• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasi

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan tentang hubungan antar

variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono,

2012:89). Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen

yaitu komitmen organisasi dan Locus of Control, sedangkan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja karyawan.

Kepuasan kerja memiliki pengaruh untuk karyawan menentukan apakah dia menetap atau meninggalkan organisasi. Jika karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka, maka mereka akan meninggalkan organisasi tersebut. Menurut Robbins dan

Judge (2009:99) kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan perasaan positif

tentang pekerjaan sesorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi

karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki

perasaan – perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang

tidak puas memiliki perasaan – perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut.

Karyawan yang berkomitmen untuk organisasi dan percaya bahwa mereka akan kesulitan untuk dapat menemukan pekerjaan lain yang lebih baik akan lebih memilih untuk tinggal di organisasi atau perusahaan. Selain komitmen organisasi,

kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam diri karyawan dan

lingkungan sekitar karyawan. Aktivitas individu sebagai respon terhadap faktor –

faktor internal dan eksternal tersebut dikontrol oleh faktor locus of control.

Menurut Robbins dan Judge (2009:138) locus of control merupakan tingkat

Pengaruh Komitmen organisasi terhadap Kepuasan kerja

Achmad Badjuri & Jaeni (2013) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi

Sebagai Variabel Intervening”, menyatakan bahwa komitmen mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor. Dari

uji analisis jalur dapat diketahui bahwa hubungan antara komitmen

organisasional maupun komitmen profesional adalah hubungan yang

langsung tanpa adanya motivasi sebagai variabel intervening. Sehingga

apabila kepuasan kerja auditor ingin ditingkatkan, maka seorang auditor

haruslah mempunyai komitmen yang tinggi baik itu terhadap organisasi maupun

profesinya. Kreitner & Kinicki (2014:167) juga mengungkapkan bahwa

Komitmen organisasi memang sangat penting. Sebuah meta-analisis atas 183

penelitian hampir 26.000 individu mengungkapkan sebuah hubungan yang

signifikan dan kuat antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja.

Pengaruh Locus of control terhadap Kepuasan kerja

Selanjutnya, Nabila(2014) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh

Locus of control internal dan eksternal terhadap kepuasan kerja pa PT Pelindo I Medan, menyatakan bahwa berdasrkan uji F variabel bebas (Locus of control

internal dan eksternal) secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan).

Pengaruh Komitmen organisasi, Locus of control terhadap Kepuasan kerja

Menurut penelitian Astriyani (2011), yang berjudul “Pengaruh Komitmen

Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empris pada Kontor Akuntan Publik di Jakata)”.

Hasil uji F menunjukkan bahwa komitmen organisasional, gaya kepemimpinan

atasan, motivasi kerja dan Locus Of Control berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja auditor.

Maka, dari uraian diatas dapat diduga bahwa komitmen organisasi dan

Locus of Controlberpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja karyawan. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Robbins dan Judge (2009:99), Nabila (2014),Astriyani (2011) data diolah. Gambar 2.1

Kerangka Konseptual 2.6Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, (Kuncoro,2009:62).Berdasarkan perumusan masalah diatas penulis

memberikan hipotesis dari penelitian ini adalah “Komitmen organisasi dan Locus of control berpengaruh signifikan terhadapKepuasan Kerja Karyawan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan”.

Kepuasan Kerja (Y) Komitmen Organisasi

(X1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan untuk mencapai keberhasilan.

Kemampuan perusahaan untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya

kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Keberhasilan sebuah perusahaan bukan

hanya tergantung dari permodalan secara riil yaitu berbentuk uang saja, namun

ada hal penting lain yang sangat berpengaruh yaitu sumber daya manusia yang

ada dalam perusahaan tersebut. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan

sumber daya manusia yang bermutu karena maju mundurnya suatu perusahaan

sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusianya.

Keberadaan karyawan harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan

kontribusi yang positif pada kemajuan organisasi atau perusahaan. Perusahaan

harus senantiasa memenuhi hak dan memperhatikan kebutuhan para karyawan

agar tercipta sikap kepuasan kerja pada para karyawan perusahaan tersebut. Bukan

hanya imbalan berupa uang, akan tetapi juga dalam bentuk penghargaan,

hubungan yang harmonis dengan rekan sekerja, penambahan wawasan melalui

diklat serta peran pemimpin dalam memimpin perusahaan. Dilandasi motivasi

orang dalam bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhannya maka pihak

perusahaan perlu memahami kebutuhan-kebutuhan apa saja yang bisa mendorong

perilaku karyawan untuk meningkatkan kepuasan kerjanya.

Kepuasan kerja saat ini tidak hanya disebabkan karena belum

namun juga dipicu oleh rendahnya komitmen organisasi karyawan. Apabila hal ini

terjadi maka sulit bagi karyawan untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan, karena organisasi tidak hanya membutuhkan seorang karyawan yang

pintar dan cerdas tetapi juga bagaimana ia mempunyai sikap komitmen

terhadap organisasi, karena tanpa itu semua akan sulit bagi organisasi untuk

dapat mencapai tujuannya.

Sopiah (2008:164) menyatakan bahwa komitmen karyawan pada

organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan

bertahap. Komitmen karyawan ditentukan oleh sejumlah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi komitmen organisasi yaitu: faktor personal, faktor organisasi,dan

faktor luar organisasi, sehingga hubungan antara komitmen organisasi dengan

kepuasan kerja karyawan bersifat positif. Dengan demikian semakin tinggi

komitmen organisasi karyawan, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja

karyawan.

Komitmen merupakan sikap dan perilaku yang dapat dipandang sebagai

penggerak dari motivasi seseorang dalam bekerja yang saling terkait. Komitmen

juga merupakan suatu konsistensi wujud keterkaitan seseorang terhadap suatu hal,

spirit karir, keluarga, lingkungan dan sebagainya. Komitmen dalam organisasi

akan membuat pekerja memberikan yang terbaik kepada organisasi dimana ia

bekerja. Komitmen organisasi dibangun atas dasar kepercayaan individu atas nilai

– nilai organisasi, kerelaan individu dalam membantu mewujudkan tujuan

komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki baik individu terhadap

organisasi, Kreitner dan Kinicki (2014:165).

Dalam penelitian Nabila (2014:5) dijelaskan bahwa selain komitmen

organisasi, kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam diri

karyawan dan lingkungan sekitar karyawan. Aktivitas individu sebagai respon

terhadap faktor – faktor internal dan eksternal tersebut dikontrol oleh faktor locus

of control. Menurut Robbins dan Judge (2009:138) locus of control merupakan tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka

sendiri. Terdiri dari, locus of control internal adalah individu yang yakin bahwa

mereka merupakan pemegang kendali atas apapun yang terjadi pada diri mereka,

terdiri dari aspek kemampuan, minat, dan usaha, kemudian locus of control

eksternal adalah individu yang yakin bahwa apa pun yang terjadi pada diri mereka

dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan atau kesempatan.

PT Bank Syariah Mandiri telah hadir sejak tahun 1999 yang kehadirannya

merupakan hikmah dan berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. PT

Bank Syariah Mandiri merupakan suatu lembaga profit yang bergerak dibidang

perbankan syariah. PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan adalah salah

satu cabang utama di wilayah Sumatera. Dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya perusahaan harus bersaing dengan bank-bank lain milik negara

maupun milik swasta. Karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya, sesuai dengan

komitmen PT Bank Syariah Mandiri “Bank Syariah Terdepan dan Modern”. Hal

perusahaan dapat mencapai tujuannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang.

Namun masalah yang sering timbul dalam pekerjaan yang dilakukan

karyawan perbankan adalah banyaknya beban kerja yang menuntut para

karyawan untuk tetap bertindak cepat, tepat dan akurat yang didukung

dengan keluwesan dan keramahan dalam melayani nasabah. Selain

pekerjaan yang mereka lakukan terlalu monoton yang mengakibatkan

kejenuhan dalam bekerja, akibatnya karyawan tidak sepenuh hati dalam

menjalankan tugas dan peraturan-peraturan yang berlaku di perusahaan.

Tentu saja hal ini mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT Bank Syariah

Mandiri Cabang Utama Medan.

Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting

peranannya dalam rangka menciptakan unjuk kerja yang baik. Karyawan yang

memiliki kepuasan tinggi dalam pekerjaannya memiliki unjuk kerja yang lebih

baik dalam menjalankan tugasnya daripada mereka yang merasa tidak puas

dengan pekerjaannya. Karyawan yang memiliki kepuasan terhadap pekerjaannya

akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mangkir dan berhenti pada

pekerjaannya (Robbins & Judge, 2009:109). Oleh karena itu, usaha menciptakan

kepuasan kerja karyawan oleh perusahaan diharapkan akan mengurangi

perilaku-perilaku negatif yang dapat menghambat unjuk kerja karyawan dalam suatu

perusahaan. Tingkat kepuasan kerja karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang

Tabel 1.1

Hasil Pra Survei Mengenai Kepuasan Kerja Karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

Sumber: Hasil prasurvey karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

Dari Tabel 1.1 diatas dapat kita lihat bahwa dari hasil pra survei yang

dilakukan peneliti dengan membagikan kuisioner kepada 30 karyawan PT Bank

Syariah Mandiri Cabang Utama Medan. Sebanyak 36,7 % karyawan menyatakan

bahwa gaji yang mereka terima sesuai dengan bebabn kerja yang diberikan,

sedangkan sebanyak 63,3 % lainnya menyatakan bahwa tidak ada kesesuaian

antara gaji yang mereka terima dengan beban kerja yang diberikan oleh

perusahaan. Sementara mengenai pembagian insentif yang sesuai dengan sistem

dan adil sebanyak 46,7 % sedangkan 53,3 % menyatakan pembagian insentif

tidak sesuai sistem dan tidak adil. Kemudian sebanyak 30 % menyatakan

pekerjaan itu tidak membosankan bagi mereka, sedangkan sebesar 70 %

No. Pernyataan

Jawaban Responden Ya Tidak

1. Gaji yang Saya terima sesuai dengan beban pekerjaan 36,7 % 63,3 % 2. Penetapan insentif yang diberikan terlaksana sejumlah

persentase tertentu dan dengan tarif yang adil

46,7 % 53,3 %

3. Pekerjaan saya tidak membosankan 30 % 70 %

4. Pekerjaan yang saya jalani sudah sesuai dengan keahlian saya

53,3 % 46,7 % 5. Kriteria yang digunakan dalam menentukan promosi

kenaikan pangkat/ golongan karyawan sangat jelas

46,7 % 53,3 %

6. Sistem promosi di perusahaan terlaksana dengan adil 40 % 60 %

7. Saya memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja sehingga tidak ada hal – hal yang membuat saya terasing dari rekan kerja

90 % 10 %

menyatakan pekerjaan itu membosankan bagi mereka. Selanjutnya ada 53,3%

karyawan menjawab bahwa pekerjaan yang mereka jalani telah sesuai dengan

keahliannya, namun sebanyak 46,7% menjawab pekerjaan yang mereka jalani

tidak sesuai dengan keahliannya. Sebanyak 93,3 karyawan menjawab bahwa

rekan kerja mereka menyenangkan, dan sebanyak 9,7% menjawab rekan kerja

mereka tidak menyenangkan. Dari jawaban responden mengenai kepuasan kerja

menunjukkan bahwa adanya masalah mengenai beberapa dimensi kepuasan kerja

pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan.

Sopiah (2008:164) menyatakan bahwa komitmen karyawan pada

organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cuku panjang dan

bertahap. Komitmen karyawan ditentukan oleh sejulah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi komitmen organisasi yaitu: faktor personal, faktor organisasi,dan

faktor luar organisasi, sehingga hubungan antara komitmen organisasi dengan

kepuasan kerja karyawan bersifat positif. Dengan demikian semakin tinggi

komitmen organisasi karyawan, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja

karyawan. Namun, pada saat peneliti melakukan pra survei pada PT Bank Syariah

Mandiri Cabang Utama Medan, peneliti melihat masih adanya tingkat

keterlambatan, istirahat lebih dari waktu yang sudah ditentukan perusahaan,

dan melakukan aktivitas diluar pekerjaan pada saat jam kerja dan penerimaan

yang kurang baik bagi tamu yang bukan nasabah perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat komitmen organisasi karyawan

Komitmen organisasi pada karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang

Utama Medan dapat kita lihat pada Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Hasil Pra Survei Mengenai Komitmen Organisasi Karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

No. Pernyataan Jawaban Responden

Ya Tidak

1. Saya memegang teguh peraturan dalam

melaksanakan tugas

43,3% 56,7% 2. saya sulit untuk meninggalkan perusahaan ini 30% 70% 3. Saya tidak merasa keberatan dengan beban kerja

yang saya dapatkan

46,7% 53,3% 4. Adanya rasa memiliki yang tinggi terhadap

perusahaan

36,7% 63,3% 5. Saya akan merasa rugi jika saya meninggalkan

perusahaan ini

23,3% 76,7% 6. Saya merasa masalah perusahaan ini merupakan

masalah saya juga

40% 60%

Sumber: Hasil pra survey karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

Dari Tabel 1.2 diatas dapat kita lihat bahwa dari hasil pra survei yang

dilakukan peneliti dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 karyawan PT Bank

Syariah Mandiri Cabang Utama Medan, sebanyak 43,3% karyawan memegang

teguh peraturan dalam melaksanakan tugas, sedangkan 56,7%tidak memegang

teguh peraturan dalam melaksanakan tugas perusahaan. Kemudian sebanyak 30%

karyawan memilih bahwa mereka merasa sulit untuk meninggalkan persahaan,

sedangkan 70% karyawan tidak merasa sulit untuk meninggalkan karyawan.

Sementara yang tidak merasa keberatan akan beban kerja yang diberikan

perusahaan sebanyak 46,7%, sedangkan 53,3% karyawan merasa keberatan

terhadap beban kerja yang diberikan oleh perusahaan. Kemudian sebanyak 36,7%

karyawan mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan, sedangkan 63,3% lagi

karyawan menjawab bahwa mereka akan merasa rugi jika meninggalkan

perusahaan, selebihnya sebanyak 76,7% menjawab bahwa mereka tidak merasa

rugi jika meninggalkan perusahaan.

Menurut penelitian Nabila, (2014:5), Kepuasan kerja karyawan juga

dipengaruhi oleh Locus of Control atau pusat kendali individu karyawan, tingkat

Locus of Control karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan dapat kita lihat pada Tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.3

Hasil Pra Survei Mengenai Locus of Control Karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

No. Pernyataan Jawaban Responden

Ya Tidak

Locus of Control Internal

1. Keberhasilan saya merupakan hasil kerja saya 76,7% 23,3%

2. Prestasi kerja yang saya peroleh tergantung usaha yang saya lakukan

73,3% 26,7%

3. Karir saya sekarang, sepenuhnya tergantung dari hasil kerja saya

73,3% 26,7%

Locus of Control Eksternal

4. Keberhasilan saya karena faktor lain/keberuntungan 80% 20%

5. Promosi biasanya merupakan keberuntungan (nasib baik)

83,3% 16,7%

6. Agar dapat jabatan yang bagus, kita harus mempunyai anggota keluarga atau teman di perusahaan tersebut

76,7% 23,3%

Sumber: Hasil pra survey karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

Dari Tabel 1.3 diatas dapat kita lihat tingkat Locus of Control karyawan

PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan, 76,7% karyawan merasa bahwa

keberhasilan mereka merupakan hasil kerja yang mereka lakukan, sedangkan

23,3% lagi merasa bahwa keberhasilan mereka bukan karena hasil kerja yang

mereka peroleh tergantung usaha yang dilakukan, sedangkan 26,7% lagi

berbendapat bahwa prestasi kerja yang mereka peroleh tidak tergantung pada

usaha yang dilakukan. Kemudian 80% dari karyawan menganggap bahwa

keberhasilan yang diperoleh merupakan keberuntungan (nasib baik), sedangkan

20% karyawan lainnya berpendapat bahwa keberhasilan yang mereka peroleh

bukanlah keberuntungan mereka. 76,7% kayawan berpendapat bahwa untuk

mendapatkan jabatan yang bagus harus mempunyai orang dalam seperti saudara,

teman di perusahaan tersebut, namun 23,3% lainnya menganggap untuk

mendapatkan jabatan yang bagus tidak harus ada orang yang kita kenal di

perusahaan tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti diatas,

maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai faktor kepuasan kerja

dengan judul penelitian ” Pengaruh Komitmen Organisasi dan Locus of Control terhadap Kepuasan Kerja pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan”.

Dokumen terkait