 4.
5. Berdasarkan perhitungan statistic dengan menggunakan uji chi square , didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara kadar PSA dengan adenokarsinoma prostat dan benign prostatic hyperplasia.
6.2 SARAN
Selama dalam proses penelitian ini, dapat diungkapkan beberapa saran dari penulis yang mungkin dapat bermanfaat, adapun saran tersebut adalah :
1. Disarankan kepada pihak RSUP Haji Adam Malik Medan, khususnya
36
selesai pengobatan sehingga, pembaca dapat memahami dengan benar dan tepat serta bisa memberi kejelasan data bagi peneliti selanjutnya.
2. Disarankan kepada masyarakat dan pembaca untuk lebih mengetahui dan memahami gejala dini dari adenokarsinoma prostat dan benign prostatic hyperplasia, serta melakukan pemeriksaan lebih awal apabila timbul gejala yang serupa pada diri penderita.
3. Disarankan kepada pihak-pihak terkait untuk melalukan tindakan promotif dan prefentif untuk mencegah terjadinya adenokarsinoma prostat dan benign prostatic hyperplasia.
4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih memperluas cakupan penelitiannya, khususnya dalam jumlah sampel dan lokasi penelitian dan dengan metode penelitian prospektif, sehingga dapat lebih bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Amirul, B. U. 2010, ‘Komite Penanggulangan Kanker Nasional’.
Aster, K. A. 2013, ‘Buku Ajar Patologi’ , Sistem Kelamin laki-laki dan Saluran Kemih Bawah, Edisi. 9.
Azela, G., Endah, H., Rahmat, B. P., & Agung, B. S. 2016, ‘Pattern of Prostate Specific Antigen and Gleason Score in Relation to Imunohistochemistry Features in Prostate Adenocarcinoma Patients’. pp. 1-5.
Badan POM RI. 2012, Prostat’ , vol.13, no. 5.’Alternatif Herbal untuk Kesehatan’.
Budi, I. R. 2010, ’Kanker Prostat: Deteksi Secara Dini Dengan Pemeriksaan PSA ( Prostate Spesific Antigen)’ .
Camille, V., Kevin, R. L. 2015, ‘Benign Prostatic Hyperplasia: Epidemiology, economics, and evaluation’ , pp. 1-4.
Campbell., Meredith, F., Alan, J. W., & Louis, R. K. 2011, ‘Campbell-Walsh Urology’ 1st ed. pp. 125-138.
Chodidjah, 2011, ‘Aspek Imunologik Pada Kanker Prostat’ pp. 1-12.
Deters, L. A. 2016, ‘Beningn Prostatic Hypertrophy’ vol. 2, pp. 35-42.
Dian, P. P. Z. 2011, ‘Karasteristik Penderita Tumor Jinak dan Ganas pada Prostat’
Edward, C. S. 2016, ‘Causes, Risk Factors, Prevention’ pp. 2-6.
Emi, L. 2012, ‘Pembesaran Prostat Jinak’ , Gangguan Kesehatan Lelaki Usia di Atas 50.
Erlangga, N. D. 2012, ‘Ketepatan Diagnostik Prostat Spesifik Antigen Pada Keganasan Prostat’.
Etriyel, M. Y. H., Rainy, U., Chaidir, A. M., & Rahmad, B. S. 2011, ‘Prostate Specific Antigen (PSA) Inisial ≥ 100 ng/ml Menggambarkan Stadium Lanjut dan Rendahnya Survival Kanker Prostat’ , pp. 57-60.
38
Gass, R. 2011, ‘BPH’ , The Opposite Effects of Alcohol and Coffe Intake, pp. 23-27
Glady, A. , Hamidah, E. , Prasetyo, R. B. , Sutiono, A. B. , 2016, ‘Pattern of Prostate Specific Antigen and Gleason Score in Relation to Imunohistochemistry Features in Prostate Adenocarcinoma Patients in Dr. Hasan Sadikin General Hospital’
Gloria, S. , Richard, A. M., & Billy. S. 2015 ‘Angka Kejadian LUTS yang Disebabkan oleh BPH’ , vol. 3, no. 1, pp. 568-571.
Hammerich, K. H., Ayala, G. E., & Wheeler, T. M., 2009, ‘Anatomy of the Prostate Gland and Surgical Pathology of Prostate Cancer’.
Ingel, S. P., Ingle. R., & Sukesh. 2013, ‘The Efficiency of The Serum Prostate Spesific Antigen Levels in Diagnosing Prostatic Enlargements’ Vol. 7, pp.
82-83.
Ivo, A. 2010, ’Perbedaan Nilai PSA pada Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia dengan nilai PSA pada Kejadian Adenokarsinoma Prostat’ .
Juan, M. 2009, ’Evaluation of the Serum Testosteron to Prostate Spesific Antigen Ratio Predictor of Prostate Cancer Risk’.
Kementrian Kesehatan RI. 2015, ‘Panduan Penalaksaan Kanker Prostat’ , pp. 7-20.
Laksmi. & Imelda, L. 2012, ‘Tampilan Histokimia p63 pada Lesi Jinak dan Ganas Prostat’.
Ming, Z., & Cristina, M.G. 2007, 'Genitourinary Pathology’ , pp. 62-87.
Nash, F. A., & Melezinek I., 2010, ‘The role of prostate spesific antigen measurement in the detection and management of prostate cancer’ , Journal of Endocrin- Related Cancer, vol 7, pp. 37-51.
Purnomo, B. B. 2011, ‘Dasar- Dasar Urologi’, vol. 15-16, pp. 123-127.
39
Putz., & Reinhard. 2006, ‘Sobotta Atlas Of Human Anatomy’ 1st ed.
Rahardjo, D. 2010, ‘Prostat’ Kelainan-Kelainan Jinak, Diagnosis dan Penanganan, 1st ed.
Rizki, B. T. 2010, ‘Pedoman penatalaksaan BPH di Indonesia’ pp. 1-12
Rizki, A. 2007,’ Faktor-faktor risiko terjadinya pembesaran prostat jinak’, pp.
168-170.
Roehborn, C. G., & Connell, J. D. 2010, ‘Campbell’s Urology’, Etiology, Pathophysiology, and Natural History of Benign Prostatic Hyperplasia, 8th ed.
Shahana, S., Mohammed, A. M. A., Parveen, N., & Mohammed, I. 2017,
‘Biomarkers of Prostatic Cancer’, An Attempt to Categorize Patients into Prostatic Carcinoma, Benign Prostatic Hyperplasia, or Prostatitis Based on Serum Prostate Specific Antigen,Prostatic Acid Phosphatase, Calcium, and Phosphorus, pp. 1-7.
Silva, R. 2013, ‘Prostat Health Diet that Reducer Enlarged Prostate’ , pp. 12-18 Syafiie S. H. N., 2014, ‘Hubungan Antara Tumor Associated-Macrophages (TAMs), Microvessels Density (MVD), Kadar Prostatic Spesific Antigen (PSA) Dengan Derajat Histologis Lesi Prostat Pin High Grade dan Adenokarsinoma Prostat’ .
Tanagho., Emil, A., & Jack, W. M. A. 2008, ‘Smith's General Urology’ 1st ed.
Vita, H. 2010, ‘Gangguan prostat pada pria’ vol. 4 , pp. 8-15.
Walsh., & Patrick, C. 2010, ‘Benign prostatic hyperplasia’ Campbell’s Urology, 6th ed. pp. 200-225.
Wiwin, M., Kristina, D. P., Sri, I. W. W., & Puji, W. 2015, ‘Hubungan PSA, Free-PSA dan Testosteron pada Pasien Benign Prostate Hyperplatia (BPH) dan Kanker Prostat’ , pp. 167-199.
Zuhirman., Rasyid, N., Yanwirasti., 2016, ‘High Incidence of Severe Erectile Dysfunction in Benign Prostatic Hyperplasia Patients’
Lampiran A. Biodata Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sofie Regina Herman
NIM : 140100121
Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 15 November 1995
Agama : Islam
Nama Ayah : Herman Setiabudi
Nama Ibu : Hamidah Siregar
Alamat : Jln Jamin Ginting Komplek Perumahan Citra Garden Blok c12 no 8 Medan
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Pintu Pohan Meranti (2003-2009) 2. SMP Negeri Pintu Pohan Meranti (2009-2011) SMP Harapan Mandiri Medan (2011-2012) 3. SMA Negeri 4 Medan (2012-2014)
4. Fakultas Kedokteran USU (2014 – sekarang) Riwayat Pelatihan : 1. Semnas Baksosnas PON PTBMMKI
Yogyakarta2016
2. Pelatihan Penanganan Trauma Muskuloskeletal secara Serentak dengan Peserta terbanyak Yogyakarta 2016
3. National Seminar of Emergency Care with theme : “Enhancing The Knowledge and Skill in Trauma Emergency Care” Yogyakarta 2016 4. Steering Committee Pengabdian Masyarakat PT.
NPK Desa Bahilang 2017
5. Kegiatan Seminar Dokter Keluarga Dan Workshop
Sirkumsisi 2015
6. Basic Life Support and Traumatology 2015 7. Basic Surgical Skill 2015
Riwayat Organisasi : 1. Tim Bantuan Medis FK USU PEMA FK USU
Lampiran B. Pernyataan Orisinalitas
PERNYATAAN
Hubungan Kadar Prostate Spesific Antigen dengan Benign Prostatic Hyperplasia dan Adenocarcinoma Prostate Di RSUP H. Adam Malik Medan
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Medan, 10 November 2017 Penulis,
Sofie Regina Herman NIM. 140100121
Lampiran C. Surat Izin Survei Awal Penelitian
Lampiran D. Ethical Clearance Penelitian
Lampiran E. Surat Izin Penelitian
Lampiran F. Output Perangkat Lunak Statistik
OUTPUT PERANGKAT LUNAK STATISTIK
Statistics
Usia Diagnosa Kadar PSA
N Valid 142 142 142
Missing 0 0 0
Frekuensi Pasien Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid lebih kecil sama dengan 60 35 24.6 24.6 24.6
lebih besar 60 107 75.4 75.4 100.0
Total 142 100.0 100.0
Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Kadar PSA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid lebih kecil sama dengan 4 36 25.4 25.4 25.4
lebih besar 4 106 74.6 74.6 100.0
Total 142 100.0 100.0
Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Usia Crosstabulation
Diagnosa
Total
Adeno BPH
Usia lebih kecil sama
dengan 60
Count 22 13 35
% of Total 15.5% 9.2% 24.6%
lebih besar 60 Count 49 58 107
% of Total 34.5% 40.8% 75.4%
Total Count 71 71 142
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Hasil Analisa Statistik Hubungan Kadar PSA dengan Ca Prostat dan BPH Crosstabulation
Diagnosa
Total
Adeno BPH
Kadar PSA lebih kecil sama dengan 4 Count 7 29 36
% of Total 4.9% 20.4% 25.4%
lebih besar 4 Count 64 42 106
% of Total 45.1% 29.6% 74.6%
Total Count 71 71 142
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 18.010a 1 .000
Continuity Correctionb 16.410 1 .000
Likelihood Ratio 19.039 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
N of Valid Cases 142
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran G. Data Induk Penelitian
41 74 100.00 1
85 68 202.03 2
131 74 100.00 2
132 69 28.00 2
133 59 12.00 2
134 72 100.00 2
135 72 17.50 2
136 65 12.30 2
137 57 52.90 2
138 59 44.30 2
139 52 100.00 2
140 69 78.60 2
141 75 66.30 2
142 69 7.20 2