• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.4 Kerangka Konseptual Penelitian

Penelitian ini merupakan pengembangan berdasarkan beberapa penelitian terdahulu. Cho (2005) melakukan penelitian tentang beberapa persepsi yang memengaruhi sikap dan minat diadopsinya online legal services pada negara berkembang, yaitu di Hong Kong. Terdapat variabel eksternal dan internal yang digunakan oleh Cho (2005). Variabel eksternal di antaranya persepsi kesesuaian, persepsi risiko terhadap media online, persepsi risiko terhadap pelayanan online, persepsi kepercayaan terhadap media online, persepsi kepercayaan terhadap pelayanan online, dan persepsi kondisi yang memfasilitasi. Sementara itu, variabel internal meliputi persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan. Penelitian yang dilakukan oleh Cheng et al. (2006) menyelidiki tentang beberapa persepsi dalam

mengadopsi internet banking di Hong Kong. Beberapa persepsi yang digunakan oleh Cheng et al. (2006) adalah persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan persepsi keamanan web.

Pada penelitian ini, peneliti menguji tentang pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi keamanan web, dan persepsi kesesuaian lifestyle terhadap sikap yang dapat memengaruhi minat digunakannya internet banking. Peneliti melakukan penelitian untuk mencari bukti empiris tentang keterkaitan antara keempat persepsi tersebut terhadap sikap yang memengaruhi minat digunakannya internet banking. Adapun model penelitian ini dapat dijelaskan pada Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.2 Model Penelitian

2.4.1 Konsep Sikap Penggunaan Internet Banking

Mathieson (1991) mendefinisikan sikap sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikannya menggunakan sistem. Salah satu faktor yang memengaruhi sikap dan perilaku penerimaan teknologi adalah pengaruh sosial (social influence) atau

Persepsi Kemudahan Persepsi Keamanan Web Persepsi Kesesuaian Minat Penggunaan Internet Banking Sikap Penggunaan Internet Banking Persepsi Manfaat

lebih spesifik disebut dengan psychological attachment (Malhotra dan Galletta,1999). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sikap mempunyai pengaruh yang positif pada minat perilaku namun terdapat pula penelitian yang menunjukkan bahwa sikap tidak mempunyai pengaruh terhadap minat suatu perilaku (Hartono, 2007:116). Pada penelitian sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan terdapat beberapa faktor yang memengaruhi sikap penggunaan interent banking oleh para nasabah bank, yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, keamanan web, dan persesi kesesuaian lifestyle.

2.4.2 Hipotesis Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Terhadap Sikap Penggunaan Internet Banking (Attitude)

Persepsi manfaat adalah suatu tingkatan saat seseorang merasa percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Sesuai dengan TAM, penggunaan sistem dipengaruhi oleh minat untuk menggunakannya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas aplikasi yang dijalankan (Davis et. al, 1986: p.46). Persepsi manfaat (perceived usefulness) merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna, dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna, dia tidak akan menggunakannya (Lazuardi, 2010).

Sikap merupakan penilaian umum individu terhadap keyakinan kognitif yang dibangun atas atribut-atribut yang melekat pada teknologi informasi. Persepsi manfaat merupakan keyakinan kognitif yang membentuk sikap. Terdapat

pengaruh positif antara keyakinan kognitif dan sikap, artinya semakin positif keyakinan seseorang akan mendorong sikap yang positif terhadap penggunaan internet banking (Kriestian dan Tanggulungan, 2008).

Dukungan teknologi yang memadai akan mendorong perbaikan kinerja individu dan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja yang pada gilirannya akan berpengaruh pada peningkatan daya saing dan profitabilitas pada level organisasi (Agarwal, 2004). Beberapa penelitian menunjukkan persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap sikap menggunakan teknologi Wibowo (2006), Cheng et al. (2006), dan Mangin et al. (2011).

Hasil penelitian dari Wibowo (2006) menyebutkan bahwa persepsi kegunaan (perceived usefullness) memiliki pengaruh positif terhadap sikap perilaku dalam penggunaan sistem informasi. Cheng et al. (2006) melakukan penelitian tentang persepsi nasabah dalam pengadopsian internet banking di Hong Kong. Penelitian ini mengambil sampel nasabah bank yang menggunakan internet banking di Hong Kong dari daftar Yellow Pages. Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi kegunaan dengan sikap penggunaan internet banking.

Mangin et al. (2011) meneliti tentang meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi diadopsinya online banking dengan menggunakan technology acceptance model (TAM). Berdasarkan studi empiris dari Mangin et al. (2011) yang mengambil subjek penelitian masyarakat Kanada yang terpilih secara acak, dapat disimpulkan bahwa persepsi kegunaan memengaruhi sikap pengguna untuk mengadopsi online banking.

Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayasari dkk (2011) menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat penggunaan nasabah terhadap layanan internet banking dengan menggunakan technology acceptance model (TAM). Subjek penelitian ini berfokus pada pengguna KlikBCA Populasinya adalah seluruh individu yang melakukan transaksi internet banking dan sampel yang dipilih adalah pengguna internet banking yang ditemui oleh peneliti. Studi empiris tersebut menunjukkan bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh terhadap sikap dan intensitas perilaku dalam penggunaan internet banking.

Hasil penelitian yang berbeda ini memotivasi peneliti untuk meneliti kembali dengan menguji pengaruh persepsi kegunaan terhadap sikap individu dalam keputusan untuk mengadopsi internet banking. Untuk itu, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut :

H1: Persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (attitude) nasabah dalam menggunakan internet banking.

2.4.3 Hipotesis Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) terhadap Sikap Penggunaan (Attitude)

Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) merupakan sebagai tingkat keyakinan seseorang bahwa dalam menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha yang keras. Meskipun usaha menurut setiap orang bebeda-beda namun pada umumnya untuk menghindari penolakan dari pengguna sistem atas sistem yang dikembangkan, sistem harus mudah diaplikasikan oleh pengguna tanpa mengeluarkan usaha yang dianggap memberatkan, dengan begitu pengguna akan mau menggunakan sistem tersebut (Lazuardi, 2010).

Berbagai studi empiris telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya untuk menguji hubungan antara persepsi kemudahan dengan sikap dalam pengadopsian internet banking. Hasilnya menunjukkan bahwa konstruk persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap sikap individu dalam menggunakan internet banking, seperti penelitian Al-Somali et al. (2008) dan Kusuma dan Susilowati (2007).

Al-Somali et al. (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi diadopsinya internet banking dengan menggunakan technology acceptance model (TAM). Studi empiris dari Al-Somali et al. (2008) yang mengambil subjek penelitian masyarakat Saudi Arabia yang terpilih secara acak menyimpulkan hasil bahwa persepsi kemudahan penggunaan memengaruhi sikap pengguna internet banking. Kusuma dan Susilowati (2007) mempelajari mengenai penerimaan internet banking di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi sikap penggunaan sistem informasi. 

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2006) menunjukkan hasil yang berbeda. Wibowo (2006) meneliti tentang perilaku pengguna sistem informasi dengan pendekatan technology acceptance model (TAM). Peneliti tidak menyebutkan subjek dan sampel penelitiannya namun hanya menyebutkan responden yang diperoleh sebanyak 123 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap sikap penggunaan sistem informasi.

Adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian tersebut memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian kembali dengan menguji pengaruh persepsi

kemudahan penggunaan terhadap sikap individu dalam menggunakan internet banking. Untuk itu, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut: H2: Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh

terhadap sikap penggunaan (attitude) nasabah dalam menggunakan internet banking.

2.4.4 Hipotesis Pengaruh Persepsi Keamanan Web (Perceived Web Security) terhadap Sikap Penggunaan (Attitude)

Keamanan merupakan kunci kriteria dalam mengevaluasi kualitas layanan online. Keamanan di lain pihak melibatkan perlindungan terhadap risiko dari penipuan, kehilangan uang dalam menggunakan kartu kredit, atau informasi keuangan lainnya. Persepsi keamanan telah menunjukan pengaruh yang kuat terhadap sikap dari penggunaan layanan keuangan online. Al-ajam and Nor (2013) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat pengadopsian layanan internet banking di Yaman dengan menggunakan technology acceptance model (TAM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian lifestyle persepsian merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi sikap nasabah dalam menerima dan mengadopsi internet banking.

Keamanan data merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam menggunakan layanan internet banking. Pihak bank yang menyediakan layanan internet banking harus menjamin keamanan data nasabah. Dalam hal ini, bank harus menyediakan teknologi keamanan data yang sesuai standar sehingga data pelanggan tidak dapat dicuri dan digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Cheng et al. (2006) melakukan penelitian tentang persepsi nasabah dalam pengadopsian internet banking di Hong Kong. Peneliti mengambil sampel nasabah bank yang menggunakan internet banking di Hong Kong. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi keamanan web terhadap minat penggunaan internet banking namun apabila persepsi keamanan web tersebut dikaitkan dengan sikap penggunaan internet banking, akan muncul hubungan yang tidak saling memengaruhi.

Adanya perbedaan hasil penelitian ini memotivasi peneliti untuk meneliti kembali dengan menguji pengaruh persepsi keamanan web terhadap sikap individu dalam menggunakan internet banking. Untuk itu, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H3: Persepsi keamanan web (perceived web security) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (attitude) nasabah dalam menggunakan internet banking.

2.4.5 Hipotesis Pengaruh Persepsi Kesesuaian Lifestyle (Perceived Compatibility) terhadap Sikap Penggunaan (Attitude)

Cho (2005) menyatakan bahwa kesesuaian (compatibility) merupakan kecocokan antara inovasi dengan nilai-nilai dan keyakinan pengguna terhadap ide-ide dan kebutuhan sebelum diperkenalkannya inovasi-inovasi baru tersebut. Penelitian dari Govindaraju dan Indriany (2007) yang mendasar pada Nah et al. (2004), mendefinisikan kesesuaian sebagai persepsi seseorang bahwa sistem yang digunakan konsisten dengan cara bekerja yang diinginkan atau disukai dan sesuai dengan pengalaman kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Artha (2011) menyatakan bahwa variabel kesesuaian berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan e-commerce. Hal ini

disebabkan oleh kesesuaian gaya hidup dan kebiasaan seseorang dengan e-commerce akan memberikan rasa nyaman pada saat melakukan transaksi melalui commerce. Selain itu, kesesuaian produk-produk yang ditawarkan dalam e-commerce dapat memengaruhi responden untuk menggunakan e-e-commerce. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hung et al (2006) dan Cho (2005).

Hung et al (2006) meneliti tentang faktor penentu penggunaan layanan e-Government dengan studi kasus pengisian pajak online dan sistem pembayaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kesesuaian berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan. Hal ini konsisten dengan penelitian Cho (2005) bahwa persepsi kesesuaian berpengaruh positif terhadap sikap dalam mengadopsi pelayanan hukum secara online.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Govindaraju dan Indriany (2007), hasil penelitian yang dilakukan oleh Govindaraju dan Indriany (2007) ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hung et al (2006) dan Cho (2005). Govindaraju dan Indriany (2007) telah meneliti tentang pengaruh kesesuaian terhadap sikap penggunaan sistem ERP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi kesesuaian dengan sikap penggunaan sistem ERP.

Hasil penelitian yang berbeda antara satu peneliti dengan yanag lain ini memotivasi peneliti untuk meneliti kembali tentang pengaruh persepsi kesesuaian lifestyle terhadap sikap individu dalam menggunakan internet banking. Untuk itu, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H4: Persepsi kesesuaian lifestyle (perceived compatibility) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (attitude) nasabah dalam menggunakan internet banking. 2.4.6 Konsep Minat Penggunaan Internet Banking

Minat adalah suatu keinginan (minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu (Hartono, 2007:116). Menurut Teo dkk, (1999) dalam Pavlou (2001), sebenarnya faktor yang memengaruhi orang untuk menggunakan teknologi adalah motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan karena persepsi bahwa teknologi merupakan instrumen untuk meningkatkan value yang berbeda pada outcomes yang diperoleh dari aktivitas spesifik. Sementara motivasi intrinsik tumbuh ketika kebutuhan utama dari sebuah aktivitas itu ada.

Crespo dan Rodriguez (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh iklan di internet terhadap pengadopsian e-commerce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan untuk mengadopsi dipengaruhi oleh minat konsumen untuk menggunakan e-commerce. Hal ini konsisten dengan penelitian Yuadi (2008) yang menyatakan bahwa niat untuk menggunakan berpengaruh positif terhadap penggunaan nyata atas perpustakaan digital.

Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktivitas mereka yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Niat untuk menggunakan adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk

memotivasi pengguna lain (Davis, 1989:321). Dalam penelitian ini intensitas mengarah pada minat untuk menggunakan internet banking.

2.4.7 Hipotesis Pengaruh Sikap Penggunaan Internet Banking Terhadap Minat Digunakannya Internet Banking

Davis et. al. (1989) menyatakan bahwa Attitude Toward Using (ATU) dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Pembentukan sikap akan memengaruhi intensi perilaku (behavior intention) konsumen dalam mengadopsi atau menggunakan internet banking. Sikap (attitude) dalam hal ini akan memengaruhi perilaku yang khusus dalam memanfaatkan teknologi informasi yang ditunjukkan dengan intensi perilaku (behavior intention). Hasil penelitian Davis et al. (1989) menunjukkan bahwa variabel sikap (attitude) mempunyai pengaruh yang positif terhadap intensi perilaku (behavior intention) penggunaan internet banking.

Hasil penelitian Davis et al. (1989) ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2006). Hasil penelitian Wibowo (2006) menunjukkan bahwa sikap (attitude) berpengaruh positif terhadap intensi perilaku (behavior intention) dalam penggunaan teknologi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cheng et al. (2006). Menurut hasil penelitian Cheng et al. (2006) bahwa sikap penggunaan internet banking berpengaruh positif terhadap niat mereka untuk menggunakan internet banking.

Al-Somali et al. (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi diadopsinya internet banking dengan menggunakan TAM. Subjek penelitian

dilakukan di Saudi Arabia. Berdasarkan studi empiris yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) tersebut menunjukkan bahwa sikap pengunaan internet banking berpengaruh positif terhadap minat digunakannya internet banking.

Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H5: Sikap (attitude) nasabah berpengaruh terhadap minat perilaku (behavior intention) nasabah dalam menggunakan internet banking.

Dokumen terkait