• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran Teoritis Inovasi

Inovasi adalah suatu cara yang digunakan para pelaku bisnis untuk mempertahankan usahanya di dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi. Inovasi merupakan kemampuan untuk memperkenalkan hal-hal baru atau temuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Inovasi menjadi alasan kedua yang memberikan dampak positif bagi kekuatan ekonomi dan masyarakat. Inovasi berkaitan dengan proses menciptakan sesuatu yang baru, yang merupakan isu utama dalam proses entrepreneurial. Inovasi membantu individu dan bisnis untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien (Barringer dan Ireland 2006 dalam Wijatno 2009).

Inovasi merupakan kunci yang memfasilitasi perlunya perubahan dan pengembangan, inovasi bukan hanya berperan dalam pengembangan produk baru untuk suatu pasar namun juga menstimulasi minat investasi pada suatu bisnis. Investasi dan inovasi berperan penting dalam pembangunan ekonomi suatu area (Zimmerer et al 2008 dalam Wijatno 2009).

Inovasi adalah alat spesifik wiraswastawan, suatu alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda atau jasa yang berbeda. Inovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dapat dipelajari dan dapat dipraktekkan (Drucker 1985). Secara spesifik, inovasi yang sistematis berarti memantau tujuh sumber peluang inovasi. Empat sumber yang pertama terdapat di dalam perusahaan, baik bisnis maupun lembaga pelayanan masyarakat, atau di dalam industri atau sektor jasa. Keempat daerah sumber itu adalah :

a. The Unexpected (yang tidak diduga) yaitu sukses yang tidak diduga, kegagalan yang tidak diduga, kejadian luar yang tidak diduga.

b. The Incongruity (ketidakselarasan) yaitu antara realita sebagaimana adanya dengan realita diasumsikan atau realita yang seharusnya terjadi.

c. Inovasi yang didasarkan pada kebutuhan proses.

d. Perubahan dalam struktur industri atau struktur pasar yang tidak disadari. Kelompok kedua sumber peluang inovasi terdiri dari tiga, menyangkut perubahan yang terjadi di luar perusahaan atau industri :

a. Demografi

b. Perubahan dalam persepsi, suasana hati, dan pengertian. c. Pengetahuan baru, baik ilmiah maupun non ilmiah.

Model Bisnis

Model bisnis menjadi konsep yang cukup populer dari berbagai konsep manajemen yang ada saat ini. Konsep model bisnis banyak digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan bagaimana bisnis suatu perusahaan berjalan. Model bisnis membantu perusahaan untuk menyederhanakan realita bisnis yang kompleks menjadi elemen-elemen yang mudah untuk dibuat.

Model bisnis merupakan sebuah cara untuk menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Model bisnis dapat digambarkan melalui sembilan blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelangsungan finansial (Osterwalder dan Pigneur 2010). Model bisnis adalah gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba (Tim PPM Manajemen 2012).

Untuk dapat menciptakan nilai, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan oleh perusahaan :

1. Siapa yang dilayani. 2. Apa yang ditawarkan.

3. Bagaimana cara menghasilkan produk.

4. Bagaimana cara menghasilkan uang atau laba.

5. Bagaimana membedakan dirinya secara strategis terhadap pesaing.

Penerapan model bisnis di perusahaan memiliki beberapa manfaat. Pertama, terkait dengan komponen-komponennya, model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnisnya, sehingga dapat dihasilkan nilai bagi pelanggan dan perusahaan. Kedua, model bisnis dapat dipakai untuk menguji konsistensi hubungan antar komponennya. Ketiga, model bisnis dapat digunakan untuk menguji pasar dan asumsi yang digunakan ketika mengembangkan bisnis. Keempat, model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya (Tim PPM Manajemen 2012).

Kanvas Model Bisnis

Untuk memudahkan perusahaan memahami model bisnis serta unsur-unsur yang terdapat di dalam model bisnis, maka dibutuhkan alat yang tepat untuk menjelaskan masing-masing unsur tersebut. Kanvas model bisnis merupakan konsep yang dapat menjadi bahasa bersama yang memungkinkan untuk menggambarkan dan memanipulasi model bisnis untuk membuat alternatif kebijakan strategi yang baru. Kanvas model bisnis digambarkan melalui sembilan blok bangunan dasar yang menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk menghasilkan uang. Sembilan blok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan (Osterwalder dan Pigneur 2010).

Kanvas ini membagi model bisnis menjadi sembilan komponen yang terbagi menjadi dua bagian yaitu komponen kanan (sisi kreatif) dan komponen kiri (sisi logika) yang menyerupai otak manusia. Otak manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kanan dan kiri. Kedua struktur ini sangat kompleks, namun teori modern mengatakan bahwa masing-masing bagian berperan untuk berbagai macam jenis pemikiran. Pada bagian otak kiri memiliki jenis pemikiran yaitu berpikir logika, skuensial, rasional, analitis, dan obyektif. Sedangkan pada bagian otak sebelah kanan memiliki jenis pemikiran yaitu berpikir secara acak, intuitif, holistik, menyatukan, dan pemikiran subyektif.

Sama hal nya dengan kanvas model bisnis yang terbagi menjadi dua bagian. Jika dikaitkan dengan dengan fungsi otak, kedua bagian ini memiliki masing-masing peran yang berbeda. Pada bagian kanvas kiri terdapat Value Proposition, Cost Structures, Key Partnerships, Key Resources, dan Key Activities. Kelima elemen ini berkaitan dengan efisensi. Sedangkan pada bagian kanvas kanan terdapat Value Propositions, Customer Segments, Channels, Customer Relationships, dan Revenue Streams yang berkaitan dengan nilai. Kesembilan blok bangunan dasar yang digunakan untuk penggambaran model bisnis kanvas adalah:

Gambar 2 Business model canvas

1. Costumer Segments

Blok bangunan ini menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. 2. Value Propositions

Blok bangunan ini menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui gabungan elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai dapat bersifat kuantitatif (misalnya harga dan kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan). Proposisi nilai dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini, proposisi nilai merupakan kesatuan atau gabungan, manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.

3. Channels

Blok bangunan ini menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Saluran ini menjalankan beberapa fungsi antara lain :

a. Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan b. Membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai perusahaan c. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik d. Memberikan proposisi nilai kepada pelanggan

e. Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan 4. Customer Relationships

Blok bangunan ini menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Hubungan pelanggan dapat didorong oleh motivasi berikut :

a. Akuisisi pelanggan

b. Retensi (mempertahankan) pelanggan c. Peningkatan penjualan (upselling) 5. Revenue Streams

Blok bangunan ini menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan). Model bisnis melibatkan dua jenis arus pendapatan :

a. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan b. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian.

6. Key Resources

Blok bangunan ini menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Sumber daya ini memungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Sumber daya utama dapat berbentuk fisik, finansial, intelektual, atau manusia.

7. Key Activities

Blok bangunan ini menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Aktivitas-aktivitas kunci dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Produksi

b. Penyelesaian masalah c. Platform atau jaringan 8. Key Partnership

Blok bangunan ini menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Kemitraan dapat mengoptimalkan model bisnis. Terdapat empat jenis kemitraan :

a. Aliansi strategis antara non-pesaing b. Kemitraan strategis antarpesaing

c. Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru

d. Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan Ada tiga motivasi dalam membangun kemitraan :

a. Optimisasi dan skala ekonomi

b. Pengurangan resiko dan ketidakpastian c. Akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu 9. Cost Structure

Blok bangunan ini menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Struktur biaya model bisnis dibedakan menjadi dua kelas, yaitu terpacu biaya (cost driven) dan terpacu nilai (value driven). Model bisnis cost driven berfokus pada peminimalan biaya. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan struktur biaya seminimal mungkin. Model bisnis value driven yaitu berfokus pada penciptaan nilai. Proposisi nilai premium dan layanan pribadi tingkat tinggi biasanya menjadi ciri model bisnis yang terpacu nilai.

Desain Model Bisnis

Desain model bisnis merupakan sejumlah teknik dan alat bantu yang dapat membantu mendesain model bisnis dengan lebih baik dan lebih inovatif. Terdapat teknik-teknik untuk mendesain model bisnis seperti wawasan pelanggan, pembentukan ide, berpikir visual, prototyping, bercerita, dan skenario (Osterwalder dan Pignuer 2010).

a. Wawasan pelanggan

Desain model bisnis yang baik melihat model bisnis dari sisi pelanggan, sebuah pendekatan yang mengarah pada ditemukannya peluang yang benar-benar baru. Inovasi yang sukses memerlukan pemahaman mendalam tentang pelanggan, termasuk lingkungan, rutinitas sehari-hari, kepedulian, dan aspirasi. Mengadopsi perspektif pelanggan merupakan prinsip panduan bagi seluruh proses desain model bisnis. Perspektif pelanggan harus menginformasikan pilihan terkait proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, dan arus pendapatan. b. Pembentukan ide

Pembentukan ide adalah proses kreatif untuk membangun sejumlah ide model bisnis dan memilih salah satu diantaranya yang terbaik. Pembentukan ide memiliki dua fase utama, yang pertama adalah membangun ide. Dalam membangun ide, kuantitas menjadi sesuatu yang sangat penting. Fase kedua adalah sintesis, disini gagasan didiskusikan, dikombinasikan, dan dipersempit menjadi sejumlah kecil pilihan yang dapat dijalankan. Membangkitkan ide untuk model bisnis yang inovatif dapat dilakukan dari beberapa titik awal yang berbeda yaitu pusat inovasi model bisnis yang menggunakan kanvas model bisnis dan pertanyaan-pertanyaan “bagaimana jika”.

c. Berpikir visual

Berpikir visual sangat diperlukan dalam bekerja dengan model bisnis. Berpikir visual berarti menggunakan alat bantu visual seperti gambar-gambar, sketsa, diagram, dan Post-it untuk membangun dan mendiskusikan arti. Menangkap gambaran besar tanpa memvisualisasikannya adalah sulit. Faktanya, dengan menggambarkan sebuah model bisnis secara visual, akan mengubah asumsi yang tidak diucapkan menjadi informasi eksplisit. Hal ini membuat model menjadi nyata dan memungkinkan adanya diskusi dan perubahan yang lebih jelas. Terdapat dua teknik untuk mendesain model bisnis dengan berpikir visual yaitu penggunaan Post-it dan penggunaan sketsa dalam kombinasi dengan kanvas model bisnis.

d. Prototyping

Potototyping merupakan alat bantu untuk mengembangkan model bisnis baru yang inovatif. Prototyping adalah metodologi untuk menggali berbagai kemungkinan sampai diperoleh satu yang benar-benar bagus. Prototipe sebagai potensi masa depan model bisnis, yaitu sebagai alat bantu yang mendukung tujuan diskusi, pemeriksaan, atau pembuktian sebuah konsep. Prototipe model bisnis dapat berbentuk sketsa sederhana, sebuah konsep menyeluruh yang dijelaskan dengan kanvas model bisnis atau spreadsheet yang menirukan arus keuangan bisnis baru.

e. Bercerita

Cerita merupakan alat bantu ideal untuk mempersiapkan diskusi mendalam tentang model bisnis dan logika yang melandasinya. Alasan bercerita menjadi suatu teknik untuk mendesain model bisnis adalah pertama, mampu menjelaskan sebuah model bisnis yang baru dan belum teruji ibarat menjelaskan sebuah lukisan dengan kata-kata. Kedua adalah mengklarifikasi, menyampaikan sebuah cerita yang menggambarkan bagaimana model bisnis memecahkan masalah pelanggan merupakan cara yang mudah dipahami untuk memperkenalkan sebuah ide kepada pendengar. Ketiga adalah menarik hati orang. Orang lebih mudah digerakkan oleh cerita dibandingkan logika. Permudah pendengar untuk masuk ke

sesuatu yang baru atau tidak dikenal dengan membangun logika model menjadi narasi yang menarik.

f. Skenario

Skenario akan bermanfaat dalam menuntun desain sebuah model bisnis baru atau melakukan inovasi disekitar model yang ada. Fungsi utama skenario adalah menginformasikan proses pengembangan model bisnis dengan membuat konteks desain spesifik dan detail. Terdapat dua jenis skenario, pertama menjelaskan lingkungan pelanggan yang berbeda. Skenario kedua menggambarkan lingkungan masa depan yang model bisnisnya mungkin bersaing. Tujuan utamanya yaitu untuk membayangkan masa depan yang mungkin terjadi dalam bentuk detail yang konkret. Menerapkan teknik-teknik perencanaan skenario pada inovasi model bisnis akan mendorong refleksi tentang bagaimana sebuah model dapat berevolusi dalam kondisi tertentu. Teknik ini mempertajam pemahaman terhadap adaptasi yang diperlukan dan membantu untuk mempersiapkan masa depan.

Analisis SWOT

Menilai model bisnis secara reguler merupakan aktivitas penting dalam manajemen yang memungkinkan organisasi mengevaluasi keadaan posisi pasarnya dan kemudian menyesuaikannya. Pemeriksaan menyeluruh dapat menjadi basis untuk memperbaiki model bisnis secara bertahap. Salah satu cara untuk menilai dan memeriksa model bisnis saat ini yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.

Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan dan kelemahan internal digabungkan dengan peluang dan ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan (David 2006).

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sitematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti 2009).

Analisis SWOT merupakan alat analisis yang digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dan mengenali potensi peluang dan ancaman. Analisis SWOT memberikan empat perspektif untuk menilai setiap blok bangunan suatu model bisnis. Alat analisis ini membantu untuk melihat semua komponen dalam model bisnis secara detail serta membantu mengungkap jalan menarik menuju inovasi dan pembaruan. SWOT memungkinkan penilaian yang terfokus dan evaluasi terhadap model bisnis organisasi dan blok bangunannya. Analisis SWOT ini memberikan dasar yang baik untuk diskusi lebih lanjut, pengambilan keputusan, dan inovasi disekitar model bisnis (Osterwalder dan Pigneur 2010).

Penilaian SWOT terstruktur atas model bisnis menghasilkan dua hal, yaitu memberikan gambaran tentang di mana perusahaan berada sekarang (kekuatan dan kelemahan) dan memberikan arahan ke depan (peluang dan ancaman). Penilaian ini dapat menjadi masukan yang dapat membantu perusahaan mendesain pilihan model bisnis baru ke arah mana perusahaan dapat berkembang.

Blue Ocean Strategy

Blue Ocean Strategy atau strategi samudera biru merupakan strategi yang meningkatkan nilai untuk pelanggan dengan menciptakan manfaat dan layanan baru, sementara secara bersamaan mengurangi biaya dengan menghilangkan fitur dan layanan yang kurang memiliki nilai. Melalui strategi ini, perusahaan diharapkan mampu menciptakan ruang pasar baru yang belum memiliki persaingan yang disebut dengan inovasi nilai (Kim dan Mauborgne 2005).

Untuk mencapai inovasi nilai, diperlukan alat bantu analitis yang disebut dengan Kerangka Kerja Empat Tindakan. Keempat pertanyaan kunci ini mempertanyakan logika strategi industri dan model bisnis yang telah terbentuk : 1. Faktor apa saja yang dianggap sudah ada dalam industri yang harus

dihilangkan?

2. Faktor apa saja yang harus dikurangi sampai sedikit berada di bawah standar industri?

3. Faktor apa saja yang harus dinaikkan di atas standar industri?

4. Faktor apa saja yang harus diciptakan yang tidak pernah ditawarkan industri?

Gambar 3 Kerangka kerja empat tindakan

Sumber : Kim dan Mauborgne (2005) Hapuskan

Faktor-faktor apa yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu

saja oleh industri?

Tingkatkan Faktor-faktor apa yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri? Kurangi Faktor-faktor apa yang harus dikurangi

hingga di bawah standar industri?

Ciptakan Faktor-faktor apa yang belum pernah ditawarkan industri sehigga harus diciptakan? Kurva Nilai Baru

Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tapi juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan suatu kurva nilai baru. Skema ini memberikan empat manfaat utama kepada perusahaan:

1. Mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah secara bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai-biaya.

2. Menyerang perusahaan lain yang hanya berfokus pada upaya meningkatkan dan menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya mereka, serta menyerang perusahaan lain yang sering memodifikasi produk dan jasa secara berlebihan. 3. Skema ini dengan mudah dipahami oleh manajer di level apa pun, sehingga

menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penerapannya.

4. Mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap faktor industri yang menjadi ajang kompetisi, sehingga ia menemukan berbagai asumsi implisit yang dibuat secara tak sadar dalam berkompetisi.

Kerangka Pemikiran Operasional

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor menjadi peluang besar bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru yang mampu menarik perhatian para wisatawan. Salah satunya dengan membuat inovasi menu makanan maupun desain restoran yang unik. Hal ini mampu memberikan nilai tambah tersendiri bagi usaha kuliner yang dijalankan.

Pia Apple Pie merupakan salah satu restoran yang memberikan inovasi-inovasi baru dalam menjalankan usahanya. Pia Apple Pie menyajikan menu makanan Barat namun rasa yang ditawarkan telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Lokasi yang strategis, tempat yang nyaman, serta keramahan karyawan juga menjadi nilai tambah yang berikan untuk menarik minat konsumen.

Tingginya tingkat persaingan saat ini mempengaruhi penurunan omzet pada Pia Apple Pie yang disebabkan adanya penurunan jumlah pengunjung. Hal ini terjadi karena para konsumen memiliki lebih banyak pilihan restoran dengan konsep yang beragam. Untuk itu, diperlukan strategi-strategi bisnis yang baru untuk mempertahankan serta terus mengembangkan usaha yang dijalankan. Salah satu cara memformulasikan strategi yang tepat adalah dengan mengidentifikasi model bisnis yang sedang dijalankan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah model bisnis tersebut mampu untuk mempertahankan perusahaan di dunia bisnis. Selain itu, diperlukan pembaharuan-pembaharuan terhadap model bisnis setiap waktu agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus berubah.

Terdapat beberapa tahapan untuk memformulasikan alternatif model bisnis yang baru. Tahapan pertama yaitu mengidentifikasi model bisnis Pia Apple Pie saat ini dengan cara mengidentifikasi kesembilan blok bangunan yang membentuknya menjadi suatu kesatuan model. Selanjutnya, memetakan kesembilan elemen tersebut ke dalam kanvas model bisnis. Tahap kedua adalah mengevaluasi model bisnis. Tujuan evaluasi ini untuk mengetahui kekurangan

dalam konsep model bisnis yang ada sehingga perbaikan atau perubahan kedepannya dapat dilakukan oleh perusahaan. Evaluasi model bisnis dilakukan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada setiap elemen model bisnis. Analisis SWOT dilakukan sebagai dasar untuk memformulasikan alternatif model bisnis yang baru.

Tahap terakhir adalah mendesain model bisnis baru. Dalam mendesain model bisnis baik menyempurnakan maupun membuat prototipe model bisnis baru, yang diperlukan adalah proses berfikir kreatif untuk mendapatkan banyak ide dalam pembentukan model bisnis dan mengambil salah satu ide yang terbaik. Teknik yang digunakan dalam mendesain model bisnis baru adalah prototyping. Teknik prototyping akan dikombinasikan dengan blue ocean strategy agar mampu menghasilkan prototipe yang optimal sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Secara sistematis, kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Kerangka pemikiran operasional

Terjadi peningkatan jumlah industri kuliner setiap tahun menunjukkan

tingkat persaingan yang semakin ketat

Identifikasi elemen-elemen model bisnis awal Pia Apple Pie: 1. Customer Segments 6. Key Resources 2. Value Propositions 7. Key Activities 3. Channel 8. Key Partnerships 4. Customer Relations 9. Cost Structure. 5. Revenue Streams

Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) pada masing-masing elemen model bisnis

Desain beberapa prototipe model bisnis baru dengan pendekatan blue ocean strategy untuk menciptakan prototipe model bisnis yang optimal

Formulasikan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT

Pilih prototipe model bisnis yang terbaik

Perlunya inovasi model bisnis yang baru dan tepat untuk mengembangkan usaha Pia

Apple Pie

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor setiap

Dokumen terkait