• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MODEL BISNIS PIA APPLE PIE BOGOR SHINTA AYUNINGRUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS MODEL BISNIS PIA APPLE PIE BOGOR SHINTA AYUNINGRUM"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MODEL BISNIS PIA

APPLE PIE

BOGOR

SHINTA AYUNINGRUM

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2016

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Model Bisnis Pia Apple Pie Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2016 Shinta Ayuningrum

(4)
(5)

ABSTRAK

SHINTA AYUNINGRUM. Analisis Model Bisnis Pia Apple Pie Bogor. Dibimbing oleh LUKMAN MOHAMMAD BAGA.

Pia Apple Pie merupakan salah satu usaha pangan di bidang restoran yang memproduksi kue pie sebagai menu utamanya. Produk Pia Apple Pie menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi model bisnis yang dijalankan saat ini, mengevaluasi model bisnis tersebut, dan menciptakan prototipe model bisnis yang baru. Metode analisis yang digunakan adalah kanvas model bisnis dan SWOT. Hasil penelitian menghasilkan tiga alternatif prototipe model bisnis untuk mengembangkan usaha Pia Apple Pie. Prototipe model bisnis yang pertama mengenai pembuatan label halal untuk produk Pia Apple Pie. Prototipe yang kedua mengenai pengembangan sistem pemasaran online dan prototipe yang ketiga mengenai penambahan arus pendapatan. Prototipe model bisnis yang disarankan untuk dilaksanakan adalah prototipe pemasaran online Pia Apple Pie yaitu menjalin kerja sama dengan jasa pengiriman online dan membuat sistem pemasaran online melalui website resmi Pia Apple Pie Team.

Kata kunci : model bisnis, Pia Apple Pie

ABSTRACT

SHINTA AYUNINGRUM. Analysis of Business model Pia Apple Pie Bogor which Supervised by LUKMAN MOHAMMAD BAGA.

Pia Apple Pie is one of food business in the restaurant’s sector that produces pie as the main menu. Pia Apple Pie’s product become one of food souvenirs from Bogor. The purposes of this research are to identify current business model, evaluate the business model, and create new prototypes of business model. The method used in this research are business model canvas and SWOT. The results of this research showed three alternative prototype business models to develop Pia Apple Pie business. The first prototype business model about making of halal label for Pia Apple Pie’s products. The second prototype about the online marketing system development and the third prototype about the additional revenue streams. Prototype business model that suggested to be implemented is the prototype of the online marketing Pia Apple Pie that is cooperating with delivery services online and create online marketing systems through the official website Pia Apple Pie Team.

(6)
(7)

ANALISIS MODEL BISNIS PIA

APPLE PIE

BOGOR

SHINTA AYUNINGRUM

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2016

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah Strategi dengan judul Analisis Model Bisnis Pia Apple Pie Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Lukman M Baga, MAEc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan pada pembuatan skripsi ini. Ibu Dr Ir Netti Tinaprilla, MM selaku dosen evaluator yang telah memberikan masukan berupa saran dalam pembuatan proposal penelitian. Bapak Suprehatin, SP, MAB selaku dosen penguji utama dan Bapak Feryanto WK, SP, MSi selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan masukan berupa saran dalam penyempurnaan pembuatan skripsi ini. Penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Wahyu Catur P selaku supervisor Pia Apple Pie dan Bapak Undang dari BPS Kota Bogor yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bobby Hermawan yang telah bersedia menjadi pembahas dalam seminar hasil penelitian, orang tua, keluarga, serta teman-teman atas doa dan bantuannya selama ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2016 Shinta Ayuningrum

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN x PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Manfaat Penelitian 5 Ruang Lingkup 5 TINJAUAN PUSTAKA 5 Model Bisnis 6

Pia Apple Pie 8

KERANGKA PEMIKIRAN 9

Kerangka Pemikiran Teoritis 9

Inovasi 9

Model Bisnis 10

Kanvas Model Bisnis 11

Desain Model Bisnis 13

Analisis SWOT 15

Blue Ocean Strategy 16

Kerangka Pemikiran Operasional 17

METODE PENELITIAN 19

Lokasi dan Waktu Penelitian 19

Jenis dan Sumber Data 19

Metode Pengumpulan Data 19

Metode Penentuan Responden 20

Metode Pengolahan dan Analisis Data 20

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 22

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 22

Visi dan Misi Perusahaan 23

Struktur Organisasi 23

ANALISIS MODEL BISNIS 24

Identifikasi Blok Bangunan Model Bisnis pada Pia Apple Pie 24

Evaluasi Model Bisnis 29

Pembuatan Alternatif Model Bisnis Baru 35

SIMPULAN DAN SARAN 41

Simpulan 41

Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 42

(14)

DAFTAR TABEL

1 Jumlah restoran di Kota Bogor tahun 2009 sampai 2013 1

2 Kunjungan wisatawan ke Kota Bogor tahun 2010 sampai 2014 2

3 Jenis dan sumber data 19

4 Daftar harga menu Pia Apple Pie 2016 26

5 Hasil analisis SWOT blok bangunan model bisnis Pia Apple Pie 30

6 Matriks SWOT model bisnis Pia Apple Pie Bogor 34

DAFTAR GAMBAR

1 Data penjualan Pia Apple Pie Bogor tahun 2015 4

2 Business model canvas 11

3 Kerangka kerja empat tindakan 16

4 Kerangka pemikiran operasional 18

5 Struktur organisasi Pia Apple Pie 23

6 Model bisnis Pia Apple Pie saat ini 29

7 Prototipe model bisnis Pia Apple Pie 1 36

8 Prototipe model bisnis Pia Apple Pie 2 38

9 Prototipe model bisnis Pia Apple Pie 3 39

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner penelitian 47

(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang dikembangkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki peranan penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara di samping sektor migas.1 Berkembangnya industri pariwisata turut berpengaruh terhadap perkembangan wisata kuliner. Wisata kuliner merupakan salah satu wisata yang banyak menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Kuliner yang ditawarkan di setiap daerah cukup bervariasi, mulai dari kuliner tradisional hingga modern. Adanya perbedaan kuliner di setiap daerah menjadi ciri khas tersendiri untuk daerah tersebut.

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang memiliki beragam jenis wisata kuliner, mulai dari rumah makan tradisional, kafe, hingga pusat jajanan dan oleh-oleh. Jumlah industri kuliner yang ada di Kota Bogor saat ini terus meningkat. Salah satu industri kuliner yang terus mengalami peningkatan adalah restoran. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah restoran yang ada di Kota Bogor pada Tabel 1.

Tabel 1 Jumlah restoran di Kota Bogor tahun 2009 sampai 2013

Tahun Jumlah restoran Laju pertumbuhan (%)

2009 136 -

2010 137 0.73

2011 219 59.85

2012 217 - 0.91

2013 224 3.22

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2014)

Berdasarkan data BPS Kota Bogor tahun 2014, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah restoran di Kota Bogor dari tahun 2009 hingga tahun 2011 yaitu sebesar 61.03 persen. Namun sempat terjadi penurunan jumlah restoran pada tahun 2012 sebesar 0.91 persen, kemudian meningkat kembali pada tahun 2013 sebesar 3.22 persen. Adanya peningkatan jumlah restoran tersebut menunjukkan adanya persaingan pada bisnis kuliner yang semakin ketat.

Persaingan ini terjadi karena para pelaku bisnis berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang saat ini mengalami perubahan gaya hidup serta pola konsumsi. Dengan memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, mampu memberikan dampak yang baik yaitu adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor.

1

I Nengah Subadra PhD. Bali Tourism Watch : Hubungan dan Permasalahan antara Pariwisata Kebudayaan, dan Bahasa. Diakses dari https://subadra.wordpress.com/2007/03/14/hubungan-dan-permasalahan-antara-pariwisata-kebudayaan-dan-bahasa/ pada tanggal 1 September 2016

(16)

Berdasarkan data BPS Kota Bogor tahun 2015, terdapat peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor setiap tahunnya. Adapun data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Perkembangan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor tahun 2010 sampai 2014

Tahun Kunjungan ke obyek wisata Jumlah Persentase

kunjungan wisatawan (%) Jenis Wisatawan Nusantara Mancanegara 2010 1 524 044 42 812 1 566 856 - 2011 1 630 687 43 837 1 674 524 6.87 2012 1 775 580 110 975 1 886 555 12.66 2013 3 277 442 104 780 3 382 222 79.28 2014 4 148 650 202 280 4 350 930 28.64

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2015)

Berdasarkan pada Tabel 2, dapat dilihat adanya jumlah wisatawan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 3.3 juta orang atau sebesar 79.28 persen. Adanya peningkatan jumlah wisatawan serta industri kuliner menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan para pelaku bisnis untuk mengembangkan ide bisnis yang baru dan inovatif. Salah satu perusahaan yang sudah berperan lama dalam industri kuliner di Kota Bogor adalah Pia Apple Pie.

Pia Apple Pie adalah salah satu restoran yang berkembang pesat di tengah persaingan restoran yang ada di Kota Bogor. Pia Apple Pie sudah berdiri sejak tahun 1999 dan masih terus mengembangkan usahanya sampai saat ini. Kemampuannya bertahan dalam menjalankan usaha kuliner, menunjukkan bahwa Pia Apple Pie mampu menangkap peluang-peluang yang ada dengan memanfaatkannya menjadi nilai-nilai yang dapat diterima masyarakat. Pia Apple Pie merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di bidang jasa yaitu restoran yang memproduksi pie dengan beragam variasi bentuk dan rasa yang unik. Restoran ini memadukan menu Barat dengan menu khas Indonesia. Kue pie memang bukan jenis makanan yang berasal dari Indonesia, namun rasa yang ditawarkan telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Hal ini yang membuat kue pie mampu diterima dan diminati oleh masyarakat di Indonesia. Meskipun makanan yang disajikan berasal dari Barat, namun Pia Apple Pie telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Bogor. Selain itu, Pia Apple Pie juga memiliki keunikan yang ditawarkan kepada konsumen yaitu dengan memproduksi beragam jenis makanan dan minuman yang “serba apel”. Suasana restoran yang sejuk dan nyaman serta desain dinding dengan lukisan pohon apel menjadi ciri khas Pia Apple Pie yang mampu menambah daya tarik restoran tersebut.

Seiring berkembangnya waktu, industri kuliner baru terus mengalami peningkatan. Terdapat beberapa industri kuliner yang memiliki konsep yang serupa dengan Pia Apple Pie seperti Roti Unyil Venus, Lapis Bogor Sangkuriang, Bogor Permai dan Rumah Talas. Industri kuliner tersebut menawarkan beragam produk dan telah menjadi produk oleh-oleh khas Kota Bogor. Hal ini dapat

(17)

menjadi tantangan tersendiri bagi Pia Apple Pie untuk dapat bertahan di dalam persaingan yang semakin ketat.

Salah satu cara untuk dapat bertahan dan mengembangkan suatu usaha adalah dengan memformulasikan strategi bisnis yang baru. Strategi bisnis dapat dibentuk dengan menggunakan model bisnis. Model bisnis merupakan suatu cara untuk menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Model bisnis penting diketahui di setiap usaha yang akan dijalankan karena membantu perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan di dalam bisnis yang dijalankan. Selain itu, model bisnis juga dapat menjadi dasar dalam pembuatan alternatif strategi yang baru untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Adanya gambaran model bisnis di masa depan, membuat pengembangan usaha Pia Apple Pie menjadi lebih terarah sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Perumusan Masalah

Bisnis kuliner di Kota Bogor memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah restoran, kafe, serta rumah makan setiap tahunnya. Salah satu industri kuliner yang cukup sukses dalam menjalankan usaha restoran adalah Pia Apple Pie.

Pia Apple Pie menjadi restoran pertama yang menyajikan pie dengan beragam variasi bentuk dan rasa. Pia Apple Pie berdiri pada tanggal 28 September 1999 di Jalan Cikuray, Bogor. Awalnya bisnis kuliner ini merupakan industri rumahan yang hanya memproduksi kue pie apel dan menjualnya dengan sistem pesan antar. Namun, seiring dengan bertambahnya permintaan jenis pie yang lain, akhirnya pemilik mulai membuat inovasi produk kue pie dengan berbagai varian rasa seperti chicken pie, chocolate pie, strawberry pie, cheesepie, dan pie crust. Jumlah konsumen Pia Apple Pie yang terus mengalami peningkatan, membuat pemilik memutuskan untuk membangun restoran serta menambah menu makanan baru dengan tetap menggunakan apel sebagai salah satu bahan utama. Menu tambahan yang ditawarkan seperti nasi goreng apel, spageti saus apel, bandrek apel, cream soup, poffertjes, pisang bakar dan berbagai jenis minuman lainnya yang membuat perusahaan tidak hanya menjual apple pie saja, tetapi juga jenis makanan dan minuman yang “serba apel”. Selain adanya inovasi produk yang terus berkembang, pemilik juga mendesain interior restoran semenarik mungkin dengan menambahkan lukisan pohon apel di dinding restoran, memberikan fasilitas wifi gratis, serta membuat acara-acara seperti accoustic night sehingga membuat konsumen tertarik untuk berkunjung.

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor setiap tahun menjadi peluang yang harus dimanfaatkan para pelaku bisnis untuk meningkatkan omzet usaha yang dijalankan. Hal ini dapat terealisasi dengan terus melakukan inovasi dalam usahanya agar para wisatawan tertarik untuk berkunjung. Namun, berkembangnya beragam jenis restoran yang memiliki konsep serupa dalam menjual oleh-oleh khas Kota Bogor seperti Roti Unyil Venus, Lapis Bogor

(18)

Sangkuriang, Bogor Permai dan Rumah Talas dapat menjadi persaingan yang ketat yang harus dihadapi Pia Apple Pie.

Tingginya tingkat persaingan saat ini mempengaruhi penurunan omzet yang disebabkan adanya penurunan jumlah pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari data penjualan Pia Apple Pie pada tahun 2015 (Gambar 1). Berdasarkan Gambar 1, menunjukkan grafik data penjualan Pia Apple Pie Bogor pada tahun 2015 cenderung berfluktuasi. Pada bulan Desember, Pia Apple Pie memperoleh omzet yang tertinggi yaitu sebesar Rp 421 250 000 dan sempat mengalami penurunan omzet terendah yaitu sebesar Rp 216 000 000 pada bulan November. Penurunan jumlah pengunjung disebabkan karena para konsumen memiliki lebih banyak pilihan restoran dengan konsep yang beragam.

Gambar 1 Data penjualan Pia Apple Pie Bogor tahun 2015 Sumber : Pia Apple Pie Bogor 2016 (diolah)

Inovasi strategi bisnis perlu dilakukan oleh perusahaan setiap saat, agar dapat bertahan dalam dunia bisnis. Strategi bisnis dapat dibentuk melalui bantuan model bisnis. Model bisnis menyederhanakan realita bisnis yang kompleks menjadi elemen-elemen yang mudah untuk dibuat. Model bisnis digunakan untuk memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai proses bisnis yang akan direncanakan atau menjelaskan bisnis yang sedang dijalankan. Melalui model bisnis, perusahaan dapat mengevaluasi elemen-elemen kunci yang menjadi faktor penting di dalam bisnis yang dijalankan, menganalisis faktor-faktor yang kurang tepat, dan pada akhirnya dapat mengambil langkah yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan dikaji adalah :

1. Bagaimana konsep model bisnis yang dijalankan oleh Pia Apple Pie saat ini? 2. Bagaimana alternatif model bisnis yang tepat untuk diterapkan Pia Apple Pie

dalam meningkatkan dan mengembangkan usahanya ? 346 229,5 222,75 292,75 402,5 336,25 344,5 325 314,5 323,5 216 421,25 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 R p Ju ta

(19)

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis model bisnis yang dijalankan Pia Apple Pie saat ini.

2. Memformulasikan alternatif model bisnis yang tepat untuk Pia Apple Pie.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan berguna untuk :

1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat membantu dalam menentukan model bisnis yang tepat untuk dijalankan pada Pia Apple Pie.

2. Bagi penulis, sebagai penerapan ilmu yang diperoleh penulis selama masa perkuliahan, menambah pengetahuan, wawasan, serta informasi mengenai model bisnis.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai model bisnis Pia Apple Pie, serta sebagai referensi penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup

Penelitian berfokus pada analisis model bisnis yang sedang dijalankan Pia Apple Pie saat ini, mengevaluasi masing-masing elemen yang terdapat pada model bisnis, dan mendesain alternatif model bisnis baru. Informasi data dianalisis menggunakan kanvas model bisnis dan SWOT. Alternatif model bisnis baru didesain menggunakan teknik prototyping dan mengombinasikannya dengan blue ocean strategy.

TINJAUAN PUSTAKA

Meninjau dan mengkaji kembali penelitian terdahulu merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian yang telah dilakukan. Tinjauan pustaka memiliki kegunaan untuk mengungkapkan penelitian-penelitian terdahulu yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, membantu memberi gambaran tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian yang serupa dengan penelitian yang dihadapi, mengungkapkan sumber-sumber data atau judul-judul pustaka yang berkaitan dan mungkin belum diketahui sebelumnya, mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting sehingga dapat dijadikan narasumber dalam penelitian, mengungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum dikenal sebelumya dan membuktikan keaslian penelitian bahwa penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya (Leedy 1997).

(20)

Model Bisnis

Model bisnis merupakan suatu cara untuk menggambarkan bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, serta menangkap nilai. Model bisnis dapat membantu memformulasikan alternatif strategi yang baru. Kanvas model bisnis merupakan alat analisis yang digunakan sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi model bisnis yang sedang dijalankan perusahaan saat ini (Putra 2013; Ridwansyah 2015; Prihantin 2014; Putri dan Alfanur 2014; Ghaffari 2014). Putra (2013) menggunakan kanvas model bisnis dalam penelitiannya yang dilakukan di Lapis Bogor Sangkuriang. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi model bisnis yang sedang dijalankan di Lapis Bogor Sangkuriang dan membuat alternatif model bisnis yang baru. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa model bisnis yang diterapkan oleh Lapis Bogor Sangkuriang belum terfokus pada segmen pelanggannya. Untuk itu dibuat dua alternatif strategi yang disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan yaitu menerapkan konsep kemitraan dan menggabungkan konsep awal dengan penajaman customer segment dan value propositions serta penambahan konsep penjualan online. Berdasarkan hasil analisis, maka aternatif yang sesuai dan cocok untuk diterapkan adalah penggabungan konsep awal dengan konsep penjualan online karena dinilai mampu meningkatkan nilai proposisi dan menjangkau keseluruhan segmen pelanggan.

Ridwansyah (2015) menggunakan kanvas model bisnis dalam penelitiannya untuk mendapatkan model bisnis yang tepat untuk produk kulit samoa, sehingga produk tersebut dapat berkembang, dikenal, dan terjual di pasaran. Pada awalnya, model bisnis ini digunakan untuk mengidentifikasi model bisnis yang sedang dijalankan oleh perusahaan. Kemudian peneliti menggabungkan model bisnis dengan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan disetiap elemen-elemen bisnis pada model bisnis tersebut. Berdasarkan hasil analisis model bisnis dengan SWOT, maka dibuat dua alternatif strategi yaitu hanya membuat produk untuk industri lainnya yang membutuhkan kulit samoa atau menjual produk ke konsumen akhir dan industri lainnya. Peneliti merekomendasikan untuk memilih alternatif yang kedua yaitu fokus untuk menjual produk ke konsumen akhir dan industri lainnya. Alternatif ini dipilih karena sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan. Fokus konsep ini adalah diversifikasi customer segments yang akan dituju oleh industri, value proposition yang berbeda untuk setiap segmen, dan channel yang akan digunakan untuk menjangkau konsumen.

Wendrawan (2013) membuat kanvas model bisnis untuk mendapatkan model bisnis terbaik serta merancang pengembangan bisnis produk dodol rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk model bisnis terbaik pada value proposition adalah produk yang mengandung serat rumput laut, membantu memperlancar pencernaan, memiliki rasa enak, unik dan kenyal, tersedia dalam berbagai varian rasa dan ukuran kemasan. Pada customer segment adalah pembeli online, seluruh wilayah Jabodetabek, anak-anak (indirect consumer), wanita karir dan reseller. Selanjutnya pada revenue stream terbaik adalah penjualan langsung produk dan program reseller dan dropshipper.

Prihantin (2014) membuat kanvas model bisnis untuk mengidentifikasi model bisnis awal yang selanjutnya akan dilakukan pengembangan profil produk

(21)

dan pengembangan model bisnis produk manisan belimbing manis. Hasil pengujian masalah dan solusi kepada responden, diperoleh pengembangan validasi model bisnis produk manisan belimbing manis kering. Pengembangan model bisnis terdapat pada value propositions yang diberikan yaitu produk sebagai camilan sehat dan praktis, mengandung vitamin untuk daya tahan tubuh, serta kualitas yang lebih terjaga (tanpa bahan pengawet). Customer segments produk yaitu wanita usia 19 sampai 45 tahun yang senang mengkonsumsi camilan dan buah dalam bentuk segar maupun olahan. Revenue streams diperoleh dari penjualan produk pada beberapa channels diantaranya melalui toko manisan dan oleh-oleh, retailer, dan wholesaler.

Florencia (2015) menggunakan kanvas model bisnis untuk mendesain ulang model bisnis CV Sekawan Cosmetics Sidoarjo. Adanya perubahan lingkungan bisnis seperti tingkat persaingan, konsumen, serta pasar yang berubah membuat perusahaan perlu untuk mendeskripsikan serta mendesain ulang model bisnis yang sedang dijalankan. Untuk mendesain model bisnis yang baru, perusahaan menggunakan strategi blue ocean. Strategi ini berguna untuk memperkuat argumen yang ada sebelumnya pada SWOT. Berdasarkan hasil analisis peneliti diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa blok bangunan yang perlu di desain ulang yaitu segmen pelanggan dengan memperluas jangkauan segmennya dengan menambah pasar lain, proposisi nilai dengan menciptakan produk yang mengutamakan kualitas aroma dan desain, saluran dengan membuka outlet untuk produknya sendiri sehingga mudah dijangkau konsumen, dan kegiatan kunci dengan menciptakan segmen baru untuk memasarkan produknya.

Putri dan Alfanur (2014) dalam penelitianya menggunakan kanvas model bisnis untuk mengetahui gambaran model bisnis yang digunakan pada usaha Bebek Garang dan memberikan rekomendasi model bisnis yang baru untuk dapat mengembangkan usahanya. Analisis model bisnis Bebek Garang menggunakan sembilan blok kanvas model bisnis yaitu Customer Segments, Value Propositions, Channel, Customer Relations, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships dan Cost Structure. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi yaitu metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat ancaman yang harus diantisipasi seperti memperbaiki website yang merupakan channel penting bagi Bebek Garang. Bebek Garang harus membuat sistem delivery yang lebih efisien. Bebek Garang harus menambahkan value propositions kepada pelanggan melalui kenyamanan pelanggan agar tidak terjadi perpindahan pelanggan kepada pesaing, karena hal tersebut merupakan antisipasi Bebek Garang terhadap ancaman yang akan datang.

Ghaffari (2014) dalam penelitiannya menggunakan kanvas model bisnis untuk mengembangkan usaha Momomilk dengan cara menganalisis model bisnis Momomilk saat ini, merumuskan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi model bisnis dan mendesain model bisnis masa depan untuk Momomilk. Hasil penelitian menunjukkan perlu adanya perbaikan model bisnis masa depan Momomilk dengan membagi customer segment menjadi empat bagian, yaitu pelajar, karyawan, keluarga, dan perusahaan yang membutuhkan iklan. Menambahkan value proposition yang berfokus memberikan pengalaman yang berbeda kepada pelanggan dengan memberikan elemen kejutan yang menimbulkan rasa akrab dan bersahabat. Channels Momomilk akan fokus pada saluran berupa kafe dan

(22)

penambahan delivery service. Meningkatkan strategi komunikasi via twitter dan menciptakan member card kepada pelanggan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hubungan Momomilk dengan pelanggan. Key resouces Momomilk adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia, bahan baku, penambahan software sistem manajemen yang berfungsi membantu mengatur kegiatan manajemen pada momomilk, menambah mesin pasteurisasi dan membangun database pelanggan. Key activities Momomilk adalah bagian kegiatan operasional, kegiatan kontrol, dan penambahan pada kegiatan pemasaran dan bekerja sama hubungan dengan mitra. Key partnership Momomilk adalah pemasok bahan baku, dan menambah kerja sama dengan peternak dan media partner. Cost structure, dibagi tiga biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya pemasaran, dengan penggunaan sistem manajemen diharapkan dapat menjadi efisiensi pada biaya pokok produksi.

Pia Apple Pie

Pia Apple Pie merupakan salah satu unit usaha dari Apple Pie Group yang bergerak di bidang bakery, yaitu pie. Awalnya kue pie belum terkenal di Bogor. Namun setelah berdirinya Pia Apple Pie sebagai toko bakery yang khusus memproduksi pie, akhirnya makanan ringan ini semakin digemari masyarakat dan semakin banyak dikonsumsi (Herlina 2008). Pia Apple Pie merupakan toko bakery pertama yang khusus memproduksi pie. Sejak tahun 1999 Pia Apple Pie mengalami perkembangan pesat sehingga dapat mengembangkan usahanya pada industri makanan olahan lainnya yang tergabung dalam Apple Pie Group yang hingga kini Pia Apple Pie masih bertahan dengan cara melakukan berbagai inovasi pada setiap bauran produk dan pelayanannya (Tambunan 2011).

Perscindy (2010) melakukan penelitian di Pia Apple Pie mengenai kepuasan konsumen yang diharapkan akan menciptakan loyalitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen Pia Apple Pie, menganalisis variabel-variabel yang membentuk loyalitas konsumen, serta menganalisis hubungan kepuasan dan loyalitas konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikasi dari kepuasan konsumen adalah sikap loyalitas konsumen dengan adanya pembelian ulang. Upaya yang dapat dilakukan oleh Restoran Pia Apple Pie untuk meningkatkan kepuasan konsumen yaitu dengan memperhatikan variabel-variabel pada dimensi tangible, reliability, dan responsiveness, mempertahankan pelaksanaan variabel-variabel pada dimensi assurance dan empathy yang sudah dinilai baik oleh konsumen, dan memperhatikan faktor kebersihan serta fasilitas restoran yaitu mengupayakan ketersediaan tempat parkir, toilet, dan mushola serta menjaga kebersihannya.

Tambunan (2011) melakukan penelitian pada Pia Apple Pie mengenai strategi pengembangan bisnis. Metode Pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskripsi dan analisis tiga tahap formulasi strategi. Alat bantu analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSPM. Hasil dari matriks IE menggambarkan perusahaan berada pada kuadran IV dimana ketentuan yang dapat digunakan adalah tumbuh dan berkembang. Dari hasil matriks SWOT diperoleh strategi yang kemudian diperoleh hasil prioritas strategi menggunakan

(23)

matriks QSPM, Hasil analisis ini menunjukkan bahwa prioritas strategi yang ingin dijalankan oleh Pia Apple Pie adalah: (a) mempertahankan manajemen sumber daya pada perusahaan, (b) menambah inovasi produk, (c) menjalin kerja sama dengan badan keuangan bank atau non bank, (d) mempertajam peramalan penjualan, (e) meningkatkan mutu produk dan pelayanan, (f) memiliki pemasok tetap, (g) melakukan pendaftaran hak paten dan label halal, (h) menambah SDM dalam bidang keuangan atau akuntansi.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan teknik prototyping dalam mendesain alternatif model bisnis yang baru. Teknik desain prototyping membantu berpikir ke arah yang berbeda. Membuat dan memanipulasi prototipe model bisnis mendorong untuk mengatasi subjek penting tentang struktur, hubungan dan logika dalam cara yang tidak tersedia melalui pemikiran dan diskusi. Prototipe membantu memahami pro dan kontra dari beberapa kemungkinan yang berbeda sehingga prototipe menjadi alat bantu yang mendukung tujuan diskusi, pemeriksaan, atau pembuktian sebuah konsep. Selain itu, dalam penelitian ini akan menggunakan blue ocean strategy sehingga tercipta alternatif prototipe model bisnis yang optimal.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis Inovasi

Inovasi adalah suatu cara yang digunakan para pelaku bisnis untuk mempertahankan usahanya di dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi. Inovasi merupakan kemampuan untuk memperkenalkan hal-hal baru atau temuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Inovasi menjadi alasan kedua yang memberikan dampak positif bagi kekuatan ekonomi dan masyarakat. Inovasi berkaitan dengan proses menciptakan sesuatu yang baru, yang merupakan isu utama dalam proses entrepreneurial. Inovasi membantu individu dan bisnis untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien (Barringer dan Ireland 2006 dalam Wijatno 2009).

Inovasi merupakan kunci yang memfasilitasi perlunya perubahan dan pengembangan, inovasi bukan hanya berperan dalam pengembangan produk baru untuk suatu pasar namun juga menstimulasi minat investasi pada suatu bisnis. Investasi dan inovasi berperan penting dalam pembangunan ekonomi suatu area (Zimmerer et al 2008 dalam Wijatno 2009).

Inovasi adalah alat spesifik wiraswastawan, suatu alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda atau jasa yang berbeda. Inovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dapat dipelajari dan dapat dipraktekkan (Drucker 1985). Secara spesifik, inovasi yang sistematis berarti memantau tujuh sumber peluang inovasi. Empat sumber yang pertama terdapat di dalam perusahaan, baik bisnis maupun lembaga pelayanan masyarakat, atau di dalam industri atau sektor jasa. Keempat daerah sumber itu adalah :

(24)

a. The Unexpected (yang tidak diduga) yaitu sukses yang tidak diduga, kegagalan yang tidak diduga, kejadian luar yang tidak diduga.

b. The Incongruity (ketidakselarasan) yaitu antara realita sebagaimana adanya dengan realita diasumsikan atau realita yang seharusnya terjadi.

c. Inovasi yang didasarkan pada kebutuhan proses.

d. Perubahan dalam struktur industri atau struktur pasar yang tidak disadari. Kelompok kedua sumber peluang inovasi terdiri dari tiga, menyangkut perubahan yang terjadi di luar perusahaan atau industri :

a. Demografi

b. Perubahan dalam persepsi, suasana hati, dan pengertian. c. Pengetahuan baru, baik ilmiah maupun non ilmiah.

Model Bisnis

Model bisnis menjadi konsep yang cukup populer dari berbagai konsep manajemen yang ada saat ini. Konsep model bisnis banyak digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan bagaimana bisnis suatu perusahaan berjalan. Model bisnis membantu perusahaan untuk menyederhanakan realita bisnis yang kompleks menjadi elemen-elemen yang mudah untuk dibuat.

Model bisnis merupakan sebuah cara untuk menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Model bisnis dapat digambarkan melalui sembilan blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelangsungan finansial (Osterwalder dan Pigneur 2010). Model bisnis adalah gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba (Tim PPM Manajemen 2012).

Untuk dapat menciptakan nilai, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan oleh perusahaan :

1. Siapa yang dilayani. 2. Apa yang ditawarkan.

3. Bagaimana cara menghasilkan produk.

4. Bagaimana cara menghasilkan uang atau laba.

5. Bagaimana membedakan dirinya secara strategis terhadap pesaing.

Penerapan model bisnis di perusahaan memiliki beberapa manfaat. Pertama, terkait dengan komponen-komponennya, model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnisnya, sehingga dapat dihasilkan nilai bagi pelanggan dan perusahaan. Kedua, model bisnis dapat dipakai untuk menguji konsistensi hubungan antar komponennya. Ketiga, model bisnis dapat digunakan untuk menguji pasar dan asumsi yang digunakan ketika mengembangkan bisnis. Keempat, model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya (Tim PPM Manajemen 2012).

(25)

Kanvas Model Bisnis

Untuk memudahkan perusahaan memahami model bisnis serta unsur-unsur yang terdapat di dalam model bisnis, maka dibutuhkan alat yang tepat untuk menjelaskan masing-masing unsur tersebut. Kanvas model bisnis merupakan konsep yang dapat menjadi bahasa bersama yang memungkinkan untuk menggambarkan dan memanipulasi model bisnis untuk membuat alternatif kebijakan strategi yang baru. Kanvas model bisnis digambarkan melalui sembilan blok bangunan dasar yang menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk menghasilkan uang. Sembilan blok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan (Osterwalder dan Pigneur 2010).

Kanvas ini membagi model bisnis menjadi sembilan komponen yang terbagi menjadi dua bagian yaitu komponen kanan (sisi kreatif) dan komponen kiri (sisi logika) yang menyerupai otak manusia. Otak manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kanan dan kiri. Kedua struktur ini sangat kompleks, namun teori modern mengatakan bahwa masing-masing bagian berperan untuk berbagai macam jenis pemikiran. Pada bagian otak kiri memiliki jenis pemikiran yaitu berpikir logika, skuensial, rasional, analitis, dan obyektif. Sedangkan pada bagian otak sebelah kanan memiliki jenis pemikiran yaitu berpikir secara acak, intuitif, holistik, menyatukan, dan pemikiran subyektif.

Sama hal nya dengan kanvas model bisnis yang terbagi menjadi dua bagian. Jika dikaitkan dengan dengan fungsi otak, kedua bagian ini memiliki masing-masing peran yang berbeda. Pada bagian kanvas kiri terdapat Value Proposition, Cost Structures, Key Partnerships, Key Resources, dan Key Activities. Kelima elemen ini berkaitan dengan efisensi. Sedangkan pada bagian kanvas kanan terdapat Value Propositions, Customer Segments, Channels, Customer Relationships, dan Revenue Streams yang berkaitan dengan nilai. Kesembilan blok bangunan dasar yang digunakan untuk penggambaran model bisnis kanvas adalah:

Gambar 2 Business model canvas Sumber : Osterwalder dan Pigneur (2010)

(26)

1. Costumer Segments

Blok bangunan ini menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. 2. Value Propositions

Blok bangunan ini menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui gabungan elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai dapat bersifat kuantitatif (misalnya harga dan kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan). Proposisi nilai dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini, proposisi nilai merupakan kesatuan atau gabungan, manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.

3. Channels

Blok bangunan ini menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Saluran ini menjalankan beberapa fungsi antara lain :

a. Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan b. Membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai perusahaan c. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik d. Memberikan proposisi nilai kepada pelanggan

e. Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan 4. Customer Relationships

Blok bangunan ini menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Hubungan pelanggan dapat didorong oleh motivasi berikut :

a. Akuisisi pelanggan

b. Retensi (mempertahankan) pelanggan c. Peningkatan penjualan (upselling) 5. Revenue Streams

Blok bangunan ini menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan). Model bisnis melibatkan dua jenis arus pendapatan :

a. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan b. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian.

(27)

6. Key Resources

Blok bangunan ini menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Sumber daya ini memungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan segmen pelanggan, dan memperoleh pendapatan. Sumber daya utama dapat berbentuk fisik, finansial, intelektual, atau manusia.

7. Key Activities

Blok bangunan ini menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Aktivitas-aktivitas kunci dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Produksi

b. Penyelesaian masalah c. Platform atau jaringan 8. Key Partnership

Blok bangunan ini menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Kemitraan dapat mengoptimalkan model bisnis. Terdapat empat jenis kemitraan :

a. Aliansi strategis antara non-pesaing b. Kemitraan strategis antarpesaing

c. Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru

d. Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan Ada tiga motivasi dalam membangun kemitraan :

a. Optimisasi dan skala ekonomi

b. Pengurangan resiko dan ketidakpastian c. Akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu 9. Cost Structure

Blok bangunan ini menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Struktur biaya model bisnis dibedakan menjadi dua kelas, yaitu terpacu biaya (cost driven) dan terpacu nilai (value driven). Model bisnis cost driven berfokus pada peminimalan biaya. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan struktur biaya seminimal mungkin. Model bisnis value driven yaitu berfokus pada penciptaan nilai. Proposisi nilai premium dan layanan pribadi tingkat tinggi biasanya menjadi ciri model bisnis yang terpacu nilai.

Desain Model Bisnis

Desain model bisnis merupakan sejumlah teknik dan alat bantu yang dapat membantu mendesain model bisnis dengan lebih baik dan lebih inovatif. Terdapat teknik-teknik untuk mendesain model bisnis seperti wawasan pelanggan, pembentukan ide, berpikir visual, prototyping, bercerita, dan skenario (Osterwalder dan Pignuer 2010).

(28)

a. Wawasan pelanggan

Desain model bisnis yang baik melihat model bisnis dari sisi pelanggan, sebuah pendekatan yang mengarah pada ditemukannya peluang yang benar-benar baru. Inovasi yang sukses memerlukan pemahaman mendalam tentang pelanggan, termasuk lingkungan, rutinitas sehari-hari, kepedulian, dan aspirasi. Mengadopsi perspektif pelanggan merupakan prinsip panduan bagi seluruh proses desain model bisnis. Perspektif pelanggan harus menginformasikan pilihan terkait proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, dan arus pendapatan. b. Pembentukan ide

Pembentukan ide adalah proses kreatif untuk membangun sejumlah ide model bisnis dan memilih salah satu diantaranya yang terbaik. Pembentukan ide memiliki dua fase utama, yang pertama adalah membangun ide. Dalam membangun ide, kuantitas menjadi sesuatu yang sangat penting. Fase kedua adalah sintesis, disini gagasan didiskusikan, dikombinasikan, dan dipersempit menjadi sejumlah kecil pilihan yang dapat dijalankan. Membangkitkan ide untuk model bisnis yang inovatif dapat dilakukan dari beberapa titik awal yang berbeda yaitu pusat inovasi model bisnis yang menggunakan kanvas model bisnis dan pertanyaan-pertanyaan “bagaimana jika”.

c. Berpikir visual

Berpikir visual sangat diperlukan dalam bekerja dengan model bisnis. Berpikir visual berarti menggunakan alat bantu visual seperti gambar-gambar, sketsa, diagram, dan Post-it untuk membangun dan mendiskusikan arti. Menangkap gambaran besar tanpa memvisualisasikannya adalah sulit. Faktanya, dengan menggambarkan sebuah model bisnis secara visual, akan mengubah asumsi yang tidak diucapkan menjadi informasi eksplisit. Hal ini membuat model menjadi nyata dan memungkinkan adanya diskusi dan perubahan yang lebih jelas. Terdapat dua teknik untuk mendesain model bisnis dengan berpikir visual yaitu penggunaan Post-it dan penggunaan sketsa dalam kombinasi dengan kanvas model bisnis.

d. Prototyping

Potototyping merupakan alat bantu untuk mengembangkan model bisnis baru yang inovatif. Prototyping adalah metodologi untuk menggali berbagai kemungkinan sampai diperoleh satu yang benar-benar bagus. Prototipe sebagai potensi masa depan model bisnis, yaitu sebagai alat bantu yang mendukung tujuan diskusi, pemeriksaan, atau pembuktian sebuah konsep. Prototipe model bisnis dapat berbentuk sketsa sederhana, sebuah konsep menyeluruh yang dijelaskan dengan kanvas model bisnis atau spreadsheet yang menirukan arus keuangan bisnis baru.

e. Bercerita

Cerita merupakan alat bantu ideal untuk mempersiapkan diskusi mendalam tentang model bisnis dan logika yang melandasinya. Alasan bercerita menjadi suatu teknik untuk mendesain model bisnis adalah pertama, mampu menjelaskan sebuah model bisnis yang baru dan belum teruji ibarat menjelaskan sebuah lukisan dengan kata-kata. Kedua adalah mengklarifikasi, menyampaikan sebuah cerita yang menggambarkan bagaimana model bisnis memecahkan masalah pelanggan merupakan cara yang mudah dipahami untuk memperkenalkan sebuah ide kepada pendengar. Ketiga adalah menarik hati orang. Orang lebih mudah digerakkan oleh cerita dibandingkan logika. Permudah pendengar untuk masuk ke

(29)

sesuatu yang baru atau tidak dikenal dengan membangun logika model menjadi narasi yang menarik.

f. Skenario

Skenario akan bermanfaat dalam menuntun desain sebuah model bisnis baru atau melakukan inovasi disekitar model yang ada. Fungsi utama skenario adalah menginformasikan proses pengembangan model bisnis dengan membuat konteks desain spesifik dan detail. Terdapat dua jenis skenario, pertama menjelaskan lingkungan pelanggan yang berbeda. Skenario kedua menggambarkan lingkungan masa depan yang model bisnisnya mungkin bersaing. Tujuan utamanya yaitu untuk membayangkan masa depan yang mungkin terjadi dalam bentuk detail yang konkret. Menerapkan teknik-teknik perencanaan skenario pada inovasi model bisnis akan mendorong refleksi tentang bagaimana sebuah model dapat berevolusi dalam kondisi tertentu. Teknik ini mempertajam pemahaman terhadap adaptasi yang diperlukan dan membantu untuk mempersiapkan masa depan.

Analisis SWOT

Menilai model bisnis secara reguler merupakan aktivitas penting dalam manajemen yang memungkinkan organisasi mengevaluasi keadaan posisi pasarnya dan kemudian menyesuaikannya. Pemeriksaan menyeluruh dapat menjadi basis untuk memperbaiki model bisnis secara bertahap. Salah satu cara untuk menilai dan memeriksa model bisnis saat ini yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.

Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan dan kelemahan internal digabungkan dengan peluang dan ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan (David 2006).

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sitematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti 2009).

Analisis SWOT merupakan alat analisis yang digunakan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dan mengenali potensi peluang dan ancaman. Analisis SWOT memberikan empat perspektif untuk menilai setiap blok bangunan suatu model bisnis. Alat analisis ini membantu untuk melihat semua komponen dalam model bisnis secara detail serta membantu mengungkap jalan menarik menuju inovasi dan pembaruan. SWOT memungkinkan penilaian yang terfokus dan evaluasi terhadap model bisnis organisasi dan blok bangunannya. Analisis SWOT ini memberikan dasar yang baik untuk diskusi lebih lanjut, pengambilan keputusan, dan inovasi disekitar model bisnis (Osterwalder dan Pigneur 2010).

(30)

Penilaian SWOT terstruktur atas model bisnis menghasilkan dua hal, yaitu memberikan gambaran tentang di mana perusahaan berada sekarang (kekuatan dan kelemahan) dan memberikan arahan ke depan (peluang dan ancaman). Penilaian ini dapat menjadi masukan yang dapat membantu perusahaan mendesain pilihan model bisnis baru ke arah mana perusahaan dapat berkembang.

Blue Ocean Strategy

Blue Ocean Strategy atau strategi samudera biru merupakan strategi yang meningkatkan nilai untuk pelanggan dengan menciptakan manfaat dan layanan baru, sementara secara bersamaan mengurangi biaya dengan menghilangkan fitur dan layanan yang kurang memiliki nilai. Melalui strategi ini, perusahaan diharapkan mampu menciptakan ruang pasar baru yang belum memiliki persaingan yang disebut dengan inovasi nilai (Kim dan Mauborgne 2005).

Untuk mencapai inovasi nilai, diperlukan alat bantu analitis yang disebut dengan Kerangka Kerja Empat Tindakan. Keempat pertanyaan kunci ini mempertanyakan logika strategi industri dan model bisnis yang telah terbentuk : 1. Faktor apa saja yang dianggap sudah ada dalam industri yang harus

dihilangkan?

2. Faktor apa saja yang harus dikurangi sampai sedikit berada di bawah standar industri?

3. Faktor apa saja yang harus dinaikkan di atas standar industri?

4. Faktor apa saja yang harus diciptakan yang tidak pernah ditawarkan industri?

Gambar 3 Kerangka kerja empat tindakan Sumber : Kim dan Mauborgne (2005)

Hapuskan Faktor-faktor apa

yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu

saja oleh industri?

Tingkatkan Faktor-faktor apa yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri? Kurangi Faktor-faktor apa yang harus dikurangi

hingga di bawah standar industri?

Ciptakan Faktor-faktor apa yang belum pernah ditawarkan industri sehigga harus diciptakan? Kurva Nilai Baru

(31)

Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tapi juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan suatu kurva nilai baru. Skema ini memberikan empat manfaat utama kepada perusahaan:

1. Mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah secara bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai-biaya.

2. Menyerang perusahaan lain yang hanya berfokus pada upaya meningkatkan dan menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya mereka, serta menyerang perusahaan lain yang sering memodifikasi produk dan jasa secara berlebihan. 3. Skema ini dengan mudah dipahami oleh manajer di level apa pun, sehingga

menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penerapannya.

4. Mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap faktor industri yang menjadi ajang kompetisi, sehingga ia menemukan berbagai asumsi implisit yang dibuat secara tak sadar dalam berkompetisi.

Kerangka Pemikiran Operasional

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor menjadi peluang besar bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru yang mampu menarik perhatian para wisatawan. Salah satunya dengan membuat inovasi menu makanan maupun desain restoran yang unik. Hal ini mampu memberikan nilai tambah tersendiri bagi usaha kuliner yang dijalankan.

Pia Apple Pie merupakan salah satu restoran yang memberikan inovasi-inovasi baru dalam menjalankan usahanya. Pia Apple Pie menyajikan menu makanan Barat namun rasa yang ditawarkan telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Lokasi yang strategis, tempat yang nyaman, serta keramahan karyawan juga menjadi nilai tambah yang berikan untuk menarik minat konsumen.

Tingginya tingkat persaingan saat ini mempengaruhi penurunan omzet pada Pia Apple Pie yang disebabkan adanya penurunan jumlah pengunjung. Hal ini terjadi karena para konsumen memiliki lebih banyak pilihan restoran dengan konsep yang beragam. Untuk itu, diperlukan strategi-strategi bisnis yang baru untuk mempertahankan serta terus mengembangkan usaha yang dijalankan. Salah satu cara memformulasikan strategi yang tepat adalah dengan mengidentifikasi model bisnis yang sedang dijalankan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah model bisnis tersebut mampu untuk mempertahankan perusahaan di dunia bisnis. Selain itu, diperlukan pembaharuan-pembaharuan terhadap model bisnis setiap waktu agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus berubah.

Terdapat beberapa tahapan untuk memformulasikan alternatif model bisnis yang baru. Tahapan pertama yaitu mengidentifikasi model bisnis Pia Apple Pie saat ini dengan cara mengidentifikasi kesembilan blok bangunan yang membentuknya menjadi suatu kesatuan model. Selanjutnya, memetakan kesembilan elemen tersebut ke dalam kanvas model bisnis. Tahap kedua adalah mengevaluasi model bisnis. Tujuan evaluasi ini untuk mengetahui kekurangan

(32)

dalam konsep model bisnis yang ada sehingga perbaikan atau perubahan kedepannya dapat dilakukan oleh perusahaan. Evaluasi model bisnis dilakukan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada setiap elemen model bisnis. Analisis SWOT dilakukan sebagai dasar untuk memformulasikan alternatif model bisnis yang baru.

Tahap terakhir adalah mendesain model bisnis baru. Dalam mendesain model bisnis baik menyempurnakan maupun membuat prototipe model bisnis baru, yang diperlukan adalah proses berfikir kreatif untuk mendapatkan banyak ide dalam pembentukan model bisnis dan mengambil salah satu ide yang terbaik. Teknik yang digunakan dalam mendesain model bisnis baru adalah prototyping. Teknik prototyping akan dikombinasikan dengan blue ocean strategy agar mampu menghasilkan prototipe yang optimal sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Secara sistematis, kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Kerangka pemikiran operasional

Terjadi peningkatan jumlah industri kuliner setiap tahun menunjukkan

tingkat persaingan yang semakin ketat

Identifikasi elemen-elemen model bisnis awal Pia Apple Pie:

1. Customer Segments 6. Key Resources 2. Value Propositions 7. Key Activities 3. Channel 8. Key Partnerships 4. Customer Relations 9. Cost Structure.

5. Revenue Streams

Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) pada masing-masing elemen model bisnis

Desain beberapa prototipe model bisnis baru dengan pendekatan blue ocean strategy

untuk menciptakan prototipe model bisnis yang optimal Formulasikan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT

Pilih prototipe model bisnis yang terbaik

Perlunya inovasi model bisnis yang baru dan tepat untuk mengembangkan usaha Pia

Apple Pie

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor setiap

(33)

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai analisis model bisnis dilaksanakan di Pia Apple Pie yang berlokasi di Jalan Pangrango No.10 Bogor, Jawa Barat. Pemilihan objek penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Pia Apple Pie merupakan industri kuliner yang telah memiliki brand image di Kota Bogor dengan ciri khas produknya yaitu kue pie. Pia Apple Pie juga menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Bogor. Pertimbangan lainnya adalah Pia Apple Pie juga menerapkan pengembangan strategi bisnis baru untuk dapat bertahan di dalam persaingan dunia bisnis yang semakin ketat. Kegiatan pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret sampai April 2016.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber secara langsung, meliputi observasi, wawancara ataupun hasil pengisian kuesioner. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi literatur yang terkait seperti buku referensi, penelitian terdahulu, berbagai situs internet dan bahan pustaka lain yang relevan.

Tabel 3 Jenis dan sumber data

No Data Jenis data Sumber data

1 Informasi sembilan

blok bangunan model bisnis Pia Apple Pie

Primer Pia Apple Pie

2 Data penjualan Pia Apple Pie tahun 2015

Primer Pia Apple Pie

3 Jumlah Restoran di Kota Bogor

Sekunder BPS Kota Bogor

4 Perkembangan

kunjungan wisatawan ke Kota Bogor

Sekunder BPS Kota Bogor

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung ke lokasi objek penelitian, melakukan wawancara dengan pihak perusahaan yang terkait untuk mendapatkan data primer, sedangkan untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan melakukan studi pustaka yang terkait. Berikut penjelasan teknik pengumpulan data yang dilakukan :

(34)

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi objektif Pia Apple Pie saat ini. Observasi dapat membantu mengetahui nilai-nilai yang diberikan Pia Apple Pie kepada pelanggan secara langsung mulai dari produk yang ditawarkan, fasilitas ruang makan yang nyaman, serta pelayanan yang ramah.

2.

Wawancara

a. Wawancara pertama yaitu melakukan wawancara dengan supervisor Pia Apple Pie untuk mengetahui gambaran umum perusahaan serta data primer yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu data penjualan Pia Apple Pie.

b. Wawancara kedua yaitu melakukan wawancara dengan supervisor Pia Apple Pie untuk mengidentifikasi elemen-elemen model bisnis sesuai dengan keadaan perusaahan saat ini. Wawancara dilakukan selama dua kali pertemuan untuk memperoleh data yang lebih detail.

c. Wawancara ketiga yaitu melakukan diskusi dengan supervisor Pia Apple Pie mengenai faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang ada di Pia Apple Pie sebagai bahan untuk mengidentifikasi SWOT pada masing-masing elemen bisnis. Wawancara dilakukan selama dua kali pertemuan.

d. Wawancara keempat yaitu melakukan diskusi dengan supervisor Pia Apple Pie mengenai rencana alternatif strategi baru yang dapat diterapkan di Pia Apple Pie di masa yang akan datang.

3. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang berasal dari penelitian terdahulu, literatur yang bersumber dari buku maupun internet yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Data penunjang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Bogor.

Metode Penentuan Responden

Responden yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pihak internal perusahaan yaitu supervisor. Penentuan responden dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa supervisor memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam menjelaskan gambaran atau keadaan perusahaan yang berhubungan dengan model bisnis pada Pia Apple Pie.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Pada penelitian ini, terdapat tiga tahap pengolahan data untuk mencapai alternatif model bisnis yang diinginkan. Tahap pertama adalah melakukan identifikasi masing-masing blok

(35)

bangunan yang terdapat pada kanvas model bisnis untuk mengetahui gambaran model bisnis yang sedang dijalankan. Tahap kedua adalah melakukan evaluasi masing-masing blok bangunan model bisnis dengan menggunakan SWOT. Tahap terakhir adalah mendesain alternatif model bisnis baru yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan Pia Apple Pie. Berikut tahapan pengolahan data secara lebih detail :

1. Mengidentifikasi masing-masing blok bangunan model bisnis pada Pia Apple Pie untuk mengetahui gambaran model bisnis yang dilakukan saat ini. Masing-masing elemen yang diidentifikasi terdiri dari :

a. Customer Segments : segmen pelanggan yang dipilih perusahaan

b. Value Propositions : proposisi nilai yang ditawarkan kepada pelanggan oleh perusahaan

c. Channel : saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan yang merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan

d. Customer Relations : hubungan yang ingin dibangun oleh perusahaan dengan segmen pelanggan yang dipilih

e. Revenue Streams : arus pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan

f. Key Resources: sumber daya utama atau aset-aset penting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi

g. Key Activities : aktivitas utama yang harus dijalankan perusahaan agar model bisnis dapat bekerja

h. Key Partnerships : jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja

i. Cost Structure : semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis

Setelah mengidentifikasi masing-masing blok bangunan, kemudian memetakan masing-masing blok bangunan ke dalam kanvas. Secara sistematis, struktur kanvas model bisnis dapat dilihat pada Gambar 2.

2. Tahapan berikutnya dalam penelitian ini adalah mengevaluasi masing-masing blok bangunan menggunakan SWOT. Tujuan evaluasi ini untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dari kesembilan blok bangunan yang terdapat dalam model bisnis Pia Apple Pie. Data dan informasi mengenai faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman masing-masing blok bangunan diperoleh melalui wawancara dengan supervisor Pia Apple Pie dan observasi langsung di lokasi penelitian. Hasil informasi dari analisis SWOT setiap elemen digunakan sebagai masukan untuk memformulasikan strategi-strategi baru dengan menggunakan Matriks SWOT.

3. Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah mendesain alternatif model bisnis baru menggunakan teknik prototyping. Teknik prototyping dipilih karena membantu berpikir ke arah yang berbeda. Membuat dan memanipulasi prototipe model bisnis mendorong untuk mengatasi subjek penting tentang struktur, hubungan dan logika dalam cara yang tidak tersedia melalui pemikiran dan diskusi. Prototipe membantu memahami pro dan kontar dari beberapa kemungkinan yang berbeda sehingga prototipe menjadi alat bantu

(36)

yang mendukung tujuan diskusi, pemeriksaan, atau pembuktian sebuah konsep. Desain alternatif model bisnis tersebut selanjutnya dikombinasikan dengan Blue Ocean Strategy untuk membantu menciptakan inovasi strategi baru. Melalui Blue Ocean Strategy, dapat menciptakan inovasi nilai baru dengan menggunakan skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan sehingga tercipta model bisnis yang sesuai dengan pengembangan perusahaan.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Pia Apple Pie adalah perusahaan pertama yang memproduksi pie di Kota Bogor. Pia Apple Pie berdiri pada tanggal 28 September 1999 sebagai usaha bersama tiga orang sahabat yaitu Ibu Susi Gunadi, Ibu Baby Ahnan, dan Ibu Tintin Kuraesin. Awalnya usaha ini merupakan usaha produksi rumahan (homemade) dan hanya memiliki beberapa orang karyawan saja. Dengan modal pribadi sebesar seratus juta rupiah, usaha ini dimulai dengan menyewa tempat di daerah Cikuray. Penjualan apple pie dimulai dengan menjual dari pintu ke pintu (door to door) dan ke beberapa teman dekat pemilik. Usaha ini mulai dikenal oleh masyarakat dari teman-teman terdekat pemilik dan keluarga, kemudian menyebar melalui mulut ke mulut hingga usaha pie ini sudah banyak dikenal orang saat ini.

Dalam kurun waktu yang relatif singkat, usaha ini dapat berkembang pesat dan dapat diterima oleh masyarakat. Pia Apple Pie awalnya merupakan sebuah counter kecil yang menyediakan pie isi apel untuk dibawa pulang. Setiap harinya, Pia Apple Pie mampu menerima pesanan sebanyak lima puluh loyang. Namun karena banyaknya permintaan pie, akhirnya Pia Apple Pie memutuskan untuk bepindah lokasi penjualan yaitu di Jalan Pangrango No.10 pada tahun 2000. Lokasi yang baru ini dinilai lebih strategis dan memiliki lahan yang lebih luas. Pada lokasi baru ini, para konsumen tidak hanya dapat membawa pulang produk, namun dapat menikmati produk di tempat. Selain itu, Pia Apple Pie juga mengembangkan produk pie nya dengan menciptakan berbagai macam varian rasa seperti chicken pie, chocolate pie, strawberry pie, cheese pie, dan pie crust. Tidak hanya mengembangkan produk pie, Pia Apple Pie juga membuat menu tambahan lain yang tetap menggunakan apel seperti nasi goreng apel, bandrek apel, cream soup, poffertjes, pisang bakar, dan berbagai jenis minuman lainnya. Hal ini membuat Pia Apple Pie tidak hanya menjual apple pie namun dapat menjual jenis makanan dan minuman lainnya yang berbahan baku apel.

Saat ini perusahaan Pia Apple Pie sudah berkembang dengan sangat baik, tidak hanya dengan terus mengembangkan usaha apple pie, namun dengan membangun industri makanan lainnya. Terdapat tujuh industri makanan yang dibangun oleh Pia Apple Pie diantaranya Rumah Apel, Macaroni Panggang, Lasagna Gulung, Rumah Cupcakes, Death by Chocolate, dan Roast Chicken. Meskipun industri makanan tersebut memiliki konsep yang berbeda-beda namun masih dalam satu manajemen yang disebut dengan PAP Team.

(37)

Visi dan Misi Perusahaan

Pada dasarnya Pia Apple Pie belum memiliki pernyataan tertulis mengenai visi dan misi perusahaan. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, Pia Apple Pie memiliki visi yaitu “Menjadi bakery penghasil Pie berkualitas dan banyak dicari konsumen”. Sedangkan misi dari Pia Apple Pie adalah melakukan pengendalian terhadap proses produksi, menjaga secara maksimal kualitas bahan baku, dan memberikan pelayanan yang cepat bagi konsumen untuk menjaga kualitas. Pia Apple Pie juga memiliki slogan khusus yang menggambarkan produknya yaitu lezat, renyah, murah.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi menjadi bagian penting di dalam perusahaan. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Selain itu, struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah, maupun penyampaian laporan.

Struktur organisasi pada Pia Apple Pie terbagi atas dua struktur yaitu struktur organisasi manajemen pusat dan struktur organisasi operasional yang saling berkaitan dalam pembuatan keputusan, tugas, dan tanggung jawab yang menentukan keberhasilan Pia Apple Pie. Struktur organisasi Pia Apple Pie dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Struktur organisasi Pia Apple Pie

Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pada Pia Apple Pie adalah :

1. Pemilik

a. Mengevaluasi atau mengontrol kinerja perusahaan. b. Merumuskan kebijakan perusahaan.

c. Sebagai pembuat keputusan tertinggi dalam perusahaan. d. Menerima laporan dari Keuangan dan Supervisor. e. Menganalisa laporan keuangan perusahaan.

f. Berkoordinasi dengan Supervisor dalam mengawasi operasional. Pemilik Kepala Divisi Waiters Staff Kepala Divisi Bar Staff Kepala Divisi Produksi Staff Kepala Divisi Counter Staff Kepala Divisi Umum Staff Kepala Divisi Gudang Staff Keuangan Supervisor

Gambar

Tabel 1  Jumlah restoran di Kota Bogor tahun 2009 sampai 2013
Tabel 2  Perkembangan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor tahun 2010 sampai  2014
Gambar 1  Data penjualan Pia Apple Pie Bogor tahun 2015
Gambar 2  Business model canvas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saran-saran yang dapat diberikan untuk PT Kansai Prakarsa Coating adalah dilihat dari hasil Matriks QSPM, diketahui bahwa strategi yang paling mempunyai daya

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi alternatif strategi berdasarkan Matriks QSPM dan upaya peningkatan daya saing perusahaan berdasarkan Positioning Maps