• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA (Halaman 62-68)

Salah satu cara yang dapat menunjukkan kesejahteraan adalah dengan melihat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia adalah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Sejak digulirkannya pada era 1990-an oleh Mahbub ul Haq dan Amartya Sen, indeks pembangunan manusia yang merupakan indikator untuk memantau kemajuan pembangunan manusia suatu wilayah, menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan. Indikator ini menjadi strategis sebagai indikator yang menunjukkan tingkat keberhasilan pembangunan yang bersifat non fisik. Bagi Indonesia sendiri keberadaan indeks pembangunan manusia menjadi strategis karena : pertama, pembangunan pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia. Kedua, pembangunan manusia Indonesia masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Ketiga, pengeluaran pemerintah untuk kesehatan dan pendidikan masih relatif rendah.107

106 Nuniek Dewi Pramanik, Analisis Kinerja Keuangan dan Perkembangan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Serta Pengaruhnya Terhadap Pengangguran dan Daya Beli Masyarakat (Periode 2005-2007), Posting pada15 Februari 2015. Diunduh pada 19 November 2015 pukul 20:59.http://digilib.unpas.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunpaspp-gdl-nuniekdewi-5605&q=daya%20beli%20masyarakat#.Vk3ThF56zMw.

107 Jalaludin, dkk, Penyusunan Data Basis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 -2011, ..., hlm.18.

Sebagai tolak ukur sumber daya manusia, secara konseptual IPM adalah perhitungan formula tertentu yang memadukan tiga komponen utama, yaitu : 1. Kualitas hidup materiil yang diwakili oleh indikator tingkat pertumbuhan

ekonomi (GDP) per kapita tahunan, atau pengeluaran per kapita disesuaikan yang sering disebut juga dengan daya beli

2. Kondisi kesehatan penduduk yang diwakili oleh indikator angka harapan hidup (life ex-pectancy)

3. Kondisi pendidikan. Indikator wakilnya pada awalnya hanya tingkat melek huruf, namun kemudian diperluas kesejumlah indikator pendidikan lainnya yaitu rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.108

Untuk mengukur kesejahteraan manusia dari aspek ekonomi dilihat dari sejauh mana akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak yang sementara ini diukur dengan pengeluaran konsumsi per kapita.109 Komponen standar hidup layak diukur dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. Sebagai catatan UNDP (United Nations Development Programme) menggunakan indikator produk domestik bruto per kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per capita) sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain yang lebih baik untuk keperluan perbandingan antar negara. Daya beli dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pendapatan per kapita, investasi, dan pengeluaran pemerintah. Berikut ini adalah hubungan antara faktor-faktor tersebut terhadap daya beli :

1. Pengaruh pendapatan per kapita terhadap daya beli

Tingkat kesejahteraan masyarakat dilihat dari aspek ekonominya, dapat diukur dengan pendapatan nasional per kapita.110 Selain tujuan menentukan tingkat kesejahteraan yang dicapai suatu negara pada suatu tahun tertentu, pendapatan per kapita juga menggambarkan tingkat kelajuan atau kecepatan pembangunan ekonomi dunia dan di berbagai negara, dan

108 Faisal Basri dan Haris Munandar, Lanskap Ekonomi Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm.88.

109 Rizsa Nur Fitriani, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Beli Konsumen di Jawa Barat, Abstrak Skripsi, Posting pada 2015-02-17, Diunduh pada 2015-11-19 pukul 20:20,

http://digilib.unpas.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunpaspp-gdl-rizsanurfi-5601&q=Daya#.Vk3MrV56zMw.

110 Tulus T.H Tambunan, Perekonomian Indonesia, ..., hlm.39.

menunjukkan jurang pembangunan diantara berbagai negara.111 Pendapatan per kapita dipengaruhi oleh pendapatan nasional atau PDB dan juga jumlah penduduk. Penelitian Rizsa Nur Fitriani yang menyatakan bahwa PDRB Industri berpengaruh terhadap daya beli. Dalam penelitian ini pendapatan per kapita juga menggunakan indikator PDRB lebih tepatnya PDRB per kapita, sehingga penelitian ini menguatkan penelitian sebelumnya.

Penelitian ini juga sesuai dengan teori menurut Kotler yang menyatakan faktor mempengaruhi pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian antara lain umur, penghasilan, pekerjaan, dan kepercayaan diri.112 Sehingga penghasilan atau pendapatan berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau daya beli masyarakat. Mudrajad Kuncoro menyatakan pendapatan perkapita merupakan indikator untuk melihat daya beli suatu daerah. Pendapatan perkapita yang tinggi pada suatu daerah artinya daya beli masyarakat daerah tersebut juga tinggi.113 Menurut Mangkoesoebroto, pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli masyarakat. Pendapatan per kapita yang semakin tinggi, maka semakin tinggi pula daya beli penduduk negara tersebut. Daya beli masyarakat yang semakin tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari masyarakat dalam rangka memenuhi kehidupan hidupnya dan kesejahteraan masyarakat juga tinggi.114

H1 : pendapatan per kapita berpengaruh positif terhadap daya beli

2. Pengaruh investasi terhadap daya beli

Pesatnya penanaman modal baik lokal maupun asing disuatu negara merupakan salah satu indikator bahwa negara tersebut memiliki sistem perekonomian yang baik, karena didukung oleh kecukupan sumber daya,

111 Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, ..., hlm.55.

112 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, (Jakarta : Prenhallindo, 2002), hlm.191.

113 Puput Wijayanti dan Edy Yusuf, Pengaruh Ketersedian Tenaga Kerja, Infrastruktur, Pendapatan Perkapita, dan Suku Bunga Terhadap Investasi Industri Kota Semarang, Jurnal, hlm.11.

114 Algifari, Hubungan antara Pendapatan Per Kapita dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), https://totokaryanto.wordpress.com/2014/05/08/hubungan-antara-pendapatan-per-kapita-dan-indeks-pembangunan-manusia-ipm-3/, Posting pada 8 Mei 2014, Diunduh pada 1 April 2016 Pukul 09:14.

baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Apalagi, jaminan keamanan, serta stabilitas sosial-politik terjaga. Kondisi seperti itu akan menarik para investor untuk menanamkan investasinya, sehingga akan berdampak positif bagi negara bersangkutan seperti terbukanya lapangan pekerjaan, transfer ilmu pengetahuan, menambah pendapatan nasional ataupun daerah, yang pada akhirnya akan menambah daya beli dari masyarakatnya.115 Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi adalah seperti tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh, suku bunga, ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan, kemajuan teknologi, tingkat pendapatan nasional dan keuntungan yang diperoleh perusahaan.116

Tinggi rendahnya tingkat investasi ditentukan berdasarkan pendapatan per kapita masyarakat. Mudrajad Kuncoro menyatakan pendapatan perkapita merupakan indikator untuk melihat daya beli suatu daerah.

Pendapatan perkapita yang tinggi pada suatu daerah artinya daya beli masyarakat daerah tersebut juga tinggi. Hal ini menunjukan potensi investasi yang efektif untuk pasar domestik. Oleh karena itu pendapatan perkapita suatu daerah juga merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan para investor untuk berinvestasi.117 Model makroekonomi yang dikembangkan oleh Keynes dimana Y = C + I + G + (X-M) menyatakan bahwa jika terjadi kenaikan pada konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor akan mengakibatkan kenaikan produksi barang dan jasa. Kenaikan produksi barang dan jasa akan menyebabkan peningkatan terhadap PDB.118 Kenaikan PDB akan menaikan pendapatan per kapita, dan pada akhirnya kenaikan pendapatan per kapita akan meningkatkan daya beli masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Fitrah Afrizal juga mendapatkan hasil yang sama yaitu investasi yaitu penanaman

115 Basuki Pujoalwanto, Perekonomian Indonesia, ..., hlm.166.

116 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, ..., hlm.122.

117 Puput Wijayanti dan Edy Yusuf, Pengaruh Ketersedian Tenaga Kerja, Infrastruktur, Pendapatan Perkapita, dan Suku Bunga Terhadap Investasi Industri Kota Semarang, Jurnal, hlm.11.

118 Dewi Ernita dkk, Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Konsumsi di Indonesia, (Jurnal Kajian Ekonomi, 2013), hlm.187-189.

modal dalam negeri berpengaruh terhadap PDRB, dimana PDRB akan berpengaruh terhadap daya beli.119

H2 : investasi berpengaruh positif terhadap daya beli

3. Pengaruh belanja pemerintah terhadap daya beli

Belanja pemerintah merupakan anggaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai keperluan negara atau daerah. Menurut Mangkoesoebruto, pengeluaran pemerintah terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin digunakan untuk pemeliharaan dan penyelenggaraan, sedangkan pengeluaran pembangunan digunakan untuk membiayai pembangunan. Menurut Wagner ada lima hal yang menyebabkan pengeluaran pemerintah selalu meningkat yaitu tuntutan peningkatan perlindungan keamanan dan pertahanan, kenaikan tingkat pendapatan masyarakat, urbanisasi yang mengiringi pertumbuhan ekonomi, perkembangan demokrasi dan ketidakefisienan birokrasi yang mengiringi perkembangan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah untuk membiayai suatu kegiatan negara dalam rangka mewujudkan fungsinya dalam melakukan kesejahteraan. Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah yaitu berupa biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Dengan demikian, kebijakan pengeluaran pemerintah yang dapat memberikan peluang bagi terbangunnya pertumbuhan ekonomi.120

Penelitian yang dilakukan oleh Fitrah Afrizal mendapatkan hasil yang sama yaitu belanja pemerintah berpengaruh terhadap PDRB, dimana PDRB akan berpengaruh terhadap daya beli.121 Belanja pemerintah merupakan salah satu faktor penentu pendapatan nasional. Kajian mengenai pendapatan dan pengeluaran pemerintah merupakan elemen kebijakan fiskal. Belanja pemerintah bersumber dari penerimaan pemerintah, yang salah satu sumber

119 Fitrah Afrizal, Analisis Pengaruh Tingkat Investasi, Belanja Pemerintah, dan Tenaga Kerja terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2001-2011, Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makasar, 2013, hlm.56.

120 Basuki Pujoalwanto, Perekonomian Indonesia, ..., hlm.182.

121 Fitrah Afrizal, Analisis Pengaruh Tingkat Investasi, Belanja Pemerintah, dan Tenaga Kerja terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2001-2011, Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makasar, 2013, hlm.57.

terbesarnya adalah pajak. Selain pajak, kebijakan fiskal juga membahas mengenai subsidi. Pajak dan subsidi dapat mempengaruhi pendapatan nasional melalui penambahan atau pengurangan pendapatan masyarakat.

Pajak merupakan sumber penerimaan negara tetapi akan pengurangi pendapatan masyarakat sehingga akan mengurangi daya beli, sebaliknya subsidi merupakan pengeluaran negara tetapi akan penambah pendapatan masyarakat sehingga akan menambah daya beli. Sehingga pengeluaran pemerintah baik berupa subsidi atau lainnya yang akan diterima masyarakat akan meningkatkan daya beli.

H3 : belanja pemerintah berpengaruh positif terhadap daya beli

Gambar 2.5 Kerangka Konseptual

Kesejahteraan IPM

Daya Beli Kesehatan Pendidikan

Pendapatan

Dari kerangka pemikiran di atas, paradigma berpikir peneliti mengenai bahasan yang diteliti sebagai berikut:

Gambar 2.6 Paradigma Berpikir

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA (Halaman 62-68)

Dokumen terkait