ASURANSI DALAM MELINDUNGI UANG TUNAI YANG ADA DI BANK (STUDI KASUS PADA PT BANK SUMUT DAN PT ASURANSI ASKRIDA)”.
F. Kerangka Teori dan Konsep 1 Kerangka Teor
2. Kerangka Konseps
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting teori. “Peranan konsepsi dalam penelitian adalah untuk menghubungkan teori dan observasi, antara abstrak dan kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang disebut defenisi operasional”.42 Soerjono Soekanto berpendapat bahwa, “kerangka konsepsi pada hakekatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit dari
41
Implementasi Azas Kebebasan Berkonttrak Dalam perjanjian Leasing, http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&q=azas+kebebasan+berkontrak&aq=f&aqi=&aql=&oq= &gs_rfai=&fp=3b1bb8086bb94ccf, di akses pada tanggal 1 Juni 2010.
42
kerangka teoritis yang seringkali bersifat abstrak, sehingga diperlukan defenisi- defenisi operasional yang menjadi pegangan konkrit dalam proses penelitian”.43
Selanjutnya, Sumandi Suryabrata memberikan arti khusus mengenai pengertian konsep, menurut beliau sebuah konsep berkaitan dengan defenisi operasional, “konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan defenisi operasional”.44 Defenisi operasional perlu disusun, untuk memberi pengertian yang jelas atas masalah, tidak boleh memiliki makna ganda. Terhadap pentingnya disusun defenisi operasional ini, Tan Kamello mengatakan sebagai berikut: “Pentingnya defenisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua (dubius) dari suatu istilah yang dipakai”.45
Selain itu, konsepsi juga digunakan untuk memberikan pegangan pada proses penelitian. Oleh karena itu, dalam rangka penelitian ini, perlu dirumuskan serangkaian defenisi operasional atas beberapa variable yang digunakan. Selanjutnya, untuk menghindari terjadinya salah pengertian dan pemahaman yang berbeda tentang tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka kemudian dikemukakan konsepsi dalam bentuk defenisi operasional sebagai berikut:
Menurut Subekti, “perikatan adalah suatu hubungan hukum dalam lapangan hukum kekayaan antara dua orang/lebih atau dua pihak, yang mana pihak yang satu
43 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Pers, Jakarta, 1986, hal. 122.
44
Samadi Suryabrata, Op.Cit, hal. 3.
45 Tan Kamello, Hukum Jaminan Fidusia, Suatu Kebutuhan Yang didambakan, Alumni, Bandung, 2004, hal. 31.
berhak menuntut sesuatu hal dari pihak lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu”.46
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “bank adalah usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang di masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran uang”.47 Berkaitan dengan pengertian bank, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182 Tahun 1998 Pasal 1 butir 2 merumuskan bahwa “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Mengenai fungsi perbankan dapat dilihat dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 182 Tahun 1998, Pasal 3 yang menyatakan bahwa, “fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat”. Dari ketentuan ini tercermin “fungsi bank sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana (lacks of funds)”.48
46
Subekti, Op.Cit, hal.1. 47
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta, 2001, hal. 40.
48
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang telah diundangkan pada tanggal 11 Februari 1992 dan diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 13, memberikan defenisi yang lebih lengkap tentang asuransi. Yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah:
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
“Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari suatu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung”).49 Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. “Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya”.50
49
Morton, G., Principles of Life and Health Insurance. LOMA., http://mediaasuransi.blogspot.com/2008/03/pengertian‐dan‐sejarah‐asuransi.html, diakses 9 Januari 2010.
50
“Uang adalah segala sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi”.51 “Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi”52.
Uang memiliki empat fungsi utama dalam suatu perekonomian yaitu : 1. Sebagai Satuan Hitung.
Uang dapat menetapkan suatu nilai harga pada suatu produk barang maupun jasa dalam suatu ukuran umum. Jika suatu produk bernama permen dihargai Rp. 100 maka untuk membeli 4 buah permen menbutuhkan uang Rp. 400. 2. Sebagai Alat Transaksi.
Uang dapat berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang atau jasa dengan catatan harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang. Pembeli akan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual atas produk yang ia terima, sedangkan penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli produk yang dijualnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
3. Sebagai Penyimpan Nilai.
Jika seseorang memiliki kelebihan uang yang tidak ingin dibelanjakan atau dihabiskan pada saat itu maka ia dapat menyimpannya dibank. Walaupun orang itu tidak memegang uang tadi tetapi nilai uang tersebut tetap ia miliki sampai saatnya ia ambil untuk dibelanjakan.
4. Standard Pembayaran Masa Depan.
Suatu transaksi tidak harus dibayar dengan alat pembayaran disaat itu juga, tetapi balas jasa tersebut dapat dibayarkan di masa depan dengan diukur dengan daya beli. Contohnya seperti pegawai yang mendapat gaji sebulan
51
Pengertian Uang Dan Bank, http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian‐ uang‐dan‐bank.html, diakses 9 April 2010.
52
Fungsi Dan Pengertian Uang/Duit/Doku/Fulus/Hepeng Sebagai Alat Transaksi Sehari‐Hari,
http://organisasi.org/fungsi‐dan‐pengertian‐uang‐duit‐doku‐fulus‐hepeng‐sebagai‐alat‐ transaksi‐sehari‐hari, diakses 9 April 2010.
sekali setelah satu bulan penuh bekerja. Selain itu seseorang yang meminjam uang harus membayarkan hutangnya di masa depan.53