• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Kerangka Konseptual

Gambar 1

Kerangka konsep penelitian ini:

2.6. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Terdapat dampak siginifikan sebelum dan setelah erupsi Gunungapi Sinabung terhadap sosial ekonomi masyarakat desa sekitar Gunungapi Sinabung.

2. Tidak terdapat dampak signifikan sebelum dan setelah erupsi Gunungapi Sinabung terhadap sosial ekonomi masyarakat desa sekitar GunungapiSinabung. Bencana Erupsi Gunungapi Sinabung 1. Material vulkanik 2. Kerusakan ladang/lahan 3. Kerusakan pemukiman

Dampak Sosial Ekonomi 1. Sosial :

-Kesehatan, trauma mental

-Pemenuhan kebutuhan dasar 2. Ekonomi:

-Kehilangan materi

-Gangguan kegiatan ekonomi SEBELUM ERUPSI SETELAH ERUPSI 1. Pemerintah 2. Masyarakat 3. Dunia Usaha 4.

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang

Bencana selalu melahirkanrisikoberupakerugian material ataubahkanjiwamanusia.Dari aspekekonomi, bencanaselalu berdampakmenurunkankapasitasproduksimasyarakat.Kondisiinitakterhindarkanka renainfrastrukturekonomimenjadirusakatau paling tidaktergangguuntukjangkawaktutertentu.Mobilitasekonomisempatlumpuh, karenaproduksimasyarakattidakdapatterdistribusisecara normal kepasarkarenarusaknyainfrastruktur, rusaknyapabrikdanlahanpertanian.Faktor-faktoryang merusakproduksimasyarakat, padaakhirnyaakanmenyebabkanproduksimasyarakattidakmaksimal.Hilangatauber kurangnyapendapatandariaspekekonomiberdampaksecaramultiflier effectkepadakehidupansosialmasyarakat.Kehidupansosialmenjaditerganggu, sepertimasalahpendidikan, pelayanankesehatan, pranatabudaya, dankeamananmasyarakat.

BencanaerupsiGunungapiSinabungpadatanggal 15 September 2013 telahberdampakkepadaekonomimasyarakat,

dimanaterdapatpenurunandanbahkankehilanganpendapatan.Dampakabuvulkaniky ang tersemburdarikawahdenganmencapaiketinggian 3000 m dihembusanginkesegalaarah yang menutupijalan, ataprumahdanlahan/tanamanpertanianmasyarakat.Sementarauntukpenguranganres

ikobencana,

masyarakatterpaksamenyelamatkandiridengancaramengungsiketempat yang lebihamanatautempat yangdisediakanolehpemerintah. Namuntanamanmasyarakattidakdapatdiselamatkankarenadampakabuvulkaniktelah merusaktanamanpetaniyang membuatgagalpanen.

Menurutprasurvey yang telahdilaksanakan di pemukimanmasyarakat 3 desa yang tinggalpada radius 5 Km dari keseluruhan 18 desa, yakni Desa Sukameriah, DesaKuta Tonggal dan Desa Payung. Abuvulkanikmerusakbatang, daun, bungatanaman,

danbuahkhususnyabagitanamanpalawijamemilikimasatanamdibawah 2 bulan, umumnyagagalpanen, sepertipadi, cabai, tomat, kol, sayuran, wortel, kentang, jagung, dan lain-lain;sedangkantanamanpadamasatanam di atas 2 bulanmasihdapatberproduksiwalaupundenganhasiltidakmaksimal,

karenaabuvulkanikmenyebabkansebagianbesartanamanpertanianrusak (terbakar); sedangkanuntuktanamankeras (nonpalawija), sepertijeruk, kopi, coklatjugatidakberproduksisecaramaksimal,

karenasebahagianbesarbuahnyalayudanberjatuhan,

sehinggauntukdapatkembaliberproduksi di

musimpanenmendatangtanamandanlahanmembutuhkanrehabilitasiintensif.

BerdasarkankeadaantersebutdapatdipahamibahwaerupsiGunungapiSinabung sangatberdampakkepadaaspeksosialekonomimasyarakatdesayang berada diradius 5 dan bahkan radius 10 Km. Akan tetapidampakkerusakanproduksipertanianyang

inidisebabkandesa-desainimemilikilahanpertaniandi sekitar kaki hinggapinggangGunungapiSinabung.Kerusakantanamansudahpastisangatmenggan ggukehidupansosialekonomimasyarakatterdampakbencana, yang rata-rata memilikimatapencahariansebagaipetani.Karenapascaerupsipetanitelahkehilangan modal kerjauntukpengelolaanlahandantanaman, pengadaanbibit, pupukdanobat-obatanpertanian, sertabiayatenagakerja.Selainitu,untuktanamankeras

(nonpalawija) diperlukanpula

stimulasitanahdolomiteuntukmenetralkantanahdarikontaminasiabuvulkanik. Dr. Saberina MARS dalam paparannya, di hadapan Presiden SBY dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, menyebutkan secara rinci komoditi pertanian yang mengalami pusodangagalpanen akibat bencana erupsi Gunungapi Sinabung meliputi 10.408 Ha denganpotensi kerugian sekitar Rp.712.185.764.243. Sedangkan komoditi perikanan mengalami gagal panen meliputi 19,78 Ha dengan potensikerugian sekitar Rp8.795.312.000.Selain itu kerugian pada sektor sarana dan prasarana umum meliputi rumah hunian yang rusak total 921 unit, rusak sedang dan rusak ringan 1.288 unit dengan besaran kerugian Rp. 234.750.000.000, balai pertemuan rakyat (Jambur) 5 unit dengan kerugian sekitar Rp2.500.000.000, rumah ibadah 10 unit (7 gereja dan 3 masjid) dengan kerugian sekitar Rp4.000.000.000, sarana prasarana kesehatan 22 unit (2 Puskesmas dan 20 Pustu) dengan kerugian sekitar Rp.1.800.000.000.

Pada sektor sarana dan prasarana pendidikan 79 ruangan mengalami rusak dengan kerugian sekitar Rp.5.530.000.000, sarana prasarana jalan mengalami kerusakan sekitar 5 km dengan kerugian sekitar Rp.3.000.000.000. Sedangkan

kerugian lainnya pada sarana prasarana pariwisata meliputi shelter dan toilet dengan kerugian sekitar Rp.200.000.000.

Selain itu dampak sosial, ekonomi dan lingkungan berakibat pada menurunnya produksi pertanian secara signifikan di 4 kecamatan menyebabkan aktivitas perekonomian. Selain itu juga terdapatdampak pada kesempatan kerja bagi buruh tani dengan menurunnya kunjungan parawisatawan. (Waspada Online24 January 2014).

Berdasarkanuraiandiatas,makapenulistertarikmelakukanpenelitiantentangda mpakbencanaterhadapaspeksosialekonomimasyarakat di sekitarGunungapiSinabung, denganjudul :“Dampak Erupsi Gunungapi Sinabung di Kabupaten karo terhadapAspek Sosial Ekonomi Masyarakat”. 1.2.PerumusanMasalah Perumusanmasalahdalampenelitianiniadalah: 1. BagaimanakahdampakerupsiGunungapiSinabungterhadapaspeksosialekon omimasyarakat setelaherupsi? 2. Apakahupaya-upayapemerintahdaninstitusiswastamemberimanfaatbesarbagipemulihanko ndisisosialekonomimasyarakat? 1.3.TujuanPenelitian Tujuanpenelitianiniadalahsebagaiberikut: 1. UntukmengetahuibagaimanadampakerupsiGunungapiSinabungterhadapsos ialekonomimasyarakatsetelaherupsi.

2. Untukmengetahuiupaya-upaya yang dilakukanpemerintahdaninstitusiswastayagmemberimanfaatbesarbagipemu lihankondisisosialekonomimasyarakat. 1.4.ManfaatPenelitian Manfaatpenelitianadalahsebagaiberikut: 1. Bagipenulisuntukdapatlebihmemahamidampakbencanaterhadapsosialekon omimasyarakat. 2. Sebagaimasukanataureferensibagipembacaataupenelitilaindalammengadak anpenelitian yang relevan.

ABSTRACT

The impact is a change that occurs as a result of an activity. Such activity may be natural, either chemical, physical or biological. May disrupt or destroy a wide variety of functions and many institutions at once and bring the crisis to the society, especially the social and economic aspects. Sinabung Volcano erupted material such as dust, cold lava, heat clouds, especially in the District 4 has damaged agricultural land and crop failure in an area of 26667.91 hectares; puso 1229.905 ha of agricultural products; horticulture crops exposed and puso 3867.45 19008.89 Ha. Damage to land and crops showed a significant impact on the socio-economic aspects of Karo society, given the community's main livelihood is agriculture Karo.

The population of this research is all the people in the 18 (eighteen) villages comprising 5100 households contained within a radius of 5 km from the crater of Volcano Sinabung. The number of samples was determined using a cluster sampling the cluster is determined proportionally 3 villages, namely: Villages within a radius of 3 Km = Sukameriah village; Villages within a radius of 4 km = GugungKuta village and village within a radius of 5 Km = Berastepu village.

Indicators of the impact of the eruption of Sinabung volcano on the socio-economic aspects of society traced through: health risks, trauma, income level, educational services, public services, fulfillment, lighting and clean water needs. Exposure data already dinventarisir reveal declining health status of affected communities. Number of people sick from 38.00% to 48.00% after the eruption. The level of trauma to the eruption of Sinabung Volcano increased, from 43.00% to 68.00% after the eruption. Revenues decreased from an average majority above Rp2.000.000, -/month; as much as 84.00% to 67.00%. Educational services disrupted due to damage to facilities and school facilities decreased from 44.00% to 33.00%. Public services also declined aspects of the documents, to the residence of the Village Head 70.00% to 59.00%. Meeting the basic needs of electricity one merasa74 decreased from 66.00%, 00%.

It can be concluded Sinabung volcano eruption gave a huge impact on the socio-economic aspects of disaster affected communities. If judged by the rate of decline in almost all socioeconomic indicators as mentioned above.

Keywords: Impact of disaster; Sinabung Volcano Eruption; Socio-Economic Aspects

ABSTRAK

Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas. Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi. Dapat mengganggu atau menghancurkan berbagai macam fungsi dan banyakl embaga sekaligus serta membawa krisis bagi masyarakat terutama aspek social dan ekonomi. Material erupsi Gunung api Sinabung seperti debu, lahar dingin, awan panas, khususnya di 4 Kecamatan telah merusak lahan pertanian dan gagal panen pada lahan seluas 26.667,91 Ha; puso hasil pertanian 1.229,905 Ha; tanaman holtikultural terkena 19.008,89 Ha danpuso 3.867,45 Ha. Kerusakan lahan dan tanaman pertanian menunjukkan dampak cukup besar terhadap aspek social ekonomi masyarakat Kabupaten Karo, mengingat mata pencaharian utama masyarakat Karo adalah pertanian.

Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di 18 (delapan belas) desa yang terdiridari 5100 KK yang terdapatdalam radius 5 Km darikawahGunungapiSinabung.Sampel ditentukan menggunakan cluster Jumlah clustersampling yang ditentukan secara proporsional adalah 3 desa, yakni: Desadalam radius 3 Km =DesaSukameriah; Desadalam radius 4 Km = DesaKutaGugungdanDesadalam radius 5 Km = DesaBerastepu.

Indikator dampak bencana erupsi gunung api Sinabung terhadap aspek social ekonomi masyarakat ditelusuri melalui: resiko kesehatan, trauma, tingkat pendapatan, pelayanan pendidikan, pelayanan publik, pemenuhan kebutuhan, penerangan dan kebutuhan air bersih. Paparan data yang telah dinventarisir mengungkap derajat kesehatan masyarakat terdampak menurun. Jumlah penduduk yang sakit dari38,00% menjadi 48,00% setelah erupsi. Tingkat trauma terhadap erupsi Gunung api Sinabung meningkat,dari43,00% menjadi68,00%setelah erupsi. Pendapatan menurun dari mayoritas rata-rata di atas Rp2.000.000,-/bulan; sebanyak 84,00% menjadi 67,00%. Pelayananpendidikantergangguakibat rusaknyafasilitas dansaranasekolahdari 44,00% menurunmenjadi 33,00%. Pelayanan public jugamenurunaspekpengurusansurat-surat kependudukan ke Kepala Desadari 70,00% menjadi 59,00%.Pemenuhan kebutuhan dasar salah satunya listrik menurun dari 66,00% merasa74,00%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bencana erupsi gunung api Sinabung memberikan dampak sangat besar terhadap aspek social ekonomi masyarakat terdampak bencana. Jika dinilai dari tingkat penurunan hamper seluruh indicator social ekonomi sebagai mana tersebut di atas.

SKRIPSI

DAMPAK ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

Dokumen terkait