Menurut kamus Bahasa Indonesia konsepsi adalah pendapat atau pangkal pendapat, pengertian pendapat; rancangan: cita-cita, dan sebagainya yang telah ada dalam pikiran.
“Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menghubungkan teori dan observasi, antar abstrak dan kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi 34
Sidharta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2004), hal. 35. 35
“Law plays an important role in reconciling and adjusting conflict of interests. Both the social interest and individual interest prevail over each other. Priority is given to both the interests. Roscoe Pound has given the concept of Social Engineering for the American Society but this concept is followed by other countries in resolving disputes”. Sumber : Sai Abhipsa Gochayat, “Social Engineering by Roscoe Pound : Issues in Legal and Political Philosophy”, (Kolkata : West bengal National University of Juridical Science, 2010), hal. 2.
yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus dan disebut defenisi operasional”.36
Dalam kerangka konsepsional diungkapkan beberapa konsepsi atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian hukum, guna menghindari perbedaan penafsiran dari istilah yang dipakai, selain itu juga dipergunakan sebagai pegangan dalam proses penelitian ini.37
a. Perlindungan hukum adalah suatu pemberian jaminan atau kepastian bahwa seseorang akan mendapatkan apa yang telah menjadi hak dan kewajibannya, sehingga yang bersangkutan merasa aman.38
b. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa Bank Syariah dan/atau UUS;
Undang- Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen merupakan payung hukum yang mengintegrasikan dan memperkuat penegakan hukum di bidang perlindungan konsumen (nasabah/debitur);
39
c. Kontrak Standar adalah perjanjian yang isinya telah ditetapkan terlebih dahulu secara tertulis berupa formulir-formulir yang digandakan dalam jumlah yang tidak terbatas, untuk ditawarkan kepada para konsumen
36
Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hal. 3.
37
Burhan Ashshofa, Op.cit., hal. 28 38
Fahmi Fauzan, “Perlindungan Hukum Nasabah Atas Syarat-Syarat Baku Perjanjian Gadai (Studi Pada Kantor Pegadaian di Kota Binjai)”, (Medan : Tesis, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2011), hal. i.
39
tanpa memperhatikan perbedaan kondisi para konsumen;40
d. Pembiayaan Syariah Bank Syariah Mandiri adalah
Dalam penelitian ini digunakan istilah Kontrak Standar;
41
1) Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati;
:
2) Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati;
3) Pembiayaan Musyarakah BSM adalah pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati;
4) Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah;
40
Johannes Gunawan, Reorientasi Hukum Kontrak di Indonesia, Jurnal Hukum Bisnis, Vol.
22 No. 6, 2003, hal. 45-46. 41
Yusak Laksmana, Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah,
5) Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non-developer, dengan sistem murabahah;
6) Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah. Membantu menanggulangi kesulitan likuiditas nasabah terutama kebutuhan dana jangka pendek. Nasabah yang memanfaatkan pembiayaan bank secara optimal sesuai dengan kebutuhan riil dengan cara melakukan penarikan sesuai dengan kebutuhan;
7) Pembiayaan BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok);
8) Pembiayaan Resi Gudang BSM adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan/produk yang dibiayai dan berada dalam suatu Gudang atau tempat yang terkontrol secara independen (independently controlled warehouse); 9) Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan Untuk Para Anggotanya
(PKPA) adalah penyaluran pembiayaan melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan. Pola
penyaluran yang digunakan adalah executing (kopkar sebagai nasabah), sedangkan proses pembiayaan dari kopkar kepada anggotanya dilakukan menjadi tanggung jawab penuh kopkar;
10)Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat;
11)Talangan Haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH;
12)Pembiayaan Istishna BSM adalah pembiayaan bagi pembelian dengan cara pesanan, seperti untuk pembangunan/konstruksi atau pengadaan rumah melalui developer, atau bagi keperluan produktif investasi, pembangunan (konstruksi), project financing atau pengadaan barang antara lain untuk pembangunan/konstruksi ruko, gedung, pabrik, dan sebagainya;
e. Klausul Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/ atau perjanjian yang mengikat dan wajib diikuti oleh konsumen;42
f. Perjanjian Baku adalah konsep janji-janji tertulis, disusun tanpa membicarakan isinya dan lazimnya dituangkan ke dalam sejumlah tak
42
terbatas perjanjian yang sifatnya tertentu. Isi dari perjanjian baku ini dituangkan ke dalam bentuk formulir;43
g. Perlindungan Konsumen adalah segala upaya untuk menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen;44 h. Hukum Perlindungan Konsumen adalah perangkat hukum berupa
peraturan perundang-undangan serta putusan-putusan hakim yang substansinya mengatur mengenai kepentingan konsumen untuk melindungi dan terpenuhinya hak konsumen agar tercapai kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen. Sebagai contoh, para penjual diwajibkan menunjukkan tanda harga sebagai tanda pemberitahuan kepada konsumen;45
i. Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya;46
j. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah, (UUS), dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS);47
43
Hondius dalam Sukarmi, Cyber Law : Kontrak Elektronik Dalam Bayang-Bayang Pelaku
Usaha, (Bandung : Pustaka Sutra, 2008), hal. 8. Lihat juga : Mariam Barus Badrulzaman, “Perlindungan Terhadap Konsumen Dilihat Dari Sudut Perjanjian Baku (Standard)”, Makalah pada Simposium Aspek-Aspek Hukum Masalah Perlinduang Konsumen diselenggarakan BPHN Departemen Kehakiman pada 16-18 Oktober 1980 di Jakarta.
44
Pasal 1 angka 1, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 45
Pasal 1 angka 1, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 46
Pasal 1 angka 1, Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 47
k. Bank Syariah Mandiri adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini berdiri pada tahun 1973 dengan nama Bank Susila Bakti (dimiliki YKP BDN dan Mahkota). Pada tahun 1999, bank ini terpengaruhi krisis moneter. Saat itu pula, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Bumi Daya, dan Bank Ekspor Impor Indonesia merger membentuk Bank Mandiri. Bank ini diambil-alih oleh Bank Mandiri menjadi Bank Syariah pada tanggal 19 Mei 1999, menjadi Bank Syariah Sakinah mandiri. Pada tanggal 8 September 1999 menjadi Bank Syariah Mandiri dan resmi menjadi Bank Syariah Mandiri pada tanggal 1 November 1999. Pada tahun 2002, Bank Syariah Mandiri mendapat status sebagai Bank Devisa.48 Dalam penelitian ini, Bank Syariah Mandiri yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah di Bank Syariah Mandiri Krakatau Medan yang berkantor di Jalan Krakatau No. 136, Pulau Brayan, Medan-Sumatera Utara.