BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan maka kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Perilaku Merokok 1. Ringan
2. Sedang 3. Berat Karakteristik Peserta JKN PBI
1. Umur
2. Jenis kelamin 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pengetahuan 6. Sikap 7. Persepsi 8. Pengeluaran
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional, yaitu untuk menggambarkan apakah ada hubungan antara karakteristik peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018. Pengumpulan data mengenai fakta- fakta yang terjadi dilakukan sekaligus pada waktu yang bersamaan dan dikumpulkan dari berbagai sumber.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan Juli 2018.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan masyarakat yang termasuk ke dalam kategori penduduk miskin peserta PBI yang ada di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal yaitu sebanyak 19.615 peserta atau sebanyak 3.100 kepala keluarga dari 4 kelurahan.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki perilaku merokok. Pada penelitian ini, teknik pemilihan sampel menggunakan teknik Stratified Random Sampling dengan rumus sampel diukur dengan menggunkan rumus Slovin (Sugiono, 2005), yaitu :
n = N
1 + N(d) Keterangan:
n = besar sampel d = tingkat ketepatan yang diinginkan (0,1) N = besar populasi
Besar Populasi Penduduk Miskin Puskesmas Medan Sunggal sebanyak 3.100 keluarga (N). Maka besar sampel adalah:
n = N
1 + N(d)
n = 3.100
1 + 3.100(0,1)
n =3.100 32
n = 96,8~ n = 97
Berdasarkan rumus di atas, besar sampel pada penelitian ini adalah sebesar 97 Keluarga Perokok, dengan proporsi setiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal sebagai berikut:
Tabel 3.1 Distribusi Sampel Menurut Populasi Peserta PBI Perokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Kelurahan Populasi Perhitungan Sampel
1 Sunggal 1250 =1.250
3.100 × 97 39
2 Tanjung Rejo 1035 =1.035
3.100 × 97 32
Data primer diperoleh dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan pedoman kuesioner.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini diperoleh dari laporan atau data-data berbagai instansi yang terkait penelitian ini seperti:
1. Dinas Kesehatan Kota Medan 2. Puskesmas Medan Sunggal
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel Independen
Variabel independen penelitian ini adalah karakteristik peserta JKN PBI yang terdiri dari:
1. Umur adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan suatu benda atau mahluk , baik yang hidup maupun mati, yang dikategorikan atas tingkatan
a. Umur 17-25 tahun : Masa muda b. Umur 26-45 tahun : Masa dewasa c. Umur 46 tahun ke atas : Masa tua
2. Jenis kelamin adalah jenis kelamin responden, yang dibedakan atas:
a. Laki- laki b. Perempuan
3. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh responden, yang dibagi atas tingkatan:
a. Tidak Sekolah b. SD
c. SMP d. SMA
e. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan adalah sumber mata pencaharian utama responden, yang dikategorikan menjadi:
a. IRT c. Wiraswasta
b. PNS d. Belum Bekerja 5. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang
rokok dan perilaku merokok, yang dikategorikan menjadi:
a. Baik : Skor 76%-100% ( jika benar menjawab 8-10 pertanyaan) b. Cukup : Skor 56%-75% ( jika benar menjawab 6-7 pertanyaan) c. Kurang : Skor > 55% ( jika benar menjawab <6 pertanyaan)
6. Sikap adalah respons tertutup responden terhadap rokok, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (sangat setuju
-7. Persepsi adalah segala bentuk pemahaman/ penafsiran oleh responden tentang rokok dan perilaku merokok (sangat setuju - setuju netral - tidak setuju - sangat tidak setuju).
8. Pengeluaran adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk kebutuhan makanan dan bukan makanan.
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel dependen penelitian adalah perilaku merokok yaitu segala kegiatan menghisap rokok yang dilakukan oleh responden secara teratur dan berulang yang dibedakan menjadi:
1. Perokok ringan, yaitu seseorang yang menghabiskan rokok kurang dari 10 batang sehari dengan selang waktu ≥ 60 menit dari bangun pagi
2. Perokok sedang, yaitu seseorang yang menghabiskan rokok sekitar 11-21 batang sehari dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
3. Perokok berat, yaitu seseorang yang mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit.
3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran penelitian ini adalah kegiatan mengukur hasil jawaban responden yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, persepsi, dan pengeluaran rumah tangga terhadap perilaku merokok.
3.6.1 Variabel Independen
Variabel independen terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, persepsi, dan pengeluaran rumah tangga. Skala pengukurannya terdapat pada table berikut :
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Independen
No Variabel Jumlah
6 Sikap 15 1. Sangat Setuju
2. Setuju
7 Persepsi 4 1. Sangat Setuju
2. Setuju
3.6.2 Variabel Dependen
Variabel dependen penelitian ini adalah perilaku merokok peserta JKN PBI. Skala pengukurannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Dependen
No Variabel Jumlah
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat yaitu untuk melihat gambaran karakteristik setiap variabel dalam bentuk analisa data satu variabel serta menganalisa setiap variabel independen yang di duga mempunyai hubungan dengan variabel dependennya.
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Chi Sguare yaitu untuk menguji hipotesis bahwa ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang signifikan. Tetapi apabila tidak memenuhi syarat maka akan dilanjut dengan menggunakan uji Exact Fisher.
Puskesmas Medan Sunggal berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Medan yang terletak di Jl. TB Simatupang no 251 Kecamatan Medan Sunggal.
Puskesmas Medan Sunggal merupakan puskesmas rawat jalan yang terdiri dari 4 kelurahan, 53 Lingkungan dan dibantu oleh 2 puskesmas pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Sunggal dan Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo.Wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal ini antara lain: Kelurahan Sunggal, Kelurahan Babura, KelurahanTanjung Rejo, dan Kelurahan Simpang Tanjung. Secara geografis Puskesmas yang terletak di Kecamatan Medan Sunggal ini memiliki batas- batas wilayah kerja sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Desa Lalang 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan P.B Selayang 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Rejo
Dari segi demografinya, jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal pada tahun 2017 ada sebanyak 97.155, terdiri dari laki- laki 47.621 jiwa dan perempuan 49.534 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 18.221 KK (Profil Puskesmas Medan Sunggal, 2017).
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal mayoritas bekerja sebagai pedang, wiraswasta, buruh dan petani. Mereka rata-rata menempuh pendidikan SD,SMP, SMA. Kecamatan Medan Sunggal merupakan wilayah yang mempunyai penduduk miskin cukup banyak yaitu sebanyak 4.500 Kepala
keluarga dari total jumlah penduduk sebanyak 115.837 jiwa, dan yang terdaftar sebagai peserata JKN PBI di puskesmas Medan Sunggal adalah sebanyak sebanyak 19.615 peserta (3.100 KK).
4.2 Analisis Univariat Variabel Independen
Analisis statistik univariat ini dilakukan untuk menggambarkan masing-masing distribusi variabel independen, yaitu karakteristik (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, persepsi, dan pengeluaran).
4.2.1 Karakteristik Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, dan Pekerjaan
Responden pada penelitian ini adalah 97 keluarga yang menjadi peserta JKN PBI yang berada di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal. Dari keseluruhan responden, diperoleh gambaran mengenai karakteristik PBI JKN meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, dan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Kategori Umur F Persentase (%)
1 Muda 6 6.2
2 Dewasa 58 59.8
3 Tua 33 34
No Jenis Kelamin F Persentase (%)
1 Laki- laki 91 93.8
Dari hasil penelitian berdasarkan tabel di atas di dapat bahwa dari 97 responden, umur responden yang paling banyak yaitu pada kategori umur dewasa ( 26-45 tahun ) sebanyak 58 orang (59.8%), kemudian di ikuti dengan kategori umur tua (46 tahun ke atas) sebanyak 33 orang (34%), dan yang paling sedikit yaitu pada kategori umur muda yaitu sebanyak 6 orang (6.2%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jenis kelamin 91 orang ( 93.8%) adalah laki-laki dan 6 orang (6.2%) adalah perempuan.
Berdasarkan hasil tabel di atas juga menunjukkan bahwa mayoritas responden merupakan tamatan SMA sebanyak 40 orang (41.2%), tamatan SMP sebanyak 34 orang (35.1%), tamatan SD sebanyak 18 orang (18.6%), dan yang tidak sekolah sebanyak 5 orang (5,2%). Selain itu berdasarkan variabel pekerjaan di dapat bahwa 90 responden (92,8%) merupakan wiraswasta, sebanyak 5 responden (5.2%) belum memiliki pekerjaan dan 2 responden lainnya (2.1%) merupakan ibu rumah tangga ( IRT).
4.2.2 Karakteristik Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Berdasarkan Pengetahuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka pengetahuan responden tentang rokok dan Program JKN PBI di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/
atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, 3 Siapakah saja yang bisa terpapar bahaya rokok tersebut? 88 90.7 9 9.3 4 Orang yang tidak merokok tetapi sering menghisap dan
berada di dekat orang yang merokok disebut?
78 80.4 19 19.6 5 Apakah saudara tau, asap rokok mengandung lebih dari 4000
zat-zat beracun yang dapat membahayakan tubuh?
79 81.4 18 18.6 6 Zat kimia apa saja yang terdapat dalam rokok? 97 100 0 0 7 Zat apakah yang paling beresiko pada kesehatan yang dapat
menimbulkan kecanduan?
92 94.8 5 5.2 8 Apa penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok? 92 94.8 5 5.2 9 Apakah saudara mengetahui pembelian rokok menjadi
pengeluaran terbesar kedua bagi masyarakat setelah beras (padi-padian)?
8 8.2 8
9 91.8
10 Apakah saudara mengetahui adanya peraturan larangan merokok di tempat-tempat tertentu seperti sarana kesehatan, sekolah, tempat bermain anak, tempat ibadah, tempat umum, dan angkutan umum?
97 10
0
0 0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh responden sebanyak 91 0rang (93,8%) mengetahui bahwa, rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/ atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya, dan yang tidak tahu sebanyak 6 orang (6.2%). Mengetahui adanya zat kimia dalam rokok sebanyak 97 orang (100%). Selain itu sebanyak 97responden (100%) mengetahui adanya
peraturan larangan merokok di tempat-tempat tertentu seperti sarana kesehatan, sekolah, tempat bermain anak, tempat ibadah, tempat umum, dan angkutan umum.
Hasil jawaban tersebut akan dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan baik, pengetahuan cukup, dan pengetahuan kurang. Secara keseluruhan pengetahuan responden tentang rokok dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Pengetahuan F %
1 Baik 82 84.5
2 Cukup 14 14.5
3 Kurang 1 1
Total 97 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 82 orang (844,5%), sebanyak 14 orang (14.4%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 1 orang (1%) lainnya memiliki pengetahuan kurang tentang rokok dan JKN PBI.
4.2.3 Karakteristik Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Berdasarkan Sikap
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden yang merokok maka sikap responden di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Merokok Berdasarkan Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Pernyataan SS S N TS STS
F % F % F % F % F % 3 Merokok hanya menghilangkan stress
untuk sementara saja
2 2.
1
78 80.4 7 7.2 10 10.3 0 0
4 Merokok dapat meningkatkan semangat saya dalam bekerja
19 19.
6
73 75.3 0 0 4 4.1 1 1
5 Saya bebas merokok dimana saja saya ingin merokok
1 1 10 10.3 2 2.1 76 78.4 8 8.2 6 Merokok dapat menimbulkan
kecanduan?
0 0 1 1 2 2.1 68 70.1 26 26.8
7 Adanya peraturan yang mewajibkan pencantuman label peringatan bahaya merokok di setiap bungkus rokok
8 Pemberlakuan larangan merokok di tempat umum, sarana kesehatan, sekolah, tempat ibadah, dan angkutan umum 11 Pelarangan semua iklan rokok 2 2.
1
59 60.8 4 4.1 31 32 1 1
12 Pembatasan jam tayang iklan rokok 2 3
23.
7
57 58.8 1 1 15 15.5 1 1
13 Peringatan yang ada di bungkus rokok adalah benar keluarga yang lain akan menegur
3
Dari tabel di atas dapat diketahui, sebanyak 66 responden (68%) mengatakan tidak setuju bahwa responden akan tetap merokok walaupun ada orang yang terganggu dengan asap rokoknya, sebanyak 71 responden (73.3%) mengatakan setuju bahwa merokok membuat responden lebih percaya diri, responden yang mengatakan setuju bahwa merokok hanya menghilangkan stress untuk sementara saja ada sebanyak 78 responden (80.4%), dan sebanyak 73 responden (75.3%) mengatakan setuju bahwa merokok dapat meningkatkan semangat bekerja. Sebanyak 76 responden (78.4%) mengatakan tidak setuju bahwa responden bebas merokok dimana saja yang mereka inginkan.
Hasil jawaban responden tersebut akan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu sikap baik dan sikap kurang. Secara keseluruhan sikap responden di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Sikap F %
1 Baik 18 18.6
2 Kurang 79 81.4
Total 97 100
Dari table di atas dapat dilihat bahwa sikap responden tentang rokok 18 0rang (18.6%) berada pada kategori sikap baik dan 79 orang (81.4%) berada pada kategori kurang.
4.2.4 Karakteristik Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Berdasarkan Persepsi
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka persepsi responden tentang kebiasaan merokok dan program JKN PBI di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi Tentang Kebiasaan Merokok dan Program JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Pernyataan SS S N TS STS
F % F % F % F % F % mengatakan setuju bahwa sakit berhubungan dengan perilaku merokok, sebanyak 86 responden (88.7%) mengatakan setuju bahwa jika responden mengalami sakit
(batuk yang terus- menerus), responden pergi ke puskesmas untuk mendapatkan obat gratis. Selain itu responden yang mengatakan setuju bahwa untuk berobat mereka tidak terlalu memikirkannya karena mereka sudah menjadi peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI) ada sebanyak 79 responden (81.4%), namun sebanyak 39 responden (40.2%) mengatakan setuju jika pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh perilaku merokok tidak ditanggung oleh pemerintah.
Hasil jawaban responden tersebut akan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu persepsi baik dan persepsi kurang. Secara keseluruhan persepsi responden tentang kebiasaan merokok di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Persepsi F %
1 Baik 86 88.7
2 Kurang 11 11.3
Total 97 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki persepsi yang baik yaitu sebanyak 86 orang (88,7%) dan 11 orang (11.3%) lainnya memiliki persepsi yang kurang tentang kebiasaan merokok.
4.2.5 Karakteristik Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Berdasarkan Pengeluaran
Berdasarkan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka hasil analisis univariat karakteristik pengeluaran peserta JKN PBI dan gambaran rata- rata pengeluaran rumah tangga responden untuk konsumsi makanan dan bukan makanan di wilayah Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018
Tabel 4.8 Rata- Rata Pengeluaran Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Jenis Pengeluaran Mean (Rp) Min(RP) Maks(Rp)
1 Beras 194845.36 100000 300000
2 Umbi-umbian 10927.84 0 50000
3 Ikan/ daging 301855.67 150000 450000
4 Telur dan susu 114020.62 15000 350000
5 Sayur-sayuran 59020.62 20000 600000
6 Buah-Buahan 32938.14 0 50000
7 Bumbu 109845.36 75000 175000
8 Minyak 65319.59 50000 80000
9 Konsumsi lainnya 112680.41 30000 250000
Makanan Total 995886.60 630000 1350000
10 Rokok 417010.31 50000 900000
11 Perumahan, bahan bakar,
listrik dan air 162061.86 30000 600000
12 Pakaian, alas kaki 2061.86 0 100000
13 Biaya pendidikan 172680.41 0 500000
14 Pajak, pungutan dan
asuransi 90927.84 0 600000
15 Keperluan pesta 44639.18 0 200000
Bukan Makanan Total 472371.13 50000 1200000 Total Pengeluaran Sebulan 1885268.04 780000 2795000
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata pengeluaran seluruh responden selama sebulan untuk konsumsi makanan sebesar Rp 995886.60,-, rata-rata pengeluaran untuk konsumsi rokok sebesar Rp 417.010,31,-, rata-rata- rata-rata pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan sebesar Rp 472371.13,-.
Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat bahwa rata- rata total pengeluaran 97 rumah tangga peserta JKN PBI adalah sebesar Rp1.885.268.04,-.
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengeluaran di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Pengeluaran F %
1 Rendah (Rp 780.000-1.350.000) 11 11.3
2 Sedang (Rp 1.360.000- 2.210.000) 64 66
3 Tinggi (> Rp 2.210.000) 22 22.7
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengeluaran masyarakat dengan kategori rendah sebanyak 11 responden (11.3%), Pengeluaran dengan kategori sedang sebanyak 64 responden (66%), dan pengeluaran masyarakat dengan kategori tinggi sebanyak 22 responden (22.7%).
Gambar 4.1 Grafik Pengeluaran Bukan Makanan, Makanan, dan Rokok 4.3 Analisis Univariat Variabel Dependen
4.3.1 Perilaku Merokok Peserta JKN PBI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal
Berdasarkan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka hasil analisis univariat perilaku merokok peserta JKN PBI di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden intensitas perilaku merokok Sedang yaitu sebanyak 66 responden (68.1%), intensitas merokok ringan sebanyak 20 responden (20.6%) dan sebanyak 11 responden (11.3) intensitas merokoknya kategori berat . Untuk distribusi jawaban responden terhadap perilaku merokok dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Pertanyaan F % F %
3 Apakah anda bisa tidak merokok dalam satu hari?
5 Jika anda sedang tertekan/stress/marah, apakah anda akan merokok?
97 100
0 0
6 Apakah dengan merokok, dapat mengurangi stress dan membangkitkan semangat anda?
97 100
0 0
7 Sudah berapa lama anda merokok? 1-10
tahun 11-20
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 97 responden (100%) memiliki kebiasaan merokok di luar ruangan, 97 responden (100%) memiliki kebiasaan merokok saat berkumpul dengan keluarga/ teman- teman, dan 15 responden (15.5%) bisa tidak merokok dalam satu hari, 82 responden (84.5) tidak bisa. Selain itu sebanyak 97 responden (100%) memiliki kebiasaan merokok setelah selesai makan, 97 responden (100%) memiliki kebiasaan merokok saat sedang tertekan/stress/marah, dan 97 responden (100%) menyatakan bahwa merokok dapat mengurangi stress dan membangkitkan semangat.
Dari tabel tersebut juga dapat dilihat sebanyak 30 responden (30.9%) merupakan perokok yang sudah merokok rata-rata lebih dari 10-30 tahun. Selain itu sebanyak 20 responden (20.6%) memiliki intensitas merokok ringan, sebanyak 66 responden (68.1%) memiliki intensitas merokok sedang , dan sebanyak 11 responden (11.3%) memiliki intensitas merokok berat dengan selang waktu yang sama setelah bangun pagi dan sebanyak 97 responden (100%) mendapatkan rokok dengan cara membeli sendiri.
4.4 Analisis Bivariat
Analisis statistik bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel penelitian ini, yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi Square apabila nilai Expected > 5 dan dilanjutkan dengan menggunakan Uji Exact Fisher apabila nilai Expected < 5. Uji ini digunakan untuk menguji hubungan setiap variabel independen yaitu karakteristik PBI JKN (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap dan persepsi) dengan variabel dependen yaitu perilaku merokok di wilayah kerja
Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018. Apabila nilai p < 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima.
4.4.1 Hubungan Karakteristik Umur Peserta JKN PBI dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal
Hasil tabulasi silang antara umur peserta JKN PBI dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Hubungan Umur Peserta JKN PBI dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Umur
Perilaku Merokok Jumlah P Ringan Sedang Berat
F % F % F % F %
1 Muda (17-25 tahun) 1 16.7 3 50 2 33.3 6 100 0,001 2 Dewasa(26-45tahun) 5 8.6 44 75.9 9 15.5 58 100
3 Tua ( >46 tahun) 14 42.4 19 57.6 0 0 33 100
Total 20 20.6 66 68 11 11.3 97 100
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa dari 6 responden dengan kategori umur muda (17-25 tahun) terdapat 1 responden (16.7%) yang memiliki intensitas perilaku merokok ringan, 3 responden (50%) masuk kategori sedang dan 2 responden (33.3%) masuk kategori berat. Sebanyak 58 responden dengan kategori umur dewasa (26-45 tahun) sebanyak 5 responden (8.6%) yang memiliki intensitas perilaku merokok ringan, 44 responden (75.9%) masuk kategori sedang dan 9 responden (15.5%) masuk kategori berat. Selain itu sebanyak 33 responden dengan kategori umur dewasa (>46 tahun) sebanyak 14 responden (42.4%) yang memiliki intensitas perilaku merokok ringan, 19 responden (57.6%) masuk kategori sedang, sementara yang masuk kategori berat tidak ada.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p (=0,001) < 0,05. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan antara umur peserta JKN PBI dengan perilaku merokok yaitu pada kategori sedang di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018.
4.4.2 Hubungan Karakteristik Jenis Kelamin Peserta JKN PBI dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Hasil tabulasi silang antara jenis kelamin peserta JKN PBI dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13 Hubungan Jenis Kelamin Peserta JKN PBI dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018
No Jenis Kelamin
Perilaku Merokok Jumlah P
Ringan Sedang Berat
F % F % F % F %
1 Laki- laki 15 16.5 65 71.4 11 12.1 91 100 0,003
2 Perempuan 5 83.3 1 16.7 0 0 6 100
Total 20 20.6 66 68 11 11.3 97 100
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa dari 91 responden yang berjenis kelamin laki-laki terdapat 15 responden (16,5%) yang memiliki perilaku merokok kategori ringan, 65 responden (71.4%) yang memiliki perilaku merokok kategori sedang dan 11 responden lainnya (12.1%) kategori berat. Selain itu dari 6 responden yang berjenis kelamin perempuan terdapat 5 responden (83.3%) yang
memiliki perilaku merokok kategori ringan, 1 responden (16.7%) yang memiliki perilaku merokok kategori sedang dan kategori berat tidak ada.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p (=0,003) < 0,05. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin peserta JKN PBI dengan perilaku merokok yaitu pada kategori sedang di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018.
4.4.3 Hubungan Karakteristik Pendidikan Peserta JKN PBI dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Hasil tabulasi silang antara pendidikan peserta JKN PBI dengan perilaku merokok di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Hubungan Pendidikan Peserta JKN PBI dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Tahun 2018 tidak menempuh pendidikan/ tidak sekolah memiliki perilku merokok kategori ringan. Selain itu dari 18 responden yang menempuh pendidikan tingkat SD
terdapat 4 responden (22.2%) yang memiliki perilaku merokok kategori ringan, 13 responden (72.2%) yang memiliki perilaku merokok kategori sedang dan 1 responden (5.6%) yang memiliki perilaku merokok kategori berat. Dari 34 responden yang menempuh pendidikan tingkat SMP terdapat 7 responden (20.6%) yang memiliki perilaku merokok kategori ringan,26 responden (76.5%) yang
terdapat 4 responden (22.2%) yang memiliki perilaku merokok kategori ringan, 13 responden (72.2%) yang memiliki perilaku merokok kategori sedang dan 1 responden (5.6%) yang memiliki perilaku merokok kategori berat. Dari 34 responden yang menempuh pendidikan tingkat SMP terdapat 7 responden (20.6%) yang memiliki perilaku merokok kategori ringan,26 responden (76.5%) yang