• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Pemikiran

Kajian usaha ikan lele dumbo selama ini di tinjau dari perluasan kolam

area mengalami penurunan dan peningkatan sehingga Kejadian ini semuanya

menyebabkan usaha menjadi rugi yang berakibat pengeluaran yang lebih banyak. Sehingga pasokan usaha benih ikan lele dumbo berkurang bahkan sudah ada beberapa usaha benih ikan lele dumbo yang sudah menghindar karena kurangnya permintaan dari konsumen. Ini diakibatkan daya saing tentang harga, Harga merupakan faktor utama dalan suatu perdagangan karena peran harga dalam hal ini sangatlah penting, dengan terbentuknya harga tersebut maka akan timbul suatu hubungan kerjasama di mana yang dapat memberikan suatu keuntungan atau

saling menguntungkan antara produsen dan konsumen. Sehingga banyak usaha

mengalami kesulitan dimana banyaknya perubahan yang dilakukan oleh usaha demi keberhasilan dan daya saing usaha benih ikan lele dumbo.

Menurunya jumlah permintaan benih ikan lele dumbo dikarenakan, hasil perkolam ikan yang merosot dan areal pembibitan/pembenihan yang semakin sempit. Pengaruh lain dari itu juga dipengaruhi oleh sistem yang digunakan, apabila sebelumnya menggunakan sistem keprasan dan cemplongan maka sekarang menggunakan sistem program bongkar kolam ikan lele dumbo. Dimana program sebelumnya tidak memberikan hasil yang optimal dari produksi dari tahun – ketahun, sehingga perlu dilakukan sistem bongkar kolam ikan lele dumbo

disinilah sering terjadi daya saing antar sistem dalam suatu usaha. Jika usaha sistem dilakukan maka usaha atau kerjasama usaha akan berubah dan tidak menggunakan program sebelumnya.

Banyaknya pengaruh yang ada dalam suatu sistem pembibitan, maka dipengaruhi juga oleh harga ikan lele dumbo yang rendah sehingga banyak petani yang pindah arah ke usaha lain. Dikarenakan dari usaha lain tersebut petani dapat meraih keuntungan yang lebih besar dan dapat dipanen dua kali dalam setahun. Turunnya usaha ikan lele dumbo berakibat pada turunnya produktivitas lahan dan kandungan randemen dalam usaha ikan lele dumbo, sehingga usaha benih ikan lele dumbo melakukan investigasi terhadap permintaan yang semakin rendah. Ini mengakibatkan persaingan antar sistem atau program yang dilakukan dalam usaha benih ikan lele dumbo, apabila usaha menggunakan sistem lama maka hasilnya akan rendah dan berpengaruh pada randemen yang dihasilkan. Menggunakan sistem bongkar kolam sama dengan melakukan usaha secara keseluruahan dari pada penbenihan ikan lele dumbo yang dimaksud adalah pembibitan dilakukan secara keseluruhan. Sehingga mengakibatkan usaha yang dihasilkan semakin tinggi di bandingkan dengan sistem lain yang tidak dilakukan pembongkaran kolam ikan secara keseluruhan dari pada usaha benih ikan lele, sehingga terciptanya daya saing dalam peningkatan randemen dari masing -masing sistem.

Usaha merupakan bagaimana seorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasi sumberdaya yang memiliki (yang dikuasai) sebaik-baiknya, dan dikatakan

19

efisiensi bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (input) yang melebihi masukan (output).

Dalam rangka kajian usaha benih ikan lele dumbo diperlukan adanya sarana produksi antara lain berupa benih ikan lele dumbo itu sendiri. Proses produksi adalah suatu proses budidaya telur ikan lele dumbo menjadi benih ikan lele dumbo yang siap ditebar di tambak. Dimana proses produksinya dilakukan per bak/siklus, dalam 1 (satu) tahun ada 8(delapan) siklus. Benih ikan lele dumbo dapat berasal dari usaha pembenihan ikan skala besar maupun usaha pembenihan skala rumah tangga. Suplai benih ikan secara berkelanjutan diperlukan biaya-biaya untuk memenuhi kebutuhan kajian budidaya ikan lele dumbo sehingga dapat menjadi suatu lapangan usaha tersendiri yang cukup menguntungkan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya tetap dan biaya tidak tetap, biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu usaha, yang besarnya tetap dan tidak tergantung pada usaha yang dihasilkan. dan biaya tidak tetap adalah biaya terkait secara langsung dengan variasi dalam pengeluaran, semakin besar pengeluaran semakin besar pula biaya variabelnya.

Di wilayah Tulungrejo usaha pembenihan ikan lele dumbo skala rumah tangga pada umumnya menguntungkan secara ekonomi, biasa dilakukan oleh masyarakat, dikarenakan permintaan yang masih tinggi harga yang selalu meningkat, pengusaha yang semakin banyak, produksi yang semakin meningkat. Sehingga usaha tersebut diperkirakan dapat dijadikan peluang usaha masyarakat untuk sumber mata pencaharian.

Beberapa penyebab menurunya efisiensi dalam usaha ikan lele dumbo antara lain seperti menurunnya produktivitas gula perhektar yang disebabkan oleh: a. Terjadi pergeseran areal kolam dari lahan pekarangan rumah kelahan

kering,

b. Tidak segerah diikuti oleh inovasi dan adopsi teknologi budidaya ikan lele dumbo lahan kering secara memadai, serta

c. Permintaan ikan lele turun. Namun beberapa tahun terakhir, ikan ini menjadi primadona di antara ikan konsumsi air tawar yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Ini disebabkan oleh rasanya yang lezat dan empuk sehingga minat terhadap ikan ini meningkat. Banyaknya peminat tentu harus diimbangi dengan produksi yang mencukupi, sehingga pembudidayaannya harus dilakukan dengan baik (Prihartono E, 2004).

21

Berdasarkkan teori dan uraian di atas maka skema paradigmanya adalah sebagai berikut :

Gambar 3 : Paradigma Pembenihan Ikan Lele Dumbo Skala Rumah Tangga

Pasar :

1. Suplay

2. Deman

Kajian Usaha benih Ikan Lele Dumbo

Produksi Benih Ikan Lele Dumbo

Kelompok Petani

Harga Benih Ikan Lele Dumbo

Peluang pasar Benih Ikan Lele Dumbo

Peningkatan Pendapatan Benih Ikan Lele Dumbo

3.2. Hipotesis

Hipotesis yang dapat diambil berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Usaha budidaya benih ikan lele dumbo layak untuk dikembangkan.

2. Variable produksi, luas kolam, pengalaman dan harga berpengaruh

BAB IV

Dokumen terkait