• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Internasional pada umumnya diartikan sebagai bagian dari ilmu

ekonomi yang mempelajari dan menganalisis transaksi dan permasalahan

ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan

keuangan/moneter serta organisasi (swasta/pemerintah) dan kerjasama ekonomi

antar negara (internasional). Permasalahan pokok yang dihadapi dalam ekonomi

internasional juga tidak berbeda dengan yang dihadapi oleh ekonomi pada

umumnya, yaitu masalah kelangkaan (scarcity) produk dan masalah pilihan (choice) produk. Masalah tersebut muncul karena adanya permintaan atau demand

serta adanya penawaran atau supply yang berasal dari dalam maupun luar negeri (Hady, 2004).

Oktaviani dan Novianti (2009) mendefinisikan perdagangan internasional

sebagai perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan

penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud

dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan

pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara

lain. Perdagangan internasional yang tercermin dari kegiatan ekspor dan impor

suatu negara menjadi salah satu komponen dalam pembentukan PDB (Produk

Domestik Bruto) dari sisi pengeluaran suatu negara. Peningkatan ekspor bersih

suatu negara menjadi faktor utama dalam peningkatan PDB negara tersebut.

Konsep perdagangan internasional pada hakikatnya telah terjadi selama

ribuan tahun (seperti Jalur Sutra dan Amber Road). Meskipun demikian, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan

34 industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan

multinasional (Oktaviani dan Novianti, 2009).

Dalam perdagangan domestik, para pelaku ekonomi bertujuan untuk

memperoleh keuntungan dari aktivitas ekonomi yang dilakukannya. Demikian

juga halnya dengan perdagangan internasional. Suatu negara terlibat dalam

perdagangan internasional, menurut Krugman da Obstfeld (2000) dalam Prabowo

(2006) didasarkan pada dua alasan, yang mana setiap alasan tersebut memberikan

kontribusi dalam mendatangkan manfaat bagi negara yang melakukan

perdagangan. Pertama, suatu negara terlibat dalam perdagangan karena setiap

negara berbeda dengan negara lainnya. Sebagaimana layaknya individu, suatu

negara dapat memperoleh manfaat dari perbedaan dengan melakukan kesepakatan

untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dihasilkan dengan baik, dengan kata lain

melakukan spesialisasi. Kedua, suatu negara melakukan perdagangan untuk

mencapai skala ekonomi dalam produksi. Jika setiap negara hanya menghasilkan

beberapa jenis produk tertentu, maka setiap negara dapat menghasilkan produk

dalam skala yang lebih besar dan lebih efisien dari pada jika mencoba untuk

menghasilkan semua produk.

Saat ini kajian mengenai perdagangan internasional semakin penting

karena pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang dicirikan oleh hal-hal sebagai

berikut (Hady, 2004):

1) Keterbukaan ekonomi terutama dengan adanya liberalisasi pasar dan arus

35 2) Keterkaitan dan ketergantungan ekonomi, keuangan, perdagangan, dan

industri antar negara atau perusahaan yang ditunjukkan oleh adanya

pembentukan perusahaan multinasional dan kecenderungan integrasi ekonomi

regional; dan

3) Persaingan yang semakin ketat antar negara ataupun perusahaan untuk

meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas yang optimal.

Menghadapi era globalisasi saat ini, manusia dengan ide, bakat, IPTEK,

serta barang dan jasa dapat dengan mudah melewati batas negara. Pergerakan

yang relatif bebas ini ternyata tidak hanya menimbulkan saling keterkaitan dan

ketergantungan, tetapi juga telah menimbulkan persaingan global yang semakin

ketat (Oktaviani dan Novianti, 2009). Globalisasi membuat pasar antar negara

menjadi semakin luas. Negara yang memiliki keunggulan kompetitif semakin

dapat memperkaya negaranya dan negara yang tidak siap dalam menghadapi

persaingan di pasar global akan semakin terpuruk.

Melihat dari segi ilmu ekonomi dan dari pengertian yang digunakan

sehari-sehari, permintaan memiliki pengertian yang berbeda. Dalam kehidupan

sehari-hari permintaan diartikan secara absolut sebagai jumlah barang yang

dibutuhkan. Pengertian ini berangkat atas dasar bahwa manusia mempunyai

kebutuhan yang mana kebutuhan ini kemudian melahirkan permintaan.

Permintaan yang hanya didasarkan pada kebutuhan seperti ini dalam ilmu

ekonomi disebut sebagai kebutuhan absolut atau potensial. Pada hakikatnya

permintaan tidak hanya didasarkan pada kebutuhan. Permintaan terkait erat

dengan harga, sehingga permintaan baru memiliki arti apabila didukung oleh daya

36 permintaan efektif (Sudarsono, 1995). Dengan demikian, maka permintaan dapat

didefinisikan sebagai sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga

dan waktu tertentu.

Permintaan pasar (market demand) untuk suatu barang adalah kuantitas total suatu barang tersebut oleh seluruh pembeli potensial. Permintaan pasar tidak

lebih merupakan efek kombinasi dari berbagai pilihan ekonomi konsumen. Kurva

permintaan pasar menggambarkan jumlah permintaan dari sejumlah permintaan

tertentu konsumen potensial untuk sebuah barang tertentu (Nicholson, 2002).

Berangkat dari konsep tersebut, maka dapat dilihat bahwa ekspor suatu

komoditas merupakan dampak yang terjadi akibat adanya permintaan global.

Permintaan ini yang kemudian mendorong kegiatan ekonomi dalam konteks

pasar. Penelitian yang bertujuan untuk melihat struktur pasar yang terbentuk pada

komoditas karet alam di pasar internasional serta melakukan analisis terhadap

daya saing produk, baik pada keunggulan kompetitif maupun komparatifnya ini

menggunakan nilai ekspor sebagai dasar bagi perhitungan yang dilakukan. Hasil

yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai konsep

dasar atau informasi awal dalam menetapkan kebijakan dalam rangka

pengembangan daya saing produk, khususnya karet alam.

Guna mencapai tujuan yang diharapkan maka digunakan beberapa metode

analisis yang mendukung penelitian ini. Alat analisis yang digunakan untuk

mengetahui struktur pasar karet alam yang terbentuk di pasar internasional

dilakukan dengan menggunakan metode Herfindahl Index (HI)dan Concentration Ratio (CR). HI digunakan untuk melihat ukuran besar kecilnya perusahaan- perusahaan dalam suatu industri dan digunakan sebagai indikator jumlah

37 persaingan diantara perusahaan tersebut. Nilai yang diperoleh menggambarkan

nilai penguasaan pasar oleh suatu perusahaan dalam suatu industri. Dengan kata

lain, HI menggambarkan kecenderungan struktur industri menuju bentuk

persaingan atau bentuk yang bersifat monopoli. Hal ini berbeda dengan CR yang

menggambarkan persentase penguasaan pasar dalam suatu industri secara lebih

jelas (Jaya, 2001). Koefisien CR yang semakin kecil menggambarkan struktur

yang semakin bersaing sempurna. Struktur pasar yang menggunakan analisis CR

dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk yaitu persaingan sempurna,

monopolistik, oligopoli, dan monopoli.

Metode analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat daya saing

komoditas karet alam di pasar internasional adalah Revealed Comparatif Advantage (RCA) dan Export Competitiveness Index (ECI). RCA merupakan indeks yang mengukur kinerja ekspor suatu komoditas dari suatu negara dengan

mengevaluasi peranan ekspor suatu komoditas dalam ekspor total negara tersebut,

dibandingkan dengan pangsa komoditas tersebut dalam perdagangan dunia (Basri,

2002). RCA digunakan untuk menjelaskan kekuatan daya saing komoditas ekspor

Indonesia secara relatif terhadap produk sejenis dari negara lain (Astuty dan

Zamroni, 2000).

ECI (Export Competitiveness Index) merupakan gambaran trend perkembangan daya saing suatu komoditas suatu negara. ECI menunjukkan rasio

pangsa ekspor suatu negara di pasar dunia untuk suatu komoditas tertentu pada

periode tertentu dengan rasio pangsa ekspor komoditi tersebut pada periode

sebelumnya. Suatu komoditas dikatakan menghadapi trend daya saing yang

38 Mengacu pada konsep-konsep di atas, maka terbentuklah suatu alur

berfikir yang mendasari penelitian ini sebagaimana tergambar sebagai berikut.

Keterangan: : dianalisis dalam penelitian : tidak dianalisis dalam peneitian

Gambar 2. Diagram Alur Kerangka Pemikiran Kontribusi sektor pertanian

dalam pembentukan devisa negara

Ekspor Komoditas Perkebunan: Karet

Alam Perkembangan Ekspor

Karet Alam Indonesia

Identifikasi Struktur Pasar Karet Alam di pasar internasional

Herfindahl

Index dan

Concentration Ratio

Daya Saing Ekspor Karet Alam Indonesia

di Pasar Internasional Analisis Keunggulan Komparatif Analisis Keunggulan Kompetitif

Perumusan Kebijakan untuk Peningkatan Daya Saing

Export Competitiveness Index Revealed Comparative Advantage

39

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen terkait