• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

Anak yang bertumbuh dengan baik menjadi idaman semua orang tua. Untuk menciptakan anak yang bertumbuh baik dan cerdas dalam usaha memperbaiki generasi yang akan datang dapat dilakukan dengan pendekatan perbaikan gizi ibu selama hamil, misalnya dengan pemberian pangan (bihun, susu, dan biskuit) yang difortifikasi dengan zat multi gizi mikro. Perbaikan gizi sebaiknya dilakukan pada awal konsepsi dan sejak kehidupan manusia dimulai sejak didalam kandungan.

Masalah gagalnya penanganan bayi bukan akibat pembawaan, melainkan akibat proses yang kurang berhasil. Gizi yang kurang atau buruk waktu konsepsi atau sedang hamil dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian pada janin. Diferensiasi terjadi pada trimester pertama hidupnya janin, sehingga kekurangan zat-zat tertentu yang dibutuhkan dalam proses diferensiasi dapat menyebabkan tidak terbentuknya suatu organ dengan sempurna atau tidak dapat berlangsungnya kehidupan janin tersebut. Pertumbuhan cepat terjadi pada trimester terakhir kehamilan ibu. Maka kekurangan makanan dalam periode tersebut dapat menghambat pertumbuhannya, hingga bayi yang dilahirkan juga dengan berat dan panjang kurang dari pada seharusnya.

Gizi ibu selama hamil dan menyusui ikut mendukung terhadap pertumbuhan pada anak. Tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan janin akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan pada masa anak. Gizi yang baik selama hamil dan menyusui akan memberi peluang yang lebih lama dalam pemberian ASI yang selanjutnya akan berdampak pada status gizi bayi. ASI memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi, terutama pada usia 0-6 bulan. Dengan pemberian ASI dan pengasuhan yang baik, terutama interaksi psikologis ibu dan anak akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Seorang ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mampu mengasuh anaknya, sehinga skor perkembangan kognitifnya lebih tinggi (Paxon 2005 diacu dalam Hardinsyah 2007).

Gagal tumbuh linier dapat terjadi sejak usia sebulan yang sebenarnya merupakan akibat retardasi dalam uterus (Shrimpton 2001) dan terus menurun tajam dan baru melandai pada tingkat minus 1,5-2 Z-score ketika berusia 2 tahun (Sharma 1988; Utomo 1999; Jahari 2000; Atmarita 2005). Prevalensi anemia usia 6 bulan mencapai 61 persen dan meningkat 65 persen pada usia 12 bulan dan 31 persen balita kurang gizi (-2 Z-score berat/umur) (Depkes 2001).

Retardasi pertumbuhan pada bayi sebagai akibat inti k ASI yang menurun dan mulainya pemberian makanan pendamping ASI yang kurang mencukupi. Retardasi pertumbuhan pada masa bayi memungkinkan keterlambatan perkembangan motorik dan mental secara bersamaan. Protein dan zat gizi mikro sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan bayi yang normal.

Tingkat kesakitan (morbiditas) pada bayi akan mempengaruhi proses penyerapan zat-zat gizi dan berakibat terganggunya pertumbuhan. Anak yang sering sakit terlihat lebih lemah fisiknya dan ukuran tubuh cenderung lebih kecil dibandingkan teman sebayanya. Pengasuhan pada bayi terutama pola asuh makan juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Saling keterkaitan faktor-faktor amatan dan eksplorasi lingkungan yang bermuara pada penurunan pertumbuhan bayi maka dirangkai kerangka pemikiran yang disajikan pada Gambar 2.

Definisi Operasional

Bayi adalah yang dilahirkan oleh ibu pada waktu hamil mengikuti kegiatan feeding dan non feeding program SEAFAST center IPB (kelompok fortifikasi, tanpa fortifikasi dan kontrol).

Pangan Fortifikasi adalah biskuit, susu, dan bihun yang telah difortifikasi dengan vitamin A, C, asam folat, besi, seng dan iodium

Pangan tanpa fortifikasi adalah biskuit, susu, dan bihun yang tidak dilakukan fortifikasi dengan vitamin A, C, asam folat, besi, seng dan iodium Status pemberian ASI adalah status yang menyatakan lamanya pemberian ASI

eksklusif

Lama pemberian ASI secara eksklusif adalah jumlah hari saat bayi hanya minum air susu ibu saja, baik langsung ataupun tidak langsung (ASI diperas lalu dimasukkan kedalam botol).

Pemberian makanan pendamping ASI adalah pemberian makanan/minuman selain ASI.

= diteliti = tidak diteliti Gambar 2 Kerangka pemikiran pengaruh pemberian pangan yang difortifikasi

zat multi gizi mikro pada ibu hamil dan pengasuhan terhadap pertumbuhan linier, perkembangan motorik dan status anemia bayi. Kuantitas

ASI

Status gizi ibu menyusui Status Pemberian

ASI

• Lama ASI eksklusif

Morbiditas • Jenis penyakit • Lama/frekuensi sakit Konsumsi Makanan (Bayi) Pengasuhan • Asuh makan • Asuh kesehatan • Asuh bermain

Status Gizi Ibu hamil

Konsumsi ibu hamil Konsumsi makanan ibu menyusui Karakteristik keluarga § Besar keluarga § Pekerjaan § Pendidikan § Pendapatan § Umur Pemberian Makanan Tambahan (F, TF dan K) Hasil Kehamilan

• Berat bayi lahir

• Panjang bayi lahir

• Premature/cukup bulan

Dampak lanjutan bayi s/d 6 bulan:

• Pertumbuhan linier

• Berat badan

• Status gizi (PB/U dan BB/U)

• Panjang lutut

• Perkembangan motorik

Pertumbuhan linier adalah pertambahan panjang badan (cm) bayi dari 0-6 bulan

Perkembangan, Motorik kasar adalahkemampuan bayi 0-6 bulan yang meliputi; telungkup, mempertahankan posisi kepala tegak, mengangkat dada dengan kedua tangan sebagai penyanggga, berbalik dari telentang ketelungkup dan mempertahankan leher secara kaku ketika kedua tanganya ditarik perlahan keposisi duduk. Motorik halus adalah kemampuan bayi 0-6 bulan untuk mengikuti gerakan, memegang dan meraih

Status gizi bayi adalah status yang diukur dengan berat badan menurut umur (BB/U) dan panjang badan menurut umur (PB/U)

Panjang lutut adalah pertumbuhan yang dihitung berdasarkan jarak dari telapak kaki sampai lutut (cm)

Status anemia adalah pengelompokkan anemia dan tidak anemia pada bayi berdasarkan kadar Hb (hemoglobin) yang diukur dengan metode Cyanmethaemoglobin, anemia jika kadar Hb < 110 g/L.

Status gizi ibu menyusui : Status yang diukur dengan IMT= BB (kg) /TB2 (m2) Pengasuhan : Cara dan kebiasaan orang tua dalam memenuhi kebutuhan bayi

agar bertumbuh dengan normal yang meliputi asuh makan, kesehatan dan asuh bermain

Morbiditas adalah kejadian penyakit yang dialami bayi meliputi jenis, frekuensi, lama dan keparahannya.

Tingkat morbiditas adalah skoring terhadap morbiditas yang dikategorikan dengan tingkat morbiditas rendah jika nilainya <146,7 dan Morbiditas Tinggi >146,7

Konsumsi pangan adalah jumlah pangan yang dimakan oleh anak/ibu selama 1 kali 24 jam mencakup mutu dan jumlah.

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait